"Tuan muda, cuaca hari ini tidak begitu bagus, tadi badan cuaca sudah memberikan peringatan..." Kapten kapal ini adalah pria berumur 40 tahun, dia yang sudah memiliki banyak pengalaman tentu saja tidak berani mengambil resiko."Omong kosongmu benar-benar membuatku marah! Aku tanya, kapal yang dibeli keluargaku ini memangnya sejelek itu? Bukannya hanya badai kecil saja, memangnya kapal ini tidak kuat? Jika kapten kapal lain ingin membawa kapal ini pergi ke laut di tengah keadaan seperti ini, kamu tidak perlu membawa kapal ini lagi, yang kumau adalah kapten kapal, bukan sampah." Ucap Nicholas dengan kesal."Aku tanya kamu sekali lagi, kamu bisa atau tidak?""Ya…bisa, saya bisa!" Mau tidak mau kapten kapal menjawab seperti ini, dia memperkirakan di dalam hatinya, badan cuaca bilang level badai kali ini tidak tinggi, dengan kualitas kapal pesiar milik tuan muda ini, seharusnya bisa bertahan dari badai tersebut, apalagi kemungkinan menemui badai juga sangat kecil."Baik, kalau begitu seger
Kevin juga kembali ke dek kapal, dia tidak begitu khawatir, duduk sendirian di dek kapal, menghirup angin laut, melihat permukaan laut yang bergelombang. Kapal sudah bergerak selama dua jam lebih, di laut yang luas ini, hanya ada satu kapal pesiar ini yang menyala terang.Nicholas memanggil Wina ke sampingnya, berjarak sedekat ini dengan Nicholas, hati Wina sangat gugup."Kenapa?" Nicholas menarik Wina bersandar di bahunya, Wina terkejut dan cepat-cepat menghindar, dirinya hanyalah selebriti junior, bagaimana mungkin bisa berhubungan dengan anak orang super kaya ini."Wanita yang sangat bersih." Nicholas menarik dagunya"Mau bersama denganku?"Jantung Wina berdebar-debar mendengar pertanyaan itu, tuan muda ini sangat terang-terangan, apakah dia benar-benar menyukaiku?"Ya…" Wina menganggukkan kepalanya dengan takut."Baik." Nicholas merangkul pinggang Wina."Jika ingin bersama denganku, caranya sangat mudah, kamu tinggalkan pacarmu itu, dan kamu bisa bersama denganku.""Benarkah? Aku
"Enak kan? Santailah sedikit, aku akan memijat bahumu..." Ucap Wina dengan pelan, dia diam-diam berjongkok, kedua tangannya mengangkat kedua kaki Kevin, lalu melemparnya ke luar tiang pembatas."Ah…" Kevin tidak menyangka Wina akan mendorong dirinya, sekarang dia sudah terlempar ke luar dan terjatuh ke lautan, untungnya ada pelampung di badannya, air laut di sekitarnya yang basah ke mukanya membuatnya sulit membuka mata.Wina mengikat tali pelampung tersebut di tiang pembatas, dengan senang dia melihat ke belakang, Nicholas bertepuk tangan sambil berjalan kearahnya, juga ada beberapa orang yang menghampirinya.Mereka semua melihat Kevin yang berada di lautan, kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga yang kaya, sama sekali tidak merasa ini berbahaya, malah membuat mereka bersemangat. Ada beberapa selebriti yang berhati baik melihat Kevin terseret di bawah laut, nyawanya mungkin akan melayang setiap saat, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa, semuanya menutup mulutnya sambil men
"Ada pria dan wanita yang jatuh ke laut.""Hati-hati dimakan ikan hiu."Ada beberapa pemuda di atas kapal yang tidak takut sama sekali, ada yang berteriak, adayang mengambil foto untuk kenang-kenangan."Huhu…" Tapi ada banyak orang, terutama wanita, yang sudah menangis histeris, mereka melihat Nicholas melempar Wina ke laut seperti film horor yang membuat mereka ketakutan."Bawa pisau ke sini!" Nicholas memerintah anak buahnya, bersiap-siap memotong tali di tiang pembatas ini."Jangan." Tiba-tiba Mayang berlari ke arahnya, dia berlutut di depan Nicholas."Tuan muda, tolong Anda lepaskan mereka, tolong Anda lepaskan mereka..."Mayang menangis histeris, dia merasa jika dirinya tidak melakukan apa-apa, Wina yang akan menjadi hantu ini pasti akan terus menggentayanginya."Tuan muda, lupakan saja.""Jangan potong talinya.""Baik, kalau begitu aku tidak akan memotong talinya, siapapun tidak ada yang boleh mengangkat bocah itu, biarkan mereka berdua di bawah laut saja." Setelah bicara, Nich
"Apa!" Jantung kapten menjadi tegang, dia melihat lampu penanda kapal kemasukan air, ternyata benar-benar berwarna merah, kapten merasa jantungnya sudah mau meledak, mulutnya terus berbicara."Habis sudah…habis sudah…""Sialan! Kamu dari tadi melakukan apa saja?" Nicholas menonjok muka kapten dengan keras, tapi kapten hanya melamun seperti orang bodoh."Dasar tidak berguna…" Maki Nicholas, ruang pengemudi ada di lantai satu, dia tidak bisa tetap berada di tempat yang sangat berbahaya ini, maka Nicholas langsung berlari ke luar.Kapten terduduk lemas di lantai, dia sudah mencobanya, sistem kendali kapal ini sudah rusak setengah, dan kapal ini sudah tidak bisa bergerak lagi. Sekarang kapal sudah kemasukan air dan jarak antara kapal ke pelabuhan 60 mil lebih, kapal bantuan palingcepat dua jam baru bisa sampai, saat mereka datang, mungkin kapal ini sudah karam.Mengingat dirinya mungkin akan membunuh 1000 nyawa orang, walaupun semuanya nanti akan diselamatkan, tapi dirinya sudah menghanc
Dia menghapus air matanya, melihat Kevin yang duduk di sampingnya, yang juga sedang melihat dirinya, ketika melihat tatapan Kevin itu, hatinya sangat tegang, mengingat perbuatandirinya terhadap Kevin tadi, Wina benar-benar merasa malu."Maaf, tadi aku benar-benar salah, aku memang bukan manusia, aku terlalu jahat..." Wina perlahan-lahan merangkak ke depan Kevin, dia sudah berada di dalam air laut selama itu sehingga tenaganya sudah habis."Kevin, kamu hukum aku saja, kali ini aku benar-benar sudah sadar jika aku sudah salah, kamu boleh menyuruhku melakukan apa saja untukmu..." Kevin membuang mukanya, dia sudah tidak bisa mempercayai Wina lagi."Kevin, aku tahu kamu sudah sangat kecewa terhadapku, maaf, aku terlalu murahan..." Melihat Kevin cuek pada dirinya, rasa bersalah di dalam hati Wina semakin besar, dia berlutut di depan Kevin."Terima kasih kamu sudah menyelamatkanku, aku pasti akan membalas kebaikanmu ini, terima kasih."Kevin benar-benar tidak ingin mendengar kata-kata Wina
"Ayo kita kesana juga." Wina dan Mayang sangat senang melihat kapal bantuan sudah datang, Wina sudah beristirahat selama satu jam lebih, tenaganya sudah pulih sedikit, sudah bisa berdiri sendiri, dia mau pergi ke kapal bantuan tersebut bersama Kevin.Tapi Kevin tidak peduli dengannya, dia berjalan sendirian bersama sekumpulan orang lainnya, hati Wina menjadi sakit. Petugas dari kapal bantuan itu datang, melihat jumlah orang di atas kapal pesiar ada sebanyak ini, kapal bantuannya tidak bisa menampung semuanya, dengan pengeras suara dia berteriak."Semuanya jangan panik, kami pasti akan mengantar kalian semua dengan selamat, tapi orang di sini terlalu banyak, kapal kami tidak bisa menampung semuanya, jadi harus dibagi-bagi. Kalian tenang saja, ada dua kapal bantuan lainnya yang sedang mengarah ke sini.""Begini, kami akan membawa wanita dan orang tua yang membawa anak dulu, sisanya menunggu dua kapal lainnya datang, semuanya tenang, kami pasti akan mengantar kalian semua dengan selamat.
"Kamu tadi melemparku ke laut, hampir saja aku mati tenggelam, sekarang kamu memukulku, akan kuhabisi kamu..."Setelah bicara, Wina berusaha menampar muka Nicholas beberapa kali untuk melampiaskan kekesalannya, tapi dia seorang gadis kecil bagaimana mungkin bisa kuat melawan Nicholas? Dalam sekejap matanya dipukul, kedua tangannya ditahan oleh Nicholas."Kevin, cepat selamatkan Wina, kamu lihat matanya sudah merah…" Mayang meminta bantuan Kevin, tapi Kevin hanya melihat perkelahian mereka berdua dengan santai, sama sekali tidak ada niat untuk membantunya."Hehe, Wina, sepertinya kamu ini memang bodoh! Kamu masih meminta bocah itu memukulku? Kamu tidak ingat kamu sudah melemparnya ke laut, jika dia ingin membantumu, maka dia adalah orang terbodoh di dunia!" Ucap Nicholas."Kamu tidak boleh mengejeknya..." Teriak Wina."Oh, kamu sekarang merasa bersalah dengannya? Kamu tidak membiarkan akumengejeknya, tapi aku tetap akan mengejeknya, dia hanyalah orang yang bodoh, sehingga dia hanya bi
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.