Elvia langsung mematikan komputernya ketika Aksa masuk kedalam ruangan kerjanya. “Kenapa kau mematikan komputer mu seperti itu?”. Kata Aksa penasaran dan membuat Elvia salah tingkah. “Mana makananku? Aku sudah sangat lapar”. Kata Elvia sambil menyodorkan tangannya dan Aksa langsung memberikan makanan kesukaan Elvia ketika Elvia sedang kedatangan tamu bulanan. “Apakah kau sedang melihat CCTV di lobi perusahaan?”. Kata Aksa dengan tatapan mencurigakan. “Ekhm! Aku hanya ingin melihat apakah suasana di loby sedang ramai atau tidak?”. Kata Elvia sambil memakan makanan yang diberikan Aksa. “Aku tidak yakin dengan alasanmu”. Kata Aksa sambil menyipitkan matanya. “Apakah kau ingin aku memotong gajimu?!”. Kata Elvia sambil mengambil potongan ayam dan menggigitnya dengan kasar. “Baiklah nona pemarah aku akan keluar dari ruanganmu”. Kata Aksa sambil mengangkat kedua tangannya dan langsung keluar dari ruangan Elvia.“Kenapa semua wanita harus gengsi sekali?”. Kata Aksa sambil duduk di meja kerj
Elvia sedang mengatur barang-barangnya yang akan di bawa ke Singapura bersama Ruby. “Apakah sudah selesai El?”. Kata Aksa yang sedang bersandar di pintu kamar Elvia. “Hampir selesai dan bisakah kau tolong ajak Ruby ke ruang makan?”. Kata Elvia sambil mengecek barang-barang Ruby apakah ada yang tertinggal atau tidak. “Baiklah dan jangan terlalu lama El karena kau butuh asupan juga”. Kata Aksa sambil meninggalkan Elvia dan melangkah menuju kamar Ruby. “Good morning my princess”. Kata Aksa sambil menggendong Ruby dan mengecup pipi Ruby berkali-kali dan membuat Ruby terkikik geli. “Ayok kita makan bersama karena nanny sudah membuatkan pancake kesukaanmu”. Kata Aksa dan membuat Ruby mengangguk semangat. “Kenapa uncle menumbuhkan janggutmu?”. Kata Ruby sambil mengelus rahang Aksa yang mulai ditumbuhi bulu-bulu. “Karena uncle lebih terlihat tampan ketika menggunakan janggut”. Kata Aksa dengan penuh kepercayaan diri dan mengedipkan salah satu matanya pada Ruby. “Uncle sudah tampan tetapi ke
Kendrick mengerutkan keningnya ketika masuk kedalam mansion Elvia dan hanya keheningan yang menyambutnya. “Kemana mereka?”. Kata Kendrick sambil melangkah ke arah kamar bermain Ruby karena biasanya Elvia selalu menemani Ruby bermain di sana. “Kemana Elvia dan Ruby bibi?”. Kata Kendrick pada salah satu maid yang bekerja di rumah Elvia. “Astaga tuan mengejutkan saya”. Kata bibi Novi yang baru selesai membersihkan ruangan bermain Ruby. “Maaf mengejutkanmu bibi tapi dimana Elvia dan Ruby bibi? Aku tidak melihat mereka”. Kata Kendrick penasaran dan membuat bibi Novi mengerutkan keningnya. “Apakah nona tidak memberitahumu kalau mereka ke luar negeri hari ini?”. Kendrick terkejut mendengar perkataan bibi Novi. “Benarkah bi? Elvia sama sekali tidak memberitahuku”. Kata Kendrick kemudian mengambil ponselnya dan menelpon Elvia tetapi hanya suara operator yang menyambutnya dan membuat Kendrick frustasi. Kendrick langsung berlari menuju lantai satu dan lupa kalau mansion Elvia memiliki lift. “
Elvia menghembuskan napasnya lega ketika Ruby mengambil ponselnya untuk berbicara dengan Kendrick. “Daddy!”. Kata Ruby dengan nada excited dan membuat Kendrick menampilkan raut wajah yang lebih baik dari sebelumnya padahal Kendrick sedang menahan amarahnya. “Aku sangat merindukan daddy”. Kata Ruby sambil mengerucutkan bibirnya dan Kendrick merasa terhibur dengan tingkah Ruby yang sangat lucu. “Daddy juga merindukanmu sweetheart”. Ruby turun dari tempat tidur dengan bantuan Elvia dan Ruby menunjukkan suasana kamar yang akan ditempatinya bersama Elvia. “Kapan daddy akan menyusuk ku dan mommy?”. Kata Ruby setelah kelelahan menyusuri kamar Elvia yang sangat besar dengab kaki kecilnya tetapi kamar Elvia sangat nyaman ketika masuk di dalamnya. “Daddy akan menyusulmu nanti yah sweetheart”. Kata Kendrick dengan nada lembut tetapi Ruby menatap Kendrick dengan tatapan sedih. “Apakah daddy berjanji? Aku takut daddy meninggalkanku seperti waktu itu”. Elvia menjadi bersalah karena tidak memberi
Ruby meratapi gambarnya yang sudah masuk kedalam kolam dan Ruby juga tidak bisa berenang. “Ruby sweetheart”. Kata Aksa sambil menetralkan deru napasnya dan langsung menggendong Ruby yang bingung dengan tingkah Aksa. “Kau membuatku khawatir”. Kata Aksa sambil memeluk Ruby dengan erat. “Uncle kau membuatku sesak napas”. Kata Ruby sambil memukul pundak Aksa dengan tangan mungilnya. “Jangan pernah berlari lagi ke arah kolam karena akan sangat bahaya buatmu”. Kata Aksa sambil mengecup kepala Ruby dan Ruby merasa hatinya menghangat karena mata Aksa berkaca-kaca karena mengkhawatirkannya. “Ruby maaf membuatmu menunggu lama”. Kata Rose tanpa memperhatikan Aksa dan Ruby. “Tuan Aksa”. Kata Rose dengan nada pelan ketika Rose berbalik badan dan melihat Aksa dan Ruby. “Bawa makanan Ruby dan kita pergi ke ruangan keluarga”. Kata Aksa dan langsung berjalan meninggalkan Rose yang kebingungan. Rose mengambil makanan Ruby dengan cepat dan melangkah terburu-buru karena takut Aksa akan memarahinya. M
Elvia bersama dengan Aksa dan Ruby sedang dalam perjalanan menuju ke mansion milik Mr. Waters dan pikiran Elvia terus tertuju pada Kendrick yang sudah dua hari ini tidak menghubungi Elvia sama sekali. “Apakah kau baik-baik saja El? Sudah dua hari ini kau terus melamun”. Kata Aksa sambil menatap Elvia dari cermin yang terletak di bagian depan mobil. “Aku baik-baik saja Aksa jangan khawatir”. Kata Elvia sambil tersenyum tipis karena tidak ingin Aksa khawatir dengannya. “Baiklah kalau begitu tapi jika kau butuh teman cerita aku akan selalu ada untukmu”. Kata Aksa dengan nada lembut. “Aku pasti akan bercerita padamu”. Kata Elvia sambil tersenyum manis dan berharap aksa mengerti kalau Elvia belum siap bercerita. Elvia melihat ke arah Ruby yang sedang membaca bukunya dengan serius dan membuat Elvia tersenyum karena raut wajah serius milik Ruby sangat mirip dengan Kendrick. Mobil pun berbelok dan mobil yang menumpangi mereka berhasil melewati gerbang yang sangat tinggi dan Elvia kagum de
Wanda yang merasakan suasana berubah mencekam pun akhirnya membuka suara. “Perkenalkan dia adalah Asher Hans Waters anak bungsu kami”. Kata wanda dengan nada ramah dan Elvia tersenyum sopan sambil menatap Asher yang menatapnya dalam diam. “Senang berkenalan dengan anda Mrs. Johnson”. Kata Asher dengan nada dingin. “Senang berkenal denganmu juga tuan muda Waters”. Elvia langsung melihat kearah lain ketika tatapan Asher semakin intens ketika menatapnya. “Baiklah karena sudah terlalu lama kita berbincang-bincang dan sudah waktunya makan malam lebih baik kita pergi ke ruang makan sekarang”. Kata wanda sambil memberikan isyarat pada Martin Waters. “Aku akan menggendongnya”. Kata Aksa dengan nada pelan dan menggendong Ruby. “Apakah dia anakmu?”. Kata Asher dan Elvia merasa sedikit bingung kenapa keluarga Waters selalu bertanya apakah Ruby adalah anaknya atau bukan. “Dia adalah anakku”. Kata Elvia sambil menatap manik mata Asher dan tanpa sepatah kata pun Asher berjalan meninggalkan mereka
Kendrick sudah berada di dalam jet pribadi miliknya untuk siap menjemput Elvia dan Ruby di Singapura dan ingatan Kendrick terlempar kembali ketika Noah tidak mengijinkannya untuk pergi ke Singapura karena masalah perusahaan yang cukup besar sampai akhirnya Nicholas yang datang sendiri ke perusahaan dan membuat Noah akhirnya pasrah. Kendrick tahu kalau sedari tadi ada satu pramugari yang mencuri-curi pandang ke arah Kendrick tetapi Kendrick mengacuhkannya dan kembali memeriksa kembali laporan keuangan tahun ini yang berbeda. “Permisi tuan, apakah kau membutuhkan sesuatu?”. Kata pramugari tersebut sambil menatap nakal ke arah Kendrick. Kendrick memandangi wanita tersebut dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Bahkan Elvia jauh lebih menarik daripadanya”. Kata Kendrick berdecih. Mata Kendrick sakit melihat wanita tersebut yang membuka kancing dadanya sehingga ketika dia bergerak maka akan terlihat asetnya. “Jika kau ingin menjadi wanita seperti ini kenapa kau tidak berhenti saja dari pe