Share

Bab 166

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2022-12-11 18:43:15

"Mungkin kamu tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan, tapi ketika aku jalan bersama dengan Mario, hatiku selalu ada kamu, aku terus merasa hubunganku dengan Mario bukanlah kemauan dari diriku sendiri, hanya saja aku tidak bisa mengendalikan tubuhku..." Dinda menatap mata Kevin dan berkata dengan 'tulus'.

"Kalau begitu kamu juga merasa terpaksa saat diajak memesan kamar bersama Mario?" Qin Lang menyesap minumannya dan berkata dengan senyum datar. Raut wajah Dinda terlihat jelas terkejut, sepertinya Kevin masih memperdulikan masalah dia dengan Mario, otak Dinda berputar dengan cepat.

"Aku tahu kamu tidak peduli dengan hal ini, tapi jika aku berpikir kembali, aku juga merasa diriku sungguh sangat bodoh, kenapa aku bisa memesan kamar dengan orang menjijikkan seperti dia, aku sungguh bodoh, terlalu murahan!" Dinda mulai mengeluarkan jurusnya, merendahkan dirinya untuk maju, agar Kevin bisa semakin mengasihani dirinya, Dinda pun dengan 'sukarela' melayangkan beberapa tamparan ke waj
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 167

    Tapi Kevin malah menarik tangan Dinda, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Aku tidak ingin ke toilet, kamu pergi saja sendiri." Dinda terkejut setelah mendengarkannya, dia merasa sangat marah, apa maksud Kevin ini, dia sudah bertindak sejauh ini, tapi dia masih tidak puas. Ataukah wanita secantik dia sudah tidak mampu untuk menggodanya? Terlepas apa pun alasannya, Dinda sama sekali tidak bisa menerimanya."Kevin, apa maksudmu?" Raut wajah Dinda berubah seketika."Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya berharap kamu bisa sedikit menghargai dirimu sendiri." Kevin merasa sangat jijik setelah memikirkan perkataan Dinda, dia bahkan berpikir kenapa dirinya dulu bisa menyukai manusia seperti ini?"Kamu benar-benar sudah tidak menyukaiku lagi, selama kamu bersedia untuk memulai kembali, sekarang juga aku bersedia untuk kembali padamu." Dinda berterus terang.Kevin kembali merasa mual."Maaf, aku sudah memiliki Elmira." Akhirnya, dia memiliki kekuatan untuk melontarkan kata ini."Kamu..." Dind

    Last Updated : 2022-12-12
  • Manusia 30 Triliun   Bab 168

    "Kamu..." Melihat senyum di wajah kevin, amarah Dinda meledak, "Bukankah kemarin kamu mendapatkan kalung berlian senilai 800 juta? Pinjamkan kalung itu padaku, aku janji, ayahku akan segera mengembalikannya.""Kalung itu sudah kuberikan kepada Elmira dan bukan lagi menjadi milikku, bagaimana mungkin meminta kembali barang yang sudah kuberikan kepada kekasihku?""Bodoh ya kamu, minta kembali kalung itu untukku!" Bola mata Dinda hendak melompat keluar."Dinda!" Kevin berteriak dengan keras hingga membuat gendang telinga Dinda kesakitan, tatapan Kevin saat ini penuh dengan ejekan melihatnya, "Aku bisa meminjamkan uang jika memang uangku masih ada, tapi jika aku tidak bisa meminjamkan uang itu padamu, apa kamu harus berkata seperti itu? Apakah ada peraturan yang mengharuskan Kevin harus meminjamkan uang pada Dinda?" Perkataan ini membuat Dinda tidak berkutik."Baiklah, sudah kuduga kenapa kamu begitu mudah untuk diajak keluar, ternyata kedatanganmu bukan untuk membantuku, melainkan untuk

    Last Updated : 2022-12-12
  • Manusia 30 Triliun   Bab 169

    Hingga bayangan wanita cantik itu menghilang, Kevin baru menolehkan kembali kepalanya, tanpa dia sadari dirinya tersenyum tipis ketika bayangan wajah wanita itu melintas di benaknya.Karina? Apakah wanita itu pemilik dari tempat ini? Kevin langsung bergegas berjalan ke arah para penjaga pintu, mereka juga sedang membicarakan kecantikan wanita tadi.Kevin mendehem, lalu bertanya kepada mereka semua, ternyata benar apa yang dia pikirkan, wanita cantik itu memang pemilik dari tempat ini dan bernama Karina.Kevin kembali masuk ke dalam bar tersebut, dia ingin membicarakan masalah akuisisi mengenai tempat ini dengan Karina, daripada nanti dia berikan kepada orang lain. Sesuai dengan apa yang dia lihat tadi, Kevin mengikuti arah jalannya hingga masuk ke dalam area kantornya."Apa ini ruangannya?" Kevin berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan, tidak ada satu orang pun di dalam sana, hanya ada satu meja panjang dan belasan kursi yang tertata rapi. Dia berpikir mungkinkah salah tempat? Kevin pu

    Last Updated : 2022-12-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 170

    "Pelayan? Kita di sini sudah tidak memerlukan pelayan lagi, maaf." Kata Linda dengan ramah kepada Kevin. Belakangan ini dia juga sudah berdiskusi mengenai masalah akuisisi dengan Karina, buat apa masih mencari pelayan?"Linda, terima dia saja." Selesai Karina berbicara, dia langsung menoleh ke arah Kevin, tatapannya tajam dan hanya Kevin yang mengerti maksud dari tatapannya, "Kamu mahasiswa dekat sini, bukan? Baiklah kamu bisa bekerja di cafe kami, tentu saja kami tidak akan mengganggu jam belajar, selagi ada waktu senggang kamu bisa datang, aku akan memberikan gaji sebesar 15 ribu per jam, mengerti?""Eh… sebenarnya kedatanganku kesini untuk..." Belum selesai Kevin berbicara, Karina langsung memotongnya lagi, "Apakah kamu merasa 15 ribu terlalu rendah? Coba lihat pakaian yang kamu kenakan sekarang, apa kamu tidak bisa bercermin? Aku menerimamu karena kasihan padamu, kamu jangan sampai tidak bersyukur, sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, cukup itu saja!"Kevin tertegun, aw

    Last Updated : 2022-12-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 171

    "Kalian semua boleh menuliskan apa saja yang ingin kalian lihat, aku akan memenuhi permintaan kalian semua dan mohon para senior memberikan hadiah yang banyak."Di depan layar, Dinda berbicara dengan penuh antusias, rambutnya juga terlihat sedikit berantakan dan riasan wajahnya juga sedikit luntur."Kevin, apa kamu tahu apa yang baru saja dilakukan oleh Dinda? Ketika ada yang mengatakan bahwa dia ingin melihat Dinda menggelengkan kepala sampai 20 kali, Dinda langsung menggelengkan kepalanya dengan gila, selesai menggelengkan kepalanya dia kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke lantai. Dia sampai kesakitan, tapi orang yang meminta melakukan itu hanya memberikan hadiah 20 ribu." Kata Andre sambil tertawa.Kevin perlahan mengerutkan keningnya, Dinda ingin mengandalkan siaran langsung untuk melunasi 350 juta itu? Dia pun melirik sekilas komentar yang ada di sana. Semuanya hanya mengejek dan menertawakan Dinda."Penyiar yang satu ini cukup konyol, memang pantas jika jadi temanku.""Jel

    Last Updated : 2022-12-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 172

    Raut wajah Andre membeku, lalu setelah dipikir-pikir, dia juga merasa apa yang dia lakukan sedikit keterlaluan.Kevin meliriknya sekilas, lalu menghelakan nafas sambil menatap layar ponselnya yang memperlihatkan Dinda tengah beraksi dengan semangat, kemudian bersiap mematikan siaran langsung tersebut dan tidur.Tepat pada saat ini, tiba-tiba beberapa misi muncul di depan layar."Waktunya misi."'Waktu misi adalah sebuah acara yang diluncurkan oleh aplikasi live, itu adalah penempatan dua penyiar secara acak dan meminta mereka untuk bertarung, tentu saja akan ada hadiah uang tunai bagi pemenangnya, tujuannya adalah agar para penonton siaran langsung ini menghabiskan uangnya."100 juta!"Ini adalah hadiah terbesar sepanjang acara misi. Mata Dinda langsung berbinar-binar saat melihat angka 100 juta itu, maka sisa utangnya kepada Mario tinggal 1/3, ini merupakan sebuah kesempatan emas baginya dan dia sudah membulatkan tekadnya, dirinya harus memenangkan hadiah itu.Saat ini, setelah muncu

    Last Updated : 2022-12-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 173

    Benar saja, garis bagian bawah milik Bunga sudah mulai bergerak maju, tapi sebagian penggemarnya juga ada yang telah bergabung ke siaran langsung milik Dinda dan sebagian besar dari mereka kesana hanya untuk memakinya.Mata Dinda terbelalak menatap kolom komentar, secara otomatis para komentar jahat seperti itu tidak dihiraukan oleh Dinda, dia hanya memperhatikan komentar yang berguna baginya."Ambil seember air, kemudian tuang ke kepalamu satu pistol (setara dengan 300 ribu).""Teguk sampai habis sebotol coca cola dalam satu tarikan nafas, jangan lupa untuk mengocoknya dengan keras terlebih dahulu - satu buku (setara dengan 99 ribu).""Ambil dua buah pensil dan masukkan ke dalam hidung, kemudian pertahankan selama 30 detik jangan sampai jatuh - satu tegangan tinggi (setara dengan 88 ribu).""Baiklah, sekarang juga akan aku lakukan, jangan lupa untuk memberikan hadiahnya ya, kalau yang lain ikut senang melihatnya, kalian juga bisa memberikan hadiah ya, Dinda sangat berterima kasih se

    Last Updated : 2022-12-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 174

    Dinda benar-benar menghabiskan satu botol cola ukuran 500ml dalam satu teguk, dia juga bersendawa dengan durasi yang cukup panjang saat hendak berbicara, bahkan hidungnya yang terasa menyengat juga hampir membuat air matanya keluar.Dinda sama sekali tidak merasa telah menyakiti dirinya sendiri, di dalam pikirannya hanyalah uang dan selama dia bisa mendapatkan uang itu, Dinda rela melakukan apa saja.Selanjutnya, Dinda juga memenuhi berbagai permintaan yang lain.'Menampar diri sendiri'.'Memakan selembar tisu'Permintaan yang aneh-aneh tapi Dinda tetap melakukannya demi uang 100 juta.Semua orang tidak berhenti memberikan hadiah dan gerakan garis di bawah Dinda juga maju pesat meninggalkan Bunga, Dinda telah mencapai angka 30 ribu, sedangkan Bunga baru 4 ribu, waktu sisa dua menit dan sepertinya Dinea yang akan menang.Tapi pada saat ini, Bunga yang sedari tadi diam saja memperhatikan aksi dari Dinda mulai berbisik dengan pelan, "Inilah saatnya.""Penggemarku sekalian, aku akan menya

    Last Updated : 2022-12-16

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status