"Ada lalat di dalam Kebab itu, tetapi kamu malah mengatakan bahwa orang lain memfitnahmu, apakah ada orang yang lebih tidak tahu malu darimu di kota ini?" Setelah Alden melihat Kevin dan Mia yang telah ditahan, dia berjalan dengan santai. Dia datang untuk menghina Kevin secara khusus dan sekaligus mengungkapkan rasa bencinya."Ternyata kamu bersekongkol dengan kepala departemen keamanan itu untuk menjebak kami, dan berani menjelek-jelekkan kami, tampaknya aku terakhir kalinya memukulmu terlalu ringan!" Ketika Kevin melihat penampilan Alden yang sombong itu, dia juga tidak tahan untuk memarahinya."Sial, masih berani melawan!" Alden berjalan ke depan Kevin dan menamparnya dua kali. Ketika melihat Kevin yang telah ditahan oleh keempat tongkat besi itu dan tidak bisa bergerak, Alden merasa sangat puas.Ketika Wily melihat Alden yang sangat puas, hatinya merasa lega, sepertinya dia punya kesempatan untuk masuk ke dalam keluarga Kaya itu."Kalian bawa truknya pergi dan kalian berempat usir
"Mereka bilang bahwa Kebabmu ada lalat..." Diana hendak ingin menanyakan masalah ini, tetapi Mia segera menyangkalnya."Itu palsu, aku yang membuat Kebab dan pastinya tidak ada lalat, karena kami baru saja menyinggung seseorang pada beberapa hari yang lalu dan hari ini, dia telah bersekongkol dengan kepala departemen keamanan sialan itu untuk mengerjai kami secara sengaja.""Tidak, Nona, Anda jangan mendengar kata-katanya, aku baru saja sampai di sini dan sama sekali tidak tahu apa pun..." Kata Alden sambil mengisyaratkan Wily dan memintanya untuk menutup mulutnya."Begini, Nona Diana, salah satu satpam dari tim kami membeli Kebab darinya..." Wily menjelaskan situasinya lagi dan sekarang dia pasti tidak bisa mengakui bahwa dirinya yang menjebak Kevin dan Mia. Jika tidak, kesempatan baginya untuk masuk ke dalam keluarga Diana akan sia-sia. Ketika melihat hubungan antara Diana dan Kevin sekarang, mungkin posisinya sebagai kepala departemen ini tidak bisa dipertahankan lagi."Kamu berbic
"Aku akan membuat pernyataan sebelumnya, namaku adalah Diana dan Perusahaan Tera di kota ini adalah milik keluarga kami. Jika kamu berani berbohong di depanku, konsekuensinya akan sangat serius."Para turis di sekitar merasa terkejut setelah mereka mendengar bahwa gadis yang cantik ini adalah Nona dari sebuah perusahaan besar yang terkenal, Perusahaan Tera milik keluarganya. Tatapan mereka terhadap Diana penuh dengan rasa kagum dan iri.Sebenarnya, Diana hanya ingin menakuti satpam itu dan terburu-buru ingin memberikan keadilan untuk Kevin. Dia biasanya memperlakukan orang dengan damai dan jarang marah."Aku..." Saat ini, satpam itu merasa sangat gugup. Ekspresi wajahnya terlihat pahit danbibirnya menekuk seperti lengkungan bulan, apalagi seluruh tubuhnya sedang gemetar.Wily dan Alden yang berdiri di samping juga merasa sangat gugup. Mereka tidak tahu harus berbuat apa."Ini ... Pak Wily yang meminta aku untuk menangkap seekor lalat dan menjebak mereka, ini bukan urusanku..." Pada a
"Baiklah, selama kalian bisa membantuku,aku akan membiarkan kalian menampar wajahku." Kata Alden sambil mencondongkan wajahnya ke depan Kevin, tetapi Kevin juga merasa aneh, karena dia malah tidak punya niat untuk menampar wajahnya."Tamparlah Kevin." Mia merasa tangannya gatal untuk melihat wajah Alden yang putih."Lupakan saja, aku tidak ingin menamparnya lagi." Kata Kevin."Kawan, kamu sungguh baik hati, terima kasih..." Setelah Alden mendengar Kevin tidak ingin menamparnya lagi, dia merasa bahagia. Di depan begitu banyak orang, sungguh memalukan baginya jika ditampar oleh Kevin, kemudian dia segera menarik kembali wajahnya."Huh, kamu benar-benar bodoh, pantasbagimu untuk ditampar oleh orang itu." Mia memarahi Kevin dan meraih telinga Alden dengan satu tangannya, kemudian berkata dengan getir."Jika dia tidak ingin menamparmu, aku akan menamparmu." Sambil berbicara demikian, satu tangan lainnya sudah terangkat ke atas dan turun ke bawah, kemudian dua kali suara "Plak" berbunyi d
"Nona Diana, Kebabmu sudah selesai." Saat ini, Mia membawa Kebab dan berjalan kedepan Diana."Lebih baik Anda naik kembali ke gununguntuk bermain, kami akan lanjut untuk bekerja lagi."Mia tersenyum pada Diana, lalu menarik pakaian Kevin ke dalam truk makanan. Diana merasa sedih saat melihat sosok bayangan Kevin dan Mia yang pergi."Diana, apakah kamu sudah membeli Kebabnya?" Saat ini, gadis bergaun hijau itu dan satu pengawal lainnya yang bernama Deri berjalan ke arah Diana. Setelah mereka selesai makan, mereka tidak melihat Diana yang berjalan kembali, sehingga mereka datang untuk melihatnya.Ketika Kevin mendengar suara dari gadis bergaun hijau itu, dia merasa terkejut. Dadanya terasa panas dan jantungnya berdetak kencang. Dia segera menoleh dan melihat ke arah sumber suara itu."Hei, Kevin, apa yang kamu lihat! Nona Diana terlihat cantik dan kamu telah melihatnya sampai matamu hampir terbang keluar, sungguh memalukan sekali..." Kata Mia dengan sedikit cemburu.Kevin sama sekali t
"Jangan menghukumku seperti ini lagi, Elmira, aku sudah tahu dengan kesalahanku, apakahkau sedang menyalahkan aku yang tidak melindungimu dengan baik? Kamu bisa memukulku ataupun memarahiku, tetapi kamu jangan berpura-pura untuk tidak mengenaliku, aku benar-benar tidak bisa bertahan hidup tanpamu." Kevin merasa bahwa Elmira pasti sengaja untuk menghindarinya, sehingga dia berpura-pura untuk tidak mengenalinya. Hatinya terasa seperti tertusuk oleh pisau."Aku tidak berpura-pura tidak mengenalimu, aku benar-benar tidak memiliki kesan apa pun padamu." Dinara juga merasa khawatir untuk pria asing ini di dalam hatinya."Elmira, aku mohon padamu, jangan menipuku lagi, aku punya cara untuk membuktikan bahwa kamu adalah Elmira. Kalung yang kamu kenakan di lehermu itu, aku yang membelinya, beranikah kamu menunjukkannya padaku?" Kevin tiba-tiba teringat kalung yang dia berikan kepada Elmira. Elmira selalu menganggapnya sebagai harta karun, apalagi di dalam buku hariannya, dia juga berkali-kali
"Yang benar saja, Nona Dinara itu baru saja memberitahumu dengan jelas, bahwa dia sama sekali tidak mengenalimu, tetapi kamu masih berdalih di sini dan berkata bahwa kamu adalah generasi kedua yang super kaya. Jika kamu bisa mengeluarkan uang 5 juta sekarang, aku akan percaya padamu!" Kata Mia.Saat ini, Kevin tidak bisa berkata-kata."Huh, tidak bisa mengeluarkan uang itu bukan?" Mia mencibirnya."Jika kamu tidak bisa mengeluarkannya, ikuti aku menjual Kebab dengan jujur, lain kali jangan melakukan hal yang tidak realistis seperti itu."Mia Berkata sambil menarik Kevin ke dalam truk makanannya. Mereka berdua memulai untuk berbisnis lagi, tetapi sejak Kevinbertemu dengan Elmira, Kevin menjadi sering melamun dan selalu berpikir apa yang terjadi pada Elmira.Diana dan Dinara kembali ke rumah mereka. Keduanya duduk di dalam kamar Dinara, sambil memikirkan apa yang mereka temui di tempat wisata itu. Mereka memiliki banyak pertanyaan di dalam hati mereka."Kakak, apakah kamu benar-benar t
Setelah sibuk sepanjang hari, Kevin kembali ke kamar sewaannya dan berbaring di atas ranjang. Kevin masih memikirkan situasisaat dia bertemu dengan Elmira di dalam area wisata, apakah dia benar-benar bukan Elmira?Otak Kevin hampir akan meledak, tetapi akhirnya dia merasa bahwa gadis itu adalah Elmira!Kevin sudah lama berpacaran dengan Elmira. Dia tidak percaya bahwa perasaan dirinya sendiri akan salah. Lagi pula, bagaimana mungkin ada dua orang yang sangat mirip di dunia ini?Kevin mulai menyelidiki informasi keluarga Diana di dalam ponselnya. Keluarga Diana sekarang memimpin Perusahaan Tera, apalagi Perusahaan Tera adalah sebuah perusahaan yang terkenal di kota ini. Kekuasaan dari keluarga Diana juga berada di antara lima besar keluarga teratas di kota. Di dalam kota ini, mereka adalah keluarga kaya yang pantas dengan namanya.Informasi ini hanya diselidiki oleh Kevin secara sembarang. Tidak peduli betapa hebatnya keluarga Diana, dia hanya peduli pada satu orang, yaitu Elmira.Kev
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.