Dua orang lelaki berada di sebuah ruangan. Aura dingin seakan memenuhi ruangan itu."Berikan sedikit hakku, kita sama-sama anak Daddy. Ada darah Williams mengalir di tubuhku, kau tidak bisa menguasai sepenuhnya harta Daddy!"Arley sudah menduga sejak awal bahwa kedatangan kakak tirinya, hanyalah mengenai harta."Harus berapa kali aku katakan, harta yang sekarang aku miliki bukanlah milik Daddy. Ini semua milik mommy-ku, yang berhasil aku kembangkan," kata Arley.Ef menggeleng, dia tidak percaya. Dia juga sangat membenci sifat Arley yang seperti ini, ingin menguasai sendiri harta Austin Williams."Jangan mencoba membohongiku lagi, sampai kapan pun aku tidak akan percaya dengan apa yang kau ucapkan itu! Jadi, berikan secepatnya aku sedang butuh untuk perusahaanku," kata Ef setengah memaksa.Arley tak kuasa menahan tawanya. "Kau pikir aku akan semudah itu memberikan padamu, setelah berkali-kali kau berusaha menghancurkan perusahaanku, kau mengambil vendor yang akan bekerja sama denganku
Alexa cukup penasaran dengan sahabat lama yang dimaksud oleh Dayana, pikirannya justru tertuju pada Arley. Mungkinkah sahabat lama yang dimaksud oleh Dayana adalah suaminya?"Jika yang dimaksud adalah Arley, kemungkinan saat ini Dayana sedang berada di kantor suamiku?"Tiba-tiba saja hatinya terasa panas, Alexa berpikir untuk menghubungi lelaki yang kini sudah menjadi suaminya. Namun, apakah Arley akan mengaku jika dia bertanya?"Apakah aku harus ke kantornya langsung?" gumam Alexa."Ya Tuhan, kenapa kepalaku jadi pusing seperti ini?" Alexa segera mencari nomor sang suami di ponsel dan segera menghubunginya.Jika dia terus bertanya-tanya sendiri, dia tidak akan mendapatkan jawabannya. Mengenai Arley akan jujur atau tidak, biarlah menjadi urusan nanti.Panggilan pun tersambung dan dijawab oleh Arley."Hey Baby, kita baru saja berpisah sebentar. Apakah kamu sangat merindukanku?" tanya Arley di seberang telepon."Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan," ujar Alexa tanpa menanggapi pertanyaa
Dayana benar-benar kesal pagi ini, sudah semalaman tidur di mansion Arley. Tetap saja tak bisa bertemu dengan Arley semalam.Kini, saat dia membuka mata dan mencari keberadaan Arley, justru membuatnya bertambah kesal dengan kehadiran Alexa di sana.Dia memang tidak ingin mengganggu hubungan antara Arley dan Alexa karena dia menghargai kesepakatan antara dirinya dan Arley. Akan tetapi, meskipun seperti itu. Dayana tetap ingin berada di Arley meski tanpa ikatan ataupun perasaan dari lelaki itu."Aku … aku ketiduran saat menunggu Arley semalam," kata Dayana."Baby, duduklah! Habiskan sarapanmu, Dayana kamu juga duduk dan sarapan bersama kami," ucap Arley.Dayana langsung mengambil duduk di samping Arley. "Semalam aku menunggumu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Sebenarnya Dayana tidak tahu apa yang akan dia bicarakan karena dia hanya beralasan agar bisa bertemu dengan Arley."Katakanlah!" pinta Arley."Emm, tidak jadi. Nanti saja," ucap Dayana.Alexa fokus dengan makanan yang berad
Beberapa hari ini, Alexa selalu lembur di kantornya dan membuat Arley setia menunggu di kantor sang istri untuk pulang bersama."Kamu terlihat sangat lelah, Baby." Arley mengusap puncak kepala Alexa."Sebenarnya begitu, tetapi aku senang melakukannya. Ditambah desain ini akan dipakai oleh beberapa model terkenal di acara fashion show. Aku sangat bersemangat menyiapkan semua ini," ucap Alexa dengan tangan yang sangat lihai menari di atas kertas.Terlihat sekali raut bahagia di wajah Alexa. Mimpi-mimpinya sebentar lagi akan menjadi kenyataan."Aku sangat bangga, kamu berada di titik ini," ungkap Arley, "tetap jaga kesehatanmu, aku tidak ingin saat kamu berhasil mewujudkan semua mimpimu, tetapi kamu menjadi sakit karena mengabaikan kesehatanmu.""Siap, Bos. Aku akan tetap menjaga kesehatanku, jangan khawatir," kata Alexa.Arley berjalan ke belakang kursi yang Alexa duduki, kemudian memijat bahu sang istri. Arley tahu istrinya sudah ingin sekali pulang dan beristirahat, tetapi pekerjaanny
Beberapa penjaga keamanan mansion berhasil membuka paksa pintu kamar, sementara Alexa masih berada di bawah kendali Ef."Lepaskan Nona Alexa atau kami akan berbuat kasar!" ujar salah satu penjaga berbadan besar."Ef, tolong lepaskan aku! Aku takut Arley akan berbuat sesuatu padamu!"Ef tidak peduli, dia terus menahan Alexa sampai wanita itu memberikan apa yang dia."Aku tidak takut dengan Arley! Sekarang cepat katakan di mana semua yang kuminta!"Para penjaga semakin mendekat pada Ef dan berusaha untuk menolong Alexa, tetapi semakin penjaga itu mendekat, Ef semakin membawa Alexa pada balkon kamar."Berhenti di tempat Anda, Tuan!""Kalian yang seharusnya berhenti! Kalian ingin melihat Alexa terjun bebas dari sini!" Ef semakin mendekatkan Alexa pada tepi balkon dan sedikit mendorong tubuh Alexa, meski masih dalam genggamannya.Tangan Alexa berpegang kuat pada tepi balkon tersebut. "Aku mohon lepaskan aku!""Katakan pada mereka untuk pergi dari sini!" ucap Arley, "atau kamu yang akan per
"Kamu serius tidak mau memaafkan aku?" tanya Alexa berdiri di hadapan Arley yang duduk di tepi ranjang."Berikan aku alasan kenapa aku harus memaafkanmu," kata Arley tanpa menatap ke arah Alexa.Alexa duduk di samping Arley, dia bingung hendak menjawab apa. "Tadi aku hanya bercanda."Entah Arley akan percaya atau tidak dengan jawaban yang dia berikan, jawaban yang tidak masuk akal dan tentu saja dia berbohong."Lalu bagaimana dengan sekarang? Apa kamu sudah serius?" tanya Arley dengan tatapan yang mengintimidasi wanita di sampingnya.Alexa menggaruk kepalanya yang sedikit pun tidak gatal. Tangannya tiba-tiba saja terasa dingin.Tanpa menunggu jawaban dari Alexa, Arley langsung mendorong tubuh Alexa hingga rebah di ranjang dan segera mendidihnya."Aku tidak akan mengampunimu, meskipun kamu memintaku untuk berhenti! Aku akan membuatmu mendes—"Belum sempat ar6ley meneruskan ucapannya, Alexa menempelkan jari telunjuknya pada bibir Arley."Jangan mengucapkan kata-kata yang seperti itu, aku
"Aku tidak merekayasanya. Apa yang aku kirim adalah kebenaran, aku memang hendak bertemu dengan Alexa, tapi aku malah melihat mereka sedang bemesraan," kata Dayana.Arley benar-benar kecewa, bener yang diucapkan Dayana. Dia pun berpikir bahwa memang foto itu tampak seperti asli.Lelaki itu seberapa pergi meninggalkan ruangannya dan mengejar Alexa. Dia tidak boleh membiarkan Alexa pulang ke rumah orang tuanya dan membiarkan Alexa leluasa bertemu dengan Ef.Arley melihat Alexa yang hendak masuk ke dalam lift, dia pun segera mengejarnya dan menahan Alexa."Lepaskan!""Ikut pulang bersamaku!" Arley segera membawa Alexa masuk ke dalam lift.Tangan Alexa masih dicekal oleh Arley, sebisa mungkin dia tetap berusaha melepaskan cekalan itu."Aku masih ada pekerjaan dan aku juga tidak ingin pulang bersamamu!""Kamu ingin bertemu dengan Ef kembali?"Alexa menggeleng tidak percaya bahwa Arley benar-benar menuduhnya demikian. Dia berusaha menahan tangisnya, tidak ingin terlihat lemah di depan Arley
Arley menatap Alexa yang saat ini sedang berbaring di ranjang, wanita itu baru saja diperiksa oleh dokter yang biasa memeriksanya jika sedang sakit.Dia baru mengetahui jika Alexa mengidap GERD, semakin menyesal jika mengingat kembali, Arley yang membuat mereka tidak jadi makan siang dan kini menyebabkan lambung Alexa terganggu."Baby, maafkan aku. Seharusnya aku tidak membiarkanmu, tak makan apa pun siang tadi," kata Arley."Tidak apa-apa aku baik-baik saja. Aku sudah terbiasa seperti ini, jangan khawatir dan merasa bersalah seperti itu," ujar Alexa."Sekarang minum obat dulu ya, aku akan meminta Mika memasak sesuatu yang tidak berat untuk lambungmu," kata Arley.Arley memberikan beberapa butir obat serta air putih.Alexa menerima dan segera meminum obat tersebut. "Jangan berikan aku makanan seperti orang sakit, aku baik-baik saja."Alexa merasa masih bisa makan seperti biasanya. Hanya saja, mungkin di harus makan dengan porsi yang lebih sedikit dari sebelumnya."Baiklah."Arley teta