Tadi malam, Syifa satu-satunya orang yang tidak mabuk, dia menelpon beberapa teman sekelasnya untuk membawa Kevin dan yang lainnya pulang ke asrama. Saat ini, empat orang di asrama Kevin masih terbaring di tempat tidur dan tidur nyenyak.Ponsel Kevin ada di sakunya, tetapi dia tidak merasakannya sama sekali."Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidakdapat menerima panggilan ini, cobalah beberapa saat lagi..." Suara manis operator terdengar dari dalam telepon.Elmira merasakan sedikit kekecewaan di dalam hatinya, ketika dia sangat membutuhkan Kevin, Kevin malah tidak mengangkat telepon.Mungkin dia sedang sibuk mengerjakan sesuatu? Elmira mematikan telepon dan meletakkannya di lemari di sebelahnya.Pada saat ini, perawat masuk dan memeriksa kondisi Elmira."Pulihnya sangat cepat, tidak ada gejala yang parah, setelah satu minggu perawatan, sudah boleh pulang dan istirahat di rumah..." kata perawat setelah memeriksa tubuh Elmira sambil tersenyum."Baguslah." Natasha menatap Elmira dan men
Tumben sekali bocah ini meneleponku? Kevin memikirkannya di dalam hati, lalu dia menelpon Devin. Tapi pada saat ini, telepon Devin menyala di dasar danau dan siapa yang bisa mengangkat telepon itu?Kevin menelepon tiga kali, tetapi tidak bisa terhubung, meskipun Kevin sedikit curiga, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Anak ini pasti sedang bersenang-senang di suatu tempat, memikirkan hal ini, Kevin meletakkan ponsel di sakunya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.Setelah minum-minum semalam, bahkan setelah mandi dengan air dingin pun kepala Kevin masih pusing. Dia pun berjalan keluar dari gedung asrama dan terpikir untuk pergi makan di jalanan dekat kampus, sekaligus menjernihkan pikirannya.Berjalan dari asrama ke gerbang kampus, menghirup udara segar, pikiran Kevin menjadi lebih jernih."Kevin, halo!" Saat Kevin hendak keluardari gerbang kampus, seorang gadis cantik datang menghampirinya, itu adalah Devina! Dia tersenyum manis dan melambai ke Kevin.Saat melihat Devina, Kev
Untuk gadis seperti itu, tidak peduli berapa banyak uang yang akan dihabiskan, semua pria pasti akan bersedia.Melihat gadis itu berjalan ke arahnya, pria itu membuka pintu mobil dan keluar dari mobil...Mata Devina hanya tertuju pada Kevin yang ada di depannya, sama sekali tidak memperhatikan pria di sebelah mobil Cadillac."Hai, cantik, kenapa kamu begitu terburu-buru..." Pria itu berdiri di depan Devina, melihat Devina dari jarak yang begitu dekat membuatnya semakin bersemangat. Kecantikan gadis ini tidak seperti kecantikan biasa."Matanya indah, bibirnya merah, giginya putih dan tubuhnya mempesona," tidak berlebihan untuk menggunakan semua kata-kata pujian ini untuknya.Devina melirik pria itu dengan tidak berdaya, dia pun ingin menghindar dari samping, tetapi pria itu berdiri di depannya lagi."Cantik, jangan pergi, cuaca disini begitu panas, ayo masuk ke dalam mobil dan bersantai..." Pria itu "melecehkan" Wajah Devina, hanya melihat Devina saja sudah membuat tubuhnya sangat bers
"Ya benar, kamu sudah mengatakannya dengan sangat jelas, aku memiliki pribadi yang baik, sedangkan kamu hanya siswa miskin, lalu kenapa kamu tidak menyukaiku?" Devinamenatap mata Kevin tanpa mengelak dan dia juga mengembalikan semua kata-kata Kevin.Kevin tidak tahu bagaimana harus menjawab Devina, dia hanya menatap Devina dengan marah, lalu berbalik dan terus berjalan ke arah depan. Devina tetap mengikuti dari belakang, dia tidak mau mengalah, dia memutuskan untuk mengikuti kemanapun Kevin pergi, hanya saja dia tidak lagi berinisiatif untuk berbicara dengan Kevin.Berbicara dengan Kevin sekarang hanya akan membuat Kevin semakin membenci dirinya.Kevin berjalan ke sebuah warung kecil di pinggir jalan dan memesan mie goreng pada bosnya.Devina duduk di samping Kevin tanpa berkata-kata dan Kevin hanya menganggap bahwa dia tidak ada."Nak, pacarmu mau pesan apa?" Bos wanita itu bertanya pada Kevin dan Kevin pun hendak menjelaskan kepada bos wanita itu bahwa dia tidak ada hubungan apa-ap
Awalnya hanya Maira dan Zahra yang tetap tinggal dan menjaga Elmira, tetapi Natasha dan yang lainnya juga meminta untuk tetap tinggal. Jika mereka pergi sekarang ini, mereka mungkin merasa tidak enak."Jangan." Mendengarkan kata-kata Maira, tanpa pikir panjang Elmira langsung dengan tegas menolak idenya. Elmira tidak pernah ingin menunda waktu orang lain karena masalahnya sendiri."Jangan kembalikan tiketnya, pulang saja sesuai waktu yang telah direncanakan sejak awal... ""Kamu jangan keras kepala, sekarang ini tubuhmu tidak boleh banyak bergerak, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami, lagipula jika pulang ke bengkulu juga tidak terlalu banyak kesibukan. Kami akan tinggal di sini bersamamu untuk menemanimu memulihkan diri..." Maira sekarang hanya ingin Elmira segera sembuh."Iya benar Elmira, jangan terlalu banyak berpikir.""Kita adalah satu tim, bagaimana mungkin kita akan meninggalkanmu?""Jika kita tidak melihatmu sembuh, hati kita akan merasa tidak tenang." Natasha dan yang lain
Setelah berpikir lama, Elmiraa akhirnya mengirim pesan teks kepada Kevin. "Aku akan tiba di Bandara Internasional pada jam 9 malam ini, apakah kamu ingin menjemputku?"Yang tidak diketahui Elmiraa adalah ponsel Kevin sama sekali tidak bersuara dan ponsel yang bersuara sebenarnya adalah ponsel Natasha yang ada di kamar di sebelahnya!Melihat panggilan tak terjawab dari Elmiraa di ponselnya, senyum licik muncul di sudut mulut Natasha.Di pagi hari di rumah sakit tadi, Natasha diam-diam mengubah nomor Kevin di ponsel Elmira menjadi nomornya sendiri dan dia juga menyimpan nomor Kevin di ponselnya sendiri.Kevin adalah kakak Devin, anggota keluarga Wijaya, keluarga keturunan generasi kedua yang kaya, bagaimana Natasha tidak tergoda?Pagi ini, ketika Elmira tertidur, Natasha telah memikirkan keseluruhan rencananya di dalam pikirannya. Dia ingin merebut Kevin dari tangan Elmira dan membuat Kevin benar-benar kecewa pada Elmira.Kemarin Nesya sempat memberinya inspirasi bahwa jika seorang wan
Dia merasa bahwa ada yang aneh dalam pesan teks Kevin, tetapi Elmira tidak tahu apa yang aneh.Elmira melempar ponselnya ke tempat tidur, dia berjalan perlahan ke depan kopernya dan mengeluarkan buku catatan yang terkunci. Ini adalah buku harian Elmira, sejak SMA dia punya kebiasaan menulis buku harian, ini adalah cara dia menghilangkan stres dan mengekspresikan perasaannya, entah itu perasaan senang, sedih ataupun menyakitkan, Elmira akan menuliskannya di dalam buku harian.Dia duduk di meja dan mulai menulis goresan demi goresan."Kemarin aku ikut audisi "Grup band wanita"... Aku tidak menyangka Natasha menjebakku... Saat anjing itu masuk ke dalam air, tubuhku hanya merasakan satu rasa, yaitu rasa sakit, rasa sakit yang menyayat hati. Aku dengan pengecutnya memilih untuk menyerah. Pada saat aku merasa akan mati, hanya ada Kevin di pikiranku, satu per satu kata-kata yang pernah diucapkan muncul di benakku... Devin mengatakan kepadaku bahwa dia telah membantuku memberi pelajaran pada
"Tidak apa-apa." Martin buru-buru menutup mulutnya, dia mana berani mengatakan bahwa dia dipukuli sampai seperti ini karena melecehkan seorang gadis di depan Universitas bintang."Beri aku sedikit obat tidurmu." Natasha mengulurkan tangannya ke Martin, dia tahu jelas trik Martin, dia pun mengetahui bahwa Martin pasti membawa obat itu bersamanya."Apa yang ingin kamu lakukan?""Tidak usah banyak bicara, kamu mau kasih atau tidak, jika tidak, bagaimana kamu bisa mendapatkan gadis cantik itu?""Iya iya, ini!" Martin mengambil sebotol obat dari kotak penyimpanan dan memberikannya kepada Natasha, Natasha pun tersenyum dan memasukkan obat itu ke dalam sakunya."Apakah kamu sudah ingat semua yang aku ajarkan padamu?" Mendengar Martin menjawab dengan rasa tidak sabar, Natasha berkata kepadanya lagi."Malam ini pasti akan menyenangkan bagimu, kamu harus melampiaskan semua nafsumu pada wanita cantik ini, oh ya, bukankah kamu adalah anggota dari Komunitas grup sex? Rekam video prosesnya dan ungg
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"