Share

Bab 30. Happy ending itu nggak berlaku di dalam dunia nyata

Sesaat mengamati, Frans dibuat sangat familiar dengan paras dalam gambar tersebut. Ingatannya langsung tertuju pada pemuda yang kerap langganan datang ke kliniknya.

“Gerta, biasakah kamu membuatkan camilan buat Dokter Frans?” suruh Opung lembut.

Gerta mengangguk menurut. “Iya, Opung.”

“Ah, nggak perlu repot-repot, Wan. Aku ini bukan tamu spesial.” Frans menolak.

“Dokter Frans, aku punya cookies cokelat panggang yang aku buat tadi pagi. Mau mencicipi?” tawar Gerta.

Frans tersenyum dan akhirnya mengangguk, tak tega menolak tawaran lembut itu. “Boleh. Dengan sena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status