Share

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Minum obatnya," Perintah Kak Shaka memberiku sebutir paracetamol yang baru dibelinya di apotek setengah jam yang lalu.

Karena aku menolak dibawa ke dokter, Kak Shaka terpaksa menurut tapi tetap meminta meminum obat yang dibelinya. Pria itu langsung pergi ke apotek untuk membeli obat perdana panas.

"Tadi aku sekalian beli obat, batuk, pilek dan obat sakit gigi untuk persediaan. Maaf, karena sudah lama hidup sendiri jadi aku kurang memperhatikan persedian obat di rumah ini." Katanya menyesal.

Tadi dia sempat kebingungan karena kotak obatnya hanya berisi alkohol dan betadine saja. Tak ada satu pun obat untuk keadaan darurat.

"Tadi sempat beli juga minyak kayu putih dan plester juga Vikcs Vaporub." Sambungnya sembari mengeluarkan isi kantong plastik yang dibawanya.

Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk melihat apa saja yang dibelinya. Cukup kaget, entah berapa item yang sudah dibelinya. Ada banyak barang yang tidak dia sebutkan.

"Banyak banget, Kak." Entah berapa rupiah yang dikelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status