Share

42. Kesalahpahaman

Penulis: Jinada
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-26 22:03:31

Elma duduk dengan kertas dan pena di depannya, pikirannya mulai semrawut dengan segala pemikiran dari mana ia harus memulai tulisannya. Mungkinkah dia harus memulai dari kerajaan Elapu dengan menceritakan kemegahan kekuatan pasukan aliansi, atau memulai dari sekarang di mana perang menyisakan kengeriannya, atau dimulai dari kebencian yang masih ia rasakan. Ya, sungguh kebencian itu masih tersisa di luar sana, ketika perang tadi sempat terasa menghilang, muncul dan menjauh, dan kini terasa semakin dekat.

Belum sempat menulis satu pun kata, kembali sangkakala terdengar di bunyikan pertanda pasukan bersiap dan Elma juga merasakannya bahwa kebencian semakin dekat. Elma dan Komandan Ebr pun bergegas keluar tenda, Komandan Ebr pergi menuju tenda pusat komando sedangkan Elma hanya berdiri mematung karena dia bukan bagian dari prajurit mana pun.

Saat itu juga Elma melihat Pasukan Berkuda sudah melaju, Komandan Liggan memimpi di rombongan terdepan dan puluhan Pasukan Berkuda me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Manusia Penakluk Dunia   43. Tenda Komando Pusat

    Sebuah meja besar dengan taplak meja dari peta besar membentang, sebagian peta menggambarkan laut dan lebih dari separuh gambar berupa benua atau daratan. Tertulis melintang beberapa huruf dalam bahasa Semesta, setiap hurufnya berjarak beberapa sentimeter, D A R K C O L D. Itu adalah peta Darkcold, semacam bidak-bidak catur diletakkan di gambar sisi pantai, menggambarkan keberadaan pasukan aliansi. Di depannya ada gambar-gambar pohon hitam, Jillian tebak itu hutan gelap tadi. Setelah hutan, gambar peta tampak kosong dan setelahnya ada sebuah gambar pegunungan yang lebar dan memanjang. Lebar gambar pegunungan itu sama halnya dengan jarak dari pantai menuju pegunungan, di sisi lain pegunungan itu terdapat gambar berwarna gelap, seperti gambar hutan tapi sangat luas.Jillian duduk dan Sacha berdiri, mereka menghadap dengan Raja Nozar di tenda pusat komando. Raja Nozar sudah mendapat laporan dari Komandan Liggan perihal kesalahpahaman tadi dan juga keinginan untuk bertemu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Manusia Penakluk Dunia   Suka Cerita Ini?

    Bagaimana guys? Masih bertanya-tanya siapa itu Hunter Jillian, seberapa kuat dia dan Tim Adam, mengapa dia benci sama elf, atau mengapa bisa nikahi sama Arina yang cakep itu? Bagaimana dengan kisah di Benua Australia 10 tahun yang lalu? Sudah liat dunia Anora belum, sudah lihat kerajaan elf itu seperti apa, pengen kesana gak? Sudah berdebar-debar belum melihat duel Tim Adam dengan para komandan elf? Sudah puas belum lihat peperangan yang terjadi? Next, akan ada peperangan yang lebih dahsyat, lebih banyak kurcaci dan The Horn yang diceritakan, akan ada petarungan dahsyat melawan para Lord yang muncul. Rahasia para Tetua Elf yang terungkap, Rahasia Soar pempin suku The Horn yang dipuja-puja, rahasia dwarf (kurcaci) yang kelam.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Manusia Penakluk Dunia   44. Rencana Nanti

    “Aku setuju dengan perkataan Hunter Jillian. Aku memang tidak bisa merasakan kebencian seperti yang elf miliki, tapi aku bisa melihat siapa yang menjadi musuhku atau bukan.” Raja Sehana menguatkan perkataan Jillian. “Komandan - Komandan, apakah kalian masih mempermasalahkan persoalan ini?” Raja Nozar bertanya dengan nada cukup tegas. Para Komandan diam, mereka saling tengok atau melirik pada rekan mereka, saling menunggu siapa yang akan menyuarakan pendapat terlebih dahulu, entah itu persetujuan atau penyangkalan lainnya. Tapi semua tak kunjung menyangkal, bahkan Komandan Agitar dan Liggan masih menunggu respons Komandan lain. “Aku setuju, akulah yang bertanggung jawab soal Hunter Jillian. Raja Elza sengaja meminta Hunter Jillian untuk menutupi kebencian itu dan sama seperti perkataan Raja Sehana. Raja Elza tahu siapa yang menjadi musuh atau bukan, awalnya saya ragu juga tapi demi Elanor, kita sangat membutuhkan kekuatan Hunter Jillian. Aku pun mengakui klaim

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Manusia Penakluk Dunia   45. Helsinki dan Dunia Siklus

    Langit Hesinki sangat cerah sore itu di halaman Presidentinlinna (Istana Kepresidenan Finlandia) yang bersalju, tampak wartawan mengerumuni para hunter yang keluar dari gerbang istana. Berakhirnya konferensi pers dari pemerintah Finlandia menandakan bahwa gates di kota Tampere resmi ditutup, mobilisasi warga akan segera dilakukan secara bertahap dari pengungsian, dan para hunter yang berjuang telah diberi penghormatan. Dua hunter dari Jepang dan satu hunter Finlandia tewas, pengorbanan yang cukup mahal untuk menjaga keselamatan dan kedamaian warga di sana. Festival-festival di berbagai sudut kota dirayakan dengan penuh kemeriahan, pawai-pawai diikuti oleh para hunter Jepang, Finlandia, dan Tim Henokh dari WH Organization turut meningkatkan antusias warga di sana.Tapi kemeriahan itu tidaklah cocok bagi Shido Katsuko, ia lebih memilih menagih janji Anssi Toivonen. Mereka duduk bersama di bar pinggir jalan dan menikmati Salmari— semacam minuman koktail khas Finlandia. Bar

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Manusia Penakluk Dunia   46. Pasukan Aliansi Berkumpul

    Satu jam waktu istirahat telah berlalu, derap langkah prajurit mulai bergema jelas, prajurit-prajurit elf sedikit demi sedikit mulai membentuk barisannya. Ribuan prajurit berpedang elf telah berbaris rapi, meski baju zirah mereka memiliki empat corak yang berbeda tapi mereka terlihat seragam dalam satu baris batalion. Jillian dan Tim Adam sedang berjalan ke kuda mereka, meskipun jarak Tim Adam dan posisi pemimpin Pasukan Darat sangat jauh tapi Jillian jelas melihat sosok Komandan Ebr di sana— berdiri sebagai salah satu dari 3 komandan di baris terdepan.Pantas komandan itu begitu dihormati, batin Jillian.“Ini sedikit buruk bukan? Komandan Ebr berada paling depan, bukannya aku ingin mengatakan hal buruk. Tapi Kerajaan Elrone sudah kehilangan seorang Komandannya, kemenangan atau kekalahan nantinya sama-sama sudah dibayar dengan uang muka yang besar dari Kerajaan Elrone.” Ucapan Sacha seolah-olah tahu bahwa Jillian juga sedang memikirkan Komandan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Manusia Penakluk Dunia   47. Terlalu Awal untuk Bergerak

    Parade kemegahan 10.000 prajurit bergerak cuku cepat, kurang dari tiga puluh menit ujung barisan terdepan telah memasuki hutan gelap. Cahaya obor dari batuan mana mulai dinyalakan untuk menerangi jalan. Tak perlu ragu dalam maju ke depan karena pasukan pengintai telah melaporkan tak ada pergerakan dari pasukan musuh. Dikonfirmasi pula pasukan musuh berjumlah sekitar 25.000 prajurit, semakin banyak orc dan hobgoblin yang muncul, di tambah ratusan troll, ogre, puluhan giants, dan wild beast. Gates yang diciptakan oleh Lord of Pollution juga sudah tertutup. Kabar terburuknya Lord of Beast, raja dari benua Dunia Siklus terlihat tampak. Meski prajurit pengintai tidak mengenali sosok Lord of Beast, tapi mereka melihat sebuah tandu singgasana yang diangkat oleh budak-budak goblin, yang pastinya membawa pemimpin mereka.Ketika Jillian melewati pohon terakhir dari hutan gelap itu, benar-benar tampak puluhan ribu prajurit hampir memenuhi setengah luas sabana itu, Batalion pasukan elf &

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Manusia Penakluk Dunia   48. Sesuai Rencana

    Di bawah komando Komandan Liggan dan Raza Nozar, Pasukan Berkuda dan Pasukan Darat yang tersisa membelah posisi mereka agar, kavaleri bison kerdil para dwarf bisa bergerak maju ke depan. Belasan mammoth pembawa meriam dan pembawa Senjata Mesin Berat (SMB) pun ikut bergerak mengikuti kavaleri bison kerdil yang berlari kencang— meskipun tidak sekencang kuda-kuda Anora. Pasukan dwarf dengan senapan laras panjang yang dipimpin Raja Ikoja bergerak maju paling depan untuk mengamankan jalur yang akan dilewati Raja Sehana, pasukan yang lain, dan pasukan mammoth.Ketika Raja Ikoja dan para prajurit dwarf bersenjata senapan tiba, mereka langsung membentuk barisan di belakang tembok perisai pertahanan. Melihat para dwarf telah berbaris rapi dengan moncong senapan mengarah ke depan, para pemanah elf yang sebelumnya berpencar-pencar kini kembali membentuk barisan tepat di belakang para dwarf. Setelah satu baris dwarf dan dua baris elf telah berjajar rapi, Komandan Ebr mengekse

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Manusia Penakluk Dunia   49. Perang Babak Pertama dan Kedua

    Kavaleri Raja Sehana telah tiba bersama pasukan bison kerdil, pasukan mammoth-meriam, dan pasukan mammoth-senjata mesin. Komandan Ebr yang semulanya hanya meringkuk dengan pedangnya, kini mulai berdiri, dan kembali mengacungkan pedang ke langit. Semua Kesatria Darat di sana lantas mengikuti isyarat yang sama. Pasukan penembak drawf dan pemanah elf berhenti menembak. Perisai tingkat dua kembali di bangun.“Buka sisi tengah!” Teriak Komandan Ebr sambil berlari ke sisi samping! Diikuti ribuan kesatria berpedang lainnya, mereka semua berlari membelah posisi menjadi dua bagian. Prajurit yang membangun perisai pun juga ikut membelah menjadi dua, satu per satu dinding perisai roboh dan membentuk tanggul pembatas untuk memberi jalan kavaleri pasukan dwarf.Kemudian pasukan penembak dwarf dan pemanah elf, membelah barisan menjadi dua.Raja Sehana berteriak dengan lantang, “Serang!!!”Kavaleri bison kerdil mulai berlari maju, pasukan a

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02

Bab terbaru

  • Manusia Penakluk Dunia   137. Arina: Terserah >.<

    “Kita harus pergi ke sana,” ucap Jillian yang langsung melepaskan pelukannya. Akan tetapi, genggaman tangan Arina semakin kencang mencengkeram baju Jillian.“Aku mohon, jangan pergi,” ucap Arina yang menahan Jillian untuk bergerak. Dia mendongakkan kepalannya dengan mata yang berkaca-kaca.“Kamu baru pulang. Kamu belum ada sehari di sini. Biarkan WH Organization yang mengurusnya. B-bahkan kamu tak memilik tim lagi, Sayang. A-aku khawatir kamu pergi sendiri,” ucap Arina mencari-cari alasan.Jillian menghela nafasnya, ia tiba-tiba senang melihat Arina yang penuh kepedulian. Akan tetapi, ia juga sedikit merasa bersalah karena membuat Arina khawatir. Beberapa ucapan istrinya benar, ia baru saja pulang dan lagi pula ia tak memiliki sebuah tim.“Apa ada kabar dari WH Organization?” tanya Jillian pada William.“Aku belum mendapat kabar jika mereka akan bergerak. Mereka baru saja kehilangan Eric Novic,

  • Manusia Penakluk Dunia   136. Seperti di Australia

    William menangis tanpa tersedu-sedu ketika mendengar cerita tentang Mika yang tewas. Air matanya hanya mengucur dengan deras, dia mencoba tetap tegar di hadapan Jillian, meski tak dipungkiri bahwa dia sangat merasa kehilangan atas Mika.“Maaf, aku tak bisa menyelamatkannya,” ucap Jillian yang masih merasa bersalah.“T-tidak, Bos. Ini bukan salahmu.” William mulai mengusap air matanya.“Jadi bagaimana soal Rusia, Anatasia, dan Issac?” tanya Jillian.Ponsel William tiba-tiba berdering, dengan masih mengusap sisa air matanya Willliam mengangkat panggilan di teleponnya. “Permisi, Bos. Ini dari Edbert.”Arina terlihat kembali bersedih, dia menempelkan tubuhnya pada suaminya. Jillian pun mulai merangkul Arina karena merasakan kesedihan istrinya. Jadi, ia mengecup rambut Arina. “Tak apa-apa,” bisik Jillian.“Tapi bagaimana dengan Ana dan Issac? Aku khawatir,” ucap Arina yang me

  • Manusia Penakluk Dunia   135. Pidato Terakhir Presiden Rusia

    Anatasia bergegas lari ke belakang untuk menghampiri Presiden Alferov. Ia menyapanya dengan rasa kekhawatiran, “Tuan Presiden, apa yang sedang Anda lakukan di sini?”Presiden Alferov telah mengenakan pakaian hunternya, Anatasia tahu bahwa dulunya dia seorang hunter juga. Dia melepaskan helm hunter-nya. “Aku juga seorang hunter, Nona Prikodov.”“Tapi, tempat ini sangat berbahaya,” tutur Anatasia.“Di sini tempat terakhir kita bertahan. Kita gagal di sini, Rusia tidak akan terselamatkan. Apa kau pikir aku sudi berlarian dan bersembunyi dari kejaran monster?” ucap Presiden Alferov. Dia kemudian berbalik dan menghadap ke ribuan hunter lainnya.“Kita adalah hunter! Kita akan melawan!” teriak Presiden Alferov membangkitkan semangat juang setiap hunter di sana. Akan tetapi kehadiran Presiden Alferov membuat Antasia menjadi khawatir.Anatasia bergegas berbalik ke garis terdepan, ia mencari seseora

  • Manusia Penakluk Dunia   134. Garis Depan Pertahanan

    Lev Mashkov mengetuk pintu dan segera membuka pintu ruangan Presiden Alferov. Ia berdiri di hadapan Presiden Alferov yang sedang memandang layar gadgetnya, ia yakin presiden itu sama stresnya memikir bencana yang sedang melanda negara Rusia.“Aku kemari untuk melaporkan situasinya,” ucap Lev Mashkov.Presiden itu mulai memandang Lev Maskhov untuk mendengarkannya, “Apa sangat buruk?”“Dengan Alyesye Prikodov, kita baru saja kehilangan 4 hunter tingkat S. Zagoskin Prikodov, Artov Koneki, dan Alexander Gurvich.”“Bahkan Zagoskin Prikodov?” Mata Presiden Alferov membulat karena terkejut. Artinya pula hanya menyisakan Anatasia Prikodov sebagai hunter berkemampuan paling tinggi.Lev Mashkov mengangguk, “Kurang dari 4 jam lagi, gerombolan monster akan mencapai perimeter pertahanan di kota Pereslavl-Zalessky. Hal buruk akan terjadi, Tuan Alferov.”“B-bisakah kita menang atau mun

  • Manusia Penakluk Dunia   133. Hunter Tingkat S Gugur

    Suara mesin truk di jalan yang kasar membangunkan Anatasia. Bintang di langit malam tampak bergerak dan begitu indah. Langit tampak cerah meski malam masih gelap gulita. Ia mencoba bangkit, tapi kepalanya terasa pening dan badannya terasa remuk.‘Apa yang terjadi?’“S-seorang.” Bibir Anatasia terasa berat untuk berkata-kata.“Dia bangun. Kau baik-baik saja?” Suara seseorang menjawab. Anatasia mengenali suara dan wajah yang kemudian mendekat itu. Dia adalah Nestikov si hunter beastmaster.“Apa yang terjadi?”“Kamu pingsan, Nona Anatasia,” jawab Nestikov.“Di mana yang lain?” Anatasia mencoba bangkit tapi seluruh tubuhnya terasa kaku.Nestikov menjawab dengan raut wajah penuh kesedihan. “Kami semua mundur sesuai perintahmu. Ledakkan itu... menewaskan Pavel dan Grigory.”Perasaan Anatasia terasa tertusuk sangat dalam. Ia tak menyangka telah k

  • Manusia Penakluk Dunia   132. Situasi Memburuk

    Mobil kembali melaju dengan kencang. Satu per satu monster babau mulai datang, dengan sigap Anatasia dan lainnya mengalahkan monster setengah kelelawar itu. Mereka belum terlihat kewalahan, akan tetapi gerak mobil tiba-tiba berkelok-kelok, dan Pytor diserang seekor monster babau tanpa bisa melawan.“Pytor!” teriak Anatasia.“Tolong aku!” Tubuh Pytor hampir tertarik keluar, genggamannya di setir telah terlepas. Dengan cepat, Anatasia menembakkan anak panahnya dan mengenai monster babau yang mencoba menarik tubuh Pytor.Brug! Mobil menabrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan. Anatasia dan lainnya terpental dari mobil, sedangkan Pytor jatuh berguling sendirian. Pening dirasakan oleh Anatasia, tapi ia mencoba langsung bangkit.Zagoskin dan Nestikov tampak baik-baik saja, mereka berdua telah bangkit dan menghadapi monster-monster babau yang berdatangan. Sedangkan Pavel Prikodov, Grigory Lesky, dan Zhelesky mulai bangkit. Mereka

  • Manusia Penakluk Dunia   131. Lebih Cepat!

    #131 Lebih Cepat!Hati Anatasia tertusuk oleh kesedihan yang cukup dalam. Lagi-lagi ia kehilangan seorang rekannya dan bahkan seorang anggota keluarga Prikodov-nya. Ia segera bangkit karena sadar tak bisa terus bersedih, ia menoleh ke arah barisan pasukan undead yang berbaris rapi. Undead itu tak lagi memegang dua tombaknya. Salah satu tombaknya hilang dan pastinya tombak yang menancap pada tubuh Nezhnov Prikodov.Sosok Komandan March kembali terbayang dalam undead itu. Anatasia kembali mengamati dengan serius undead berkuda itu. Ia tak mengenali wajahnya yang telah membusuk tapi dari paras tegapnya saat berkuda sangat mirip dengan Komandan March.‘Tidak mungkin itu Komandan March.’ Undead itu kembali mengangkat tangannya yang memegang tombak. Gerak pasukan undead di belakangnya tiba-tiba berubah, pasukkan undead bertombak mengarahkan tombaknya ke depan, beberapa undead yang lain menarik pedangnya. Ketika undead itu menurunkan tombaknya, ia seperti m

  • Manusia Penakluk Dunia   130. Salju Pertama

    Zagoskin tampak sedang bergulat dengan salah satu monster yang menyerupai ular, Nestikov masih mencabik-cabik undead di baris depan. Zehelesky juga masih menghajar monster-monster yang muncul dengan belatinya. Pavel Prikodov dan Grigory Lesky pun masih menghunuskan tombak dan pedang untuk membunuh para undead. Sedangkan Anatasia, tangannya masih terus menarik tali busur dan menciptakan anak panah, akan tetapi pikirannya tak bisa fokus.‘Di mana Pytor dan Nezhnov Prikodov?’ Anatasia tidak melihat keberadaan mereka berdua.Dua puluh menit pertarungan berlalu, gerombolan monster undead pun tak terlihat berkurang sedikit pun. Puluhan hingga ratusan bangkai monster mulai bertumpuk, tapi gerombolan monster yang muncul dari arah barat tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Jika gerombolan monster itu menerjang seperti ombak laut, maka artinya para hunter hanya menciduk airnya dan membuangnya ke pasir pantai. Mereka membunuh para undead seperti membasahi pasir

  • Manusia Penakluk Dunia   129. Keputusan

    Ivon Zhelesky yang merupakan seorang hunter tanker di tim itu, bersiaga di paling depan dengan perisai besarnya. Di balik tubuh besar Zhelesky, Ivan Nestikov berlari dengan tangan kosong dan menghadang ogre besar itu. Tongkat pemukul ogre itu diayunkan namun Nestikov dengan mudah menghindar.Tangan kosong Nestikov berubah sedikit membesar, lengannya menjadi berbulu putih, dan jemarinya menjadi cakar yang cukup panjang. Ia merupakan hunter dengan class beastmaster jadi wajar sebagian tubuhnya berubah menjadi monster. Ia pun langsung menyerang balik ogre itu. Tak butuh waktu yang lama, cakar-cakar Nestikov mengoyak tubuh ogre itu hingga membunuhnya.Beberapa orang bersorak penuh bangga ketika melihat pertarungan singkat itu. Rasa cemas dan khawatir mereka hilang untuk sesaat. Truk-truk militer pun mulai bergerak pergi meninggalkan warga-warga yang masih terkagum-kagum.“Pergi! Tinggalkan kami! Tempat ini berbahaya!” teriak Anatasia pada kerumunan itu,

DMCA.com Protection Status