Marvin yang masih saja berdiri sontak mengoles dagu dan berkata, “Kak Freya, nanti selipkan surat rekomendasi dari Manager Umum Winsoil, Yang terhormat Pak Russel Winston. Kami yakin surat tersebut menjadi pertimbangan utama.”
Makin dipuji, batok kepala Russel makin besar. “Nah boleh juga idemu, wahai mantan napi. Aku kira otakmu sudah soak seratus persen, ternyata masih ada gunanya. Baiklah, nanti akan aku buatkan surat tersebut. Tidak mungkin Tuan Zavier tidak memperhitungkannya.”“Pasti. Namamu terlalu besar, Kakak ipar!” angkat Marvin lagi.Gennifer tak tahan. Dia melenggang pergi entah ke mana, namun yang pasti dia mau melepaskan tawa yang sudah meledak di perutnya.Freya yang tidak mengenal sosok Zavier pun cuma bisa manggut-manggut. “Semoga besok aku bisa langsung diterima bekerja. Aku sudah tidak sabar rasanya.”Hal yang ada di dalam benak Russel adalah jika nanti Freya benar benar diterima apalagi sebagai manager, tentu akan memp“Marvin, adik iparku. Silakan diminum lagi tehnya. Aku masih butuh ide ide lain darimu. Terutama soal konsep acara pernikahanku nanti,” ucap Russel sembari sok berpikir.“Apa kabar temanmu bernama Raymond? Dia harus hadir di acaramu nanti, Kakak ipar. Buktikan bahwa kau tidak butuh dengan pria kaya sombong seperti dia!” sahut Marvin cukup serius, namun hatinya ingin tertawa.Sedikit demi sedikit pintu hati Russel mulai terbuka dan mau menerima cahaya kebenaran itu. Hati yang sempat kotor dan hitam itu pun perlahan mulai memutih dan bersih.Dalam proses berpikir keras dan mendalamnya, akhirnya Russel pun mulai menyadari kekonyolannya selama ini. Dia merasa bodoh mau berada di bawah ketiak Keluarga Harvard, bahkan sampai harus mengorbankan adik kandungnya sendiri.Dan makin lama dia pun makin menyadari bahwa omongan iparnya ini memang banyak benarnya. Raymond merupakan sosok antagonis yang cuma memanfaatkannya saja.Jika Raymond memang baik hati, kenapa Winsoil sampai mengemis dibuatnya?
Jesslyn mendekati Marvin dan menyapa, “Apa kabar? Ada keperluan apa kau di sini, Marvin?”Mendapat sambutan yang cukup mengejutkan, Marvin tidak gelagapan. Dia tersenyum dan membalas, “Kabarku baik. Aku hanya mau bertemu dengan seseorang di Rockxill. Kau, aku sudah bisa menebak, kau bakal jadi sekretaris baru hari ini di Rockxill, Jesslyn.”Jesslyn merapikan kemeja putih dan blazer hitamnya. “Aku cocok pakai rok pendek atau celana panjang seperti ini?” tanyanya dengan mata berbinar.Marvin pun memindai sekujur tubuh putih milik Jesslyn, sekilas tubuhnya mirip dengan bentuk tubuh istrinya, rambut pun sama hitam. Hanya saja, Jesslyn mempenyai bentuk wajah yang cenderung agak bulat dan imut, sementara Gennifer lebih tirus dan teguh.“Menurutku, kau cocok pakai celana panjang seperti ini saja. Katanya, pemilik perusahaan ini lebih suka perempuan yang pakaian cenderung tertutup, dari pada pakaian yang terlalu terbuka. Dan satu lagi, dia tidak suka wani
Freya menatap heran, alisnya berkedut-kedut. “Jesslyn, apa yang kau lakukan di sini? Jangan bilang kalau kau ingin melamar pekerjaan di Rockxill!”Freya cukup tahu info soal Jessyln dari cerita-cerita yang disampaikan oleh Gennifer.Ketika melihat kehadiran wanita yang selalu ditolak itu berada di Rockxill, tentu Freya terpancing untuk mengoloknya. “Biar aku tebak, pasti kau mau melamar sebagai tukang kebun, atau mungkin petugas kebersihan. Kau tahu bahwa pendapatannya lebih besar dari pada di toko tempat sekarang kau bekerja, bukan?”Marvin berdiri dan menatap Freya, lalu berkata, “Kak Freya, tidak disangka kita bisa bertemu di sini. Persiapkan dirimu sebaik mungkin. Sebentar lagi Tuan Zavier akan memanggilmu.” Dia coba mengalihkan isu. Jika Freya dibiarkan terus mengoceh, Jesslyn bisa down.Cukup lama Freya menatap Marvin dan Jesslyn secara berganti. Dia tahu kedekatan tak direstui itu. “Aku tidak tahu apa kepentinganmu di sini, Marvin. Namun yang pasti, aku harap kau segera menyingk
Selama dalam perjalanan dari Villa Winston ke kediaman Keluarga Rock, Gennifer terus menggerutu sendiri. “Pasti Marvin yang menjadikannya sekretaris,” sungutnya denga raut muka kesal.Malam harinya, Gennifer langsung menyeret suaminya ke kamar, meninggalkan kedua orang tua Marvin yang berada di ruang makan.Di kamar, Gennifer gencar memuntahkan amarah yang menggumpal dan menyesakki dadanya. “Aku tidak mau tahu, dia harus segera keluar dari Rockxill, atau aku beberkan semua rahasia ini kepada keluargaku dan aku akan laporkan kepada mereka bahwa kau telah berselingkuh!” Dia duduk terpekur di atas kasur dengan memampang wajah yang penuh emosi. Matanya yang indah ditelan amarah yang meledak ledak.Marvin berjalan di sekitar kamar dan tetap tenang. Dia sudah mengira bahwa mulut Freya bakal terbuka lebar, hingga koarannya sampai ke telinga istrinya. “Akan aku jelaskan padamu, sayang.”“Aku tidak butuh penjelasan, Marvin! Aku lebih membiarkan kau dekat d
Hari besar itu pun tiba.Russel dan Freya menjadi raja dan ratu pada hari Minggu ini di Gloriston. Mereka berdua duduk di singgasana dengan segala hiasan bunga yang indah. Russel tampak gagah dengan jas hitam dan Freya tampak anggun dengan gaun putih plus mahkota di atas kepalanya.Untungnya cuaca di awal musim dingin dari pagi hingga siang hari cukup sejuk. Semua tamu undangan pun menikmati pesta kebun yang begitu mengesankan. Para tamu undangan dimanjakan dengan berbagai hidangan khas Chemisland.Minuman yang paling istimewa adalah GN-Wine. Harga per botolnya dua ribu dollar. Meskipun terbilang cukup murah untuk pesta meriah, namun jumlahnya terbatas. Dan khusus di acara ini, produsen telah menyediakan stok seratus botol.Diiringi alunan musik romantis, para tamu undangan pun menikmati obrolan sesama mereka dengan pemandangan indah di sekitar kebun, sembari menikmati makanan dan minuman yang ditawarkan oleh dua puluh pelayan di setiap sisi.Derick Winston berdiri di atas panggung dan
Semua tamu undangan pun berdiri, menoleh ke belakang, dan mencari-cari dua orang yang dimaksud. Semua mata pun tertuju pada dua orang tersebut.Lalu Warren Harvard dan Raymond pun digiring oleh dua orang penjaga berpakaian serba hitam menuju kursi spesial paling depan. Mereka akan duduk berdekatan dengan para pejabat dan orang orang penting lainnya.Dari kalangan pebisnis, hanya mereka berdua yang berada di deretan paling depan. Selain karena spesial, tentu bakal ada kejutan buat keluarga terkaya di Chemisland itu.Sebelum duduk, mereka berdua bertepuk tangan dan memutar badan seraya mengerling ke semua penjuru, menebarkan pesona Harvard yang layak mendapat sanjungan dari siapa pun.Tidak lama kemudian dua orang yang membawa rangkaian bunga sepanjang satu meter, dan dua orang lainnya membawa kado- kado yang cukup besar. Semua persembahan dari Keluarga Harvard untuk kedua pengantin.“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuan Warren
Raymond menunjuknya. “Berhenti kau bicara!” lolongnya emosi.Russel Winston menegakkan bahu dan membalas, “Aku bicara fakta. Bukan fitnah.”“Kau!” Raymond makin menggeram marah.“Para hadirin yang terhormat, kalian semua juga harus tahu bahwa iparku bernama Marvin Rock, bukanlah seorang teroris. Dia telah difitnah sehingga masuk penjara. Aku termasuk salah satu orang yang terhasut, dan penghasutnya adalah Raymond Harvard!”Semua orang tambah tercengangkan.Bisik-bisik di antara mereka pun memenuhi seisi kebun.Russel bicara demikian karena memang akhirnya dia pun menyadari bahwa Marvin Rock tidak bersalah. Dia mengakui bahwa selama ini dia telah salah menilai. Padahal, Russel belum tahu bahwa siapa sosok Marvin Rock sebenarnya.Bagaimana nanti jika Russel tahu siapa sebenarnya Marvin?Tuan Warren Harvard menyuruh putranya untuk segera duduk. Meskipun saat ini Tuan Warren emosi, dia tidak bisa meluapkan amar
Zavier yang baru saja mau duduk di kursi yang agak di belakang pun berdiri. Dia diminta untuk maju ke depan dan duduk bersebelahan dengan Marvin Rock. Saat ini, Zavier sangat canggung ketika duduk pas di samping bosnya.Sebagaimana perintah dari Marvin, bahwa Zavier tidak boleh banyak bunyi selama dalam acara. Zavier tidak boleh bilang kepada siapa pun tentang sosok pemilik dari Rockxill.Itulah alasan kenapa Marvin melarang mengundang Keluarga Wilmer ke sini. Orang yang tahu bahwa pemilik Rockxill adalah Marvin ya jelas orang Wilmer, seperti Ethelyne.Russel kembali mendekatkan wajahnya ke mic. “Beliau adalah Tuan Zavier! Presiden Direktur Rockxill! Beliau jauh lebih berjasa dan patutu dihormati daripada Keluarga Harvard. Tepuk tangan buat beliau!”Gegap gempita pun menyeruak di sekitar kebun.Bagi mereka yang punya pandangan sama terhadap Keluarga Harvard, tentu senang mendengar cecaran dari Russel, terutama mereka yang amat benci terha