Beranda / CEO / Mata-mata sang CEO / Bab 28 Dipecat

Share

Bab 28 Dipecat

Penulis: Buna Faeyza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 23:01:23

"Tidak apa-apa, aku belum siap. Jika benar Mommy merusak hubungan mommy-nya Ef dengan Daddy," kata Arley.

Batinnya pun ikut berkata, "Mungkin saja benar yang dikatakan Ef bahwa aku anak dari pria lain."

"Hey, kenapa kamu berpikir seperti. Kamu, bahkan belum lihat kebenarannya, makanya ayo baca!" pinta Alexa memaksa.

"Kamu sudah membacanya, bukan?" tanya Arley, Alexa menganggukinya.

"Kalau begitu, beri tahu aku. Aku ingin mendengarnya dari kamu saja," ujar Arley.

Alexa tampak berpikir sembari menatap Arley.

"Tidak gratis, ada syaratnya. Setuju tidak?"

"Di mana-mana itu syaratnya dulu diberi tahu, baru kamu tanya apakah aku setuju," kata Arley.

Alexa tertawa. "Ya, maksud aku seperti itu. Kamu mau atau tidak, kalau aku meminta syarat?"

"Tergantung, memang apa syaratnya?"

"Memasak untukku, aku lapar!" Alexa langsung berjalan keluar dari gudang tersebut.

Arley pun mengikuti Alexa. Dia berjalan di belakang wanita yang berlari kecil menuju dapur dengan sesekali Alexa menoleh dan tersenyum ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mata-mata sang CEO    Bab 29 Pesan Bergambar

    "Daisy, aku memecat putrimu," kata Alin di seberang telepon."Kamu memecat Alexa?" tanya Daisy."Ya, sesuai permintaanmu," jawab Alin.Daisy pun tertawa senang dengan kabar yang dia dapatkan dari sahabatnya.Dia sengaja merencanakan itu semua agar Alexa bisa sedikit menjauh dari Arley. Entah, dia tidak suka jika Alexa memiliki hubungan dengan lelaki yang usianya jauh berbeda.Daisy percaya, terkadang perbedaan usia sangat memengaruhi hubungan. Bisa saja Alexa yang tak mampu mengimbangi Arley, atau sebaliknya."Baiklah, terima kasih bantuannya. Sorry sudah membuatmu masuk kedalam permasalahanku dan putriku," kata Daisy."Tidak masalah."Sambungan telepon pun berakhir. Dia masih harus tetap berpikir bagaimana caranya memisahkan Alexa dan Arley.*****Alexa mendatangi kantor Arley, dia ingin mencurahkan semuanya pada sang kekasih. Meminta solusi dari semua masalahnya."Turuti saja dulu keinginan mereka," pinta Arley.Alexa menatap heran pada kekasihnya. "Apa maksudmu? Kamu menyerah?""Ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Mata-mata sang CEO    Bab 30 Pilih Siapa?

    Seusai bertemu dan makan siang dengan klien, Arley tak ingin berlama-lama berada di luar kamar. Dia tidak ingin menghabiskan waktunya tanpa hal yang penting.Namun, sayang. Sesampainya di kamar hotel matanya terasa berat, benar-benar tidak bisa dikondisikan dan ... lelaki itu pun ambruk di ranjang hotel.Di sudut ruangan seorang wanita tersenyum puas menatap lelaki ketus dan dingin tak berdaya di sana."Malam ini kau milikku, Arley Williams." Senyum kemenangan hadir menghiasi bibirnya yang tebal.Dia berjalan menghampiri Arley dan membenarkan posisi tidur lelaki itu, perlahan dia mulai membuka satu per satu kancing kemeja Arley."Kau benar-benar milik Rihanna malam ini," ucapannya dengan iringan tawa bahagia.Ya. Wanita itu adalah Rihanna, dia sengaja memasukkan serbuk obat tidur ke dalam minuman Arley. Tentu saja karena sebuah alasan, dia menginginkan Arley menjadi miliknya.Rihanna sudah muak dengan Alexa yang begitu bangga menjadi kekasih Arley, hari ini dia akan membuktikan bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Mata-mata sang CEO    Bab 31 Harta Lagi!

    Arley datang ke rumah Alexa, dia tidak peduli jika kehadirannya ditolak oleh kedua orang tua Alexa, yang jelas dia harus bertemu dengan sang kekasih dan menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi.Dia tidak ingin Alexa percaya pada foto hasil rekayasa Rihanna.Beruntung Arley dibukakan pintu gerbang oleh penjaga di sana sehingga saat ini dia bisa berdiri di depan pintu rumah Alexa.Arley menekan bel yang berada di sana, cukup lama dia menunggu hingga akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan sosok wanita paruh baya."Arley?""Selamat pagi, Nyonya Daisy. Maaf kehadiran saya mengganggu, tolong izinkan saya bertemu dengan Alexa," kata Arley."Untuk apa? Saya tidak ingin, Alexa berhubungan lagi dengan lelaki yang suka bermain perempuan. Jangan menjadikan Alexa sebagai korban berikutnya, dia sudah saya jodohkan dengan lelaki yang seusia dengannya!" ujar Daisy menekankan setiap kata-katanya.Arley menghela napas, wanita di hadapannya benar-benar berniat memisahkannya dengan Alexa."Alexa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Mata-mata sang CEO    Bab 32 Dibawa Sean

    Sejak kedatangan Alexa di mansion Williams, sekali pun dia tidak pernah pulang ke rumahnya. Tidak peduli bagaimana tanggapan orang tuanya, dia tidak akan bisa tenang berada di dalam rumah, jika selalu dipaksa menikah dengan yang tidak dia cintai."Kamu memasak?" tanya Arley memeluk Alexa dari belakang."Ya, tetapi aku tidak tahu kamu akan suka atau tidak karena aku yakin ini rasanya tidak akan enak," jawab Alexa diiringi kekehan kecil.Arley menyibak rambut Alexa hingga leher jenjang itu terekspos jelas. "Aku tidak mau kamu kelelahan dan Nyonya Daisy akan memarahiku, jika dia tahu di sini putrinya memasak.""Jangan berlebihan. Di rumah, aku memang tidak memasak karena Mommy melarangku," kata Alexa."Akan tetapi, sekarang aku menginginkan memasak untukmu karena ...." Alexa menghentikan ucapannya dan tetap melanjutkan memasaknya."Apa? Katakan!" Arley penasaran.Alexa tak kunjung menjawab pertanyaan Arley, membuat lelaki itu semakin penasaran dengan apa yang terjadi.Arley membalikkan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Mata-mata sang CEO    Bab 33 Tewas

    "Mommy pasti menyesal telah berpikir untuk menjodohkan aku dengan lelaki sepertimu!"Sean tertawa, dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Alexa. Yang jelas dia akan membuat Alexa menjadi miliknya."Turuti saja apa yang kukatakan, setelah kau mengerti. Baru aku akan melepaskanmu dari ruangan ini. Semakin cepat kau mengerti maka semakin cepat pula kau bebas dari sini," kata Sean.Alexa menggeleng meremehkan perkataan Sean."Aku tidak akan sudi menuruti kata-katamu!"Sean membuka ikat pinggang dan mengarahkannya pada tubuh wanita yang duduk di lantai dengan tangan dan kaki yang terikat."Aku ingin melihat sampai mana kau bertahan!""Meski aku harus mati di tanganmu, aku tidak akan sudi sedikit pun kau menyentuhku!" Alexa menatap tajam lelaki yang berdiri di hadapanmu."Lihat saja, aku akan membuatmu memohon ingin disentuh!" Sean melempar sabuknya ke wajah Alexa, kemudian pergi meninggalkan wanita itu di dalam gudang.Setelah kepergian Sean, Alexa menangis sejadinya. Sejujurnya dia ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Mata-mata sang CEO    Bab 34 Memecat Suruhan Ef

    Mengenai kabar kematian itu. Alexa, Steve dan Daisy tentu saja terkejut, sementara Arley terlihat biasa saja."Arley, apa kau mengetahui tentang kematian Sean atau ... kau ada hubungan dengan kematian Sean?" tanya Steve."Tidak. Saya, Alexa dan para anak buah saya keluar bersamaan dan meninggalkan Sean yang masih berada di sana. Anda bisa tanyakan langsung dengan Alexa, saya bahkan tak menyentuhnya sama sekali," jawab Arley.Alexa mengangguk dengan sangat yakin. Perkataan lelaki itu memang benar tak ada yang dilebihkan ataupun dikurangi, sama seperti yang dia lihat di gudang sebelumnya."Arley benar, Dad. Dia tidak ada hubungannya dengan kematian Sean," ujar Alexa.Niat awal Steve dan Daisy mendatangi keluarga Sean adalah untuk membatalkan perjodohan anak mereka. Namun, Sean sudah tiada yang artinya perjodohan itu batal dengan sendirinya.Jauh di lubuk hati Steve dan Daisy merasakan sakit hati dengan apa yang sudah diperbuat oleh Sean kepada putrinya. Namun, mereka tetap memandang Ver

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Mata-mata sang CEO    Bab 35 Jadi Istriku Saja

    "Kamu jadi istriku saja," kata Arley.Bukan tersenyum atau tersentuh, Alexa malah merajuk dan jalan lebih dulu ke ruangan Arley.Jujur saja lelaki itu tidak paham apa yang terjadi pada kekasihnya. Dia pun mengekor pada Alexa dan masuk ke dalam ruang kerjanya."Hei, ada apa?" tanya Arley pada Alexa yang sudah duduk di sofa dengan menyilangkan kedua tangannya di dada sembari mencebikkan bibirnya."Kamu pikir deh apa yang membuat aku seperti ini!" Alexa memalingkan wajahnya dan menatap ke arah lain.Arley menggaruk kepalanya yang tak gatal, baru kali ini dia begitu terlihat bodoh menanggapi sikap Alexa."Maaf, aku tidak tahu. Katakan apa salahku!" Arley duduk di samping Alexa.Alexa kembali memalingkan wajahnya tak ingin menatap Arley. Namun, kali ini Arley memaksanya untuk menatap dirinya."Katakan, Baby! Sungguh, aku tidak tahu. Jangan membuatku terus-terusan terlihat bodoh seperti ini," kata Arley."Kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Mata-mata sang CEO    36 Menolak Serius

    "Aku belum mau menikah, usiaku masih sangat muda, bahkan aku belum merasakan manisnya menjadi desainer fashion," ucap Alexa.Daisy memutar bola mata malas, mendengar jawaban sang anak. Putri satu-satunya itu benar-benar sulit dimengerti. Saat diminta untuk melanjutkan cita-citanya Alexa malah memilih mengejar Arley, kini Daisy dan Steve meminta dia agar menjalin hubungan yang lebih serius, Alexa malah ingin melanjutkan cita-citanya."Terserah kamulah Mommy sudah pusing mengurusmu.""Harusnya saat itu kita program anak lebih banyak saja, daripada hanya punya Alexa, tetapi pusingnya seperti mengurus anak banyak," kata Steve.Alexa menyipitkan matanya, bibirnya mencebik. Selera makannya semakin hilang."Daddy ini, kenapa bicara seperti itu sih? Kalian tidak senang memiliki anak sepertiku, padahal aku ini cantik, lucu, menggemaskan dan—""Sulit diatur," sela Daisy.Apa-apaan ini? Masih sepagi ini Alexa sudah di roasting oleh

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02

Bab terbaru

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #18 Tamat

    "Ken aku belum pernah melakukannya," ucap Feira menghentikan aksi lelaki yang sudah menjadi suaminya, saat akan mencumbunya lebih dalam lagi.Baru bibir Ken yang menyentuh lehernya saja, Feira benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda, yang belum pernah ia rasakan. Entah bagaimana jika Ken melakukan hal yang lebih dari itu. Mungkin Feira akan terbang dibuatnya."Apa kamu pikir aku sudah pernah melakukan ini sebelumnya?" Ken menaikan satu alisnya.Feira menggeleng. "Bukan itu maksudku."Ken mengusap pipi Feira. Terlihat sekali bahwa wanita itu itu sangat tegang. "Lalu? Kamu belum siap, tidak masalah aku akan menunggu sampai kamu siap.""Kamu yakin akan menunggu sampai aku siap?" tanya Feira kembali. Sebenarnya ada rasa tidak rela jika harus menunggu nanti.Ken mengangguk dengan sangat yakin. "Ya, apa waktu 2 menit lagi cukup? Atau aku mandi sebentar, setelah itu kita—"Feira mencium bibir Ken, membuat lelaki itu menghentikan ucapannya. Tidak begitu lama, Feira melepaskan ciuman terseb

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #17 Unboxing

    Tiba di hari, di mana Ken dan Feira melangsungkan pernikahan di sebuah gedung. Acara pesta pernikahan itu digelar sangat mewah. Semua sudah rencana Arley, Alexa, Jeremy dan Rihanna.Tentu saja itu rencana para orang tua, mereka sama-sama merasa hanya memiliki satu orang anak. Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk membuat acara yang mewah dan mengundang banyak kolega mereka. Terlepas dari masa lalu mereka, kini masing-masing dari mereka mencoba menjadi orang tua yang baik untuk anak dan menantu mereka.Ken dan Feira yang kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri, mereka tampak tidak ragu dan malu memperlihatkan kemesraan mereka di hadapan banyak orang. Gaun pengantin terlihat elegan dikenakan Feira, serasi dengan jas yang dikenakan Ken membuat tampilan lelaki itu semakin gagah. Semua tamu pun tampak lebih fokus kepada Ken dan Feira, sesuai keinginan Ken."Ken, cubit aku sekarang," pinta Feira.Ken menoleh pada Feira dan mengernyit. "Kenapa aku harus mencubitmu? Kita baru saja men

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #16 Feira Bertemu Mommy

    Saat ini Ken hanya bisa memantau hubungan Violet, ia memang khawatir dengan sahabatnya. Namun, ia lebih khawatir lagi jika sampai kembali menaruh hati pada Violet. Selagi Violet mengatakan jika dirinya baik-baik saja, maka Ken tidak akan turun tangan untuk mencampuri hubungan sahabatnya dengan sang tunangan.Hari-hari berlalu, Violet tidak pernah lagi bercerita mengenai Deon. Ken berharap, Deon sudah bisa bersikap lebih baik pada sahabatnya, Violet. Saat ini pun, Ken hanya fokus pada pernikahannya yang sudah tinggal menghitung hari.Malam ini, Ken bersama dengan Feira di kediaman Davis. Ken diundang makan malam oleh Jeremy. Sebenarnya Jeremy juga mengundang Arley dan Alexa, tetapi mereka memiliki kesibukan lain dan terpaksa tidak memenuhi undangan dari Jeremy."Fei, di mana daddy-mu?"Feira mengangkat bahunya. "Katanya keluar sebentar, tetapi aku tidak tahu Pak Tua itu ke mana. Atau mungkin sedang ada tamu ya?""Begitu ya. Kita tunggu saja, kamu belum lapar 'kan?" tanya Ken.Feira ters

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #15 Tentang Curhatan Vio

    "Vio, kamu di sini?" tanya Feira saat melihat yang datang adalah Violet sahabatnya.Violet gugup saat melihat kehadiran Feira di sana, ia pikir Ken hanya sendiri. Ia menatap Ken, berharap lelaki itu mau membantunya mencari jawaban yang tepat agar Feira tidak cemburu. Kedatangan Violet sendiri memang untuk bertemu dengan Ken."Vio, apa kamu ke sini untuk bertemu dengan daddy-mu?" tanya Ken.Violet tersenyum. "Iya, Ken. Aku baru saja dari ruangan Daddy, saat melewati ruanganmu tiba-tiba saja aku ingin masuk dan mengganggumu bekerja, tetapi sepertinya kedatanganku tidak tepat. Kalau begitu aku pulang saja.""Eh, kenapa pulang? Aku sudah selesai, kalau kamu mau bertemu dengan Ken, silakan. Aku mau pulang, Vio," ucap Feira."Ken, aku pulang ya," kata Feira pada Ken."Jangan lupa memberiku kabar setelah sampai ya, Sayang." Ken mengusap kepala sang kekasih.Feira tersenyum pada keduanya, kemudian meninggalkan Ken dan Violet di sana.Ken dan Violet saling mantap setelah kepergian Feira. Ken m

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #14 Rencana Jeremy

    "Aku akan mengatur waktu yang pas untuk memberi tahu Fei mengenai mommy-nya," ucap Jeremy.Arley tampak sangat penasaran. "Memangnya siapa wanita yang kau nikahi?""Kau ingat asistenku Rihanna?" Jeremy menatap Arley."Iya, apa kau mencintainya?" tanya Arley.Jeremy menggelengkan kepalanya pelan. "Aku tidak mencintainya, hanya saja saat itu daddy Rihanna sakit keras dan membutuhkan biaya yang cukup besar, dari sanalah kami membuat kesepakatan. Aku akan menikahinya dan memberikan sejumlah uang yang dia butuhkan, dengan syarat setelah dia melahirkan anak dariku … aku akan menceraikannya dan membawa anak kami.""Aku tidak ingin mencintai siapa pun dan aku hanya ingin hidup bersama anakku," ungkap Jeremy."Apa Rihanna menyetujui begitu saja saat Feira kaubawa?" tanya Arley."Apakah sekarang kau sudah menjadi seorang wartawan berita? Banyak sekali pertanyaanmu!"Arley duduk di kursi taman. Saat ini mereka memang sedan

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #13 Pertunangan

    Di kediaman Williams, terdapat banyak tamu. Mansion itu terlihat sedang memiliki acara. Ken pun berpenampilan sangat rapi dengan tuxedo, ia tampak gagah dan tidak diragukan lagi, wajahnya mewarisi ketampanan sang daddy.Ken sendiri sedang menemui beberapa tamu. Sesekali menyapa tamu lain yang baru saja datang. Setelahnya tatapan Ken tertuju pada seorang wanita yang berjalan ke arahnya, tak lain adalah kekasihnya.Feira tampak memperhatikan ruangan mansion tersebut, ia mengedarkan pandangannya pada ruangan yang dihias meriah dan sangat mewah.Kini Feira sudah berdiri di hadapan kekasihnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi di sana."Pertunangan Kenric Williams?" Feira membaca di dalam hati, sebuah tulisan yang cukup besar di sana."Ken." Mata Feira sudah berkaca saat tatapannya terpaut dengan Ken.Tidak jauh dari mereka, seorang wanita mengenakan gaun mewah khas sebuah pesta tengah berjalan ke arah mereka. "Ka

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #12 Dikirim ke Luar Negeri

    Pagi ini, Jeremy mengunjungi suatu tempat yang jarang sekali ia datangi. Bagaimana tidak jarang, hatinya selalu saja merasa sakit dan kembali terpuruk ketika mengunjungi tempat tersebut. Pemakaman Dayana, berada di sanalah ia saat ini."Dua puluh tahun lebih, kita berpisah. Namun, bayanganmu masih saja seolah nyata di hatiku, Day."Jeremy menatap kosong pada makam Dayana. "Mungkin sudah saatnya aku melanjutkan kembali hidupku. Ada putriku yang berusaha keras memperjuangkan cintanya, hanya karena traumaku.""Aku tidak ingin menyesal karena merenggut kebahagiaan putriku. Aku datang ke sini, ingin meminta izin melepaskan perasaan ini. Putriku harus bahagia," ujar Jeremy.Cukup lama Jeremy berada di sana, ia benar-benar ingin memberikan perpisahan terbaik, meskipun Dayana akan terus hidup di hatinya. Ia harus memperhatikan kenyataan di sekitarnya. Sudah seharusnya ia menata hidupnya kembali bersama putrinya."Aku pulang, Dayana. Kamu akan melihat kehidupanku yang baru dan berbahagialah un

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #11 Menonton Bersama

    "Daddy, sebagai sahabat Tuan Jeremy, tentu Daddy tahu kan mengenai hal apa saja yang disukai Tuan Jeremy," ujar Ken pada sang Daddy."Memangnya, kenapa?" tanya Arley pada Ken yang duduk di seberang meja kerjanya.Sembari mengusap dagunya Ken menjawab, "Aku ingin mencoba dekat dengan daddy-nya Fei. Semoga saja dengan cara itu daddy-nya Fei bisa merubah pendiriannya dan menyetujui hubungan kami."Arley mengangguk. Ya, ia merasa setuju dengan yang diucapkan putranya. Ia sendiri tahu bahwa Jeremy adalah orang yang baik."Saat dulu kami sering menonton, lari adalah olahraga kami dan … Jeremy sangat menyukai pizza. Kamu tahu, dia sanggup menghabisi pizza dalam jumlah yang banyak, bahkan dia tidak pernah bosan jika harus memakannya setiap hari," ungkap Arley. Lelaki itu menyunggingkan senyumnya, mengingat kembali masa-masa saat bersama sahabatnya itu."Daddy pasti sangat merindukan hal-hal yang dulu pernah terjadi di antara kalian.""Tentu, kami sangat dekat. Demi bisa melihat Daddy bahagia,

  • Mata-mata sang CEO    Season 2 #10 Pertemuan Arley dan Jeremy

    Saat jam makan siang hampir tiba, Arley mendatangi Jeremy di kantornya. Kedatangannya ke sana tentu saja memiliki maksud, ia ingin kembali membicarakan masalah yang sudah puluhan tahun membuat hubungannya dengan Jeremy merenggang. Arley bukannya tidak pernah meminta maaf, hanya saja selama ini Jeremy selalu saja menghindari Arley.Namun, kini karena masalah tersebut sudah berimbas pada anak-anak mereka. Tentu Arley harus melakukan sesuatu yang bisa membuat hati Jeremy terbuka. Sebagai orang tua, melihat Ken dan Feira seolah kesusahan menembus dinding yang begitu kokoh, hati Arley merasa iba."Selamat siang." Arley membuka pintu ruangan Jeremy.Jeremy menatap ke arah pintu, yang kini memperlihatkan sosok seorang lelaki paruh baya dengan tubuh yang terlihat masih sangat gagah mengenakan setelan jas. "Kau.""Aku ingin bicarakan sesuatu. Untuk itu izinkan aku masuk dan mengatakan hal ini padamu," ujar Arley masih berdiri di ambang pintu."Mas

DMCA.com Protection Status