Benar-benar diluar dugaan, Krystal melakukan itu pada Evalio. Dan Evalio pun menerima ciuman itu tanpa tolakan, menikmati bersama dan semakin dalam.
Krystal melepaskan ciuman mereka tiba-tiba. "Sorry... "
"Jika Anda ingin membunuhku silahkan.. aku tak akan menolaknya. Lakukan dan rasakan balas dendamnya." Krystal tersenyum pada Evalio. Ini adalah kali pertama Krystal tersenyum di depan Evalio.
Hai, jangan lupa untuk feedback ya ♥️Flashback on Hari itu setelah kepulangan Evalio dari Kamboja ternyata ia sempat mampir ke tempat penyekapan Araster dan Leodora. Ia mendapat kabar bahwa Araster mengamuk karena melihat istrinya kejang-kejang tetapi tidak ada seorangpun yang membantunya. Seperti rencana awal, Araster tidak disatu ruangankan dengan Leodora tetapi ia masih bisa melihatnya dari pembatas kaca. Dan benar rencana itu berhasil sesuai dugaan Evalio, sangat menyiksa bagi Araster.Evalio membuka pintu ruang Araster di ikuti beberapa bodyguardnya."Lama tidak mengunjungimu, Araster..." ujar Evalio tersenyum smirk."Bagaimana dengan pemandangan di sini? Indah bukan?" sambungnya.Araster tidak bisa berkutik sekarang, tanganya yang diborgol tidak bisa memberontak apalagi sebelum kedatangan Evalio, ia sempat mendapat suntikan penenang agar tidak terus menerus berisik."Kudengar keadaan istrimu semakin memburuk, apa itu artinya dia akan segara mati? Benar begitu?" Evalio membungk
Evalio sudah memutuskan untuk benar-benar menikahi Krystal sesuai ucapanya. Entah benar adanya cinta atau tidak diantara mereka, namun mereka sudah memutuskan akan menikah pada dua hari kedepan.Evalio memutuskan untuk menikahi Krystal secara privat, atau bisa dikatakan secara diam-diam dan hanya akan di hadiri orang-orang tertentu saja. Atau bisa juga di sebut pernikahan rahasia. Krystal sama sekali tidak merasa diberatkan dengan hal tersebut, pikirnya itu adalah ide yang bagus. Tidak akan ada yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan dengan pria yang sudah cukup umur seperti Evalio.Setelah hari itu akhirnya Krystal memilih untuk berdamai dengan Evalio. Tidak ada cekcok diantara keduanya, bahkan dua hari ini mereka meluangkan waktu untuk makan malam bersama, tidur bersama bahkan sekarang merekapun sedang menonton tv secar
KRYSTAL POVSatu hari lagi aku akan resmi menjadi istri dari seseorang yang baru ku kenal, ah tidak sepertinya aku sudah pernah melihatnya di suatu tempat, tapi di mana?Kalau ku ingat kembali, sepertinya Di Italia, kalau tidak salah.Saat itu aku menemani Daddy Araster untuk mengurus bisnisnya di Italia. Dan tanpa sengaja aku menabraknya saat kita sudah landing di bandara Italia.Yaaa, kita sama sekali tak mengenalnya saat itu, namun saat pertama kali aku melihatnya rasanya begitu aneh. Hatiku berdebar kencang tak karuan, bahkan pikiran ku terus tertuju padanya, aku memang tidak begitu mengingat kejadiannya hanya saja wajahnya memang tak pernah ku lupakan.
Oke karena aku akan segera menjadi istrinya, Evalio sedikit memberiku kebebasan untuk berkeliling di mansionya. Jadi rencana awal ku adalah mengetahui setiap titik di tempat ini.Aku berjalan keluar dari kamar ku, dan hal yang paling aku benci adalah ketika semua bodyguard yang ada di sana menatapku dengan intens seakan-akan mereka takut kehilangan jejakku. Masabodo yang penting adalah aku harus bisa mencari cela dari mansion ini.Aku benar-benar tak percaya dengan apa yang ku lihat sekarang, bangunan ini terlihat sangat ketat keamanan nya, bahkan di setiap sudut tempat ada penjaganya, benar-benar menajubkan.Setelah beberapa ruang ku jumpai, aku berniat untuk pergi ke halaman rumah ini. Di sana aku melihat Evalio sedang memperintahkan bodyguardnya. Aku tak mengerti apa
Krystal POVAku sedang menonton tv sekarang, namun perasaanku gusar karena dari tadi Evalio terus berada di kamar ini, sedangkan aku berencana untuk keluar menemui wanita itu seperti ucapanya tadi. Beberapa kali aku mengubah posisi duduk ku dan menggigit ujung jariku, aku benar-benar bingung cara beralasan keluar dari kamar ini tanpa kecurigaan.Ku lihat, beberapa kali dia menatapku dari sana, aku semakin panik melihat tatapannya. Aku takut, jika Evalio ingin melakukan itu lagi sekarangberabeurusannya nanti.Tanpa ku sadari tiba-tiba dia menghampiriku dan duduk di sebelahku, itu semakin membuatku kacau. Bagaimana ini?"Kau kenapa? Ku lihat seperti orang gelisah," tanyanya.
"Arrgghhh! Sial aku hampir lupa memberi makan leomordku," ujar Evalio menyeringai."Mari kita bersenang-senang kembali.." ujarnya kemudian menuju ruang bawah tanah bersama anak buahnya.***
"Cincin ini bulat, tanpa awal dan tanpa akhir, sebagai lambang kasih kristus, yang tanpa awal dan tanpa akhir. Atas dasar itu, cincin ini menyatakan bagi saudara berdua, untuk meniru kasih kristus dalam kehidupann rumah tangga; dengan mengasihi pasangan tanpa awal, juga tanpa akhir." Setelah pendeta selesai dengan doa-doanya, Evalio pun mengucapkan janji kemudian memasangkan cincin di jari manis Krystal.Air mata Krystal jatuh setelah cincin melingkar di jari manisnya. Sekarang dia sudah sah menjadi seorang istri.Dia tak menyangka jika hal ini akan terjadi secara tiba-tiba bahkan tanpa persetujuan kedua orang tuanya. Krystal merasa bahwa hatinya nyaman saat ini tapi pikiranya terus tertuju pada kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kedepanya.Krystal berhar
"Bergerak."Para pengawal langsung memimpin jalan. Evalio berada di tengah-tengahnya untuk lebih berjaga-jaga.Setelah Evalio masuk, Krystal kembali teringat dengan misinya. Ini adalah kesempatan untuk bisa kabur dari sini. Tapi apa ini waktu yang tepat? Sedangkan dia saja belum tahu di mana Evalio menyembunyikan Leodora dan Araster.Apa keputusanya tidak akan membahayakan mereka?"Sial, sial, sial!! bagaimana ini?" pekik Krystal kebingungan.***"Lapor, sepertinya target telah kembali," ucap salah satu tim Alice. Tim yang hanya beranggotakan 10 orang berhasil memberantas puluhan bodyguard Evalio dalam sekejap. Mereka memutuskan untuk berpencar dan menyelidiki isi rumah dan juga keberadaan Krystal."Tim satu, kembali ke posisi," lapor salah satu timnya. Dari 10 orang, Alice membaginya menjadi 5 tim. Alice memutuskan untuk tidak bergabung tim dan juga Geral memutuskan pisah dari timnya. Mereka pikir lebih cepat jika di bagi menjadi beberapa tim."Tim dua, sudah di posisi semula." Semua