"Aku akan membuat pernyataan sebelumnya, namaku adalah Diana dan Perusahaan Tera di kota ini adalah milik keluarga kami. Jika kamu berani berbohong di depanku, konsekuensinya akan sangat serius."Para turis di sekitar merasa terkejut setelah mereka mendengar bahwa gadis yang cantik ini adalah Nona dari sebuah perusahaan besar yang terkenal, Perusahaan Tera milik keluarganya. Tatapan mereka terhadap Diana penuh dengan rasa kagum dan iri.Sebenarnya, Diana hanya ingin menakuti satpam itu dan terburu-buru ingin memberikan keadilan untuk Kevin. Dia biasanya memperlakukan orang dengan damai dan jarang marah."Aku..." Saat ini, satpam itu merasa sangat gugup. Ekspresi wajahnya terlihat pahit danbibirnya menekuk seperti lengkungan bulan, apalagi seluruh tubuhnya sedang gemetar.Wily dan Alden yang berdiri di samping juga merasa sangat gugup. Mereka tidak tahu harus berbuat apa."Ini ... Pak Wily yang meminta aku untuk menangkap seekor lalat dan menjebak mereka, ini bukan urusanku..." Pada a
"Baiklah, selama kalian bisa membantuku,aku akan membiarkan kalian menampar wajahku." Kata Alden sambil mencondongkan wajahnya ke depan Kevin, tetapi Kevin juga merasa aneh, karena dia malah tidak punya niat untuk menampar wajahnya."Tamparlah Kevin." Mia merasa tangannya gatal untuk melihat wajah Alden yang putih."Lupakan saja, aku tidak ingin menamparnya lagi." Kata Kevin."Kawan, kamu sungguh baik hati, terima kasih..." Setelah Alden mendengar Kevin tidak ingin menamparnya lagi, dia merasa bahagia. Di depan begitu banyak orang, sungguh memalukan baginya jika ditampar oleh Kevin, kemudian dia segera menarik kembali wajahnya."Huh, kamu benar-benar bodoh, pantasbagimu untuk ditampar oleh orang itu." Mia memarahi Kevin dan meraih telinga Alden dengan satu tangannya, kemudian berkata dengan getir."Jika dia tidak ingin menamparmu, aku akan menamparmu." Sambil berbicara demikian, satu tangan lainnya sudah terangkat ke atas dan turun ke bawah, kemudian dua kali suara "Plak" berbunyi d
"Nona Diana, Kebabmu sudah selesai." Saat ini, Mia membawa Kebab dan berjalan kedepan Diana."Lebih baik Anda naik kembali ke gununguntuk bermain, kami akan lanjut untuk bekerja lagi."Mia tersenyum pada Diana, lalu menarik pakaian Kevin ke dalam truk makanan. Diana merasa sedih saat melihat sosok bayangan Kevin dan Mia yang pergi."Diana, apakah kamu sudah membeli Kebabnya?" Saat ini, gadis bergaun hijau itu dan satu pengawal lainnya yang bernama Deri berjalan ke arah Diana. Setelah mereka selesai makan, mereka tidak melihat Diana yang berjalan kembali, sehingga mereka datang untuk melihatnya.Ketika Kevin mendengar suara dari gadis bergaun hijau itu, dia merasa terkejut. Dadanya terasa panas dan jantungnya berdetak kencang. Dia segera menoleh dan melihat ke arah sumber suara itu."Hei, Kevin, apa yang kamu lihat! Nona Diana terlihat cantik dan kamu telah melihatnya sampai matamu hampir terbang keluar, sungguh memalukan sekali..." Kata Mia dengan sedikit cemburu.Kevin sama sekali t
"Jangan menghukumku seperti ini lagi, Elmira, aku sudah tahu dengan kesalahanku, apakahkau sedang menyalahkan aku yang tidak melindungimu dengan baik? Kamu bisa memukulku ataupun memarahiku, tetapi kamu jangan berpura-pura untuk tidak mengenaliku, aku benar-benar tidak bisa bertahan hidup tanpamu." Kevin merasa bahwa Elmira pasti sengaja untuk menghindarinya, sehingga dia berpura-pura untuk tidak mengenalinya. Hatinya terasa seperti tertusuk oleh pisau."Aku tidak berpura-pura tidak mengenalimu, aku benar-benar tidak memiliki kesan apa pun padamu." Dinara juga merasa khawatir untuk pria asing ini di dalam hatinya."Elmira, aku mohon padamu, jangan menipuku lagi, aku punya cara untuk membuktikan bahwa kamu adalah Elmira. Kalung yang kamu kenakan di lehermu itu, aku yang membelinya, beranikah kamu menunjukkannya padaku?" Kevin tiba-tiba teringat kalung yang dia berikan kepada Elmira. Elmira selalu menganggapnya sebagai harta karun, apalagi di dalam buku hariannya, dia juga berkali-kali
"Yang benar saja, Nona Dinara itu baru saja memberitahumu dengan jelas, bahwa dia sama sekali tidak mengenalimu, tetapi kamu masih berdalih di sini dan berkata bahwa kamu adalah generasi kedua yang super kaya. Jika kamu bisa mengeluarkan uang 5 juta sekarang, aku akan percaya padamu!" Kata Mia.Saat ini, Kevin tidak bisa berkata-kata."Huh, tidak bisa mengeluarkan uang itu bukan?" Mia mencibirnya."Jika kamu tidak bisa mengeluarkannya, ikuti aku menjual Kebab dengan jujur, lain kali jangan melakukan hal yang tidak realistis seperti itu."Mia Berkata sambil menarik Kevin ke dalam truk makanannya. Mereka berdua memulai untuk berbisnis lagi, tetapi sejak Kevinbertemu dengan Elmira, Kevin menjadi sering melamun dan selalu berpikir apa yang terjadi pada Elmira.Diana dan Dinara kembali ke rumah mereka. Keduanya duduk di dalam kamar Dinara, sambil memikirkan apa yang mereka temui di tempat wisata itu. Mereka memiliki banyak pertanyaan di dalam hati mereka."Kakak, apakah kamu benar-benar t
Setelah sibuk sepanjang hari, Kevin kembali ke kamar sewaannya dan berbaring di atas ranjang. Kevin masih memikirkan situasisaat dia bertemu dengan Elmira di dalam area wisata, apakah dia benar-benar bukan Elmira?Otak Kevin hampir akan meledak, tetapi akhirnya dia merasa bahwa gadis itu adalah Elmira!Kevin sudah lama berpacaran dengan Elmira. Dia tidak percaya bahwa perasaan dirinya sendiri akan salah. Lagi pula, bagaimana mungkin ada dua orang yang sangat mirip di dunia ini?Kevin mulai menyelidiki informasi keluarga Diana di dalam ponselnya. Keluarga Diana sekarang memimpin Perusahaan Tera, apalagi Perusahaan Tera adalah sebuah perusahaan yang terkenal di kota ini. Kekuasaan dari keluarga Diana juga berada di antara lima besar keluarga teratas di kota. Di dalam kota ini, mereka adalah keluarga kaya yang pantas dengan namanya.Informasi ini hanya diselidiki oleh Kevin secara sembarang. Tidak peduli betapa hebatnya keluarga Diana, dia hanya peduli pada satu orang, yaitu Elmira.Kev
Kevin naik bus selama lebih dari satu jam dan telah tiba di depan gerbang masuk perumahan meeah."Kamu datang lagi!" Satpam dari perumahan itu sudah merasa tidak asing lagi melihat Kevin, kemudian dia berinisiatif untuk menyapanya dan Kevin hanya tersenyum tipis."Apakah kamu datang untuk mencari Nona dari keluarga kaya itu?""Iya." Kevin juga tidak menyembunyikannya, bagaimana jika satpam itu bisa memberikan sedikit informasi tentang Elmira pada dirinya."Hei tuan, kamu benar-benar terlihat tenang, kualitas psikologis mu lumayan baik." Kata satpam itu sambil tertawa.Di sisi lain, ada dua orang satpam yang melewatinya. Kevin telah menjadi orang yang populer di kalangan satpam sana. Setelah melihat Kevin yang datang, mereka sudah tahu maksud darinya."Tuan muda Kevin sudah datang, apakah hari ini datang untuk mengajak Nona Dinara?""Lihatlah betapa modisnya pakaian Tuan muda Kevin, itu sama bagusnya dengan model pada beberapa tahun yang lalu.""Tuan muda Kevin, hari ini telah menjual
Oleh karena itu, ayahnya secara khususdatang untuk berdiskusi dengan Grup perusahaan Tera dan membiarkan dirinya bertemu dengan Nona dari keluarga Dendi. Terus terang saja, itu adalah kencan buta. Tentu saja dirinya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan Dinara.Pernah mendengar bahwa Dinara itu sangat cantik, apalagi ada 6 orang generasi kedua kaya yang pernah bertemu dengannya, tetapi mereka semua telah ditolak olehnya. Erik juga sangat menantikan Dinara. Tiba-tiba, Erik melihat ada seorang anak muda yang sedang duduk di ujung jalan sambil menatapnya. Dia merasa kesal dan mengutuknya."Apa yang kamu lihat!"Kevin masih menatapnya dengan dingin."Sial, kamu masih melihatku? Aku lihat kamu sepertinya ingin mengajak berkelahi bukan?" Kata Erik dengan tidak senang. Sambil berkata demikian, dia hendak berjalan dan ingin menghajar Kevin."Tuan muda Erik, sudahlah, untuk apa kamu perhitungan dengannya? Anda adalah Tuan muda, tangan Anda akan kotor jika memukul orang yang sepe
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb