Share

Part 97 Petaka 2

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jadi ia akan bertindak sendiri. Namun tidak perlu khawatir, ada yang siap membantunya. Meski mereka baru kenal selama empat bulan ini. Tapi bagi Alita, dia bisa diajak kerjasama. Mereka punya kepentingan sendiri-sendiri. Alita hendak balas dendam, laki-laki itu ingin menghancurkan reputasi Gama. Klop sudah.

Senyum sadis menyeringai dari bibirnya yang merah merona. Jelas terbayangkan bagaimana shock-nya Dea yang tengah hamil itu. Lelaki yang ia puja setengah mati, akan menorehkan luka terdalam dalam jiwanya. Bahkan mungkin tidak akan pernah bisa memaafkan lagi. Dan akan menjalani kehamilannya sendirian.

Gama pun tidak akan menyangka dan pasti terkejut bukan main.

"Lihatlah, kehancuran kalian berdua sudah di depan mata," desis Alita.

Berhadapan terang-terangan, jujur saja ia sudah tidak memiliki kekuatan. Namun bertindak dibalik layar, ia masih punya kemampuan. Ia tidak bisa memiliki Gama, Dea pun tidak akan bisa.

***L***

Alita menyiapkan segala berkas kerjasama untuk sore nanti. Pert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (42)
goodnovel comment avatar
Asih Sekarsari
syukurin senjata makan tuan...kena tembakan senjatanya sendirikan ..rasain lo
goodnovel comment avatar
Naning Khorniana
aku suka authornya, alurnya gak menjengkelkan......️
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
udah deg"an...petaka apa yg akan dialami gama ternyata bkn dia. alhamdulillah msh dilindungi. buat alita selamat menuai dari kelakuan jelek anda yg mlh menimpa dirinya sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 98 Sesal 1

    MASIH TENTANGMU- SesalAlita menggosok dengan kasar seluruh permukaan kulitnya memakai sabun dan busa. Tubuhnya basah kuyup oleh shower di atasnya. Namun jejak itu rasanya tidak akan pernah sirna. Apa yang tertoreh tadi akan menjadi kenangan paling kejam dalam hidupnya.Gadis itu sudah tidak bisa menangis. Hendak menjerit pun sudah tak mampu lagi. Apa yang terjadi? Apa yang terjadi satu jam yang lalu? Apa? Jeritnya dalam hati sambil mendekap tubuhnya.Bayangan di kantor atasannya memenuhi seluruh indera ingatannya. Tony begitu beringas karena efek obat perang*ang yang ia bubuhkan pada teh yang seharusnya diminum oleh Gama.Kenapa bisa tertukar? Bukankah ia tadi sudah bilang sama office boy kalau cangkir yang isinya lebih sedikit tadi milik Gama."Jangan lupa ya. Cangkir yang ini untuk tamu. Terus yang isinya agak penuh untuk Pak Tony," pesannya setelah selesai mengaduk teh.Kenapa OB tadi salah menaruh teh? Apa ia harus mengamuk pada pemuda itu? Yang tanpa sengaja telah membuatnya be

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 99 Sesal 2

    "Perusahaan sudah kehilangan beberapa partner karena ulah pakdenya Lita. Ada yang ingin kembali bekerjasama, tapi mas tolak. Perusahaan nggak butuh orang-orang seperti mereka.""Kenapa nggak dikasih kesempatan, Mas.""Ini bukan game yang harus ngasih kesempatan hingga beberapa kali. Ini bisnis. Kami harus tegas. Biar mereka juga mengerti dan nggak seenaknya sendiri. Dalam dunia usaha, komitmen yang harus diutamakan. Kepercayaan itu nomer satu. Kalau sudah dipercaya harusnya bisa saling menjaga, bukan saling menjegal. Makanya setelah kejadian ini, papa menekankan agar kami hati menjalin kerjasama."Dea manggut-manggut. Mengerti apa yang dijelaskan oleh sang suami. Wanita itu kemudian bangkit untuk mengemas bekas makanan. Gama juga berdiri untuk membantu sang istri. Mereka membereskan dapur bersama-sama.Selesai berkemas, Dea masuk kamar. Gama memadamkan sebagian lampu ruangan. Lantas menyusul istrinya.Mereka salat isya berjamaah. Setelah salam dan berdoa, Dea mencium tangan sang suami

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 100 Setelah Satu Bulan 1

    MASIH TENTANGMU- Setelah Satu BulanHening.Tony menengadahkan wajah dengan mata terpejam. Bayangan istri dan kedua anaknya memenuhi kepala. Senyum mereka, tawa mereka. Rasanya sakit sekali jika kebahagiaan mereka hancur karena ulahnya. Wanita itu menemaninya berjuang dari nol. Saat mereka baru menikah, belum punya apa-apa, dan akhirnya mendapatkan modal dari orang tua. Membangun kantor cabang yang menjadi bagian dari bisnis keluarga besar, hingga menjadi seperti sekarang ini.Masalah tidak hanya berimbas pada keluarga kecilnya. Pasti akan merembet pada keluarga besar mereka. Tony tidak sanggup membayangkan. Nama baiknya akan dipertaruhkan dan rumah tangganya hancur berantakan. Melihat Tony diam, Alita bangkit dari duduknya dan keluar ruangan tanpa pamitan. Dadanya hendak pecah. Ini kesalahan mereka berdua, harusnya di tanggung bersama. Bagaimanapun Tony tidak bisa lepas tangan.Sambil menahan tangis, Alita melangkah cepat ke arah mobil. Senja yang temaram menjadi saksi kehancuran

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 101 Setelah Satu Bulan 2

    Si kembar Syai dan Gara menjadi pusat perhatian. Kembar identik itu membuat gemas setiap orang yang memandang. Mereka tampak akur dan lucu. Jika salah satu dari mereka ada yang menjahili, kembarannya akan datang membela. Antika tidak kesulitan beradaptasi. Anak kecil paling gampang untuk berbaur.Jam sepuluh malam sebagian sudah pamitan pulang, yang sebagian lagi menginap di rumah Mbah Kakungnya. Saga dan Gama memilih pulang. Karena besok harus bekerja dan anak-anak sekolah. Shaka juga sudah masuk PAUD sekarang ini. Keluarga Pak Beny yang menginap di sana.***L***Inilah kali pertama, Dea menginjakkan kaki di rumah milik sang suami. Hunian yang persis mereka impikan dulu. Ternyata Gama merealisasikannya meski saat itu mereka sudah bercerai."Rumah impianmu," ucap Gama sambil memeluk Dea dari belakang. Saat itu Antika sudah tidur dan Dea berdiri di balik pintu geser yang menghubungkan ruang tamu dan balkon di lantai dua."Kenapa mas realisasikan, padahal kita sudah bercerai." Dea ber

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 102 Tanggungjawab 1

    MASIH TENTANGMU- Tanggungjawab Dua orang yang duduk berhadapan itu saling diam. Kekhawatiran Tony tentang kehamilan Alita kini menjadi kenyataan. Setiap hari ia kepikiran tentang hal itu selama sebulan ini. Berharap bahwa gadis itu tidak sampai hamil. Toh mereka juga sekali saja melakukannya. Namun kenyataan berkata sebaliknya.Di atas meja ada empat testpack yang disodorkan Alita. Itu sudah menjadi bukti akurat tentang kehamilan staf di depannya. Wajah Alita menunjukkan keputusasaan."Aku tahu kalau Pak Tony nggak mungkin menikahiku. Tapi tolong bantu aku. Apa yang harus aku lakukan? Jika digugurkan, temani aku untuk melakukannya."Tony kaget dengan kata 'digugurkan'. Dia tahu resiko apa jika melakukan pengguguran kandungan. Bisa jadi nyawa sebagai taruhannya. Apalagi janin itu sungguh kuat. Dia tidak luruh meski Alita sudah berusaha melenyapkannya. Jika hal itu terjadi, ia pun akan ikut menanggung dosanya.Dosa? Kenapa baru sekarang ia memikirkan tentang dosa. Waktu hendak menjeba

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 103 Tanggungjawab 2

    Namun jika beberapa tahun lagi sang istri akhirnya tahu, apa mungkin bisa mengerti? Belum tentu. Justru prahara besar bisa saja terjadi. Karena Tony merahasiakan hal itu sekian lama. Sekarang atau pun nanti, peristiwa buruk itu pasti terjadi.Tony bak makan buah simalakama. Maju kena, mundur kena, bahkan diam pun salah juga. Apa ini balasan untuk setiap kecurangan yang ia lakukan terhadap pesaing bisnis? Tapi kenapa tidak keruntuhan bisnisnya saja yang ia terima. Justru ia terjebak dari sesuatu yang tidak disangka. Securang apapun, baru kali ini ia bermain-main dengan obat perang*ang dan perempuan.Ketika hendak bangkit dari duduk, ponselnya berdering. Arsistennya menelepon."Halo.""Maaf, Pak Tony. Saya hanya ingin mengingatkan kalau besok pagi jam sembilan, Pak Tony ada jadwal meeting di kantor Pak Gama. Saya tadi mau ke ruangan bapak, tapi ada Bu Alita di dalam.""Ya. Besok dari rumah saya langsung ke kantor Pak Gama.""Ya, Pak. Saya permisi dulu. Selamat petang."Tony meletakkan k

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 104 Janji 1

    MASIH TENTANGMU- JanjiSuasana tegang di ruangan tertutup di sebuah kafe pinggiran kota. Makanan yang dipesan di atas meja hanya dicicipi sedikit lalu dibiarkan dingin.Alita memandang kosong pada salah satu lukisan abstrak di dinding depannya. Bu Lani diam memperhatikan meja, Pak Handoyo berkali-kali menarik napas panjang, sedangkan Tony gelisah dengan saling menautkan jemarinya di atas meja. Bagaimana bisa ia akan menuruti permintaan papanya Alita. Ini sama saja mengkhianati lagi istrinya secara diam-diam. Kesalahan sore itu masih menjadi momok menakutkan baginya. Sekarang ia pun harus mendengar permintaan dari Pak Handoyo."Saya tahu ini sebuah kecelakaan karena ulah kalian sendiri. Tapi saya tidak menuntut penuh pertanggungjawaban Nak Tony pada bayi itu. Saya bisa membiayainya. Saya hanya ingin Nak Tony menikahi Alita secara siri di Surabaya. Biar keluarga kami tahu kalau Alita sudah menikah. Setelah anak itu lahir, kalian bisa bercerai dan saya akan membawa pulang Lita dan anakn

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 105 Janji 2

    Saat Alita di periksa, Bu Lani yang mendampinginya. Sedangkan Tony sok sibuk dengan ponsel dan sesekali melihat layar USG yang menempel di dinding. Tidak memandang sama sekali di atas brankar. Dadanya berdesir saat di layar ia melihat jelas kantung janin yang kemarin berusaha dilenyapkan oleh Alita. Itu benihnya. Sekali saja mereka melakukan dalam keadaan pengaruh obat, nyatanya jika Tuhan berkehendak, jadilah embrio itu.Bu Lani bernapas lega, saat hasil pemeriksaan baik-baik saja. Ia sangat khawatir karena Alita sudah melakukan berbagai cara supaya bayinya gugur. Wanita itu minta vitamin yang terbaik, supaya tidak terjadi kecacatan pada bayi itu nantinya. Mumpung masih kecil, harus diupayakan supaya nutrisinya tercukupi.Selesai periksa, mereka mampir makan malam di sebuah restoran. "Lusa kami akan kembali ke Surabaya, Nak Tony. Saya titip Alita," kata Pak Handoyo sambil makan. Terpaksa ia harus merendahkan suaranya meski sangat kecewa. Tak ada pilihan selain mengalah. Bagaimanapun

Bab terbaru

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 145 Hidup Baru 2

    Paginya, Alita berkemas-kemas dibantu oleh Naufal. Sesekali mereka saling pandang dan melempar senyum. Rambut Alita terurai sebawah bahu dan masih setengah basah."Akhir pekan ini, kita lihat rumah di Grand Permata," kata Naufal menghampiri istrinya dan membantu mengunci travel bag."Kamu sudah tahu Grand Permata, kan?""Iya, aku pernah lewat sana.""Kamu suka nggak tempat itu?""Suka.""Ada juga di Singosari Residen. Tapi kejauhan kalau ke kantor. Di sana pemandangannya juga menarik. Bagaimana?""Aku ngikut saja. Mana yang terbaik buat kita.""Oke. Nanti kita lihat dua-duanya. Jadi kamu bisa membuat pilihan. Kalau di Singosari Residen memang lebih tenang tempatnya. Adem karena di kelilingi perbukitan. Cuman agak jauh dari kantor. Sebelum mendapatkan rumah, kita tinggal di kosanku sambil cari kontrakan rumah untuk sementara.""Ya." Alita tersenyum. Kemudian mengecek laci, memperhatikan gantungan baju, dan masuk ke kamar mandi untuk memastikan tidak ada barang mereka yang tertinggal.T

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 144 Hidup Baru 1

    MASIH TENTANGMU- Hidup BaruJam dua ketika tamu sudah mulai senggang. Alita menghampiri Dea dan Melati yang duduk ngobrol, terpisah dari rombongan Pak Norman."Makasih banget kalian menyempatkan datang dari Jogja ke Surabaya," ucapnya sambil duduk di kursi depan dua wanita itu. Agak susah duduk karena memakai jarik yang sangat sempit. Makanya Dea membantu memegangi tangan Alita agar tidak terjengkang."Sama-sama," jawab Dea dan Melati hampir bersamaan."Setelah ini kamu dan suamimu tinggal di Malang?" tanya Melati."Iya. Kami berdua kerja di sana.""Kamu sudah lama pulang ke Surabaya?" tanya Melati lagi Dijawab anggukan kepala oleh Alita. Melati malah tidak tahu banyak tentang Alita, semenjak pakdhenya Alita masuk penjara. Apalagi setelah putus pertunangan dari Gama, Alita tidak pernah lagi datang ke kafenya. Dea sendiri tidak pernah membahas pertemuannya dengan Alita pada siapa-siapa. Kecuali pada sang suami, itu pun baru seminggu yang lalu. "Bentar aku mau ke toilet," pamit Melat

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 143 The Wedding 2

    Jogjakarta, dua minggu kemudian."Undangan dari siapa, Mas?" Dea meraih undangan yang baru diletakkan oleh Gama di hadapannya. Dia membaca nama yang tertera. Tidak ada foto calon pengantin dalam undangan itu."Dari Alita?" Dea kaget. "Ya. Saga yang ngasih tadi. Seminggu lagi Lita nikah di Surabaya. Kata Saga, Naufal itu teman kuliah mereka dulu.""Calonnya dari Surabaya juga?"Gama mengangguk, tapi dia heran melihat wajah sang istri tampak bingung dan berulang kali memperhatikan undangan mewah kombinasi warna putih dan kuning keemasan di tangannya. "Sayang, kenapa?"Dea meletakkan undangan di atas meja riasnya."Mas, waktu aku hamil delapan bulan dan tinggal di apartemen. Sebenarnya aku bertemu dengan Alita yang tinggal di apartemen itu juga."Ganti Gama yang terkejut. "Beneran?"Dea mengangguk."Kenapa nggak cerita sama mas?""Karena Mas pasti langsung mengajakku pindah dan nggak boleh lagi bertemu dengan Lita. Waktu itu dia sudah berubah baik. Dia minta maaf padaku sambil nangis.

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 142 The Wedding 1

    MASIH TENTANGMU- The Wedding Pagi yang cerah, suasana yang indah. Rumah Pak Handoyo begitu meriah. Senyum suami istri itu sangat sumringah. Menyambut tamu dari keluarga Naufal dan dari beberapa kerabat mereka sendiri yang di undang ke rumah. Tak ada yang ditutupi lagi kalau pernikahan Alita dengan Tony sudah selesai empat bulan yang lalu.Mereka mengerti dan tidak pernah bertanya secara detail.Tentang keguguran itu pun kerabat tidak ada yang tahu. ART saja yang tahu, tapi mereka juga tutup mulut. Tidak ada yang jadi 'lambe turah'. Sebab sadar karena di sana hanya bekerja dan digaji tidak murah. Pak Handoyo dan Bu Lany juga sangat baik sebagai majikan.Alita memakai gamis warna khaki dengan hiasan bordir di bagian kerah dan kancing depan. Memakai jilbab polos warna senada. Naufal memakai kemeja warna abu-abu. Acara dadakan yang membuat mereka tidak sempat menyelaraskan outfit untuk lamaran. Juga tidak ada backdrop. Namun tidak mengurangi kegembiraan hari itu.Orang tua Alita dan ke

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 141 Janji yang Ditepati 2

    Pagi-pagi sekali Gama bersama keluarganya sudah sampai di rumah Pak Norman. Ia juga sudah check out dari vila. Pagi ini bersama keluarga kecil Saga, mereka akan kembali ke Jogja. Liburan telah selesai dan besok waktunya kembali ke kantor.Pak Norman menciumi bocah-bocah satu per satu. Alangkah bahagianya. Di hari tua bisa memiliki cucu sebanyak itu. Termasuk anak-anak Gama direngkuh tak ubahnya seperti cucu sendiri. Gama adalah bagian dari Ariani. Perempuan yang memiliki tempat tersendiri di hatinya.Bu Rista dan Kartini juga menyempatkan menggendong si kembar yang sangat lucu. Juga si bayi Akhandra yang mencuri perhatiannya. Tiga hari ini menjadi momen yang sangat indah. Mereka berkumpul bersama dan membuat rumah besarnya sangat ramai."Kami pamit, Om, Tante." Gama mencium tangan Pak Norman dan Bu Rista. Diikuti oleh Dea. Juga berpamitan pada Akbar dan Tini.Saga dan Melati melakukan hal yang sama. Hingga mereka berpisah di halaman rumah. Dua mobil meninggalkan pekarangan disertai la

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 140 Janji yang Ditepati 1

    MASIH TENTANGMU- Janji yang Ditepati"Itu Saga." Naufal melihat teman lamanya."Iya. Tapi kita pergi saja." Alita berbalik dan melangkah cepat. Naufal pun menjajari langkahnya. Mereka menuruni eskalator dan Alita tak lagi menoleh ke belakang.Bukan hal mudah bertemu mereka lagi. Mungkin menjauh juga tidak mempengaruhi apapun. Dirinya bukan siapa-siapa dan bisa jadi sudah dilupakan. Justru kalau tiba-tiba ia muncul, mungkin akan merusak suasana. Sebab di sana pun juga ada Akbar bersama istrinya. Mereka sedang bahagia menikmati kebersamaan.Rupanya Gama juga membawa istri dan anaknya menyambut pergantian tahun di Malang. Keluarga Saga tinggal di Lawang. Mungkin mereka tadi tengah jalan-jalan. Kenapa bumi ini terasa sempit."Kita keluar saja dari Trans*art kalau gitu." Naufal memutuskan karena melihat Alita yang tidak nyaman dan terlihat cemas.Ia bisa memahaminya. Tentu bertemu mereka lagi adalah sesuatu yang tidak mudah setelah banyak peristiwa tertoreh dalam hubungan mereka."Kita m

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 139 Serius 2

    Naufal dan Alita lantas makan tanpa percakapan. Makan dengan cepat agar sampai pantai tidak kesiangan. Butuh waktu dua jam untuk sampai di Balaikambang.Alita yang menghindari banyak orang dalam waktu empat bulan ini. Namun terasa nyaman saat bepergian bersama Naufal. Sebenarnya dialah teman laki-laki yang bisa diajak ngobrol enak sejak dulu. Sosok yang bisa dipercaya. Saking percayanya sampai mereka melakukan one night stand.Bromo. Sebenarnya di bulan Desember dan awal Januari begini, Bromo sedang indah-indahnya. Savana dengan rerumputan yang menghijau karena terguyur hujan, setelah kekeringan selama musim kemarau. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa banyak percakapan. Sesekali mengulas apa yang dilihatnya di sepanjang perjalanan. Tentunya pemandangan yang menyejukkan mata.Dua jam kemudian mereka sudah menyusuri pantai dengan pesona pasir putih dan pemandangan air laut yang kebiruan. Suasana teduh karena mendung memayungi angkasa, meski hari sudah siang.Tahun baru, pengunjung mem

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 138 Serius 1

    MASIH TENTANGMU- 71 Serius Alita belum bisa tidur meski sudah jam sebelas malam. Sebentar lagi pergantian tahun. Sejam lagi sudah tahun yang berbeda. Namun kehidupannya masih tetap sama.Ia ingat Naufal. Tidak mengira saja, ia bertemu lagi dengan Naufal di kota ini.Memang bisa saja mereka bertemu, karena sama-sama berasal dari Surabaya. Namun statusnya yang masih single membuat Alita seakan tak percaya. Apa sekali saja dia tidak pernah pacaran?Dan kata-kata Naufal tadi masih diingatnya. Laki-laki itu merasa sangat bersalah terhadap apa yang telah mereka lakukan dulu. Tidak hanya merasa bersalah, tapi juga ingin bertanggungjawab. Bertanggungjawab seperti apa? Hendak menikahinya? Padahal dirinya terlalu kotor. Memang Naufal yang pertama kali mengambil segalanya. Tapi bukan alasan itu yang membuat Alita tetap sendiri sampai saat ini. Naufal belum tahu sejahat apa dirinya selama sebelas tahun.Wanita melamun lalu menoleh saat ponselnya di nakas berpendar. Siapa yang menelpon malam-ma

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)   Part 137 Laki-laki Itu 2

    Alita tersenyum getir. Naufal tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Memang di biodata itu tertulis belum menikah, padahal dirinya sudah janda. Sebab mau mengganti identitas, dia tidak punya akta perceraian."Kamu sudah menikah? Aku khawatir kalau sedang jalan sama suami orang." Alita memberanikan diri untuk bertanya.Naufal dengan cepat menggeleng. "Nggak usah khawatir. Kamu duduk dengan laki-laki yang masih jomblo." Senyum mengakhiri ucapannya.Di usia tiga puluh empat tahun, Naufal juga masih belum menikah? Dia bukan lelaki kurang pergaulan, bukan pria buruk rupa, karirnya juga mentereng. Tapi belum menikah."Kenapa belum nikah?" Alita mulai enjoy. Dulu pun mereka adalah sahabat yang sangat akrab dan biasa ngobrol tentang apapun."Kamu juga belum menikah? Kenapa?"Alita tersenyum getir."Karena perbuatanku waktu itu?" tanya Naufal dengan wajah sendu. Ada sesal dan rasa bersalah tampak di sana. Meski harus membongkar kisah lama, tapi ia mesti mengutarakannya. Sebab ia menyesalinya hing

DMCA.com Protection Status