Share

Bab 02

Penulis: WinterKim
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-30 20:01:06

Beberapa jam berlalu.  Leira berjalan keluar dari Media CT. Kakinya segera berlari saat waktunya untuk segera menghabiskan waktu bersama putranya, Leira sudah berjanji pada Haru. Jadi tidak ada hal yang bisa membuat Leira tetap berada di kantor, apalagi Haru adalah segalanya, sekeras apapun Leira bekerja, dia tidak pernah bisa menolak permintaan putranya.

Leira menaiki bus setelah menunggu selama lima menit, dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan pada sang Ibu, menanyakan apakah Haru sudah makan atau sekarang apa yang sedang putranya lakukan. 

Leira mendapatkan email jika dirinya akan ikut tim Tuan Han dengan beberapa orang, mereka semua akan berangkat ke kantor Group Choi, untuk memberikan laporan setiap bulan, melakukan presentasi dalam banyak hal entah itu laporan laba dan rugi dalam penjualan setiap hari atau perminggu yang dijadikan satu dalam hitungan bulan.

Ini pertama kalinya Leira kesana, dia tidak pernah terpilih telah dua tahun bekerja di Media CT. Ini merupakan peluang untuknya bisa masuk ke dalam Group Choi apalagi disana segalanya lebih terfasilitasi, dan salah satu tentu saja gaji yang lebih besar. 

Bukan karena gaji Leira untuk sekarang tidak cukup, hanya saja jika ada kesempatan itu. Dirinya akan lebih bisa menunjang masa depannya Haru lebih matang lagi, menabung untuk kedepannya.

Leira segera turun setelah sampai di tujuannya, dia menelepon ibunya selama perjalanan menuju ke rumah sang Ibu. Leira tersenyum bahagia, rasa lelah bekerja hilang begitu saja, melihat sosok kecil sedang melambaikan tangan ke arahnya, menyambut kedatangannya. Leira berlari, memeluk tubuh putranya dan memberikan kecupan sayang di area wajah Haru. 

"Mom! Haru baru selesai makan!" tangan mungil itu mendorong halus wajah sang Ibu, bukan tidak menyukai tapi dirinya baru saja selesai makan dan mungkin belum sempat membersihkannya sisa makanannya.

"Mom sangat merindukanmu." "Haru mengatakan, akhir-akhir ini kau lebih sering tertidur di ruang tamu, bukankah aku sudah mengatakan jangan bekerja terlalu keras?"  kini yang ikut memarahi adalah sang Ibu, wanita paruh baya itu memang memiliki karakter yang keras, namun dialah yang membantu Leira melewati masa sulitnya. Mendukung dalam setiap keputusannya, walau terkadang dia sukai berbicara hal lain.

"jadi putera Mom, sudah pandai melapor? Siapa yang mengajarimu?" Leira melepaskan pelukannya, berjongkok untuk sejajar dengan tinggi putranya, dan sesekali mencubit pipi gemasnya.

"Leira, apakah pria itu sudah berhenti mengirimkan uang padamu?" tanya sang Ibu, membuat Leira sebenarnya sangat malas membahas pria itu, mati-matian Leira mengabaikan pria itu walau setiap hari dirinya pasti akan melihatnya.

"Ibu, aku tidak mau menerima apapun darinya, Haru putraku dan aku ingin sepenuhnya Haru hidup karenaku." Leira menerima paper bag yang berisi seragam Haru, menggenggam tangan putranya dan berpamitan dengan sang Ibu.

"Ibu, aku menyayangimu, jaga diri baik-baik, sampai jumpa." ucap Leira, dia melambaikan tangannya sebelum pergi.  "Haru juga, sampai bertemu lagi Ibu." ucap Haru sambil melambaikan tangan mungilnya, putranya ini sangat lucu, dia tidak pernah mau memanggil sang nenek dengan sebutan itu, baginya neneknya adalah Ibu.

"Haru, Mom sudah mengajarkan untuk berhenti memanggil Ibu? Panggil nenek, okey?" ucap Leira ketika dia menuntun dirinya dan Haru untuk berjalan menuju halte di depan jalan.

"Mom saja memanggil Ibu, masa Haru tidak boleh!" Leira hanya bisa menggelengkan kepalanya. Haru terlihat gembira saat Leira mengajaknya sebuah taman yang tidak jauh dari apartemen mereka, putranya tidak pernah sekalipun membuat Leira merasa hancur, bahkan Haru adalah kekuatan untuknya terus mensyukuri hidup. Bahwa tuhan masih adil, memberikan dirinya satu hal berharga.

"Hari ini, Haru menggambar apa?" tanya Leira, keduanya sedang duduk dibangku taman dengan cup ice cream coklat. Melihat banyak orang tua yang mengajak anaknya bermain disana.

Haru meletakkan Cup Ice cream di sisi bangku yang kosong, membuka resleting tasnya dan mengeluarkan buku gambar miliknya, membuka satu persatu halaman dan berhenti pada sebuah gambar selama di sekolah tadi.

"Haru menggambar di tempat dimana Haru dan Mom bisa melihat matahari terbenam." ucap Haru, itu benar. Ada Leira dan Haru seperti di pantai sambil menunggu matahari terbenam. Leira tersenyum, terkadang dirinya bertanya-tanya, apakah Haru tidak rindu bertemu dengan ayahnya, sebagian besar dalam buku itu hanya ada mereka berdua, seakan tidak ada tempat untuk orang lain, Leira mengelus lembut rambut sang putra.

"Mom suka, Haru ingin melihat pantai?"  Haru melipat buku miliknya, menatap kearah sang Ibu penuh harapan, dengan senang dan polosnya Haru mengangguk, mengatakan dengan semangat. "tentu saja, Haru ingin kesana bersama Mom." "Mom, akan mengajak Haru, saat liburan musim semi." Haru terkejut, dia terlihat sangat senang sampai tidak bisa menyembunyikan gigi putihnya dan sisi Ice cream diarea mulutnya. "Mom harus janji!" Leira mencubit pipi putranya, mengacak-acak surai coklat itu. "Tentu saja, apapun untuk Haru-ku"

******

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, setelah menidurkan Haru, Leira harus kembali pada pekerjaannya, semua ini harus selesai minggu depan sebelum waktu pencetakkan, belum lagi Leira tidak ada waktu untuk membaca persentasi besok, dia berharap besok hanya duduk di antara temannya yang ikut pergi ke Group Choi. Suara ponselnya terus berdering, tertulis jelas nama yang ingin sekali dirinya hindari, Leira tidak pernah bisa berpikir baik jika pria itu terus menganggu dirinya, padahal saat Leira memohon untuk sebuah kepastian, pria itu malah pergi begitu saja.  Sekarang?

Setelah tahu jika Leira hamil anaknya, saat itu juga dunia Leira kembali di ganggu, dia tidal mau apapun dari pria itu, bahkan tidak pernah berharap jika pria itu kembali, walau mungkin dirinya sudah berubah.

Tetap saja hatinya sudah tertutup rapat untuk siapapun. Leira membuang nafas panjang, mencoba untuk fokus dan kembali pada kegiatan awalnya, dia tidak boleh goyah dan tidak boleh lemah, dia sudah sampai di titik ini dan Haru adalah titik kerakhir, jadi Leira hanya perlu mengatakan pada dirinya.  Kau bisa dan abaikan segalanya.

Butuh enam tahun untuk bangkit dan bisa pada keberhasilan ini adalah hal panjang untuk Leira, walau bayang pria itu masih ada karena Haru begitu mirip dengannya, bahkan tidak ada cela untuk mirip dengan dirinya, Haru seperti versi lain dari pria itu.

Tapi tetap mencoba untuk mengabaikan bayangan kisah cinta yang begitu menyakitkan, dirinya tidak pernah bisa merasakan apa itu indahnya sebuah pernikahan, rasanya seperti setiap hari harus menelan pil pahit. Tidak! Haru adalah dirinya! dia tidak mirip pria itu! Leira memukul kepalanya, menyadarkan dirinya dari pemikiran itu, dan tangannya mulai merevisi setumpuk lembaran naskah.

Kegiatan itu terus berlanjut sampai jam sudah menunjukan pukul satu malam, Leira masih sibuk mencoret bagaian yang kurang dan menulisnya dibagaian atas, dua jam dia gunakan untuk merevisi satu novel. 

Suara dering bell membuat dirinya menghentikan kegiatannya. Membuat Leira harus membuka pintu pada tamu yang berkunjung di malam hari ini, bukan ini sudah termasuk dini hari. 

"Ya, ada yang bi---," Kalimat itu terhenti, mengambang di udara saat Leira menatap tidak percaya pada pria di hadapannya, membuat dirinya ingin sekali menutup kembali pintu itu. "Leira--" Leira menolak tegas saat pria itu melangkah ingin masuk, dia tidak akan membiarkan pria itu masuk kedalam kehidupannya, apalagi menyentuh Haru. 

"jika anda tidak mau diusir olehku, aku akan memanggil petugas keamanan untuk melakukannya." ucap Leira, sebisa mungkin menunjukkan wajah tegas, padahal hatinya begitu lemah melihatnya, pria yang sudah lama tidak dirinya lihat sedekat ini, dan secara langsung. 

"Leira--aku--" "Pergi! Kau tidak izinkan untuk menyampaikan apapun!" Leira meninggikan suaranya, menahan air matanya. Kenapa? Suara itu begitu mengoncangkan hatinya dan juga pikirannya. 

"aku akan pergi, Leira. Tapi di waktu lain, kamu tidak akan bisa menghindariku lagi." ucap pria itu, dia tidak ingin membuat keributan apapun, dirinya nekat kesana karena Leira terus mengabaikannya. Leira menutup pintu untuk tanpa mengatakan apapun, mencoba untuk tidak memperdulikan apa yang pria itu katakan dan mencoba untuk lebih kuat lagi.

"Mom? Apa terjadi sesuatu?" Haru, pria kecil itu berdiri diujung pintu kamarnya, sambil mengusap matanya yang masih mengantuk. Leira menghapus air matanya, berusaha menutupi apa yang terjadi dan melangkah mendekati putranya. "Haru kenapa bangun sayang? Haru ingin minum?"  Haru mengangguk, tangannya mengusap lehernya memberitahu jika memang dirinya haus. 

"baiklah, Mom akan mengambilnya." Leira kembali setelah mengambil segelas air, memberikan pada putranya dan mengajaknya kembali ke kamarnya. "Haru ingin tidur dengan Mom." Leira tersenyum dan mengangguk. "ayo kita kembali tidur."

Bab terkait

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 03

    Keesokan paginya.Aktivitas rutin, tentu Leira terlebih dahulu mengantar sang putra ke sekolahnya, Leira hanya sebatas mengantar Haru sampai bus sekolah menjemputnya, kebetulan kantor Group Choi. Tidak jauh dari Seoul, Leira bisa sedikit merasa tenang. Seharusnya dia berangkat dengan tim-nya namun karena Leira tidak punya waktu, itulah kenapa dirinya memutuskan untuk sendiri kesana. Dia sudah mempelajari agenda hari ini, Leira bangun pagi kali ini, dia meluangkan waktu untuk membuat bekal Haru dan mencatat kebutuhan yang mulai menipis. Harus segera dibeli.Dan kebetulan Leira akan menerima gaji bulannya akhir pekan ini, itu berarti libur musim semi Leira ada waktu untuk mengajak Haru berlibur ke pantai. Sudah lama juga Leira tidak kesana, terakhir saat merayakan pernikahannya dan reuni angkatan universitas.Setelah itu, hidupnya sepenuhnya untuk Haru, Leira sangat jarang bertemu dengan teman masa SMA-nya lagi, biasanya di akhir pekan mereka akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 04

    Malam harinya. Leira melewati jalanan kota Seoul, udara cukup sejuk untuk menyambutnya musim semi, selalu seperti ini setelah bertemu dengan Nam Jun. Bayangan masa lalu tentang betapa bodoh dirinya, bagaimana bisa Leira begitu mencintai pria itu, padahal sangat jelas jika Nam Jun lebih memilih untuk bersama kekasihnya walau pria itu sangat jelas tahu sudah memiliki seorang istri, dan Leira tetap berada di sampingnya, menerima semua luka itu. Leira berhenti pada sebuah klub, kenapa dia kesini? Mungkin dengan sebotol alkohol bisa membuatnya tenang, tapi secepat itu Leira memutuskan untuk tidak melangkah masuk, dia seorang Ibu. Tidak baik kembali dengan keadaan mabuk, Leira yakin Haru akan kembali memarahi dirinya. Leira kembali tersenyum, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sang Ibu, mengatakan jika hari ini dia tidak bisa menjemput Haru.'Leira kau belum pulang?' - sang Ibu.Leira menempelkan benda tipis itu, memilih du

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 05

    “Mommy! Haru tidak suka, mom selalu tidur diruang tamu!” Leira mengusap matanya dan menatap ke arah sumber suara, dia segera merapikan pakaiannya dan berjalan mendekati Haru dan Ibunya, dia tidak tahu jika ini akan membuatnya lebih kacau. Lagi-lagi dirinya bertindak seperti anak kecil, dia mengabaikan jika dirinya adalah seorang Ibu, Leira mendekati putranya, tersenyum dan mencoba membuat putranya tidak marah lagi padanya. “Haru sudah datang? Maaf, Mom janji--,” “Janji tidak akan melakukannya lagi? Mom selalu seperti ini, bagaimana Haru bisa tenang jika tinggal bersama Ibu?” Ucap Haru, walau putranya begitu sering memarahinya, ketahuilah dia berusaha bersikap dewasa di usianya.Leira menatap kearah Ibunya, meminta bantuan untuk sedikit membuat Haru berhenti memarahinya, menyadari hal itu sang Ibu segera menggenggam tangan Haru, membawanya ke dalam kamar.“Haru bilang ingin menunjukkan gambarmu, sekarang Ibu ingin melihatnya.” ucap Nyonya Song, dia me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 06

    Dia menghela nafas, bohong jika perasaan kecewa terhadap ibunya sudah hilang, tetap saja jika saat itu Ibunya tidak mendesak Nam Jun untuk menemuinya dan membuat dirinya jatuh cinta, mungkin saat ini Leira tidak akan membenci siapapun, dan akankah dirinya bisa percaya lagi untuk mencintai seseorang?“Untuk saat ini atau bahkan beberapa tahun kedepan, aku hanya berharap Haru selalu bersamaku.” ucapnya, Leira meninggalkan ruang tamu dengan box berisi naskah, dia meletakkan benda itu di ruang perpustakaan mini miliknya.Kakinya terhenti saat melihat Haru yang terdiam di dalam kamar, Leira melihat dari cela pintu dan mencari tahu apa yang sedang putranya lakukan.“Apakah menyenangkan mempunyai Daddy? Haru ingin memiliki Daddy.” Samar-samar Leira mendengar itu, dia mengurung untuk melangkah masuk kedalam, ucapan Haru mengoreskan luka pada hatinya. Leira tahu, sekeras apapun dirinya mencoba menjadi ayah dan ibu untuk Haru, tetap saja tidak akan bisa disamakan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 07

    Pukul sebelas siang, tangan Leira menuntun putranya masukin kantornya, sorotan mata Haru begitu berbinar setiap kali langkah kaki menelusuri ke seluruh sudut, menatap kagum dengan apa yang sedang dia lihat. Leira terburu-buru untuk menghindari satu orang, tentu saja Nam-jun. Berharap tidak pertemuan yang harus membuat Haru melihatnya dan Leira tidak yakin apa yang akan dijelaskan pada putranya. Rencana awal Leira tidak ingin datang ke kantor untuk menyelesaikan naskah tapi karena Tuan Han memerintahkan untuk datang. Dia tidak bisa memberikan alasan apapun. “Mom, aku tidak tahu jika kantor Mom begitu besar.” ucap Haru, dia juga begitu senang dan rasa ingin tahunya begitu tinggi sekarang, dia ingin mengenal semua yang ada disini. “Suatu hari Haru juga akan mendapatkan kantor lebih besar dari ini.” ucap Liera, dia sengaja mengambil waktu disaat jam istirahat, selain kantor yang tidak terlalu ramai, waktu yang baik untuk menghindari pria itu.“Kapan itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 08

    “80% Tuan, aku akan segera menyelesaikan sebelum tanggal penyerahnya.” ucap Leira, sebenarnya diri belum mencapai angka itu, tapi dia tidak ingin mendengarkan Tuan Han untuk membiarkan dirinya menerima semua itu. “Leira, tinggal tiga hari lagi. Aku sudah sering mengingatkan kamu bukan? Berhentilah menerima naskah lebih dari yang aku katakan, jika seperti ini—Aku tidak bisa melepaskanmu.” Leira terdiam, apakah sudah waktu untuk mengundurkan diri? Kenapa? Selama ini dia sudah melakukan sebaik mungkin walau terkadang Leira jarang datang ke kantor dan memilih bekerja di rumah.“Tuan Han, aku pastikan kedepannya—,”Tuan Han memberikan sebuah dokumen pada Leira, membuat kebingungan itu semakin terlihat di wajah wanita itu, apalagi Leira tahu, Tuan Han tidak pernah berbohong dalam berbicara.“Kamu akan dipindahkan di Group Choi mulai minggu depan.” ucap Tuan Han, dia memberikan dokumen memindahkan Leira, walau dia berat melepaskan ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 09

    Malam harinya, Tepatnya setelah Leira meninggalkan rumahnya pada pukul 8 malam, butuh perjuang untuk keluar dari rumah. Leira juga sampai minta sang Ibu untuk menemani Haru.Kakinya melangkah dipertengahan malamnya kota Seoul, pusat kota memang tidak pernah sepi dari pejalan kaki, ada banyak sekali pertunjukkan jalan yang dilakukan para remaja. Entah itu dance cover atau pertujukkan sulap dan lainnya. Sudah lama Leira tidak berkeliaran dimalam hari, dia menghirup udara dimalam itu dengan senyumannya.Dia sudah berjanji pada Mira untuk membicarakan tentang perpindahannya ke Group Choi sekaligus mereka berdua akan minum bersama, tapi dengan batas yang normal, tidak sampai mabuk dan fokus pada tujuan mereka yaitu merayakan perpindahan Leira.Mira yang sudah sampai dahulu melambaikan tangannya pada Leira yang mulai dekat ditempat dimana mereka bertemu. “Hei, Leira. Come Here!”Leira tersenyum, dia mengurungkan niat untuk ikut

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 10

    Alisnya terangkat, Leira mengurungkan niatnya untuk kembali meneguk gelas miliknya, apakah dirinya butuh persetujuan Mira? Padahal jelas jika penawaran yang pria itu berikan benar-benar diluar harapan Leira, dalam artian gaji yang dirinya harapan sudah ada didepannya.“Ini demi kebaikanku Mir,” ucapnya, Leira tidak bisa berbohong jika dirinya merasa tidak nyaman saat tatapan dari tempat lain begitu mengusiknya, kenapa harus terus bertemu dengannya? Apakah kota Seoul sesempit itu?“kebaikanmu? Apakah masih ada hal yang ingin kamu dapatkan?” Mira bertanya, dia gadis yang suka bertanya dan keingintahuannya begitu tinggi, seorang yang tidak pandai berkencan dan begitu menyukai kedamaian.Leira tidak tahu hal apa yang membuat keduanya bisa bertemu dan berteman hingga saat ini, tapi itu adalah sebuah takdir, dimana hal tak terduga selalu datang diwaktu tertentu.“Tentu, seperti sekarang waktunya—untukku mematangkan segala kebutuhan Haru, menja

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13

Bab terbaru

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 15

    Beberapa hari berlalu.Kehidupan tetap berjalan seperti biasanya, Liera pikir setelah pindah ke Group Choi, hidupnya akan selalu bertemu dengan pria itu, tapi—nyatanya tidak.Sejauh ini, setelah lima hari dirinya bekerja di gedung ini, dia tidak pernah bertemu dengannya, bisa di katakan Liera nyaman bekerja disini, dia juga tidak bertemu dengan mantan suaminya.Ex Husband.Setidaknya hidupnya tidak benar-benar buruk, mungkin ini sebuah takdir baik, setelah dia terluka dan mendapatkan penghianatan, kini Tuhan sedang berbaik hati padanya, memberikan kehidupan dan pekerjaan yang sesuai, terutama fasilitas dan tidak lupa gajinya.Dimana dia bisa menyisihkan lebih banyak untuk masa depan Haru."Nona Song? Hari ini seluruh divisi akan melakukan rapat pertemuan, apakah anda sibuk?" Tanya seseorang yang datang keruangan Liera, dia berdiri tepat di depan meja kantor Liera.Liera mengangkat wajahnya, melepaskan pekerjaan sementara, menatapnya dan memberikan bungkuk hormat padanya, karena di kan

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 14

    Perjalanan ke pantai.Selama perjalanan hanya ada pertanyaan yang keluar dari mulut kecil Haru, seperti biasanya pria kecil itu banyak bertanya dan Liera? Dia hanya terkadang menjawabnya dan terkadang diam. Mencoba tetap fokus mengemudi tapi dia tetap juga fokus mendengarkan Haru, sampai akhirnya mobil itu terparkirkan dengan rapi, Liera dan Haru keluar secara bergantian.Wanita itu membawa tas besar dengan sebagain dari isinya adalah punya Haru, siang hari dimana matahari rasa begitu terik saat kaki keduanya menginjak pasir putih, suasana kali ini cukup ramai. Mengingat ini adalah akhir pekan.Siapapun akan berkunjung kesini, apalagi ini akhir penghujung musim panas dan akan segera datangnga musim semi.Terlihat sangat jelas wajah bahagia Haru ketika tangannya masih bergandengan dengan ibunya, dia melihat pantai dan suasana dengan tatapan tidak percaya, kesini lagi setelah sekian lama, tentu saja dia sangat senang dan tidak akan menyia-siakan kesempatan ini, sebisa mungkin dia akan

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 13

    Keesokan paginya.Liera bangun lebih awal karena nada dering ponselnya dan bisingnya suara bell apartemennya, dia mengusap matanya, lalu menyingkirkan selimut di tubuhnya, melihat siapa yang berkunjung di akhir pekan ini, dia mengintip siapa melalui layar monitor. Bola matanya langsung terbuka lebar, sungguh dia dengan terburu-buru langsung membukanya dan mengabaikan dirinya yang begitu kacau, dia belum sempat mengganti pakaiannya."Mom? Ada apa? Kenapa lama sekali membuka pintu dan bahkan mom tidak menjawab panggilan dari nenek." Ucap Haru, putranya sudah berdiri di depan pintu, dengan tatapan bingung bersama ibunya Liera.Hanya memberikan memberikan menggelengkan kepalanya, dari cari Liera berdiri sudah pasti semalam wanita itu minum, dengan singkat wanita itu memutuskan membawa masuk Haru, pria kecil itu bisa marah jika tahu ibunya kembali meminum."Haru meminta cepat pulang, dia mengatakan kamu sudah menjadi akan mengajaknya jalan-jalan hari ini." Ucap ibunya Liera, dia melepaska

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 12

    'Pak Ceo? Bagaimana dia—,' "Tiba-tiba menghubungiku, katakan. Kenapa kamu bisa berakhir seperti ini?" Tanya Sean, pria itu memang datang kesini karena khawatir, dia tahu jika ini sangatlah bukan haknya, entahlah hal apa yang membuatnya bisa berakhir berada di sini. Liera terdiam, dia tidak bisa mengatakan hal apapun, siatuasi apa ini, tangannya di menggenggam erat oleh mantan suaminya di hadapannya ada pak ceo, dimana dia akan mulai bekerja di bawah naungan Group Media T. "Maaf, maafkan saya. Hal itu—," Sean hanya menghela nafas, dia terkejut melihat pria yang berdiri tepat di belakang Liera, pria itu—yang sering mengganggu Liera dan kini dia menggenggam tangan wanita itu? "Maaf, tapi anda tidak bisa memaksa Nona Song. Aku bisa mengantarnya pulang." Ucap Sean, dia memutuskan melepaskan tangan Liera dari genggaman pria itu, menarik wanita itu untuk menjauh darinya dan berdiri di belakang dirinya. Jun hanya menatap tidak percaya, dia mengenal pria yang kini membawa Liera menjauh, hanya

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 11

    Sampai tanpa sadar tengah malam sudah waktunya. Jalanan kota semakin dipenuhi oleh banyaknya taksi yang melintas. Dan beberapa toko juga yang memutuskan untuk tutup, kedai-kedai semakin ramai, tidak terkendali jika mulai banyak yang terlarut dalam minuman dengan kadar alkohol rendah. Memang, jika hanya meminum satu sampai dua botol tidak berat, lebih dari itu semua akan mabuk pada waktunya. Jun memperhatikan setiap hal yang mantan istrinya lakukan dengan temannya, pertemuannya dengan seseorang membuatnya tidak fokus, sesekali harus melirik ke arahnya, terkadang dia juga harus menghela nafas. 'Leira, bagaimana aku tidak memikirkanmu.' "Bagaimana jika kita akhirnya pertemuan ini saja? Seperti Tuan Nam juga terlihat lelah, yang terpenting aku sudah menjelaskan dan jika berkenan anda bisa membacanya kembali." Ucap pria yang ada di hadapan Jun, dia memberikan sebuah map coklat, mendorong hingga berhenti di hadapannya. Pria itu mengalihkan pandangannya, memberikan senyuman padanya, lalu men

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 10

    Alisnya terangkat, Leira mengurungkan niatnya untuk kembali meneguk gelas miliknya, apakah dirinya butuh persetujuan Mira? Padahal jelas jika penawaran yang pria itu berikan benar-benar diluar harapan Leira, dalam artian gaji yang dirinya harapan sudah ada didepannya.“Ini demi kebaikanku Mir,” ucapnya, Leira tidak bisa berbohong jika dirinya merasa tidak nyaman saat tatapan dari tempat lain begitu mengusiknya, kenapa harus terus bertemu dengannya? Apakah kota Seoul sesempit itu?“kebaikanmu? Apakah masih ada hal yang ingin kamu dapatkan?” Mira bertanya, dia gadis yang suka bertanya dan keingintahuannya begitu tinggi, seorang yang tidak pandai berkencan dan begitu menyukai kedamaian.Leira tidak tahu hal apa yang membuat keduanya bisa bertemu dan berteman hingga saat ini, tapi itu adalah sebuah takdir, dimana hal tak terduga selalu datang diwaktu tertentu.“Tentu, seperti sekarang waktunya—untukku mematangkan segala kebutuhan Haru, menja

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 09

    Malam harinya, Tepatnya setelah Leira meninggalkan rumahnya pada pukul 8 malam, butuh perjuang untuk keluar dari rumah. Leira juga sampai minta sang Ibu untuk menemani Haru.Kakinya melangkah dipertengahan malamnya kota Seoul, pusat kota memang tidak pernah sepi dari pejalan kaki, ada banyak sekali pertunjukkan jalan yang dilakukan para remaja. Entah itu dance cover atau pertujukkan sulap dan lainnya. Sudah lama Leira tidak berkeliaran dimalam hari, dia menghirup udara dimalam itu dengan senyumannya.Dia sudah berjanji pada Mira untuk membicarakan tentang perpindahannya ke Group Choi sekaligus mereka berdua akan minum bersama, tapi dengan batas yang normal, tidak sampai mabuk dan fokus pada tujuan mereka yaitu merayakan perpindahan Leira.Mira yang sudah sampai dahulu melambaikan tangannya pada Leira yang mulai dekat ditempat dimana mereka bertemu. “Hei, Leira. Come Here!”Leira tersenyum, dia mengurungkan niat untuk ikut

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 08

    “80% Tuan, aku akan segera menyelesaikan sebelum tanggal penyerahnya.” ucap Leira, sebenarnya diri belum mencapai angka itu, tapi dia tidak ingin mendengarkan Tuan Han untuk membiarkan dirinya menerima semua itu. “Leira, tinggal tiga hari lagi. Aku sudah sering mengingatkan kamu bukan? Berhentilah menerima naskah lebih dari yang aku katakan, jika seperti ini—Aku tidak bisa melepaskanmu.” Leira terdiam, apakah sudah waktu untuk mengundurkan diri? Kenapa? Selama ini dia sudah melakukan sebaik mungkin walau terkadang Leira jarang datang ke kantor dan memilih bekerja di rumah.“Tuan Han, aku pastikan kedepannya—,”Tuan Han memberikan sebuah dokumen pada Leira, membuat kebingungan itu semakin terlihat di wajah wanita itu, apalagi Leira tahu, Tuan Han tidak pernah berbohong dalam berbicara.“Kamu akan dipindahkan di Group Choi mulai minggu depan.” ucap Tuan Han, dia memberikan dokumen memindahkan Leira, walau dia berat melepaskan ka

  • Mantan Suami Atau Pak Ceo   Bab 07

    Pukul sebelas siang, tangan Leira menuntun putranya masukin kantornya, sorotan mata Haru begitu berbinar setiap kali langkah kaki menelusuri ke seluruh sudut, menatap kagum dengan apa yang sedang dia lihat. Leira terburu-buru untuk menghindari satu orang, tentu saja Nam-jun. Berharap tidak pertemuan yang harus membuat Haru melihatnya dan Leira tidak yakin apa yang akan dijelaskan pada putranya. Rencana awal Leira tidak ingin datang ke kantor untuk menyelesaikan naskah tapi karena Tuan Han memerintahkan untuk datang. Dia tidak bisa memberikan alasan apapun. “Mom, aku tidak tahu jika kantor Mom begitu besar.” ucap Haru, dia juga begitu senang dan rasa ingin tahunya begitu tinggi sekarang, dia ingin mengenal semua yang ada disini. “Suatu hari Haru juga akan mendapatkan kantor lebih besar dari ini.” ucap Liera, dia sengaja mengambil waktu disaat jam istirahat, selain kantor yang tidak terlalu ramai, waktu yang baik untuk menghindari pria itu.“Kapan itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status