Share

21. Bayi itu Milikku

“Kau diam saja tanpa membelaku sama sekali, Adam.”

Adam memejamkan mata dan menjauhkan tangan dari kancing kemejanya yang semula ingin dilepas satu persatu. Perhatiannya terpecah begitu membuka mata dan menyaksikan Mosha sudah terisak di pojok ruang tengah rumah mereka.

“My Love ...” panggilnya lembut seraya mendekat. Walau ia tahu Mosha akan beranjak, tak ingin didekati apalagi disentuh. “Kau tahu sendiri bagaimana Dad dan Mom yang sangat menginginkan keturunan. Aku begini karena tak ingin mereka mengungkit kekuranganmu.”

“Kekurangan?” Kepala Mosha terangkat, matanya berair dan wajahnya basah karena tangisan. “Baru kali ini aku mendengarnya dari mulutmu. Apa kau pikir aku menginginkan keadaan ini?”

“Mosha, bukan begitu maksudku—“ Tangan Adam yang terulur itu ditepis Mosha sebelum menyentuh istrinya. Mosha beringsut dan melesat pergi ke kamar. “Aku minta maaf,” gumamnya sesaat sebelum sang istri membanting pintu dan menguncinya.

Alih-alih mengejar Mosha dan membujuknya, Adam memilih m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status