Home / Pernikahan / Married With Boss / Terungkap Kehamilan Isna

Share

Terungkap Kehamilan Isna

last update Last Updated: 2023-10-11 08:00:51

Andro bersiap pulang ke rumah, semalam setelah mendapat telepon dari Mama Sukma, Andro bilang kalau dirinya sedang menginap di rumah kakanya. Andro yang sedang di dapur melihat kakaknya yang sudah siap dengan setelan kerja tengah membuat susu. Sebenarnya Andro sangat kasihan terhadap Kakak satu-satunya itu. Kakaknya terlalu baik untuk menjadi istri kedua, seharusnya kakaknya bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Indra yang sudah beristri. Andro mendekati kakaknya.

"Kapan kakak akan mengatakannya? Mereka aja nggak mikir perasaan Kakak gimana, egoislah sesekali. Itu nggak akan membuat Kakak rugi."

Mendengar kalimat yang dilontarkan Andro, Isna menghentikan kegiatannya. Ia sadar, memang beberapa hari ini perasaannya terasa lebih sensitif dari biasanya. Ingatannya juga kuat apalagi saat beberapa hari lalu dirinya melihat Indra yang berciuman dengan Arini di ruang tamu. Sekarang Isna tahu kalau dirinya tengah mengandung pewaris Mahardika, Isna sudah menyusun rencana semalam bagaimana memberitahu Indra bahwa dirinya tengah hamil.

Isna menatap Andro, kemudian mengajaknya keluar karena hari ini Isna ingin diantarkan oleh Andro. "Aku sudah memikirkannya, akan kukatakan hari ini, Ndro."

Mereka masuk ke dalam mobil, Andro melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Indra.

"Bagaimana Kakak mau kasih tau Kak Indra?" Tanya Andro setelah mereka melaju cukup jauh dari rumah.

"Nanti di kantor. Kamu tenang saja, aku takkan menyembunyikannya terlalu lama." Isna menjawab dengan senyuman yang lebar menghiasi wajahnya.

Andro ikut tersenyum, meskipun dalam hati ia tahu kalau kakaknya tak benar-benar benar bahagia. Ada banyak pertimbangan yang kakaknya pikirkan, mungkin saat ini isi kepalanya tengah berkecamuk menjadi satu.

Andro merasa sedih karena kakaknya mengalami banyak perubahan setelah menikah, sangat berbeda ketika di rumah. Kalau saja tak ada perjanjian sialan seperti itu, mungkin hingga kini Andro masih melihat wajah cerah yang terpancar dari wajah kakaknya.

Sedangkan di kediaman Indra, sepasang suami istri itu sedang menikmati sarapan mereka. Mereka sarapan berdua karena Isna sebelumnya sudah bilang ingin berangkat bareng Andro dan sarapan di luar.

"Kita udah lama ya, Mas nggak berdua kayak gini. Kapab-kapan kita liburan yuk, udah lama juga kan kita nggak liburan."

Arini terlihat sangat bahagia menikmati sarapannya kali ini. Sedangkan Indra seperti biasanya menikmati makanan tanpa ekspresi.

"Aku tanya Isna dulu ya Ar, dia mau atau nggak."

Mendengar jawaban Indra, Arini langsung menghentikan makannya. Ia meletakkan sendok cukup keras sehingga menimbulkan bunyi.

"Kok tanya Isna, Mas? Aku pengennya kita liburan berdua. Aku pengen kita menikmati waktu kita berdua tanpa Isna."

"Tapi Isna juga butuh liburan Ar, dulu waktu awal kita nikah juga kita sering liburan bareng. Tapi sekarang dengan Isna? Aku sama sekali belum pernah ngajak dia liburan, malahan dia kerja keras di kantor terus. Aku pikir dia juga butuh liburan."

Arini menghela napas panjang, ia terlihat tak setuju dengan ucapan Indra. "Kalau kamu ngajak Isna, sekalian aja kita gausah pergi Mas. Kalian berdua aja yang pergi, aku nggak mau pergi bertiga. Aku maunya kita pergi berdua. " Arini tak menghabiskan sarapannya, ia pergi meninggalkan meja makan tanpa berucap lagi. Indra mengikuti ke mana Arini pergi, kedua matanya terpejam kala Arini menutup pintu kamarnya cukup keras.

Setelah perdebatan kecil mereka pagi ini, Indra juga tak melanjutkan sarapannya. Indra mengambil tas kerjanya yang tergeletak di sofa dan segera berangkat, ia mengabari Arini lewat ponselnya karena Indra tahu, seberapa kuat dirinya membujuk Arini, hanya akan sia-sia dan berujung dirinya telat ke kantor.

Setibanya di kantor, Indra melewati ruang kerja Isna yang sudah ada penghuninya. Tak jauh dari tempat kerja Isna, Aswin baru datang dan menyapa Isna. Sebenarnya Indra ingin menghampiri istri mudanya, namun ia urungkan. Indra berpikir akan menyuruh Isna ke ruangannya nanti.

****

Isna menutup mulutnya setelah beberapa kali menguap lebar. Rasanya ia semakin malas mengerjakan pekerjaannya saat ini, Isna berdiri sejenak. Isna melihat sekeliling, lorong yang biasanya banyak orang berlalu lalang kini nampak sepi. Aswin juga sedang ada tugas ke luar kantor. Isna tersenyum, ia segera mengambil map yang sudah ia siapkan dan pergi ke ruangan Indra.

"Pak Indra."

Isna masuk ke ruangan Indra, dapat ia lihat Indra terlihat sedang fokus dengan laptopnya. Isna duduk di depan Indra dan menyodorkan sebuah map.

"Apa ini Isna?" Tanya Indra menerima map pemberian Isna.

"Dilihat dulu dalamnya Pak. Nanti juga tahu sendiri kok."

Indra mengamati gambar yang ada di tangannya, tatapannya beralih membaca kertas yang juga ia pegang. Indra terdiam, ia berdiri memeluk Isna, dirinya merasa euforia terjadi padanya saat ini.

Indra tak ada henti-hentinya menghujani wajah Isna dengan ciumannya. "Terima kasih Isna, terima kasih." Indra menyeka sudut matanya yang terasa berair.

Akhirnya, setelah sekian lama. Indra merasakan kebahagiaan seperti orang lain. "Ternyata seperti ini rasanya bahagia setelah penantian lama Isna." Indra langsung menuntun Isna supaya duduk di sofa yang berada di ruangannya. Indra membaringkan badannya dengan pangkuan Isna sebagai bantalannya. Indra berkali-kali mencium perut Isna yang masih rata.

"Kenapa kemarin nggak langsung bilang, Na?" Tanya Indra dengan tangan yang masih setia mengelus perut Isna.

"Nunggu waktu yang pas. Lagi pula sekarang sudah taukan?"

"Isna kamu tau seberapa bahagia diriku saat ini? Aku sangat bahagia Isna, penantian panjang ini akhirnya kamu akan mewujudkannya. Kamu akan melahirkan anakku Isna, aku akan menjadi orangtua." Indra bangkit dan kembali memeluk Isna.

Isna tersenyum, ia bahagia karena dirinya akan menjadi seorang ibu. Tapi di sisi lain ia juga khawatir bagaimana kalau Arini tidak menerima kehamilannya.

Tak berselang lana, tiba-tiba pintu ruangan Andro terbuka. Ternyata Bu Bertha datang menemui mereka, Bu Bertha langsung memeluk Isna.

"Selamat sayang, Mama benar kan? Pilihan Mama nggak mungkin salah." Bu Bertha bersukacita karena pada akhirnya setelah penantian bertahun-tahun, Bu Bertha akan memiliki seorang cucu.

"Mama tau dari mana? Kita belum kasih tau ke keluarga yang lain soalnya." Tanya Isna kebingungan.

"Tante Reta, setelah kepergianmu dengan Andro. Tante Reta langsung menghubungi Mamamu. Itu sebabnya Mama langsung mencarimu. Tadi Mama ke rumah kalian, tapi Arini bilang kalau kamu lagi kerja. Mama langsung nyusul ke sini."

Isna paham, kemarin ia lupa meminta Tante Reta untuk menjaga rahasia ini. Itu sebabnya, berita ini begitu saja langsung menyebar ke Keluarga Rakabumi dan Mahardika.

Bu Bertha beralih menatap Indra yang terlihat fokus dengan ponselnya.

"Ndra, jangan meminta Isna kerja lagi. Ia harus banyak istirahat di rumah. Kamu harus cari sekretaris yang baru secepatnya. Mama nggak mau menantu dan calon cucu Mama kenapa-kenapa."

"Iya, Ma." Indra segera menghubungi Aswin untuk mencari seseorang untuk menggantikan tugas Isna.

Related chapters

  • Married With Boss   Menjadi Prioritas

    Setelah kepergian Bu Bertha, Isna justru merebahkan tubuhnya di sofa. Sedangkan Indra juga bersantai bersama Isna, Indra duduk dan memijat kaki Isna. "Sekarang aku tahu kenapa akhir-akhir ini sering tak semangat bekerja Isna." Indra tertawa pelan, ia masih ingat beberapa kekeliruan dari laporan yang dibuat Isna. Indra sengaja memberitahunya dan meminta Aswin memperbaiki laporan tersebut. Indra juga meminta Aswin untuk tak memberitahu Isna tentang hal ini. "Boleh aku meminta sesuatu?"Indra menatap Isna, melihat wajah Isna yang seperti ini membuatnya ingin mencubit pipi Isna yang mulai berisi. "Apa itu Isna, katakan apa yang kamu mau?""Aku mau diutamakan, Mas harus banyak menghabiskan waktu denganku. Aku juga tidak suka melihat saksi Mas Indra dan Mbak Arini beberapa waktu lalu, seharusnya kalian bisa melakukannya di kamar, aku-"Isna terkejut saat tiba-tiba Indra langsung menciunnya sekilas. "Menyebalka!"Indra tertawa pe

    Last Updated : 2023-10-12
  • Married With Boss   Desas-desus di Kantor

    Beberapa hari setelah mengetahui kehamilan Isna, Indra semakin semangat bekerja. Bahkan di kantor pun Indra sering tersenyum membayangkan bagaimana saat anaknya lahir nanti. Indra tak sabar merasakannya.Malam ini Indra bermalam menemani Isna, tentunya setelah Indra mendapat persetujuan dari Arini untuk mengurangi jatah malamnya karena Isna lebih membutuhkannya. "Aku tak sabar ingin menggendongnya."Kalimat yang selalu diucapkan Indra beberapa malam ini. Hal itu tentunya mengundang tawa Isna. "Kau harus sabar, usianya baru beberapa minggu. Dia bahkan belum kelihatan."Suara ketukan pintu menghentikan candaan mereka, Indra berdiri dan membuka pintu. "Ini buah yang diminta Nyonya Isna, Tuan.""Terimakasih Mila."Mila, asisten di rumah Isna yang datang ke kediaman Indra beberapa hari lalu setelah Mama Sukma yang meminta. Selain Bu Bertha yang mengirimkan beberapa asisten dan penjaga, keluar Rakabumi juga mengirimkan

    Last Updated : 2023-10-13
  • Married With Boss   Kegigihan Arini

    Perlahan, kelopak mata yang mukanya terpejam kini perlahan terbuka. Isna berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di ruangannya. Isna mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat Vidia dan dua temannya yang mengatainya. Ia menoleh saat menyadari ada pergerakan di sebelahnya. Indra, suaminya itu tengah tertidur dengan terus memegang tangannya. "Mas?"Merasa namanya dipanggil, Indra mendongak menatap Isna. "Sayang, kamu sudah sadar. Apa ada yang sakit? Kamu ingin apa?"Melihat perlakuan Indra yang lembut seperti ini membuat hatinya seketika menghangat. "A-ku ha-us."Dengan sigap Indra memberikan segelas air minum, menyangga kepala Isna supaya Isna tak tersedak. "Pelan-pelan."Usai minum, Indra membenarkan kembali posisi Isna supaya lebih nyaman lagi. Indra menggenggam erat jemari Isna, "Kau tau betapa paniknya diriku saat melihatmu pingsan dan pendarahan? Jantungku seolah berhenti berdetak saat itu juga. Isna, tak akan

    Last Updated : 2023-10-14
  • Married With Boss   Ngidam

    Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, hari ini Isna sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Mereka tiba di Kediaman Rakabumi dan akan tinggal di sana sampai Isna pulih sesuai permintaan Mama Sukma. Indra merebahkan tubuh Isna di tempat tidur dengan hati-hati. "Ambil liburnya sampe kapan, Mas?" tanya Isna saat melihat Indra justru merebahkan diri di sebelahnya. "Sebenarnya hari ini sudah masuk.""Kok malah mau tidur?"Indra tersenyum menatap Isna, "Nanti bangunin jam satu ya.""Iya." Isna tersenyum menatap Indra yang terlihat kelelahan, tak lama kemudian dapat Isna dengar dengkuran halus berasa dari Indra. Fokus Isna teralihkan saat mendengar notif dari ponsel Indra, ia mengambil ponsel yang berada di atas nakas. "Mbak Arini." Karena rasa penasaran yang besar, Isna membuka pesan dari Arini. Arini mengirimkan sebuah foto dirinya yang tengah berpose di bibir pantai. Kemudian Isna membaca kalimat yang tertulis

    Last Updated : 2023-10-15
  • Married With Boss   I Love You, Isna

    Dalam hidup Indra, Indra tak pernah membayangkan sebelumnya kalau dirinya akan menjadi bagian dari Keluarga Rakabumi. Keluarga yang sangat terkenal akan kerajaan bisnisnya, bisnisnya berkembang tak hanya di Jakarta, namun ada beberapa bisnisnya yang berkembang di Asean bahkan Eropa. Dan sekarang, cucu perempuan kesayangan Keluarga Rakabumi menjadi istrinya, calon ibu dari anak-anaknya. Indra merasa dirinyalah yang paling beruntung, mendapatkan dia istri yang saling menerima, keluarganya yang tak lagi berseteru, dan sekarang dirinya akan memiliki seorang anak. Bahkan perusahaannya pun semakin berkembang pesat atas bantuan mertuanya. "Mas Indra, ngapain di luar?"Indra tersentak mendengar panggilan Isna, Isna duduk di sebelah Indra. Indra menatap Isna, dirinya baru menyadari betapa cantiknya istrinya tersebut. "Kamu sangat cantik, aku baru menyadari kalau kecantikanmu itu sudah menyihirku, Isna."Mendengar ucapan Indra, Isna terlihat salah tingkah

    Last Updated : 2023-10-16
  • Married With Boss   Keluarga Rakabumi

    Seminggu sudah Isna dan Indra berada di kediaman Rakabumi. Isna sedang membereskan keperluannya yang akan ia bawa pulang. "Isna."Merasa namanya dipanggil, Isna pun menoleh ke sumber suara. Ternyata Mama Sukma yang datang ke kamarnya. Mama Sukma merasa tak rela kalau Isna harus pergi lagi dari rumah. Tangan Mama Sukma terulur membantu Isna beberes. "Sebenarnya Mama ingin kamu di sini saja, seenggaknya sampe lahiran. Kamu lebih aman di sini, sayang. Mama takut sesuatu yang buruk terjadi sama kamu, Nak."Isna tersenyum mendengar ucapan mamanya, Isna beranjak mendekati mamanya. "Gapapa kok, Ma. Mama nggak perlu khawatir, Isna bisa jaga diri Isna sendiri kok. Ada Mas Indra dan Mbak Arini, Mama juga udah minta Mila ke sana, kan?"Mama Sukma tak lagi menjawab, menatap putrinya iba karena harus mengalami hal sulit seperti ini. Mama Sukma mengedarkan pandangannya ke arah lain, menyeka airmata yang sudah menggenang di pelupuk mata. Set

    Last Updated : 2023-10-17
  • Married With Boss   Rencana Ibra

    Papa Ardy masih tak menyangka bahwa Aswin adalah orang yang dimaksud Ibra selama ini. Ternyata salah satu penjaga Isna bisa berada sedekat ini dengan Isna tanpa diketahui. Ibra tersenyum melihat anak didiknya berhasil sampai dititik ini dan tetap setia pada Keluarga Rakabumi. "Kamu hebat, Ibra. Bagaimana kamu melakukannya? Apa kalian sudah mengenal lama? " Kami sudah kenal lama, Aswin sudah kurawat sejak umur remaja. Dia seorang yatim-piatu, saat tau Isna tak mau kerja di perusahaannya sendiri, aku meminta Indra langsung mengikuti kemanapun Isna bekerja. Aku bersyukur saat tau mereka berada dekat, jadi Aswin lebih mudah mengawasinya."Papa Ardy menatap bangga kepada adiknya, Isna memang menjadi kesayangan semua anggota keluarganya. Papa Ardy beralih menatap Aswin. "Terima kasih ya, selama ini kamu sudah membantuku menjaga putri kami."Aswin membungkuk, kemudian badannya kembali tegap. "Itu memang sudah tugas saya, Tuan.""Kamu sudah mem

    Last Updated : 2023-10-20
  • Married With Boss   Tabungan

    Isna menghampiri Indra yang berada di kamarnya, hatinya merasa iba melihat Indra yang frustasi. Isna duduk di sebelah Indra, Isna mengelus rambut Indra yang terlihat berantakan. "Sabar ya, Mas. Jangan sedih lagi, kita pikirkan bareng-bareng jalan keluarnya gimana." Ucapan Isna bagaikan angin segar yang datang di gurun yang panas Indra memeluk Isna, "Makasih ya, Sayang. Kamu selalu ada buat aku."Isna mengangguk dan menyunggingkan senyuman, "Sekarang Mas mandi dulu ya, kita makan dulu. Makanannya aku bawa ke sini ya, Mas?"Indra mengangguk, Indra pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Kemudian Isna pergi ke dapur untuk mengambil makan malam. Di meja makan, Isna melihat Arini yang sudah berada di sana. Arini masih menangis seperti tadi, ada Devi yang memenangkan dirinya. Isna menghampiri mereka, lalu memanggil Mila supaya makan malamnya dengan Indra di bawa ke kamar. Mendengar ucapan Isna, Arini langsung mendongakkan kepalanya. "Mas

    Last Updated : 2023-11-04

Latest chapter

  • Married With Boss   Tabungan

    Isna menghampiri Indra yang berada di kamarnya, hatinya merasa iba melihat Indra yang frustasi. Isna duduk di sebelah Indra, Isna mengelus rambut Indra yang terlihat berantakan. "Sabar ya, Mas. Jangan sedih lagi, kita pikirkan bareng-bareng jalan keluarnya gimana." Ucapan Isna bagaikan angin segar yang datang di gurun yang panas Indra memeluk Isna, "Makasih ya, Sayang. Kamu selalu ada buat aku."Isna mengangguk dan menyunggingkan senyuman, "Sekarang Mas mandi dulu ya, kita makan dulu. Makanannya aku bawa ke sini ya, Mas?"Indra mengangguk, Indra pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Kemudian Isna pergi ke dapur untuk mengambil makan malam. Di meja makan, Isna melihat Arini yang sudah berada di sana. Arini masih menangis seperti tadi, ada Devi yang memenangkan dirinya. Isna menghampiri mereka, lalu memanggil Mila supaya makan malamnya dengan Indra di bawa ke kamar. Mendengar ucapan Isna, Arini langsung mendongakkan kepalanya. "Mas

  • Married With Boss   Rencana Ibra

    Papa Ardy masih tak menyangka bahwa Aswin adalah orang yang dimaksud Ibra selama ini. Ternyata salah satu penjaga Isna bisa berada sedekat ini dengan Isna tanpa diketahui. Ibra tersenyum melihat anak didiknya berhasil sampai dititik ini dan tetap setia pada Keluarga Rakabumi. "Kamu hebat, Ibra. Bagaimana kamu melakukannya? Apa kalian sudah mengenal lama? " Kami sudah kenal lama, Aswin sudah kurawat sejak umur remaja. Dia seorang yatim-piatu, saat tau Isna tak mau kerja di perusahaannya sendiri, aku meminta Indra langsung mengikuti kemanapun Isna bekerja. Aku bersyukur saat tau mereka berada dekat, jadi Aswin lebih mudah mengawasinya."Papa Ardy menatap bangga kepada adiknya, Isna memang menjadi kesayangan semua anggota keluarganya. Papa Ardy beralih menatap Aswin. "Terima kasih ya, selama ini kamu sudah membantuku menjaga putri kami."Aswin membungkuk, kemudian badannya kembali tegap. "Itu memang sudah tugas saya, Tuan.""Kamu sudah mem

  • Married With Boss   Keluarga Rakabumi

    Seminggu sudah Isna dan Indra berada di kediaman Rakabumi. Isna sedang membereskan keperluannya yang akan ia bawa pulang. "Isna."Merasa namanya dipanggil, Isna pun menoleh ke sumber suara. Ternyata Mama Sukma yang datang ke kamarnya. Mama Sukma merasa tak rela kalau Isna harus pergi lagi dari rumah. Tangan Mama Sukma terulur membantu Isna beberes. "Sebenarnya Mama ingin kamu di sini saja, seenggaknya sampe lahiran. Kamu lebih aman di sini, sayang. Mama takut sesuatu yang buruk terjadi sama kamu, Nak."Isna tersenyum mendengar ucapan mamanya, Isna beranjak mendekati mamanya. "Gapapa kok, Ma. Mama nggak perlu khawatir, Isna bisa jaga diri Isna sendiri kok. Ada Mas Indra dan Mbak Arini, Mama juga udah minta Mila ke sana, kan?"Mama Sukma tak lagi menjawab, menatap putrinya iba karena harus mengalami hal sulit seperti ini. Mama Sukma mengedarkan pandangannya ke arah lain, menyeka airmata yang sudah menggenang di pelupuk mata. Set

  • Married With Boss   I Love You, Isna

    Dalam hidup Indra, Indra tak pernah membayangkan sebelumnya kalau dirinya akan menjadi bagian dari Keluarga Rakabumi. Keluarga yang sangat terkenal akan kerajaan bisnisnya, bisnisnya berkembang tak hanya di Jakarta, namun ada beberapa bisnisnya yang berkembang di Asean bahkan Eropa. Dan sekarang, cucu perempuan kesayangan Keluarga Rakabumi menjadi istrinya, calon ibu dari anak-anaknya. Indra merasa dirinyalah yang paling beruntung, mendapatkan dia istri yang saling menerima, keluarganya yang tak lagi berseteru, dan sekarang dirinya akan memiliki seorang anak. Bahkan perusahaannya pun semakin berkembang pesat atas bantuan mertuanya. "Mas Indra, ngapain di luar?"Indra tersentak mendengar panggilan Isna, Isna duduk di sebelah Indra. Indra menatap Isna, dirinya baru menyadari betapa cantiknya istrinya tersebut. "Kamu sangat cantik, aku baru menyadari kalau kecantikanmu itu sudah menyihirku, Isna."Mendengar ucapan Indra, Isna terlihat salah tingkah

  • Married With Boss   Ngidam

    Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, hari ini Isna sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Mereka tiba di Kediaman Rakabumi dan akan tinggal di sana sampai Isna pulih sesuai permintaan Mama Sukma. Indra merebahkan tubuh Isna di tempat tidur dengan hati-hati. "Ambil liburnya sampe kapan, Mas?" tanya Isna saat melihat Indra justru merebahkan diri di sebelahnya. "Sebenarnya hari ini sudah masuk.""Kok malah mau tidur?"Indra tersenyum menatap Isna, "Nanti bangunin jam satu ya.""Iya." Isna tersenyum menatap Indra yang terlihat kelelahan, tak lama kemudian dapat Isna dengar dengkuran halus berasa dari Indra. Fokus Isna teralihkan saat mendengar notif dari ponsel Indra, ia mengambil ponsel yang berada di atas nakas. "Mbak Arini." Karena rasa penasaran yang besar, Isna membuka pesan dari Arini. Arini mengirimkan sebuah foto dirinya yang tengah berpose di bibir pantai. Kemudian Isna membaca kalimat yang tertulis

  • Married With Boss   Kegigihan Arini

    Perlahan, kelopak mata yang mukanya terpejam kini perlahan terbuka. Isna berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di ruangannya. Isna mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat Vidia dan dua temannya yang mengatainya. Ia menoleh saat menyadari ada pergerakan di sebelahnya. Indra, suaminya itu tengah tertidur dengan terus memegang tangannya. "Mas?"Merasa namanya dipanggil, Indra mendongak menatap Isna. "Sayang, kamu sudah sadar. Apa ada yang sakit? Kamu ingin apa?"Melihat perlakuan Indra yang lembut seperti ini membuat hatinya seketika menghangat. "A-ku ha-us."Dengan sigap Indra memberikan segelas air minum, menyangga kepala Isna supaya Isna tak tersedak. "Pelan-pelan."Usai minum, Indra membenarkan kembali posisi Isna supaya lebih nyaman lagi. Indra menggenggam erat jemari Isna, "Kau tau betapa paniknya diriku saat melihatmu pingsan dan pendarahan? Jantungku seolah berhenti berdetak saat itu juga. Isna, tak akan

  • Married With Boss   Desas-desus di Kantor

    Beberapa hari setelah mengetahui kehamilan Isna, Indra semakin semangat bekerja. Bahkan di kantor pun Indra sering tersenyum membayangkan bagaimana saat anaknya lahir nanti. Indra tak sabar merasakannya.Malam ini Indra bermalam menemani Isna, tentunya setelah Indra mendapat persetujuan dari Arini untuk mengurangi jatah malamnya karena Isna lebih membutuhkannya. "Aku tak sabar ingin menggendongnya."Kalimat yang selalu diucapkan Indra beberapa malam ini. Hal itu tentunya mengundang tawa Isna. "Kau harus sabar, usianya baru beberapa minggu. Dia bahkan belum kelihatan."Suara ketukan pintu menghentikan candaan mereka, Indra berdiri dan membuka pintu. "Ini buah yang diminta Nyonya Isna, Tuan.""Terimakasih Mila."Mila, asisten di rumah Isna yang datang ke kediaman Indra beberapa hari lalu setelah Mama Sukma yang meminta. Selain Bu Bertha yang mengirimkan beberapa asisten dan penjaga, keluar Rakabumi juga mengirimkan

  • Married With Boss   Menjadi Prioritas

    Setelah kepergian Bu Bertha, Isna justru merebahkan tubuhnya di sofa. Sedangkan Indra juga bersantai bersama Isna, Indra duduk dan memijat kaki Isna. "Sekarang aku tahu kenapa akhir-akhir ini sering tak semangat bekerja Isna." Indra tertawa pelan, ia masih ingat beberapa kekeliruan dari laporan yang dibuat Isna. Indra sengaja memberitahunya dan meminta Aswin memperbaiki laporan tersebut. Indra juga meminta Aswin untuk tak memberitahu Isna tentang hal ini. "Boleh aku meminta sesuatu?"Indra menatap Isna, melihat wajah Isna yang seperti ini membuatnya ingin mencubit pipi Isna yang mulai berisi. "Apa itu Isna, katakan apa yang kamu mau?""Aku mau diutamakan, Mas harus banyak menghabiskan waktu denganku. Aku juga tidak suka melihat saksi Mas Indra dan Mbak Arini beberapa waktu lalu, seharusnya kalian bisa melakukannya di kamar, aku-"Isna terkejut saat tiba-tiba Indra langsung menciunnya sekilas. "Menyebalka!"Indra tertawa pe

  • Married With Boss   Terungkap Kehamilan Isna

    Andro bersiap pulang ke rumah, semalam setelah mendapat telepon dari Mama Sukma, Andro bilang kalau dirinya sedang menginap di rumah kakanya. Andro yang sedang di dapur melihat kakaknya yang sudah siap dengan setelan kerja tengah membuat susu. Sebenarnya Andro sangat kasihan terhadap Kakak satu-satunya itu. Kakaknya terlalu baik untuk menjadi istri kedua, seharusnya kakaknya bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Indra yang sudah beristri. Andro mendekati kakaknya. "Kapan kakak akan mengatakannya? Mereka aja nggak mikir perasaan Kakak gimana, egoislah sesekali. Itu nggak akan membuat Kakak rugi."Mendengar kalimat yang dilontarkan Andro, Isna menghentikan kegiatannya. Ia sadar, memang beberapa hari ini perasaannya terasa lebih sensitif dari biasanya. Ingatannya juga kuat apalagi saat beberapa hari lalu dirinya melihat Indra yang berciuman dengan Arini di ruang tamu. Sekarang Isna tahu kalau dirinya tengah mengandung pewaris Mahardika, Isna sudah menyusun

DMCA.com Protection Status