Kesimpulannya adalah dia tidak bisa hidup jika tidak ada Kevin di sampingnya. Dia sudah berfikir panjang tentang melanjutkan hubungannya dengan Kevin. Kevin tersentuh, ternyata Elmira peduli meskipun dia berbohong padanya."Aku adalah orang yang setia, aku tidak akan berpaling jika sudah memilih." Kevin berkata sambil tersenyum. Elmira tertawa karena melihat tampang Kevin."Kamu lihat, aku sudah mengumpulkan uang 300 ribu selama beberapa hari ini, setelah kamu lulus, kita akan cari uang bersama dan pasti kita bisa membayar hutang itu!" Elmira mengeluarkan beberapa lembar uang dari kantongnya. Hati Kevin merasa sedih melihat Elmira tersenyum polos."Kalian sudah membuat kami merasa iri." Kedua wanita itu melihat Elmira dan Kevin sudah baikan, mereka pun ikut tersenyum."Tidak bisa, jika kamu terus menghalangi akj lagi maka aku akan menghancurkan restoran ini!" Terdengar suara teriakan dari luar."Elmira, kamu tetap di sini dulu, aku akan kembali sebentar lagi." Kevin menenangkan Elmira
Ketika Bian sedang berkhayal, Kevin sudah berada di depannya dan menuangkan gelas anggur penuh dengan anggur merah."Dasar memang bodoh, kamu menuangkan anggur sepenuh itu, bagaimana aku bisa meminumnya?" Bian berkata dan hendak meraih gelas yang ada di tangan Kevin, tapi belum sempat tangannya menyentuh gelas itu, terlihat anggur merah itu menyemprot ke arahnya.Segelas anggur merah penuh dituangkan Kevin ke wajah Bian, cairan anggur masuk ke dalam mata dan hidung sehingga membuatnya kepedasan dan merasa tidak nyaman, tanpa sadar dia membungkuk.Tangan Bian menyeka anggur di wajahnya, dia ingin membuka matanya tapi karena pedas, maka dia sama sekali tidak bisa membuka mata, dia hanya bisa menyipitkan matanya, "Kamu cari mati ya..."Belum selesai dia berbicara, Bian sudah terkejut, di dalam penglihatan matanya yang samar, ada sosok hitam mengarah ke arahnya, dia masih belum sempat bereaksi tapi Bian langsung merasa sakit dan pada saat bersamaan 'Plak', ada lebih banyak cairan anggur y
"Jika kamu masih tidak bisa bicara dengan sopan padaku, aku bahkan tidak bisa menahan sepatuku ini yang ingin mencium wajahmu." Kevin tersenyum datar."Injak saja wajahku kalau berani? Seberapa parah kamu akan memukulku, maka aku akan membalasmu beberapa kali lipat dari apa yang telah kamu lakukan hari ini, aku ingin tahu apakah kamu bisa meninggalkan tempat ini dengan baik-baik saja atau tidak!" Wajah Bian penuh darah, dia tersenyum jahat dan terlihat mengerikan.Dia melihat anak buahnya, "Aku akan menelepon Ketua Azka sekarang dan memintanya mengirimkan beberapa pemukul handal ke sini!" Mendengar Bian ada hubungan dengan Ketua Azka, semua orang yang ada di sini menghela nafasnya dan melihat Kevin penuh kekhawatiran."Siapa? Ketua Azka?" Kenapa Kevin merasa nama ini agak familiar."Bagaimana jika kamu meminta maaf kepada Bian, ketika pemukul suruhan dari Ketua Azka datang, maka akan benar-benar akan terjadi sesuatu, bahkan tidak akan berguna jika kamu telepon polisi." Orang-orang di
Bian meletakkan telepon di telinganya dengan takut, "Halo, Ketua Azka..." Selanjutnya,Azka mengatakan beberapa kata, Jantung Bian melompat seolah-olah jiwanya hendak terbang keluar, setelah Azka selesai berbicara Bian merasa jiwanya sudah hilang.Dia perlahan-lahan melihat ke arah Kevin, sudut matanya bergetar, mulutnya bergetar serta kedua kakinya ikut bergetar, terasa lemas, "bruk", dia berlutut seperti seorang budak, "Tuan muda Kevin, maafkan semua yang sudah aku perbuat, aku memang pantas untuk mati karena telah berani menyinggungmu. Aku sangat buta, aku mohon belas kasihanmu untuk memaafkan orang brengsek sepertiku...""Sudah tidak merasa sombong lagi sekarang?" Kevin melihat Bian dengan matanya yang tajam, "Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi mungkin Azka seharusnya sudah memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, bukan?"Iya Tuan..."Bibir Bian hampir berdarah karena gigitannya, dia menegakkan badannya, menghela napas panjang dan memberi hormat kepada Kevin, lalu bersujud, "Maaf
"Aku ingin ikut denganmu..." Elmira berkata tapi Kevin sudah berlari lumayan jauh, Elmira menggelengkan kepala sambil tersenyum kecut dan duduk di atas batu besar, sambil melihat danau airnya yang bergerak, selama beberapa hari ini, untuk pertama kalinya dia merasa sesantai ini."Hei, bukankah itu Elmira si miskin itu?" Ketika melihat Elmira sedang bersantai, terdengar suara seorang wanita yang membuat Elmira merinding. Dia berpaling dan melihat Fani dan kedua temannya menghampirinya dan Elmira segera berdiri dari batu besar itu."Benar dia wanita jalang itu." Fani berkata kepada kedua temannya itu dan wajah mereka terlihat mencibir sambil menghampiri Elmira, "Hei wanita miskin, bukankah kamu sudah keluar dari kampus? Kenapa kamu masih berani datang ke sini, apakah kamu merindukan kami bertiga?"Elmira tidak berani menyinggung Fani dan teman-temannya."Hei, mau pergi kemana? Apakah sikapmu seperti ini ketika bertemu dengan teman sekamarmu?" Fani segera menghadang di depan Elmira, seja
"Masukkan lagi kepalanya!"Seperti tadi, Elmira di angkat kepalanya dari air dan Fani menamparnya dengan keras lagi. Air danau yang dingin, tamparan yang pedas membuat wajah Elmira merasa sakit, telinganya, hidungnya, lehernya dan seluruh badannya basah, saat ini Elmira terlihat sangat mengenaskan.Teman-teman di sekitarnya tidak sanggup melihatnya, tapi tidak ada yang berani maju untuk menghentikannya. Zhong Yu yang sudah lemas terus dicelupkan kepalanya ke danau oleh mereka bertiga.."Jangan diangkat!" Kedua wanita hendak menarik Elmira ke atas tapi Fani menghentikannya."Gruk, gruk..." Ada gelembung dari dalam air, tangan Elmira sedang memukul air sehingga membuat banyak gelombang."Teruskan!" Melihat kepala Elmira yang dicelupkan di dalam air, mata Fani semakin tertarik, dia merasa bahagia sewaktu melihat Elmira sudah lemas. 2 menit kemudian, Elmira sudah tidak memukul air lagi tapi mendorong kedua wanita itu, tenaganya sudah tidak ada lagi."Fani, sudah kita lepaskan dia, jangan
"Lihat saja jika kamu berani menyentuhku!" Hati Fani sangat takut karena dia telah membuat pacar Kevin tidak sadarkan diri, tapi dia sudah terbiasa dengan sikap arogannya dan jika dia kalah di depan semua orang maka dia pasti akan kehilangan harga dirinya.Kevin berjalan ke arah Fani dan menamparnya dengan keras."Berani sekali menamparku, apa kamu sudah bosan untuk hidup?" Sudut mulut Fani berdarah karena ditampar, dia berpaling dan ingin memukul Kevin tapi Kevin sudah lebih dulu menarik rambutnya, Kevin tidak peduli jika Fani kesakitan, dia berpaling dan berjalan sambil menarik rambutnya."Lepaskan aku, bajingan..." Fani terus mengumpat, tenaga Kevin terlalu kuat sehingga membuat dia terjatuh. Kevin juga tidak ingin menunggunya terbangun, dia seperti robot dan terus menyeretnya di rerumputan yang membuat Fani kesakitan sambil berteriak, "Ah..."Kevin melempar Fani ke air danau, menjambak rambut Fani dan menekan kepalanya ke dalam air, seperti yang dia lakukan sebelumnya kepada Elmir
Saat ini, semua pintu mobil yang lainnya hampir dibuka saat bersamaan. Ada sekitar beberapa orang turun dari setiap mobil, mereka bertato dan tato itu seperti tidak asing dengan kata..."S".Kelompok itu bergegas masuk ke arah kerumunan, beberapa dari mereka menjatuhkan ponsel mahasiswa yang sedang merekam kejadian. Beberapa kelompok yang terlihat galak menyapu kerumunan sambil mengangkat kepala dan berkata dengan marah, "jika kalian ingin aman dan tidak mendapat masalah ikuti peraturan kami, tapi jika sudah bosan hidup maka teruskan saja yang sedang kalian lakukan! Tapi jangan berharap kalian bisa selamat..."Semua kerumunan yang berada di tempat sangat takut begitu kelompok itu mengancam, tidak ada yang berani melawan karena takut mendapatkan masalah."Ternyata mereka dari Grup Strongest, area ini termasuk area kekuasaan mereka.""Kelompok ini sangat kejam, mengurus seseorang di kampus bagi mereka adalah hal kecil, gawat, sepertinya bocah itu akan celaka hari ini."Beberapa pria yan
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"