Bagaimana guys? Masih bertanya-tanya siapa itu Hunter Jillian, seberapa kuat dia dan Tim Adam, mengapa dia benci sama elf, atau mengapa bisa nikahi sama Arina yang cakep itu? Bagaimana dengan kisah di Benua Australia 10 tahun yang lalu?
Sudah liat dunia Anora belum, sudah lihat kerajaan elf itu seperti apa, pengen kesana gak? Sudah berdebar-debar belum melihat duel Tim Adam dengan para komandan elf? Sudah puas belum lihat peperangan yang terjadi?
Next, akan ada peperangan yang lebih dahsyat, lebih banyak kurcaci dan The Horn yang diceritakan, akan ada petarungan dahsyat melawan para Lord yang muncul. Rahasia para Tetua Elf yang terungkap, Rahasia Soar pempin suku The Horn yang dipuja-puja, rahasia dwarf (kurcaci) yang kelam.
“Aku setuju dengan perkataan Hunter Jillian. Aku memang tidak bisa merasakan kebencian seperti yang elf miliki, tapi aku bisa melihat siapa yang menjadi musuhku atau bukan.” Raja Sehana menguatkan perkataan Jillian. “Komandan - Komandan, apakah kalian masih mempermasalahkan persoalan ini?” Raja Nozar bertanya dengan nada cukup tegas. Para Komandan diam, mereka saling tengok atau melirik pada rekan mereka, saling menunggu siapa yang akan menyuarakan pendapat terlebih dahulu, entah itu persetujuan atau penyangkalan lainnya. Tapi semua tak kunjung menyangkal, bahkan Komandan Agitar dan Liggan masih menunggu respons Komandan lain. “Aku setuju, akulah yang bertanggung jawab soal Hunter Jillian. Raja Elza sengaja meminta Hunter Jillian untuk menutupi kebencian itu dan sama seperti perkataan Raja Sehana. Raja Elza tahu siapa yang menjadi musuh atau bukan, awalnya saya ragu juga tapi demi Elanor, kita sangat membutuhkan kekuatan Hunter Jillian. Aku pun mengakui klaim
Langit Hesinki sangat cerah sore itu di halaman Presidentinlinna (Istana Kepresidenan Finlandia) yang bersalju, tampak wartawan mengerumuni para hunter yang keluar dari gerbang istana. Berakhirnya konferensi pers dari pemerintah Finlandia menandakan bahwa gates di kota Tampere resmi ditutup, mobilisasi warga akan segera dilakukan secara bertahap dari pengungsian, dan para hunter yang berjuang telah diberi penghormatan. Dua hunter dari Jepang dan satu hunter Finlandia tewas, pengorbanan yang cukup mahal untuk menjaga keselamatan dan kedamaian warga di sana. Festival-festival di berbagai sudut kota dirayakan dengan penuh kemeriahan, pawai-pawai diikuti oleh para hunter Jepang, Finlandia, dan Tim Henokh dari WH Organization turut meningkatkan antusias warga di sana.Tapi kemeriahan itu tidaklah cocok bagi Shido Katsuko, ia lebih memilih menagih janji Anssi Toivonen. Mereka duduk bersama di bar pinggir jalan dan menikmati Salmari— semacam minuman koktail khas Finlandia. Bar
Satu jam waktu istirahat telah berlalu, derap langkah prajurit mulai bergema jelas, prajurit-prajurit elf sedikit demi sedikit mulai membentuk barisannya. Ribuan prajurit berpedang elf telah berbaris rapi, meski baju zirah mereka memiliki empat corak yang berbeda tapi mereka terlihat seragam dalam satu baris batalion. Jillian dan Tim Adam sedang berjalan ke kuda mereka, meskipun jarak Tim Adam dan posisi pemimpin Pasukan Darat sangat jauh tapi Jillian jelas melihat sosok Komandan Ebr di sana— berdiri sebagai salah satu dari 3 komandan di baris terdepan.Pantas komandan itu begitu dihormati, batin Jillian.“Ini sedikit buruk bukan? Komandan Ebr berada paling depan, bukannya aku ingin mengatakan hal buruk. Tapi Kerajaan Elrone sudah kehilangan seorang Komandannya, kemenangan atau kekalahan nantinya sama-sama sudah dibayar dengan uang muka yang besar dari Kerajaan Elrone.” Ucapan Sacha seolah-olah tahu bahwa Jillian juga sedang memikirkan Komandan
Parade kemegahan 10.000 prajurit bergerak cuku cepat, kurang dari tiga puluh menit ujung barisan terdepan telah memasuki hutan gelap. Cahaya obor dari batuan mana mulai dinyalakan untuk menerangi jalan. Tak perlu ragu dalam maju ke depan karena pasukan pengintai telah melaporkan tak ada pergerakan dari pasukan musuh. Dikonfirmasi pula pasukan musuh berjumlah sekitar 25.000 prajurit, semakin banyak orc dan hobgoblin yang muncul, di tambah ratusan troll, ogre, puluhan giants, dan wild beast. Gates yang diciptakan oleh Lord of Pollution juga sudah tertutup. Kabar terburuknya Lord of Beast, raja dari benua Dunia Siklus terlihat tampak. Meski prajurit pengintai tidak mengenali sosok Lord of Beast, tapi mereka melihat sebuah tandu singgasana yang diangkat oleh budak-budak goblin, yang pastinya membawa pemimpin mereka.Ketika Jillian melewati pohon terakhir dari hutan gelap itu, benar-benar tampak puluhan ribu prajurit hampir memenuhi setengah luas sabana itu, Batalion pasukan elf &
Di bawah komando Komandan Liggan dan Raza Nozar, Pasukan Berkuda dan Pasukan Darat yang tersisa membelah posisi mereka agar, kavaleri bison kerdil para dwarf bisa bergerak maju ke depan. Belasan mammoth pembawa meriam dan pembawa Senjata Mesin Berat (SMB) pun ikut bergerak mengikuti kavaleri bison kerdil yang berlari kencang— meskipun tidak sekencang kuda-kuda Anora. Pasukan dwarf dengan senapan laras panjang yang dipimpin Raja Ikoja bergerak maju paling depan untuk mengamankan jalur yang akan dilewati Raja Sehana, pasukan yang lain, dan pasukan mammoth.Ketika Raja Ikoja dan para prajurit dwarf bersenjata senapan tiba, mereka langsung membentuk barisan di belakang tembok perisai pertahanan. Melihat para dwarf telah berbaris rapi dengan moncong senapan mengarah ke depan, para pemanah elf yang sebelumnya berpencar-pencar kini kembali membentuk barisan tepat di belakang para dwarf. Setelah satu baris dwarf dan dua baris elf telah berjajar rapi, Komandan Ebr mengekse
Kavaleri Raja Sehana telah tiba bersama pasukan bison kerdil, pasukan mammoth-meriam, dan pasukan mammoth-senjata mesin. Komandan Ebr yang semulanya hanya meringkuk dengan pedangnya, kini mulai berdiri, dan kembali mengacungkan pedang ke langit. Semua Kesatria Darat di sana lantas mengikuti isyarat yang sama. Pasukan penembak drawf dan pemanah elf berhenti menembak. Perisai tingkat dua kembali di bangun.“Buka sisi tengah!” Teriak Komandan Ebr sambil berlari ke sisi samping! Diikuti ribuan kesatria berpedang lainnya, mereka semua berlari membelah posisi menjadi dua bagian. Prajurit yang membangun perisai pun juga ikut membelah menjadi dua, satu per satu dinding perisai roboh dan membentuk tanggul pembatas untuk memberi jalan kavaleri pasukan dwarf.Kemudian pasukan penembak dwarf dan pemanah elf, membelah barisan menjadi dua.Raja Sehana berteriak dengan lantang, “Serang!!!”Kavaleri bison kerdil mulai berlari maju, pasukan a
Tiga troll dan satu giants menghadang Tim Adam, Jillian langsung menembakkan sihir pedang hitamnya. Meski melesat dan menancap pada dada salah satu troll, monster itu tak tumbang. Mereka malah semakin terpancing amarahnya untuk mengamuk pada Tim Adam. Issac langsung melompat dari kudanya, beberapa percikan petir menyala di sekitar tubuhnya, awan badai tiba-tiba terbentuk di atas Tim Adam. Jari telunjuk Issac menunjuk ke depan.Baam... petir menyambar dari tangan Issac. Finger of Death, kemampuan sihir dari Issac ditembakkan hingga menembus dada giants itu, lubang besar terbentuk di dadanya, dan giants setinggi 30 meter itu tumbang.Jillian pun melancarkan aksinya juga, memacu kudanya lebih kencang, dan ketika kuda Jillian berhadapan dengan salah satu troll, Jillian melompat dari kudanya dan langsung menebas kepala troll tersebut. Mika dan Sacha bersama menebas kedua kaki milik salah satu troll, ketika troll tersebut tumbang, Mika berbalik dan menghunuskan pedangnya ke
Kuda Mika, Sacha, dan Wylus kemudian bergerak maju ke depan. Tanpa menunggu, Lord of Beast langsung melompat untuk menghadapi musuhnya. Salah satu lengannya memukul langsung perisai besar Wylus, perisai itu kuat tapi kaki kuda Anora tidak begitu kuat, Wylus dan kudanya ambruk. Di sisi samping, Mika dan Sacha melancarkan serangan pedang dan tombaknya. Wylus kembali berdiri dan Carlos juga sudah muncul dengan sihir teleportasinya.:Seharusnya itu cukup untuk menyibukkan Lord of Beast,” pikir Jillian.Jillian dan Issac Hamis saling memandang, sedikit anggukan Jillian berikan sebagai isyarat. Mereka berdua diam-diam pergi untuk tidak melawan Lord of Beast, mereka berdua sama-sama menghilang dan muncul di posisi sama yang cukup jauh dari pertarungan anatar Tim Adam dan Lord of Beast. Jillian akui sebenarnya lawannya itu tidaklah mudah dihadapi, Lord of Beast sempat bisa menandingi serangan Jillian dan Carlos, itu berarti dia bukan musuh yang sembarangan. Mika, Sacha,