Share

9. Astaghfirullah, Bapak ngapain?

"Iya. Kamu diam saja disana, dulu!" balas Zaid.

Diandra enggan bersuara lagi. Ia hanya menunggu Zaid bekerja.

"Tik.. Tok.. Tik.. Tok.." Heningnya ruangan itu membuat gema perputaran jarum jam terdengar jelas. Tidak ada tanda tanda Zaid akan menyuruhnya duduk ataupun memulai percakapan.

Diandra mulai pegal karena sudah 20 menitan berdiri menggunakan sepatu berhak 3 cm.

Diandra memilih membuka sepatunya sambil memandangi satu satu bagian dari ruangan Zaid.

Tidak lama keberaniannya muncul Diandra muncul dan memilih beranjak dari posisi awalnya. Diandra berjalan menuju tempat yang sangat menarik perhatiannya.

"Apa saya bilang kamu boleh tour di ruangan saya?" suara berat Zaid memecah keheningan.

"Astaghfirullah," Diandra kaget.

Ia menghentikan langkahnya menuju jendela kaca yang selalu tertutup setiap kali ia berada di ruangan itu. Diandra ingin protes pada Zaid karena mengejutkan dan mengabaikannya sejak tadi, tapi ia lebih tertarik menemukan jawaban mengapa jendela itu tidak pern
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status