Share

Dingdong

Author: Vellyna Yari
last update Last Updated: 2022-02-10 19:58:55

Bunga-bunga cinta terjadi diantara Vanya dan Anthony, Anthony mencoba mencairkan suasana yang sangat canggung setelah mereka berciuman tadi.

“Vanya, kamu suka nonton film tidak?” tanya Anthony.

Vanya tidak sengaja melihat bibir Anthony ketika dia mengajaknya berbicara, pikirannya gagal fokus yang menyebabkan dia berpikir yang bukan-bukan.

Ya ampun!!! Apa bibir seksi itu yang menciumku!!!

Tidak.. tidak!! Hentikan Vanya!!! Kamu harus bisa mengendalikan diri, batin Vanya. Tanpa sadar dia menggeleng-gelengkan kepala berharap pikiran jorok itu pergi dari benaknya.

“Ohh!! Maaf aku nggak tahu kalau kamu nggak suka nonton film,” timpal Anthony yang salah paham, dia tidak tahu jika bukan itu maksud Vanya.

“Ehh nggak, bukan itu m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mata Elang   Kencan Diserang

    “Bangsat!!! Kenapa si Kacung itu tidak pernah kapok!!” umpat Purnomo yang sudah berada di dalam mobil. Purnomo terus mengumpat Anthony yang selalu saja mengganggu rumah tangganya, dia semakin marah ketika dirinya selalu saja kalah melawan Anthony. Kemudi mobil itu menjadi sasaran kemarahan Purnomo. Dia sedang perjalanan menuju mall tempat Vanya dan Anthony bermesraan, gara-gara aduan Mawar Purnomo pun rela meminta izin pulang terlebih dahulu di tengah rapat yang berlangsung. “Aku harus membawa bala bantuan, agar bisa mengalahkan Anthony,” gumam Purnomo. Sedangkan di Mall, Mawar sangat tidak sabar menantikan pertunjukkan mahal sekelas opera. Bagi Mawar melihat saingannya kalah adalah hal yang sangat sayang dilewatkan. “Mesra-mesraan

    Last Updated : 2022-02-11
  • Mata Elang   Jalan Terakhir

    “Hahaa!!! Mampus kalian!!” seru Mawar sambil berjalan di balik punggung Purnomo.Sedangkan para lelaki berbaju hitam itu sudah mengeroyok Anthony, mereka semua sedang mengelilingi Anthony agar tidak bisa kabur.“Tangkap laki-laki itu!!” teriak Purnomo“Hentikan!!!” teriak Vanya.Para pengunjung mall terlihat tidak berani mendekat, mereka memilih untuk menghindari dan tidak ikut campur masalah Purnomo.Teriakan Vanya tidak dihiraukan oleh anak buah Purnomo, mereka sudah menyerang Anthony secara bersamaan.Anthony menangkis setiap pukulan salah satu dari mereka, dia berhasil menjatuhkan anak buah Purnomo satu persatu dengan cara meninju dan memukulinya hampir setengah anak buah Purnomo suda

    Last Updated : 2022-02-11
  • Mata Elang   Aktris TV

    Di rumah Anthony semua temanya lagi pada berkumpul. Kebetulan semuanya lagi ada waktu kosong yang sama, jika sudah seperti itu rumah Anthony pasti akan dijadikan basecamp. Sean dan Danang duduk melongo di ruang tamu, mereka berdua baru pertama kali berjumpa langsung dengan Vanya. Menurut mereka berdua, Vanya sangat cantik sekali seperti aktris bintang film di TV. “Sudah!!! Jangan dipandangi terus, Bu Vanya sudah ada pemiliknya!” seru Bondan, dia geleng-geleng melihat kelakuan Sean dan Danang. ‘Ehmm’ Sean berdeham, dia menutupi rasa kampungannya yang tidak terkendali. “Siapa yang memandang Vanya?? Aku cuma itu, Ehmm lihat motor di luar!! Ya memastikan saja masih ada apa tidak gitu,” kelit Sean sambil tertawa garing. Vanya memang duduk mem

    Last Updated : 2022-02-12
  • Mata Elang   Pria Koboi

    Kegelapan di rumah Anthony sangat mencekam, anehnya di rumah warga dan lampu penerangan jalan tidak padam. Vanya sangat takut ketika terdengar suara sepatu yang mendekatinya.Gerakan tiba-tiba dari pemilik sepatu itu membekap mulut Vanya, serta membekuk tangannya ke belakang yang menyebabkan Vanya berteriak.“Aaaarghhh!!! Lepaskan aku!!!”Teriakan Vanya bersamaan dengan lampu di rumah Anthony menyala, dia sangat ketakutan ketika melihat Anthony sudah terikat tangannya dengan mulut yang sudah di lapban.Anthony mengatakan sesuatu, akan tetapi perkataannya tidak bisa di dengar hanya mengeluarkan suara ’Ugh!!Ugh’.Bangsat!!! Siapa mereka?? Cepat sekali gerakannya sampai aku tidak menyadarinya, batin Anthony.

    Last Updated : 2022-02-12
  • Mata Elang   Tiga Serangan Maut

    Gedung terbengkalai itu di perbatasan kota yang sangat sepi sekali, apalagi suasana malam seperti ini, sudah bisa dipastikan tidak ada satu orang pun yang lewat. Penerangan dari lampu mobil yang sengaja dinyalakan agar Purnomo bisa melihat wajah kesakitan Anthony. “Bawa sini tongkatnya!!” pinta Purnomo yang berdiri di depan Anthony bersama 3 anak buahnya, salah satunya mengambil tongkat di dalam mobil yang sudah disiapkan sebelumnya. Pimpinan dari anak buah Purnomo adalah pria yang memakai topi koboi. Wajah Pria bertopi itu sangat misterius, dari awal menangkap Anthony dia tidak menunjukkan wajahnya sama sekali. “Hahaa!!! Senang bisa melihatmu dalam keadaan terikat, ini semua tidak akan terjadi jika kau mau mendengarkanku untuk menjauhi Vanya,” ung

    Last Updated : 2022-02-13
  • Mata Elang   Sirene Mobil Polisi

    Suara sirene mobil polisi menggema di seluruh gedung yang terbengkalai itu, mereka sangat kaget ketika ada polisi datang ke tempat sangat terpencil di malam hari. “Wahh!!! Bos ada polisi!!! Siapa yang memanggilnya?” seru salah satu anak buah Purnomo. “Aku tidak tahu!!! Sekarang kita pergi dulu dari sini!!!” “Bawa si Bos Besar masuk ke dalam mobil!!!” perintah Jati, dia melihat Purnomo masih tidak bergerak dari tempatnya, sehingga dia tidak ada cara lain selain mengangkat Purnomo yang kesakitan itu. Tiga anak buah Purnomo itu segera mengikuti perintah Jati, sedangkan Jati masih berhadapan dengan Anthony yang masih memasang kuda-kuda. “Kau beruntung kali ini, Tuan Muda!!! Ingatlah di pertemuan berikutnya tidak akan aku biarkan kamu lolos!!

    Last Updated : 2022-02-14
  • Mata Elang   Wanitanya Anthony

    Di tengah rasa panik, takut dan semua kecemasan bercampur aduk, tidak sengaja Vanya menemukan stik golf yang berada di kolong ranjangnya.“Kapan aku menaruh stik golf ini?” gumam Vanya, lalu dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat.“Itu tidak penting!! Sekarang aku harus keluar dari sini!!” seru Vanya.Vanya pun berlari menuju pintu, di sisa kekuatan yang dia punya. Vanya mengayunkan dengan kuat stik golf itu memukul pintu.‘Brakk!!! Brakk!!’ Bunyi yang dihasilkan dari pukulan Vanya berulang kali, dia berhasil melubangi pintu tersebut.Vanya memasukkan tangan ke lubang tersebut untuk menggapai kunci yang masih tertancap di tempatnya, dia bersusah payah untuk memutar kunci tersebut hingga peluhnya bercucuran membasahi

    Last Updated : 2022-02-14
  • Mata Elang   Orang Penasaran

    Malam panjang penuh tragedi itu sulit untuk dilupakan, meskipun Anthony mencoba merebahkan diri di ranjang favoritnya, dia tidak bisa memejamkan mata barang sebentar. Suara ayam berkokok menandakan pergantian hari sudah dimulai, Antony yang bosan itu segera bangkit dari tidurnya untuk mencari tahu keberadaan Vanya. “Kenapa perasaanku tidak tenang?? Apa mungkin Purnomo tega menyiksa Vanya?” gumam Anthony, dia keluar kamar dan terlihat semua orang tertidur pulas menggelar tikar di lantai. Anthony berjalan perlahan, dia takut jika sampai membangunkan yang lain. Jaket dan helm sudah dia pakai sebelumnya di dalam kamar, tinggal berjalan menuju motor dan keluar. “Bang, mau kemana subuh-subuh begini?” tanya Asep yang sudah saja berdiri sambil menggosok

    Last Updated : 2022-02-15

Latest chapter

  • Mata Elang   Sah!! Bahagia Semua

    “Ya ampun!! Kasihan sekali orang tua mempelai wanita,” kata ibu Bondan seperti mewakili sebagian besar pertanyaan tamu yang lain.“Kita tidak tahu duduk perkaranya, Buk. Jangan berkomentar dulu, kita lihat saja,” timpal Bondan.Suasana tegang itu masih berlangsung, penghulu yang ada disana juga masih menyaksikan sampai lupa tujuannya datang di acara Anthony hari ini.Airmata Vanya mengalir deras, memalingkan muka tidak kuat untuk melihat kedua orang tuanya. Hatinya masih keras sampai tangannya disentuh oleh Dylano dengan tinggi hampir menyamainya.“Kak Vanya apa kabar? Dylano merindukan kakak,” ungkap Dylano yang menggenggam tangan Vanya.Anthony melepas rangkulannya, dia membantu Sonya

  • Mata Elang   Pertemuan Keluarga Kencana

    Hari bahagia Vanya dan Anthony tiba, mereka menggelar acara resepsi di outdoor sebuah danau yang suasananya mirip puncak. Semua sudah sibuk dengan tugas masing-masing, memanglah tidak banyak tamu yang mereka undang. Hanya kalangan teman Anthony seperti Danang bersama keluarganya, Bondan, Asep, Jon juga begitu.Tidak terkecuali dengan Junet dan kepala koki, semua nampak bahagia menunggu acara pernikahan itu dimulai.Bukit ditumbuhi berbagai pohon yang diantaranya pinus terlihat segar, lantai beralaskan rumput didekor sedemikian cantik khas ala pengantin. Tidak luput kursi pengantin lengkap dengan meja untuk melakukan akad nikah.“Wahhh!!! Lihat Anthony sudah datang!!” seru Junet berdecak kagum, dia melihat ketampanan Anthony keluar dengan balutan setelan jas hitam dengan dasi kupu

  • Mata Elang   Mobil Impian

    “Kak, kemana kak Sean?? Kenapa selama 3 hari aku tidak melihatnya?” tanya Bondan, dia sedang menyerahkan laporan keuangan kepada Anthony.Anthony masih belum menjawab, dia mengamati hasil laporan tersebut yang profitnya 3 kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya.“Ini benar laporan bulan ini, Ndan?” tanya Anthony mengalihkan pembicaraan tentang Sean.Malam itu Anthony tidak berhasil menemukan Sean, ketika dia berhenti di pangkalan ojek sudah tidak melihat siapa-siapa lagi. Anthony juga berusaha menghubungi nomor ponsel Sean, bahkan pergi ke tempat kerjanya, akan tetapi dia juga tidak menemukannya.“Benar Kak, aku sudah menelitinya sampai 3 kali, ternyata ada peningkatan saat kita setor kardus dan dupleks, sedangkan di gud

  • Mata Elang   Pertikaian Antara Anthony dan Sean

    Seminggu setalah pesta kecil malam itu, Anita mendapatkan sebagian harta milik Purnomo yang terbukti aman dari penggelapan pajak, berupa rumah dan tanah, kecuali semua bisnis dan rekening bank untuk transaksi korupsi.“Ibu Anita, anda yang masih berstatus menjadi istri sah pak Purnomo, semua harta yang bersih ini jatuh ke tangan anda, silahkan tandatangani diatas surat kuasa ini,” kata pengacara keluarga Purnomo.Anita tersenyum sambil menerima surat yang disodorkan pengacara, dia tenang karena masih beruntung mendapatkan sedikit harta untuk mengurus kedua orang

  • Mata Elang   Sean Menyatakan Perasaan

    “Pengacara senior Jocelyn menunjukan eksistensinya, dia kembali melaporkan tersangka dengan kasus berlapis yang dilakukan oleh seorang pejabat pemerintahan terjerat banyak kasus berat diantaranya penggelapan pajak, kasus korupsi, kekerasan dengan istri-istrinya yaitu Purnomo harus rela dicopot dari jabatannya dan menjalankan sidang untuk menunggu vonis hukumannya.”“Kami berhasil mewawancarai singkat saksi kasus korupsi yang sedang menjerat Purnomo. Simak wawancara eksklusif kami,” kata pembawa berita.“Selamat malam bapak Avan, terimakasih sudah bersedia diliput di acara televisi kami. Menurut keterangan dari penyidik anda adalah orang yang dengan kesukarelaan mengajukan diri sebagai saksi, apakah anda mengetahui perbuatan Purnomo secara langsung?” tanya pembawa berita.&nbs

  • Mata Elang   Pertunjukan untuk Purnomo

    Arka tahu ketika Mawar digotong masuk kamar yang sama dengannya, dia tidak bisa mengumpat lantaran mulutnya tersumpal serta tertutup lapban.Asep tertawa melihat penderitaan Arka, dia sudah sangat menantikan penderitaan di wajah lain, yaitu wajah Purnomo.Sebuah pisau tajam di lemparkan Anthony tepat di belakang tangan Arka yang terikat, lalu dia berbicara, “Akhiri sandiwaramu dan akui bahwa anak dalam kandungan Mawar itu adalah anakmu!!”“Aku beri kau kesempatan untuk melepaskan ikatan dengan pisau itu!! Jika kau bisa keluar dari sini, aku biarkan kau bisa hidup bahagia bersama Mawar,” ungkap Anthony.“Ugh!!! Ugh!!” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Arka, dia tidak berdaya dan membiarkan Anthony beserta anak buahnya pergi

  • Mata Elang   Pesan Mawar

    Rencana berikutnya adalah menculik Mawar, di dalam perjalanan menuju rumah Purnomo Anthony tidak menjawab serius pertanyaan Vanya, alhasil Vanya cemberut saja sambil menyilangkan kedua tangannya.“Bagaimana semalam?? Apakah tidurmu nyenyak?” tanya Anthony sambil melirik Vanya, lalu dia kembali memandang jalan.Anthony kembali menoleh untuk melihat Vanya, karena dia tidak kunjung berbicara. Anthony gemas setiap melihat tingkah laku Vanya, pengennya dia peluk dan ciumi.“Sayang, jangan cemberut gitu!! Nanti kamu tambah cantik loh!!” bual Anthony sambil membelai pipi Vanya.Vanya tampak menahan senyum, lalu dia kembali cemberut lagi untuk meneruskan sandiwaranya. Anthony semakin kuatir ketika rayuan tidak mempan membuat suasana

  • Mata Elang   Cowok Modis.

    “Siapa kalian?” teriak Arka yang berjalan mundur masuk rumah sewa.Arka panik luar biasa dimana tidak ada yang bisa dilakukan, dia sudah melawan 2 orang berwajah seram itu, akan tetapi dia kalah. Mau minta tolong juga tidak ada orang, karena rumah sewanya berada di pinggir sungai besar pengairan kota yang kebetulan tetangga kanan kirinya adalah karyawan dengan jam lembur tinggi.“Berlutut!!! Dan jangan melawan jika kamu tidak pengen lecet!!” perintah seorang pria.Arka yang ketakutan ini segera berlutut berharap dia tidak kena pukul, tindakan yang naif itu membuatnya pingsan ketika salah seorang memukul tengkuknya. Dia jatuh tergeletak di lantai dingin begitu saja.&ldqu

  • Mata Elang   Foto Skandal

    Purnomo kembali dari mencari makan siang, suasana yang dia tangkap sanggatlah ganjil. Semua staff memandanginya sambil berbisik bahkan terdengar kata-kata pedas yang terucap.“Itu ya pejabat yang suka pencitraan itu!!! Ahh!!! Pantas saja kariernya cemerlang, lah semua pakai duit!!”“Ssstt!!! Kecilkan suaramu!!” timpal staff pembantu wanita.Purnomo menoleh ke arah 2 staff wanita dengan tersenyum, akan tetapi dia tidak mendapatkan balasan yang diharapkan, bahkan 2 staff itu segera kabur menjauhi Purnomo.Ketika Purnomo berjalan semakin dalam masuk kantor, dia bertemu pejabat yang lain dan sering ngobrol ringan bersama seperti layaknya teman.“Hai!! Pak Herman!! Bagaimana makan siangnya?? Apakah tadi makan soto babat langganan?” tanya Purnomo dibuat seriang mungkin kepada pejabat divisi la

DMCA.com Protection Status