Share

Tak sesuai kenyataan.

Hampir setengah jam lebih Dev menatap wajah pucat nan meneduhkan, yang kini terlelap damai di atas ranjang pasien. Lebam di pipi sang gadis menjadi fokus dari manik kelam lelaki berjas navy itu. Setelah beberapa saat, naluri Dev pun tergugah untuk mengulurkan tangannya.

"Ini pasti sangat sakit," gumam Dev, menatap nanar warna keunguan bekas tamparan Monica yang tercetak di pipi mulus Selena. Punggung tangannya mengusap dengan lembut. "Maaf ... karena sudah membuatmu berada di situasi ini."

Merasakan sentuhan di pipinya, kelopak mata yang semula terpejam itu pun perlahan terbuka. Samar-samar Selena melihat wajah yang tidak asing di penglihatannya. Meski agak buram, tetapi dia tentu mengenali wajah berjambang berkharisma itu, yang kini duduk di tepi ranjang dan tak berkedip menatapnya.

"Daddy ...." Suara serak Selena menyebut nama sang ayah mertua.

Dev menarik tangannya dari pipi Selena. "Maaf ... daddy udah mengganggu tidurmu," ucapnya.

Selena menggeleng samar, dan kini dia telah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status