Dua bulan telah berlalu, sejak hari pertemuan dengan Mitshuhiro, Arina sadar ia hanya bisa menunggu. Ia harus menjadi ibu yang kuat, bagaimana pun ia tak bisa terus-terusan larut dalam kesedihan. ia juga harus menjadi seorang istri yang kuat, bagaimana pun juga ia selalu percaya suatu hari nanti Jillian akan pulang.
Arina datang dengan bubur bayi di tangannya, sedangkan Mulan dan kakeknya sedang bermain bersama. Di sore hari, Shido Katsuko selalu menyempatkan diri untuk bermain dengan cucunya setelah pulang kerja. Lelaki tua itu seolah-olah berbeda dari yang Arina kenal sebelumnya, ia memperlakukan cucunya begitu sayang.
Mulan dan Shido Katsuko menggenggam mainan pedang, mereka beradu pedang dengan pelan, dan sungguh permainan itu membuat Mulan tertawa bahagia.
“Mulan memiliki tangan yang kuat,” puji Shido Katsuko saat Arina datang menghampiri.
“Sangar mirip ayahnya. Ayo sambil makan,” ucap Arina dengan siap memberikan satu suapan.
Anatasia tiba dengan mobilnya di depan Gedung Biro Hunter Federasi Rusia. Bangunan itu serba putih mirip dengan Gedung Pemerintahan Federasi Rusia, tapi yang sedikit berbeda adalah bangunan itu lebih kecil dan tingkat lantai yang lebih sedikit. Ia sengaja memarkirkan mobilnya di halaman luas depan gedung tersebut. Meski area parkir terlarang, ia tak peduli karena perasaannya sedang muak saat ini.Meski ini bukan pertama kalinya Anatasia bertemu Evgenia Bortich, kesan dari masa lalunya membuat ia membenci wanita itu. Murka ayahnya selalu menyebut nama wanita itu dan menghubungkan kelahiran Anatasia yang menewaskan ibunya.Murka Ayah Anatasia yang telah meninggal terbayang dalam benaknya yang sedang berjalan di halaman gedung. Ia mengingat amarah ayahnya yang berkata, “Seharusnya Nona Evgenia Bortich memilih ibumu dari pada kamu. Ia salah karena memilih gadis pembangkang sepertimu.”Dan bayangan kakaknya yang menyebalkan pun juga terngiang di kepalanya
“Monster itu datang dari tanah kematian, ia membawa naga dan pasukan mayat hidup. Saat itu aku melihatmu memimpin di baris terdepan bersama para hunter. Tapi wajahmu tak menunjukkan tekad perjuangan, kesedihan ada dalam dirimu, Ana.”“Percayalah, kematian Alyesye tak akan membuatku sedih,” ucap Anatasia sambil menahan tawanya.“Bagaimana dengan hunter bertato itu?” sindir Evgenia Bortich.Spontan Antasia marah dan langsung menarik bordiran baju di sekitar leher wanita tua itu. Tubuh wanita tua itu terangkat dengan mudah, kini Anatasia menatap dengan sangat tajam ke arah wanita tua itu. Entah itu hanya perkataan, sindirian, atau ramalan, Anatasia sungguh tak terima jika pacarnya disebut-sebut akan mati.“Hanya satu orang yang bisa melukai Issac, tapi sekarang Issac-lah yang terkuat di dunia. Tak ada yang mampu membunuhnya bahkan perkataan dan ramalanmu,” ancam Anatasia.“Jika dia selalu bersamamu
Di sore hari, Shido Katsuko terpaksa kembali ke kantornya. Di meja kerjanya menyala sebuah layar laptop yang melakukan panggilan video dengan Mitshuhiro.[“Yang aku tahu, ini tak pernah terjadi. Gate sebesar tinggkat S yang tiba-tiba muncul dan menghilang, jika itu monster pembuka gerbang pastinya monster yang sangat mengerikan.”]“Ada lagi?” tanya Shido Katsuko.[“Aku hanya mendengar desas-desus para hunter di Rusia sedang bersiap, bahkan semua hunter dan aset negara mereka. Entah mengapa Ketua WH Organization yang baru langsung mengabarkan info ini ke dewan-dewan organisasi. Anak buah kita akan segera melaporkan jika ada temuan yang mencurigakan.”]Panggilan video mati.Shido Katsuko menghela nafasnya dengan berat, rasanya ia tak ingin meremehkan kejadian tersebut, tapi ia juga tak tahu harus bersiap seperti apa. Australia memang jauh dari Jepang, tapi mengingat bahwa gate yang bisa menghubungkan jarak sangat j
Naga yang paling besar melangkah ke depan Lord of Death, ia menjulurkan lehernya hingga moncongnya tepat di hadapan Lord of Death. Kemudian ia menjulurkan telapak tangannya untuk digoreskan pada taring naga itu. Darah hitamnya mengucur tidak terlalu deras, ia menggenggam tangannya, dan kemudian ia menyentakkan tangannya secara vertikal ke tanah.“Bangkir!!!”Lingkaran sihir bercahaya mulai muncul dan menjalar dengan sangat cepat tapi tetap mempertahankan bentuk bulatnya. Semua tempat yang dilalui oleh garis lingkaran itu membangkitkan semua makhluk yang telah mati. Baik manusia atau monster-monster bangkit dari dalam tanah. Mereka menjadi mayat hidup dan langsung bergerak menuju Lord of Death.***Tiba-tiba suara alarm berbunyi di ruangan yang William datangi itu, layar besar di ruangan mulai berkedip dan menyala berwarna merah, dan sorotan layar tiba-tiba berubah ke benua Australia— tepat di titik kemunculan gate tadi. Titik merah itu s
Baru saja terdengar suara gemuruh di arah yang dituju Anatasia. Mobilnya kini terjebak oleh keramaian dan kepanikan orang-orang di sana. Debu terlihat seperti kabut yang berhembus maju.‘Apa yang terjadi?’ pikirnya.Ia kemudian turun di pinggir jalan dan masih sedikit jauh dari Gedung Biro Hunter Federasi Rusia.“Siapa itu?” seorang tiba-tiba menyahut.“Monster!” teriak yang lain.Kepanikan mulai semakin menjadi-jadi, tapi beberapa orang ada yang bersikap tenang seperti Anatasia, sebagian dari mereka merekam kejadian itu dengan ponselnya. Ketenangan Anatasia tiba-tiba berubah, ia mengenal salah satu sosok dari dua yang melayang di udara.“Issac!” teriak Anatasia sambil berlari ke arah itu.Sosok yang lain menarik pedangnya dari tubuh Issac Hamis. Tubuh besar Issac pun segera jatuh ke bawah. Anatasia terus berlari tak peduli seberapa banyak orang yang bertabrakan dengan dirinya, tak pedul
Spontan Shido Katsuko berlari ke arah putri dan cucunya itu, Arina tampak bengong, dan Mula masih tersenyum mengemaskan. Tapi saat itu juga, jendela di hadapan Shido Katsuko tiba-tiba hancur tertubruk sesuatu yang tidak ia mengerti.Prang, suara hancurnya kaca dan jendela kini jelas terdengar. Sesosok kesatria muncul di hadapan Shido Katsuko, ia mengenakan helm kesatria yang mengkilap, dan di punggung kesatria itu ada sebuah pedang panjang.Shido Katsuko diam beberapa saat, ia sengaja tak ingin memancing pergerakan kesatria itu. Ia melihat Arina tengah mendekap bayinya, putrinya itu terlihat sangat terkejut tapi tahu bahwa tak boleh panik.“Siapa kau?” ucap Shido Katsuko sambil mengisyaratkan ekspresi mukanya agar Arina pergi. Jemari Arina mulai menutup mulut Mulan, agar suara bayi itu tak memancing suatu hal yang buruk.Kesatria itu meraih pedang di punggungnya, dia langsung mengacungkan pedang itu di hadapan Shido Katsuko. Yang ia rasakan ba
“Aku tidak tahu, ada orang yang menerobos masuk rumah,” ucap Arina panik di telepon.Beberapa menit yang lalu dia dan ayahnya masih menikmati makan malam yang menyenangkan, tapi semua berubah ketika ayahnya mendapatkan panggilan telepon. Tiba-tiba sesosok makhluk yang menyerupai manusia menerobos masuk rumah. Bahkan seorang pengawal yang mengantarnya pergi juga tewas tertebas suatu serangan.Di tengah rasa ketakutan dan kekhawatirannya, Arina merasa sebuah keberuntungan menghampirinya tadi. Andai puppet di tangan Mulan tidak terjatuh dan Arina tidak berjongkok untuk mengambilnya, mungkin hal buruk dan kematian telah menghampirinya.“Arina, tenang! Aku sedang memanggil polisi dan anak buah Paman lainnya. Apa kamu melihat siapa yang menyerang Paman?” ucap Mitshuhiro di panggilan telepon.“Aku tidak tahu, aku hanya melihat orang itu sedikit tinggi, memakai helm, dan membawa pedang panjang,” ucap Arina dengan jantung yang b
Di Zalen, empat hari yang lalu....Jillian baru saja tiba di sana dan langsung di sambut ‘hangat’ oleh Kepala Suku Agung Soar. Ia akui, The Horn legenda itu pasti terpancing pada kemunculan Eryn. Sedangkan naga itu sungguh menyesatkan, andai tak ada Kanta pastinya kesalahpahaman itu akan sulit diselesaikan.“Baiklah, aku senang bisa menerima tawaran itu. Aku mohon bantuanmu untuk pulang ke Manaearth,” ucap Jillian karena tak ingin Eryn menyesatkannya lagi.“Tentu, Tuan Jillian,” jawab Kanta dengan senyum ramahnya.Kanta mulai meminta sebuah rusa untuk ditunggangi oleh Jillian, mereka menyebutnya ‘eura’ yaitu rusa nan indah yang berperan seperti kuda. Eura memiliki sebuah tanduk yang tumbuh di kepalanya dan menjalar seperti akar serabut tapi kuat. Beberapa bentuk tanduknya bahkan mirip dengan batang pohon bonsai.Eura memiliki postur tubuh yang sangat mirip dengan kuda-kuda Anora. Mereka tegap dan lebi