Share

Sonya

Author: Dian D'n Jell
last update Last Updated: 2024-11-27 21:11:48

TAK!

Tiba-tiba Colin menyentil kening Manda dengan sangat keras. Alhasil Manda pun menggosok-gosok keningnya sembari menahan rasa sakit.

"Menyebalkan sekali si Vampir ini! Lagipula dia punya masalah apa dengan William Smith?" dengus Manda dalam hati.

“Masih berani bertingkah yang tidak-tidak, maka akan kulakukan yang lebih dari sekedar menyentil keningmu!”

“Maaf, Pak! Bagaimana lagi, ini spontan dan lagipula kapan lagi bisa bertemu aktor idolaku,”

“Diam! Cepat gandeng tanganku sekarang dan ikuti saja apa yang kulakukan!”

Sial bagi Manda karna di saat punya kesempatan malah dipersulit oleh Colin. pada dasarnya Manda sangat paham bahwa memang tidak boleh mencampur urusan pribadi ketika sedang bertugas, tapi tetap saja ia begitu sulit menahan dirinya ketika berada di dekitar seorang William Smith.

Akhirnya dengan menggandeng tangan Colin, Manda pun sampai di pintu masuk. Tapi ternyata untuk masuk tidaklah semudah itu. Ada dua orang penjaga dengan tubuh yang tinggi besar berdiri tepat di depan pintu.

Setiap yang ingin masuk ke acara itu harus menunjukkan sebuah undangan yang diperuntukkan untuk sepasang tamu. Mda dan Colin sudah berada di barisan para artis yang mengantri untuk masuk.

melihat para artis yang pasti bisa masuk dengan mudah karna jelas mereka memiliki undangan. Manda dan Colin pun mulai sedikit kebingungan karna tentu saja mereka harus memiliki undangan yang sama agar bisa masuk ke dalam acara itu.

Tapi entah kenapa sepertinya Colin terlihat santai dan tenang. Tanpa rasa ragu ia bahkan semakin membawa Manda maju ke barisan depan.

"Astaga! Sebenarnya apa yang ada dalam kepala Colin? Dia bilang agar jangan sampai aku membuat masalah, tapi kalau begini justru dia yang akan membongkar penyamaran kami." bantin Manda cemas.

Benar saja, kini akhirnya mereka berada tepat di depan dua orang penjaga berkulit hitam itu. Mereka menatap Colin dan Manda dengan wajah bengis yang tidak menunjukkan senyum sama sekali. Seketika Manda pun menelan salivanya karna berpikir sebentar lagi mereka pasti akan diusir dengan memalukan.

Tapi tiba-tiba tak disangka ternyata Colin mengeluarkan sebuah undangan yang sama persis seperti yang dimiliki oleh para pasangan artis itu. Lalu dengan santainya ia menyerahkan undangan itu pada salah seorang dari penjaga.

Begitu melihat undangan itu, sudah pasti penjaga pun mempersilahkan mereka untuk masuk. Dan dengan menyebalkan Colin mengalihkan tangannya yang semula menggandeng tangan Manda lalu sekarang ia merangkul pinggang Manda.

"Astaga! Manusia macam apa sebenarnya Colin ini?! Tapi apa boleh buat? Aku pun harus mengikuti tingkah aneh Colin dan masuk ke gedung Hollywood meet." keluh Manda dalam hati.

“Um...Pak. Ngomong-ngomong, aku tidak tau kalau kau juga punya undangan. Memangnya dari mana kau dapatkan itu?” tanyaku penasaran.

Tapi lagi-lagi Colin menatap tajam pada Manda lalu berkata, “Kau tidak perlu tau! Lakukan saja apa yang kuperintahkan padamu!”

Well, sudah tentu itulah yang akan keluar dari mulut berbisanya. Dan masih dengan merangkul pinggang Manda, Colin pun membawa Manda pada sekelompok wanita dengan penampilan yang sangat glamor. Dari cara mereka bertingkah dan bicara sepertinya mereka adalah kaum sosialita.

Tapi Manda merasa belum pernah melihat wajah mereka di layar kaca. Ya, itu karna Manda cukup update untuk masalah hiburan. Tapi tetap saja Manda merasa bingung kenapa Colin sepertinya berniat mendekati para wanita itu?

“Hai, selamat malam Nona-Nona!” sapa Colin dengan senyum menawan di wajahnya.

Sejujurnya Manda bahkan baru melihat Colin tersenyum penuh pesona seperti itu. Karna biasanya, jangankan tersenyum. Yang ia lakukan selalu mengeluarkan wajah kesal dan menyebalkan.

Manda pikir karna tidak mengenal Manda dan Colin mungkin para gadis itu akan bereaksi menolak. Tapi ternyata itu salah. Entah pesona apa yang dimiliki oleh Colin sehingga para wanita cantik ini bahkan merespon dengan ramah pada mereka berdua.

Malahan, seorang wanita cantik dengan rambut hitam sebahu nampak tersenyum ramah lalu menglurkan tangannya pada Colin. Dan dengan lembut ia pun berkata, “Hai! Um...maaf, kalian ini adalah?”

“Oh ya. Maaf aku lupa memperkenalkan diri. Maklum saja aku ini hanya seorang figuran. Dan kenalkan, dia adalah Manda,” kata Colin pada wanita itu.

“Hai,Manda! Kau ini pacarnya atau kalian sudah menikah?”

Seketika Manda pun mengernyitkan dahiku dengan bingung. Bagaimana tidak? Melihat Colin saja sudah membuatnya sangat muak, ditambah wanita ini malah mengira kalau Manda adalah pacarnya Colin?

Tapi karna tak berdaya. Manda bahkan tidak bisa mengatakan apapun karna kalau ia sampai salah bicara maka karirnya akan tamat. Jadi ia pikir akan lebih baik kalau ia pergi mencari minuman saja. Siapa tau ia akan bertemu dengan William Smith lagi.

“Um...kurasa aku akan pergi mengambil minum! Tenggorokkanku kering sekali,” kata Manda mencari alasan.

Sebenarnya Colin cukup kesal karna Manda meninggalkannya sendiri dan pergi begitu saja. Tapi kali ini Colin sangat berusaha menahan dirinya untuk tidak marah demi penyamaran yang ia lakukan.

Saking totalnya ia beracting, wanita berambut pendek itu pun akhirnya menawari Colin untuk menikmati minuman secara langsung di meja bartender. Dengan santainya Colin pun menuruti ajakkan wanita itu dan duduk di meja bartender lalu memesan tequila.

“Wow! Seleramu bagus juga. Oh ya, aku lupa bilang kalau namaku Sonya,”

“Well, Sonya. Aku juga lupa mengatakan kalau namaku adalah Colin,”

Tapi entah kenapa wanita cantik bernama Sonya itu kemudian tersenyum setelah mendengar nama Colin. Lalu dengan santainya ia pun berkata, “Ayolah! Aku tau kau itu Colin Murphi. Dan kau datang untuk menyelidiki kematian Nicol kan?”

Sebenarnya Colin sangat terkejut dengan pernyataan Sonya. Tapi bukan Colin namanya jika ia tidak bertingkah cool. Bahkan bagi Colin, ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengorek informasi tentang Nicol.

Ia bahkan tidak perlu lagi suah payah berbohong dan mencari alasan untuk bertanya. Dan tentu saja, akhirnya Colin pun memulai interogasinya pada Sonya.

“Kau kenal dengan Nicol Simpson? Sedekat apa hubungan kalian?” tanya Colin.

“Aku hanyalah orang di balik layar. Jadi aku adalah Manager artis untuk Nicol. Jika kau mau tanya aku sudah bekerja untuknya selama sepuluh tahun,”

“Wow! Kau penuh dedikasi ya? Tapi sepertinya kau tidak terlihat cukup kehilangan. Apa hubungan kalian baik?”

Tapi bukannya menjawab pertanyaan Colin, Sonya malah tertawa kemudian meneguk wisky di tangannya. Lalu dengan gamblang ia kembali berkata, “Yang benar saja, Colin! Kau pikir apa? Semua orang di dunia hiburan itu palsu!”

Lalgi-lagi Sonya mengeluarkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Tapi tidak begitu saja Colin akan percaya dengan semua yang dikatakan oleh Sonya. Meski begitu, ia membiarkan saja Sonya berkata sesuka hatinya.

“Benarkah? Lalu bagaimana denganmu?” tanya Colin lagi.

“Aku? Apalah arti diriku? Orang bahkan tidak tau bahwa aku ini ada. Bagiku, yang terpenting adalah aku melakukan pekerjaanku dengan baik dan mendapat gaji dari Nicol,”

“Tapi...sebagai manager Nicol, bukankah kau selalu ada di dekatnya?”

“Tentu saja. Tapi itu tidak terjadi jika Nicol sedang ingin bersama sahabatnya. Bahkan Nicol tidak tau saja kalau orang yang ia anggap sahabat telah menusuknya dari belakang!”

Related chapters

  • Mata Ketiga Manda    Kesempatan

    “Apa maksudmu? Siapa sahabat Nicol? Kenapa kau bisa seyakin itu tentang dia?”“Jika kau berada di sisi seseorang selama sepuluh tahun, maka sudah pasti kau akan tau apapun tentangnya,”Kali ini Colin tidak mengatakan apapun dan ia berusaha untuk mencerna ucapan dan gelagat Sonya. Bagi Colin saat ini, tidak ada satu orang pun yang bisa dipercaya. Bahkan semua orang yang berada di sekitar Nicol berpotensi untuk menjadi tersangka.“Aku tau kau tidak akan percaya. Kalau kau mau maka coba saja! Dan Tia akan mengatakan hal-hal manis tentang Nicol,”“Okay. Tapi apa kau tidak tau kemana Nicol pergi sebelum ia ditemukan tewas?”Sonya kemudian mengangkat bahunya lalu berkata, “Terakhir kali Nicol pergi bersama Tia setelah syuting. Aku tidak tau mereka pergi ke mana, Nicol bahkan tidak mengatakan apapun.”Tanpa terasa Colin cukup lama berbincang dengan Sonya. Hingga akhirnya ia sadar kalau Manda belum juga kembali dari mengambil minum. Takut Manda akan berulah maka Colin pun memutuskan untuk men

    Last Updated : 2024-11-28
  • Mata Ketiga Manda    Cemburu

    Sejenak Colin terdiam mendengar pertaanyaan polos Manda. Hingga ingatannya kembali sebelum ia menemukan Manda bersama William.Saat itu, sudah hampir sepuluh menit Colin mencari keberadaan Manda di acara Hollywood meet itu. Sayangnya meski kini Colin mulai kesal tapi Manda bahkan tidak terlihat batang hidungnya. Colin bahkan sempat mencari Manda ke toilet wanita sampai terpaksa menanggalkan urat malunya karna ia pikir mungkin Manda ada di toilet.Hingga ketika seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet berkata, “Apa yang kau cari di toilet wanita, Tampan? Jangan bilang kau ini diam-diam merekam orang di toilet ya?”“Apa?! Aku menunggu seorang gadis. Apakah ada gadis berambut hitam panjang dengan gaun hitam di dalam?”Wanita itu pun menggelengkan kepalanya lalu ia berkata, “Tidak ada siapapun di dalam. Aku adalah orang terakhir yang keluar.”Menyadari bahwa Manda tidak berada di toilet, entah kenapa kini Colin mulai khawatir. Bukan karna takut Manda akan diganggu oleh orang, tapi

    Last Updated : 2024-11-29
  • Mata Ketiga Manda    Poster Janggal di Studio

    Colin pun terdiam setelah mendengar ucapan Manda. Manda tidak tau apa yang Colin pikirkan. Tapi Manda berharap semoga saja Colin percaya dan menyetujui untuk pergi ke rumah Nicol.“Bisakah kau beri alasan yang sangat masuk akal sehingga aku bersedia pergi ke rumah Nicol?” tanya Colin dengan santainya.“Sudah kuduga! Meski tidak mengatakan bahwa ia percaya atau tidak dengan arwah Nicol, tetap saja Colin meminta alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh logika. Lalu apa yang harus kukatakan untuk meyakinkan Colin?” batin Manda bingung.Jangankan memberi alasan yang masuk akal, Manda sendiri bahkan tidak tau kenapa Nicol mengatakan rumah? Ia juga tidak tau apa yang ada di rumah Nicol untuk mereka ketahui. Sebenarnya ini sangat beresiko untuk Manda. Karna jika sampai tidak ditemukan apapun di sana, maka karirnya akan jadi taruhan.“A-aku...tidak tau pasti. Tapi, anggap saja aku tidak pernah bertemu arwah Nicol. Tetap saja pasti ada sesuatu yang bisa kita temukan di rumah korban kan?”

    Last Updated : 2024-12-01
  • Mata Ketiga Manda    Mobil Mewah Nicol

    Well, hasil otopsi memang belum jelas. Dan belum bisa dipastikan apakah penyebab kematian Nicol adalah karna tenggelam. Bahkan meski Manda telah bertemu dengan arwah Nicol sekalipun, tetap saja ia tidak mengatakan apa penyebab kematiannya.Untuk beberapa saat Manda terus terpaku menatap deretan poster film sembari terus berpikir. Hingga tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya dan berhasil membuatnya terjingkat. Tadinya Manda pikir itu adalah Colin, tapi setelah ia berbalik ternyata diluar dugaan.Ya, ternyata yang menpuk pundak Manda adalah William. Dengan wajah bingung Manda pun menatap pada William yang terus tersenyum padanya dengan wajah tampannya yang paripurna itu. Tapi karna Manda terus saja terkesima menatapnya, akhirnya William pun menjentikkan jarinya di depan wajah Manda.“Hei! Kau ini kenapa? Melihatku seperti melihat hantu saja!” keluh William.“Maaf! Aku hanya sangat terkejut bisa melihatmu di sini. Ngomong-ngomong, kenapa kau ada di sini?”“Karna aku memang sering men

    Last Updated : 2024-12-02
  • Mata Ketiga Manda    Sebuah Lipstik

    “Tapi sudahlah. Kurasa tidak penting juga terlalu memikirkan hal itu. Meningat Nicol dan Tia adalah sahabat, jadi bisa saja Nicol membeli mobil itu untuk Tia.” Pikir Manda.Akhirnya, mereka bertiga pun segera meninggalkan studio A dan pergi menuju apartemen milik Nicol. Tentu saja mobil Tia berada di depan sedangkan Manda dan Colin mengikutinya di belakang. Dari caranya mengemudikan mobil, sepertinya Tia sangat jauh berbeda.Bayangkan saja, dari sikap Tia yang sangat lembut itu siapa sangka ia bisa mengemudikan mobil layaknya seorang pembalap. Saking lihainya Tia mengemudikan mobil, sampai-sampai Colin pun cukup kualahan untuk mengikutinya.Hingga akhirnya, mereka pun tiba di sebuah gedung mewah dengan bangunan yang menjulang. Tak heran, karna kata Tia apartemen ini memang khusus untuk para elite termasuk beberapa artis papan atas. Tapi Manda tidak mengerti kenapa Tia tidak tinggal di apartemen ini?“Tapi Tia, kenapa kau tidak tinggal di apartemen yang sama dengan Nicol? Bukankah kali

    Last Updated : 2024-12-06
  • Mata Ketiga Manda    Bukan Lipstik Biasa

    “Khayalan? Ta-tapi aku tidak berkhayal, Pak! Aku benar-benar bertemu dengan arwah Nicol!” bela Manda.“Benarkah? Apa bisa kau jelaskan kenapa Nicol hanya menemuimu?! Kenapa dia tidak langsung saja datang ke kantor Polisi dan mengatakan sendiri aduannya?!”“Karna dia hanya bisa bertemu dan bicara padaku. Itu semua karna aku punya penglihatan yang berbeda,”Ya ampun! Manda pikir selama ini Colin percaya bahwa Manda benar-benar bertemu dengan arwah Nicol. Ia tidak menyangka kalau ternyata dia hanya menganggap Manda orang gila yang sedang berhalusinasi.“Kalau memang begitu untuk apa dia repot-repot melakukan semua yang kuminta!” dengus Manda dalam hati.Nyatanya bahkan setelah Manda sudah mengatakan bahwa ia memiliki bakat penglihatan istimewa, tetap saja Colin tidak bisa menerima dan menganggap Manda hanya membual. Bahkan dengan menyebalkannya ia berkata, “Okay, Nona berbakat! Tapi maaf aku tidak bisa lagi menerima semua argumentasimu!”“Menyebalkan! Sekarang harus bagaimana? Karna Coli

    Last Updated : 2024-12-07
  • Mata Ketiga Manda    Pernyataan William

    Sementara itu, Manda justru begitu menikmati harinya bersama William. Bahkan tak sia-sia, film yang diperankan oleh William memang sangat epik. Dan kemungkinan besar film itu akan merajai pasar film global.Tak hanya nonton film, William bahkan mengajak Manda untuk makan siang berdua di sebuah resto mewah. Sayangnya Manda memilih untuk makan di kedai makanan cepat saji karna bagi manda porsi makanan di resto mewah sangat tidak masuk akal bagi dirinya yang suka makan dengan porsi besar.Tentu saja William pun setuju meski sebenarnya justru William yang tidak terbiasa dengan tempat makan murah. Manda pun membawa William ke salah satu kedai faforitnya dan memesan menu ayam goreng denga soft drink jumbo.Layaknya seorang yang belum makan tiga hari, Manda pun melahap makanannya dengan lahap. William tidak mempermasalahkan tingkah Manda itu bahkan ia menganggap Manda sangat polos dan manis.“Apa kau tau? Biasanya si vampir itu akan terus mengomel karna cara makanku!” curhat Manda pada Willi

    Last Updated : 2024-12-09
  • Mata Ketiga Manda    Aku Dan Penglihatanku

    “Tidak! Jangan! Ayah jangan pergi, jangaaaan!!!”Hosh! Hosh! Manda terengah dengan keringat dingin membasahi tubuhnya. Ya, seperti yang sering sekali ia alami selama bertahun-tahun. Sering sekali Manda bermimpi tentang sebuah peristiwa tragis yang ingin sekali ia lupakan.Sebuah peristiwa di mana Ayah yang sangat ia sayang akhirnya tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat. stiap saat Manda selalu merasa bersalah dan selalu berkata, "Jika saja aku bisa mencegah Ayahku pergi saat itu, mungkin saat ini ia masih berada di sini bersamaku. Tapi apalah dayaku aku tidak bisa melawan kehendak takdir."Tapi yang membuatnya selalu dalam rasa bersalah adalah karna ia melihat dan mengetahui kalau Ayahnya akan mengalami kejadian naas itu. Ya, sejak umur lima tahun Manda mulai memiliki penglihatan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan manusia normal.Entah kenapa setelah ulang tahunnya yang ke lima Manda mulai melihat hal-hal yang saat itu ia mengira hanyalah sebuah khayalan. Kadang ia melihat makhluk-ma

    Last Updated : 2024-11-02

Latest chapter

  • Mata Ketiga Manda    Pernyataan William

    Sementara itu, Manda justru begitu menikmati harinya bersama William. Bahkan tak sia-sia, film yang diperankan oleh William memang sangat epik. Dan kemungkinan besar film itu akan merajai pasar film global.Tak hanya nonton film, William bahkan mengajak Manda untuk makan siang berdua di sebuah resto mewah. Sayangnya Manda memilih untuk makan di kedai makanan cepat saji karna bagi manda porsi makanan di resto mewah sangat tidak masuk akal bagi dirinya yang suka makan dengan porsi besar.Tentu saja William pun setuju meski sebenarnya justru William yang tidak terbiasa dengan tempat makan murah. Manda pun membawa William ke salah satu kedai faforitnya dan memesan menu ayam goreng denga soft drink jumbo.Layaknya seorang yang belum makan tiga hari, Manda pun melahap makanannya dengan lahap. William tidak mempermasalahkan tingkah Manda itu bahkan ia menganggap Manda sangat polos dan manis.“Apa kau tau? Biasanya si vampir itu akan terus mengomel karna cara makanku!” curhat Manda pada Willi

  • Mata Ketiga Manda    Bukan Lipstik Biasa

    “Khayalan? Ta-tapi aku tidak berkhayal, Pak! Aku benar-benar bertemu dengan arwah Nicol!” bela Manda.“Benarkah? Apa bisa kau jelaskan kenapa Nicol hanya menemuimu?! Kenapa dia tidak langsung saja datang ke kantor Polisi dan mengatakan sendiri aduannya?!”“Karna dia hanya bisa bertemu dan bicara padaku. Itu semua karna aku punya penglihatan yang berbeda,”Ya ampun! Manda pikir selama ini Colin percaya bahwa Manda benar-benar bertemu dengan arwah Nicol. Ia tidak menyangka kalau ternyata dia hanya menganggap Manda orang gila yang sedang berhalusinasi.“Kalau memang begitu untuk apa dia repot-repot melakukan semua yang kuminta!” dengus Manda dalam hati.Nyatanya bahkan setelah Manda sudah mengatakan bahwa ia memiliki bakat penglihatan istimewa, tetap saja Colin tidak bisa menerima dan menganggap Manda hanya membual. Bahkan dengan menyebalkannya ia berkata, “Okay, Nona berbakat! Tapi maaf aku tidak bisa lagi menerima semua argumentasimu!”“Menyebalkan! Sekarang harus bagaimana? Karna Coli

  • Mata Ketiga Manda    Sebuah Lipstik

    “Tapi sudahlah. Kurasa tidak penting juga terlalu memikirkan hal itu. Meningat Nicol dan Tia adalah sahabat, jadi bisa saja Nicol membeli mobil itu untuk Tia.” Pikir Manda.Akhirnya, mereka bertiga pun segera meninggalkan studio A dan pergi menuju apartemen milik Nicol. Tentu saja mobil Tia berada di depan sedangkan Manda dan Colin mengikutinya di belakang. Dari caranya mengemudikan mobil, sepertinya Tia sangat jauh berbeda.Bayangkan saja, dari sikap Tia yang sangat lembut itu siapa sangka ia bisa mengemudikan mobil layaknya seorang pembalap. Saking lihainya Tia mengemudikan mobil, sampai-sampai Colin pun cukup kualahan untuk mengikutinya.Hingga akhirnya, mereka pun tiba di sebuah gedung mewah dengan bangunan yang menjulang. Tak heran, karna kata Tia apartemen ini memang khusus untuk para elite termasuk beberapa artis papan atas. Tapi Manda tidak mengerti kenapa Tia tidak tinggal di apartemen ini?“Tapi Tia, kenapa kau tidak tinggal di apartemen yang sama dengan Nicol? Bukankah kali

  • Mata Ketiga Manda    Mobil Mewah Nicol

    Well, hasil otopsi memang belum jelas. Dan belum bisa dipastikan apakah penyebab kematian Nicol adalah karna tenggelam. Bahkan meski Manda telah bertemu dengan arwah Nicol sekalipun, tetap saja ia tidak mengatakan apa penyebab kematiannya.Untuk beberapa saat Manda terus terpaku menatap deretan poster film sembari terus berpikir. Hingga tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya dan berhasil membuatnya terjingkat. Tadinya Manda pikir itu adalah Colin, tapi setelah ia berbalik ternyata diluar dugaan.Ya, ternyata yang menpuk pundak Manda adalah William. Dengan wajah bingung Manda pun menatap pada William yang terus tersenyum padanya dengan wajah tampannya yang paripurna itu. Tapi karna Manda terus saja terkesima menatapnya, akhirnya William pun menjentikkan jarinya di depan wajah Manda.“Hei! Kau ini kenapa? Melihatku seperti melihat hantu saja!” keluh William.“Maaf! Aku hanya sangat terkejut bisa melihatmu di sini. Ngomong-ngomong, kenapa kau ada di sini?”“Karna aku memang sering men

  • Mata Ketiga Manda    Poster Janggal di Studio

    Colin pun terdiam setelah mendengar ucapan Manda. Manda tidak tau apa yang Colin pikirkan. Tapi Manda berharap semoga saja Colin percaya dan menyetujui untuk pergi ke rumah Nicol.“Bisakah kau beri alasan yang sangat masuk akal sehingga aku bersedia pergi ke rumah Nicol?” tanya Colin dengan santainya.“Sudah kuduga! Meski tidak mengatakan bahwa ia percaya atau tidak dengan arwah Nicol, tetap saja Colin meminta alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh logika. Lalu apa yang harus kukatakan untuk meyakinkan Colin?” batin Manda bingung.Jangankan memberi alasan yang masuk akal, Manda sendiri bahkan tidak tau kenapa Nicol mengatakan rumah? Ia juga tidak tau apa yang ada di rumah Nicol untuk mereka ketahui. Sebenarnya ini sangat beresiko untuk Manda. Karna jika sampai tidak ditemukan apapun di sana, maka karirnya akan jadi taruhan.“A-aku...tidak tau pasti. Tapi, anggap saja aku tidak pernah bertemu arwah Nicol. Tetap saja pasti ada sesuatu yang bisa kita temukan di rumah korban kan?”

  • Mata Ketiga Manda    Cemburu

    Sejenak Colin terdiam mendengar pertaanyaan polos Manda. Hingga ingatannya kembali sebelum ia menemukan Manda bersama William.Saat itu, sudah hampir sepuluh menit Colin mencari keberadaan Manda di acara Hollywood meet itu. Sayangnya meski kini Colin mulai kesal tapi Manda bahkan tidak terlihat batang hidungnya. Colin bahkan sempat mencari Manda ke toilet wanita sampai terpaksa menanggalkan urat malunya karna ia pikir mungkin Manda ada di toilet.Hingga ketika seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet berkata, “Apa yang kau cari di toilet wanita, Tampan? Jangan bilang kau ini diam-diam merekam orang di toilet ya?”“Apa?! Aku menunggu seorang gadis. Apakah ada gadis berambut hitam panjang dengan gaun hitam di dalam?”Wanita itu pun menggelengkan kepalanya lalu ia berkata, “Tidak ada siapapun di dalam. Aku adalah orang terakhir yang keluar.”Menyadari bahwa Manda tidak berada di toilet, entah kenapa kini Colin mulai khawatir. Bukan karna takut Manda akan diganggu oleh orang, tapi

  • Mata Ketiga Manda    Kesempatan

    “Apa maksudmu? Siapa sahabat Nicol? Kenapa kau bisa seyakin itu tentang dia?”“Jika kau berada di sisi seseorang selama sepuluh tahun, maka sudah pasti kau akan tau apapun tentangnya,”Kali ini Colin tidak mengatakan apapun dan ia berusaha untuk mencerna ucapan dan gelagat Sonya. Bagi Colin saat ini, tidak ada satu orang pun yang bisa dipercaya. Bahkan semua orang yang berada di sekitar Nicol berpotensi untuk menjadi tersangka.“Aku tau kau tidak akan percaya. Kalau kau mau maka coba saja! Dan Tia akan mengatakan hal-hal manis tentang Nicol,”“Okay. Tapi apa kau tidak tau kemana Nicol pergi sebelum ia ditemukan tewas?”Sonya kemudian mengangkat bahunya lalu berkata, “Terakhir kali Nicol pergi bersama Tia setelah syuting. Aku tidak tau mereka pergi ke mana, Nicol bahkan tidak mengatakan apapun.”Tanpa terasa Colin cukup lama berbincang dengan Sonya. Hingga akhirnya ia sadar kalau Manda belum juga kembali dari mengambil minum. Takut Manda akan berulah maka Colin pun memutuskan untuk men

  • Mata Ketiga Manda    Sonya

    TAK!Tiba-tiba Colin menyentil kening Manda dengan sangat keras. Alhasil Manda pun menggosok-gosok keningnya sembari menahan rasa sakit."Menyebalkan sekali si Vampir ini! Lagipula dia punya masalah apa dengan William Smith?" dengus Manda dalam hati.“Masih berani bertingkah yang tidak-tidak, maka akan kulakukan yang lebih dari sekedar menyentil keningmu!”“Maaf, Pak! Bagaimana lagi, ini spontan dan lagipula kapan lagi bisa bertemu aktor idolaku,”“Diam! Cepat gandeng tanganku sekarang dan ikuti saja apa yang kulakukan!”Sial bagi Manda karna di saat punya kesempatan malah dipersulit oleh Colin. pada dasarnya Manda sangat paham bahwa memang tidak boleh mencampur urusan pribadi ketika sedang bertugas, tapi tetap saja ia begitu sulit menahan dirinya ketika berada di dekitar seorang William Smith.Akhirnya dengan menggandeng tangan Colin, Manda pun sampai di pintu masuk. Tapi ternyata untuk masuk tidaklah semudah itu. Ada dua orang penjaga dengan tubuh yang tinggi besar berdiri tepat di

  • Mata Ketiga Manda    Akibat Sepatu Hak Tinggi

    "Apa Colin sudah gila?! Bagaimana bisa dia memintaku memakai sepatu hak tinggi begini? Kalau hanya memakai gaun sih masih bisa kulakukan. Tapi bayangkan saja, seumur hidup aku hanya memakai sepatu boot dan hari ini ia memaksaku memakai sepatu aneh ini." gerutu Manda.Tapi kalau Manda tidak memakainya, bisa-bisa Colin akan mengamuk. Masalahnya Manda bahkan tidak tau bagaimana cara berjalan dengan sepatu yang baginya payah itu.Sudah hampir lima belas menit Manda berada di toilet. Tidak ada yang ia lakukan selain menatap bingung pada sepatu hak tinggi yang ada di tangannya. Tentu saja, pada akhirnya Colin pun harus turun tangan.Akhirnya Colin turun dari mobilnya dan menyusul Manda ke toilet. Melihat pintu toilet yang masih tertutup rapat maka Colin pun mulai menggedor pintu toilet itu sembari berkata, “Manda cepat keluar atau kudobrak pintunya! Sudah kubilang waktumu hanya sepuluh menit!”“I-iya Pak! Ta-tapi ini sulit, Pak!”“Apa maksudmu?! Aku tidak mau tau cepat buka pintunya sekaran

DMCA.com Protection Status