Share

27. Akhirnya Kamu Berpaling

Dengan ditemani angin sepoi-sepoi di pagi hari, Daphne mencurahkan isi hatinya melalui air yang mengalir dan membasahi pipi. Perutnya perih setelah kembali diterjang rasa mual. Ia kembali tak mampu mencerna makanan semenjak kepergian Adam.

“Kau pasti lapar, ya.” Daphne meraba perutnya pelan bersama isakan yang lirih, tapi menyesakkan. “Aku akan mencoba makan lagi, tapi jangan sekarang. Tenggorokanku sudah sakit, jadi tolong bertahan sebentar.”

Ia hanya ingin menjeda sementara dari percobaannya yang kesekian. Lidahnya terasa pahit sekalipun hanya diguyur air mineral. Namun ia tetap berusaha, ditambah dukungan Maria yang membuatkannya beberapa masakan.

Daphne meraup udara sebanyak-banyaknya untuk mengendalikan sekaligus menguatkan diri. Ia pandangi lalu lalang kendaraan dari balkonnya. Berharap salah satu dari kendaraan roda empat di bawah sana adalah Adam.

“Jangan bersedih, Daphne,” gumamnya pada diri sendiri. “Adam milik Mosha, sudah seharusnya dia tetap tinggal bersama istrinya. Buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status