Share

Ketemu!

Author: KookiePinky
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah ketukan membuat aktifitas panas di dalam ruangan dengan AC itu harus terhenti. Kedua insan yang tadinya asik bercumbu kini lekas-lekas memperbaiki diri. Gelagapan membersihkan apa yang perlu dibersihkan.

“Ck! Siapa lagi, sih?” kesal Hail dengan wajah suntuk dan napas terburu. Panik? Tentu. Atasan mana yang ingin dilihat bawahannya tengah bercumbu? Apalagi posisi Hail sudah memiliki istri dan orang yang tengah bersemesraan dengannya adalah wanita lain … sekretarisnya sendiri.

Skandal sebesar ini bisa meruntuhkan nama perusahaan sampai ke inti bumi jatuhnya. “Ke belakang saja, biar aku yang buka,” pesan Hail, mengusap singkat pipi hangat Ranesha lalu melangkah ke arah pintu.

Hanya diperlakukan seperti tadi saja wajah Ranesha sudah kembali memanas, semburat merah menghiasi sepasang pipi tirusnya. Andai saja orang di balik pintu tadi tidak mengganggu, maka mungkin saja mereka sekarang su

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mari Selingkuh   Rencana Balas Dendam

    "Demi apa ...."Lihatlah wajah gadis yang sudah membuang moralnya jauh-jauh ke luat ini. Sekarang keadaan Ranesha sangat mengenaskan. Blouse kerja yang ia kenakan sudah tidak serapi saat baru disetrika. Kemeja putih miliknya juga sangat kusut, bahkan ada beberapa kancing yang sudah sekarat—hampir terlepas.“Kacau sekali.” Ranesha jadi langsung teringat akan bayangan keganasan Hail saat mencumbunya. Hail sangat baik dalam berciuman dan dengan tangan kekar yang terasa dingin itu Hail mengelus—“Heh!” Ranesha memekik, panik sendiri. “Sekarang pikiranku juga ikut kotor! Apa ini yang para lacur dan pelakor di luar sana rasakan saat bercumbu dengan suami orang?” gumamnya berusaha mencari serpihan moralitas yang telah kandas.“Pergilah setan-setan! Jangan goda aku lagi!” usir Ranesha mengibaskan tangan ke udara. “Wahai otakku … berhentilah memutar a

  • Mari Selingkuh   Tidak Peka

    Ranesha tidak pernah tahu kalau Hail memiliki sisi menyeramkan seperti ini. Maksud Ranesha adalah … lihat seringaian yang tidak kunjung hilang dari wajah sang atasan saat ini. Jika menamjamkan telinga, maka Ranesha bisa mendengar senandung kematian dari bibir Hail.“Pak,” panggilnya pelan, sepeninggal dua lelaki di sana tadi.“Hm? Kenapa?” Hail menyahut tanpan menoleh, masih sibuk membenahi barang-barang di atas meja kerjanya.“Saya tidak pernah tahu Anda sangat membenci Zale? Atau … karena dia sudah mencoba meretas dan menghapus data perusahaan waktu itu, ya?” Entah kenapa Ranesha jadi sangat penasaran. Hail yang dia kenal adalah sosok pria berhati malaikat—em, mungkin.“Bukankah sudah jelas?” Meletakkan benda-benda penting ke laci, Hail berjalan mendekati sekretaris cantiknya ini. Menyibak helaian rambut Ranesha ke telinga pe

  • Mari Selingkuh   Berhak Bahagia

    Katanya kalau badan terlalu leah lalu dipacu juga dengan pikiran yang membuat depresi, maka otak bisa menciptakan sebuah halusinasi. Masalahnya si empu tubuh mungkin saja tidak sadar pada kondisi badan sendiri. Seperti Ranesha yang sekarang, dia tengah melihat sebuah bayangan kematian yang mengerikan.“Jangan!” pekik Ranesha yang melihat Hail dan Arin yang berjalan ke arah jurang. Namun, pada kenyataan yang ada dua orang itu hanya sedang ingin jalan-jalan ke taman.Teriakan Ranehsa berhasil menarik perhatian termasuk Hail dan juga Arin. Keduanya menoleh keheranan pada sosok Ranesha yang menangis dengan tangan seolah ingin menggapai mereka.“Kak Ran kenapa?” Arin menatap Ranesha horor, tangan mungilnya mencengkram kecil ujung lengan jas milik Hail.Tercengang bengang, Hail tidak tahu harus menjawab apa. Ia hanya bergeming sambil memandangi sosok mengenaskan Ranesa. Nyatanya mas

  • Mari Selingkuh   Keputusan Berpisah

    “You’re an apple of my eye. Tidak ada orang lain apalagi Juan. Saya sudah bilang hanya akan mencintai satu orang dan setia pada satu orang saja dan itu adalah Anda. Not another man, but you.”Kalimat yang Ranesha lontarkan membuat isi kepala Hail dipenuhi bunga-bunga bermekaran, perut pria ini juga terasa sesak oleh kupu-kupu yang berterbangan. Bagaimana bisa Ranesha mengungkapkan isi hatinya sebegitu mudah? Sedangkan Hail saja sampai sekarang tidak pernah benar-benar menyatakan cintanya secara gamblang.You driving me crazy, Ran.Kepala Hail memiring guna meresapi sentuhan Ranesha di pipinya. Ia sudah seperti kucing jalanan yang haus akan kasih sayang. Hail otomatis mulai berpikir serakah, ia sangat ingin agar raga dan jiwa dari sentuhan ini hanya menjadi miliknya seorang.“Ran.” Hail menggeser telapak tangan Ranesha dari sisi wajah bergerak k

  • Mari Selingkuh   Masa Lalu Hail

    “Y-Ya sudah! Tidak jadi!” Ranesha berontak dan dengan cepat kembali berbaring di tempat tidur. Ranesha menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh terutama wajahnya. Malu.Hail lantas tertawa kecil melihat itu. Ia bersidekap. "Ran," panggilnya pelan."Jangan bicara dengan saya! Saya sedang malu dan marah pada Anda!" jujur Ranesha di balik selimut sana."Ingin tahu alasan kenapa aku sampai bisa menikah dengan Meriel?" pancing Hail. Namun, dia tidak sembarang bicara. Pria ini ingin agar Ranesha tahu semuanya tanpa sisa dan Hail berharap Ranesha juga memberitahu Hail segala kisahnya juga.“Itu tidak ada dalam webtoon. Belum, mungkin belum diceritakan,” gumam Ranesha yang perlahan menarik ke bawah selimutnya. Menampilkan sedikit wajah, menghadap ke arah Hail.“Apanya yang tidak ada?” Samar, tapi Hail masih bisa mendengar sedikit apa yang Ranesha g

  • Mari Selingkuh   Masa Lalu Hail (2)

    Wanita dengan baju terusan berwarna kuning, wajah yang cerah, dan sepasag mata biru bak berlian yang cemerlang itu menunduk sedikit untuk menyamakan tinggi badannya dengan Hail kecil. Ia menatap tanpa rasa jijik pada bocah kotor tadi.“Aku adalah Adora, siapa namamu, Nak?” tanyanya terdengar lembut dan sopan.Hail termenung. Ini adalah yang pertama kali baginya. Pertama kali ia dihampiri oleh seseorang yang berpenampilan bersih dan rapi. Pertama kali ia diperlakukan selayaknya sesama manusia. Pertama kali ada yang bertanya namanya dengan lembut.Mata Hail berkaca-kaca, antara haru dan bahagia membuat hatinya meleleh bagai mentega. “H-Hail,” sahut anak kecil itu sambil menunduk, salah tingkah. Bahkan ia sampai gagap hanya dengan menyebutkan namanya sendiri.“Hail?” ulang Adora, sedikit memiringkan kepala guna melihat wajah bocah kecil di hadapannya. Sungguh, hati Ad

  • Mari Selingkuh   Memaafkan Diri Sendiri

    Masa sekarang. Di kamar VIP nomor 13 pada salah satu rumah sakit.Bulir bening segera meluncur indah dari sapasang mata bernetra hazelnut di sana. Perempuan berambut cokelat terang sebahu itu memasang mimik muka seolah dialah yang terluka mendengar cerita Hail barusan.“Jadi … saat berteman dengan saya saat itu, Anda menyembunyikan hal seperti ini,” simpul Ranesha disela isak tangisnya.Hail tidak mengerti. Itu tadi kisah pilunya, semua penderitaan tadi hanya Hail yang mengalaminya, jadi kenapa malah Ranesha yang menangis seperti ini?“Iya, begitulah,” jawab Hail seadanya.Ranesha menunduk dan menghapus air mata. Ia kembali mendongak, kini tanganya terulur untuk menyentuh Hail. Ranesha menangkup wajah pria tampan itu dan tersenyum kecut.“Pasti sulit, ya? Bertahan sendirian seperti itu. Berjuang sendirian seperti itu. Kehi

  • Mari Selingkuh   Berbaikan

    “Hah ….” Ranesha mengembuskan napasnya berat, menopang dagu di pinggir jendala, melihat pemandangan di luar jalanan yang muram. Langit malam tiba-tiba berubah kelam, tanpa bulan dan tidak ada bintang. Benar-benar mewakili perasaan Ranesha sekarang.“Kita sudah sampai di rumah Dokter Sylvia,” lapor sang supir di depan.“Terima kasih. Tolong tunggu saja di sini, Pak. Mungkin memang akan lama,” ujar perempuan tadi seraya keluar dari mobil.“Baik Nona Muda.”Tungkai kaki Ranesha digerakkan santai menuju ruangan Dokter Sylvia. Sebenarnya dia bisa saja cukup dengan memanggil sang dokter ke rumah, akan tetapi di sana ‘kan terdapat bom waktu bernama Caspian. Bisa-bisa rencana Ranesha dikacaukan. Padahal ia hanya menuntut sebuah kebenaran.“Akhirnya Nona Ran datang,” sambut Sylvia tanpa rasa terkejut barang sedikit p

Latest chapter

  • Mari Selingkuh   Penyelesaian

    Satu bulan telah berlalu sejak hari itu. Meriel sendiri telah kembali tinggal bersama ayahnya yang adalah seorang diktator. Secara sembunyi-sembunyi, Ranesha mendengar obrolan antara Caspian dengan kepala pelayan. Ternyata Caspian masih menyimpan dendam dengan Meriel. Wajar sekali sih, pria paruh baya itu hampir saja kehilangan satu-satunya harta paling berharga yang ia miliki di dunia ini—Ranesha. Walau bagaimanapun, Caspian ingin memastikan bahwa orang itu—Meriel—mendapat ganjaran yang lebih mengerikan dari pada penjara. Benar. Ranesha tahu sendiri bahwa bagi Meriel, kembali tinggal di rumah ayahnya yang bagaikan psikopat itu adalah hukuman paling berat di muka bumi ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Meriel saat ini sedang merasa lebih buruk dari pada di neraka. “Apa aku sangat buruk karena senang dengan hal itu?” Ranesha bergumam. Saat ini rambut Ranesha sudah lebih panjang, mata hazelnut indahnya menatap pe

  • Mari Selingkuh   Memulai Hidup yang Baru

    “Aku berjanji,” lanjut Hail lagi semakin menunduk dalam. “A-aku berjanji kalau ini akan menjadi pertemuan kita yang terakhir.”“T-tunggu dulu, Pak. Apa maksudnya Anda ini sekarang—"“Ran … kata maaf saja memang tidak cukup untuk menebus segala kesalahan yang telah aku perbuat pada hidupmu.” Hail menyela kalimat Ranesha yang belum rampung. Pria dengan tampilan yang amat berantakan ini masih terus berceloteh dengan mengabaikan pendapat lawan bicaranya sendiri—sebuah kebiasaan buruk yang tak patut untuk ditiru.“Pak, saya—”“Aku akan pergi dari negara ini setelah segala urusan di perusahaan aku selesaikan. Jadi kau tenang saja. Cukup diam di sini dan beristirahatlah sebanyak mungkin. Kau tidak perlu mencemaskan apa pun lagi. Biar aku yang urus semuanya.”“Tapi saya—”&

  • Mari Selingkuh   Tiada Kata Pergi Lagi

    Buruk. Ranesha bahkan hampir tidak bisa mengenali penampilan Hail saat ini. Sungguh, ketika baru saja ia selesai diperiksa oleh dokter, mengobrol ringan bersama dengan sang ayah, Ranesha hampir saja terkena serangan jantung tadi saat Hail tiba-tiba masuk ke dalam ruangan ini dengan sedikit gebrakan yang cukup mengejutkan.Dan kini, Caspian setelah menantap pria itu dengan intimidasi mengancam, pergi meninggalkan Hail dan Ranesha sendirian. Ini cukup mengejutkan karena Ranesha tahu bahwa Caspian dari dulu membenci sosok Hail—entah karena alasan apa.“Ran, aku ….” Hail masih menunduk, tidak sanggup menatap kondisi mengenaskan Ranesha. Padahal saat ini malah Ranesha yang tengah memandanginya dengan tatapan kasihan. Penampilan Hail sungguh berantakan, tidak terurus. Wajah tampannya terlihat kusam, dengan kumis danjenggot yang tidak dirapikan. Rambut legam Hail juga tampak kusut. Apalagi bajunya, apa Hail tidak meminta or

  • Mari Selingkuh   Neraka Bagi Pendosa

    “Meriel aku ….” Hail memejamkan mata, lalu memjiat pelipisnya yang terasa berdenyut-denyut, berusaha untuk tidak berlaku kasar pada seseorang yang dulu pernah ia cintai setengah mati ini.“A-Aku mohon Hail! Jangan seperti ini … j-jangan lakukan ini! Aku minta maaf! Aku sangat menyesal, j-jadi tolong hentikan semua ini Hail! Jangan menyiksaku ... aku mohon padamu dengan sangat-sangat!” Meriel masih bersimpuh di kaki Hail, menangis sampai meraung-raung. Memohon seperti orang yang tidak memiliki harga diri lagi.Hail menengadah, mendengkus kasar, Ia sangat tidak sudi untuk menyentuh Meriel barang seujung jari pun. Memang benar kata orang dulu, kalau perbedaan antara benci dan cinta itu setipis benang saja. Hari ini kau bisa sangat membenci dia, tapi besok kau bisa saja sangat menggilainya. Begitu pula sebaliknya. Hari ini mungkin dia adalah duniamu, dia adalah segalanya bagimu, tapi besok … bisa saja

  • Mari Selingkuh   Cinta Sejati

    Runtuh. Hancur tanpa sisa kepingan lagi. Tiada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan Caspian saat ini. Ketika Ranesha, harta satu-satunya yang ia miliki di dunia ini, dikabarkan kembali mengalami kecelakaan. Apalagi ini bukanlah kecelakaan biasa. Setelah diusut oleh tim keamanan pribadinya, Caspian menemukan fakta bahwa Ranesha telah diserang.“Lalai … Ayah lagi-lagi gagal dalam menjagamu.” Caspian masih menangis sambil memeluk erat tangan Ranesha, menciumnya sesekali, meletakkan tangan kurus itu di keningnya dalam perasaan kalut bercampur haru.“Ibu dan adikmu pasti saat ini sedang mengutuk Ayah. Kau juga harus melakukannya.” Caspian masih mengoceh di sela isak tangis. “Tolong siksa Ayah dengan hal lain Ran. Kau boleh membenci Ayah. Kau juga boleh memukul Ayah. Kau boleh melakukan apa pun, tapi tolong ….” Kedua tangan Caspian yang meremas lembut jari-jari putri tercintanya ini.

  • Mari Selingkuh   Keajaiban Dari Semesta

    Langit malam bertiup kencang melewati seonggok tubuh kecil, yang kini tengah melayang setelah terpeleset dari atap gedung dengan lima belas lantai.“Ah … perasaan dejavu,” ungkap gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Julia. Benar. Sosok asli dari Ranesha yang seharusnya terjebak di dalam dunia webtoon. Lantas, kenapa di bisa berada di sini? Dia jelas pernah mengalami ini. Sebuah peristiwa nahas yang membuat jiwanya berpindah menjadi tokoh sampingan dalam webtoon Perjuangan Cinta Meriel.“Padahal aku sebagai Ranesha habis mengalami kecelakaan,” gumam si gadis berbadan mungil yang memakai jaket nan tipis tersebut. Ia ingat bagaimana mobil Ranesha terguling dan dirinya tengah sekarat saat itu. Sekarang dia berada di sini dengan sangat membingungkan. Tubuhnya yang jatuh dari atap gedung tinggi serasa melmbat. Seolah-olah gravitasi bumi tengah menolak dirinya.Mata bulat si gadis menatap

  • Mari Selingkuh   Jangan Pergi

    “APA?” Hail beranjak tiba-tiba sampai membuat Meriel yang hampir terlelap sambil memeluk lengannya terjungkal kaget.Namun, bukannya protes. Secara diam-diam wanita itu malah tersenyum seolah senang. Benar. Meriel kurang lebih tahu apa yang Hail dengar dari suara di seberang benda pipih tersebut. Rencananya sudah berhasil. Shade telah melenyapkan Ranesha. Ini sangat sempurna. Sekarang tidak ada lagi yang menganggu kesenangan Meriel. Sekarang, Meriel hanya perlu—“Aku harus ke rumah sakit sekarang. Kumohon kali ini saja Meriel, aku harus memeriksa keadaan Ranesha. D-Dia … sedang dalam keadaan kritis karena kecelakaan.”Apa? Ternyata benar. Hail bisa kehilangan kendali jika mengenai Ranesha. Meriel mulai kesal sekarang. Padahal dulu saat Hail masih menggilainya, Hail tetap berpikir dengan logika. Tidak urang-uringan seperti ini. Ah, sangat tidak adil. Apa istimewanya seorang Ranesha di

  • Mari Selingkuh   Good Bye, Ranesha 2

    Ranesha sudah menumpahkan segala keluh kesah gundah gulananya pada sang ayah waktu itu. Tentu saja Caspian sempat mengamuk dan hendak menyerang langsung ke rumah Hail. Namun, Ranesha tidak mengingankan hal tersebut. Ia mati-matian menahan Caspian dengan air mata yang berderai.Caspian memang luluh dan kembali tenang. Hanya saja, Ranesha tidak dapat menghentikan niat ayahnya itu yang ingin menarik semua investasi kepada Delmara Company. Karena alasan Caspian menjabat sebagai salah seorang investor tertinggi di sana hanya demi Ranesha. Kalau putri semata wayangnya itu sudah tidak bekerja dengan Delmara Company lagi, maka Caspian tidak memiliki alasan untuk membantu perusahaan tersebut.Meski hasil yang ia dapat dari saham yang Caspian miliki di Delmara Company cukup besar. Sang ayah sudah tidak peduli lagi. Baginya, kebahagiaan si putri kecil lebih utama dari pada harta. Caspian tidak ingin memiliki hubungan dengan orang yang sudah menyakiti R

  • Mari Selingkuh   Good Bye, Ranesha

    “Ada yang ingin kau bicarakan, Meriel? Harusnya kau istirahat saja. Apa kau sudah lupa yang dokter katakan waktu itu? Janinmu—maksudku, anak kita … dia masih dalam kondisi yang tidak stabil. Kau sebagai ibunya harus banyak-banyak istirahat.” Hail berceramah panjang kali lebar, sambil mengambilkan segelas air putih, memberikannya pada Meriel, lalu duduk di samping sang istri.Bahaya. Hail bahkan tidak bisa merasakan apa pun lagi terhadap Meriel. Debaran jatuh cinta atau pun gairah yang menggelora, semuanya sudah tidak ada Hail rasakan lagi selain pada Ranesha. Ini sangat menyiksa. Ia harus terjebak tinggal dengan bersama orang yang dulu pernah Hail cinta. Perihal kecantikan Meriel yang dulu sangat ia kagumi pun telah sirna. Berganti dengan rasa rindu yang sangat berat pada Ranesha.“Anak kita sedang rindu ingin melihat wajah ayahnya.” Meriel bergeser untuk lebih mendekat, lalu memeluk lengan Hail yang suda

DMCA.com Protection Status