Home / Pernikahan / Mantan Kakak Iparku, Suamiku / Tingkat Profesionalitas

Share

Tingkat Profesionalitas

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2022-09-30 23:10:16

Giandra melirik Amora yang saat ini hanya terdiam, tetapi kepala wanita itu masih tegak. Ada senyum samar yang tidak dapat dilihat oleh orang-orang yang berada di sana.

"Tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa seorang yatim piatu tidak bisa menjadi dokter beasiswa bisa didapatkan dengan berbagai cara yang tentu saja tanpa harus melanggar aturan hukum yang berlaku. Dan lagi menjadi dokter tidak semudah hanya dengan memalsukan dokumen pendidikan.” Giandra kembali menatap ibunya.

"Dia juga berkompeten dengan gelarnya sebagai dokter seperti yang anda tahu bahwa rumah sakit ini adalah yang terbaik tidak mudah untuk masuk ke sini, kecuali mendapatkan rekomendasi dari yang sudah berpengalaman dan tentu saja dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh orang tersebut," lanjut Giandra menjelaskan.

Sofia bungkam, diamnya menunjukkan betapa dia tidak menyangka bahwa putranya akan lebih membela Amora dibanding dirinya. Terlebih hal itu menunjukkan betapa sempit pemikiran Sofia yang berada di k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Dua bersaudara

    Rehan yang sejak tadi diam saja akhirnya bersuara, "kamu berani membentak ibumu sendiri?! Sudah gila ya?! Berani membela orang lain dan mengabaikan ibumu?!" Dia tak merasa tidak terima karena Sofia dibentak-bentak oleh saudara sulungnya."Sudah kubilang di sini adalah rumah sakit. Dan saya adalah penanggung jawab dari tenaga medis yang bertugas untuk melayani pasien yang ada di dalam ruangan itu. Lagi pula, seharusnya yang lebih tua yang jauh lebih paham, bagaimana harus bersikap dan memposisikan diri di situasi." Giandra menyindir Sofia."Kamu ini benar-benar enggak tahu diri ya! Dia adalah ibu kamu!""Dia ibuku atau bukan, kalau sikapnya salah apakah aku harus tetap membelanya seperti yang kamu lakukan sekarang? Bukankah itu yang dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan?" Giandra melempar kembali ejekan yang Sofia berikan kepada Amora. "Aku yakin keluarga Dwipangga tidak ada yang yatim piatu, tetapi kenapa mereka bersikap seolah-olah tidak pernah dididik? Mereka yang memiliki k

    Last Updated : 2022-09-30
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Hubungan yang Ambigu

    Namun, dia tidak bisa melakukan apapun terlebih saat ini dia sedang berhadapan dengan putra sulungnya. Sofia tidak mungkin tidak tahu bahwa rumah sakit ini memang yang terbaik terlebih jajaran tenaga medis yang berada di dalamnya juga bukan orang biasa.Jika Sofia menganggap remeh Amora, tidak ada bedanya dia juga melakukan hal yang sama untuk Giandra dan semua dokter hebat yang ada di rumah sakit ini.Sementara itu, Giandra yang merasa sudah selesai dengan tugasnya hendak berbalik pergi.Setelah menunggu beberapa saat Amora dan beberapa dokter lainnya keluar dari ruangan pasien. Dia kembali bertatap muka dengan Sofia dan mantan suaminya. Namun, kali ini dia tidak lebih dari 3 detik saat bersitatap dengan mereka dan melanjutkan langkahnya."Dasar wanita licik! Dia pasti senang karena sudah mendapat pembelaan dari Giandra!" Sofia kembali menggerutu setelah kepergian Amora.Sementara itu, Amora masih mendengar sayup-sayup apa yang dikatakan oleh mantan Ibu mertuanya, tetapi dia tidak me

    Last Updated : 2022-09-30
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Amarah Amora

    Saat ini Amora sudah berada di rooftop. Di sebuah bangku panjang dia duduk sambil menatap hamparan langit dan landscape kota Singapura yang tampak gedung-gedung pencakar langit."Aku tidak tahu kalau kamu harus bersusah payah naik tangga untuk sampai ke sini." Tanpa aba-aba, Giandra menyeletuk. "Apa gunanya ada lift?"Amora terperanjat karena suara khas dari lelaki itu. Dia menoleh ke sumber suara dan mendapati Giandra berdiri sambil melipat tangan di depan dada. "Kenapa dokter ada di sini?"Giandra menghela panjang kemudian menurunkan tangan seraya melangkahkan kaki mendekat ke arah wanita itu. "Kenapa harus menyendiri di tempat seperti ini hanya untuk bersedih karena masalah tadi?"Amora berdecih sinis kemudian melengos. "Kalau dokter hanya berniat untuk mengejek saya seperti yang dilakukan oleh keluarga Dwipangga yang lainnya lebih baik hentikan. Suasana hati saya sedang buruk jadi daripada saya mengamuk kepada dokter mending dokter pergi saja."Giandra tampak terkejut, dia tidak m

    Last Updated : 2022-09-30
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Perkelahian

    Saat air mata Amora menetes detik berikutnya Giandra menarik tubuh wanita itu ke dalam dekapannya. Dia mengusap punggung mungil Amora dengan penuh perhatian. "Maaf," katanya dengan lirih."Aku benci padamu karena kamu adalah keluarga mereka!""Maaf.""Selamanya Aku tidak akan memaafkan mereka yang menghinaku!""Maaf."Amora tidak lagi mengatakan apapun dan sekarang hanya tinggal Isak tangisnya yang menderu."Aku berjanji kepadamu untuk membalaskan setiap amarah dan luka yang ada di dadamu. Semua penghinaan ini, semua cacian dan apa yang membuat kamu menderita sampai sekarang, aku akan membantumu untuk membalaskannya." Giandra berkata dengan sungguh-sungguh, tatapannya yang dingin dan penuh intimidasi itu adalah bentuk keseriusannya."Tapi mereka adalah keluargamu.""Sudah kubilang, aku hanya menyandang nama belakang mereka saja. Kamu tahu sendiri kalau aku sudah lama hidup dengan berpikir bahwa aku hanyalah satu-satunya Dwipangga yang tersisa di dunia ini."Bab 64Pertarungan EmosiSa

    Last Updated : 2022-09-30
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Penyesalan Amora

    "Harusnya kamu ngaca! Apa kamu belum sadar juga setelah bertahun-tahun lamanya?!" Tangan Giandra menunjuk ke Amora, sementara tatapan itu masih menjurus kepada adiknya. "Apa yang sudah kamu lakukan kepada Amora, dan apa yang kalian lakukan dengan semua penghinaan itu! Apa belum cukup juga hah?!" Amora yang hendak melerai kini terdiam membeku. Dia tidak pernah melihat Giandra semarah ini, terlebih sekarang yang sedang dilawan oleh dokter itu adalah mantan suaminya. ini situasi yang sangat buruk, tetapi dia sendiri bingung harus melakukan apa. "Kau memilah wanita murahan itu?! Memangnya kau tahu apa tentang kami hah?! Hidupmu selama ini dalam pelarian dan seolah-olah menjadi orang yang paling benar dan mengabaikan keluarganya seperti keluarga penjahat!" Rehan berkata dengan emosi yang berapi-api. "Ini dia masalahmu dan ibumu pada seru kalian tidak pernah sadar dengan kesalahan kalian sendiri dan selalu melihat kelemahan orang lain untuk dijadikan pelampiasan! Sampai kapan kamu harus b

    Last Updated : 2022-09-30
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Keluarga Kecil

    Bohong. Kalimat terakhir yang diungkapkan oleh Amora itu akan sangat sulit bagi dirinya untuk diwujudkan. Rasa benci dan dendam sudah begitu mengakar dalam dirinya terhadap keluarga Dwipangga.Baru saja Rehan membuka mulutnya, Giandra lebih dulu berbicara, "apa yang kamu tunggu? Pergi dari hadapan kami sekarang.""Kenapa aku yang harus pergi? Agar kalian bisa bermesraan lagi seperti tadi?" balas Rehan sinis.Amora mendesak frustrasi. Rehan benar-benar dungu. Sulit sekali untuk membuat lelaki itu percaya dengan ucapannya.Giandra juga merasakan hal yang sama dia benar-benar muak dengan sikap adiknya yang tidak pernah dewasa. Karena itulah, dia lebih memilih untuk menarik tangan Amora dan membawanya pergi dari tempat itu menghilang dari hadapan Rehan.Melihat itu tentu saja membuat Rehan merasa jengkel. Terlebih sudut bibirnya yang mulai menunjukkan memar dan darah semakin menyulut emosinya."Mereka berdua benar-benar kurang ajar! Biasa aja apa yang akan aku lakukan kepada kalian!"Sete

    Last Updated : 2022-10-02
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Penghinaan Mantan Mertua

    Sedari tadi dirinya memang hanya berdiri setelah melangkah beberapa kali dari pintu. Terdiam seperti orang bodoh melihat kesenangan orang lain dan tanpa sadar ada perasaan iri ketika melihat mantan sahabatnya itu bercanda ria dengan sang putra.Olivia yang sekarang memang terlihat lebih bahagia dari 5 tahun yang lalu dan tentu saja hal itu didapatkan dengan kehadiran seorang putra manis bernama Oliver. Tanpa disadari hal itu membuat Amora berandai-andai. Jika saja dulu bayinya selamat pasti akan berusia sama seperti Oliver dan memiliki sisi imut dan menggemaskan seperti anak itu."Apa yang kamu lakukan di sana?" Teguran itu berasal dari Sofia.Amora mengerjapkan matanya, dalam hati dia memaki diri sendiri lantaran bersikap bodoh di hadapan keluarga Dwipangga."Oh maaf mengganggu waktunya sebentar saya datang untuk memeriksa pasien." Dia Menuju ke ranjang Erlangga.Sofia memasang ekspresi masam ketika Amora mendekat ke arah suaminya. Sofia dan anggota keluarga yang lain sedang duduk

    Last Updated : 2022-10-02
  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Melepas Stress

    "Aku belum selesai bicara. Ini hanya sudut pandang saja." Kedua tangannya terlipat di dada lalu menaikkan dagu sambil memandang rendah Amora."Terlepas dari kecerdasan otak seseorang mereka yang hanya mengandalkan kemampuan akademi saja akan sulit bertahan di dunia yang penuh dengan persaingan dan selalu bergantung pada kekuasaan. Aku yakin kamu tidak akan lama bertahan di dunia seperti ini."Amora pikir Setelah 5 tahun bebas dari keluarga Dwipangga maka kehidupan selanjutnya adalah tentang ketenangan dan kebebasan ternyata penghinaan itu datang kembali hanya sekarang yang berbeda adalah posisinya."Apakah tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari menghinaku? Apakah hidupku semenarik itu untuk kalian usik dan hina setiap hari?!""Apa katamu?!" Sofia mau buang nafas kasar kemudian beralih menatap menantu, anak dan cucunya.Satu tangan menunjuk tempat di depan wajah Amora."Lihat! Kalian lihat sendiri kan inilah alasan kenapa anak yatim piatu yang tidak pernah dididik oleh orang tu

    Last Updated : 2022-10-03

Latest chapter

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Ghazam

    “Sayang? Udah bangun?"Amora yang baru saja akan membuka matanya dari tidur, sedikit terkejut dengan suara suaminya. Terdengar sangat serak dan dekat. Tatkala ia menoleh, senyum tampan suaminya menyambut dirinya.Giandra tertawa kecil. Laki-laki dewasa yang baru saja kembali dari kantin itu sedang menggendong sang buah hati. Tampaknya juga bayi lucu yang menurun dari ibunya sedang ikut tertidur juga. Terlihat dari mata kecil yang tertutup rapat. Dan bibir yang maju ."Kamu haus nggak?" tanya Giandra sembari berjalan ke arah box bayi dan menempatkan kembali putranya di sana. Kemudian berbalik dan duduk di sisi kanan ranjang rumah sakit istrinya. Rambut lepek di atas dahi ia usap lembut."Sedikit," jawab Amora dengan senyum manis. Senyumnya semakin sumringah ketika Giandra dengan cepat mengambilkan minum untuknya."Mau duduk dulu?" tawar Giandra yang di balas anggukan lemah dari Amora. Setelah mendudukkan diri, barulah Amora meminum air yang disodorkan oleh Giandra."Kamu mau pulang sek

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Trik Murahan

    Giandra benar-benar menjadi ayah dan suami siaga saat ini. Bahkan istrinya saja sampai bosan melihat wajahnya dan berulang kali meminta agar dokter tersebut pergi.“Ini jam istirahat, lebih baik kamu makan siang,” bujuk Amora yang khawatir dengan kesehatan suaminya.“Aku ingin bersama anak kita dulu,” jawabnya.Laki-laki itu menggendong sang buah hati dan memainkan pipi Ghazam yang masih merah. Ia benar-benar dibuat gemas dengan bayi mungil tersebut.Saat tengah menggendong tiba-tiba bayi itu menangis dan membuat Giandra panik bukan main. Amora yang reaksi suaminya lantas tertawa pelan.“Ghazam, lapar, ya?” tanya Giandra seraya menyerahkan bayi tersebut ke Amora.“Makan siang, lalu ke sini kalau sudah tidak ada pasien lagi,” ujar Amora dan dengan terpaksa akhirnya Giandra setuju. Sebelum makan siang Giandra menyempatkan diri mencium kening istrinya terlebih dahulu, lalu pergi.Giandra tampak seperti orang sinting saat ini karena suasana hatinya benar-benar baik. Ia menyapa beberapa pe

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kelahiran sang Buah Hati

    Setelah perceraian Rehan dan Olivia, Giandra dan Amora akhirnya memutuskan meninggalkan keluarga Dwipangga. Awalnya keluarga Dwipangga tidak setuju dan dia bertengkar hebat dengan Sofia. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan kekeraskepalaan Giandra. Dia membawa Amora kembali ke Singapura meninggalkan semuanya di Indonesia.Beberapa bulan kemudian.Amora menahan keluh saat kakinya mulai sakit. Ia tetap kelihatan kuat walau kakinya pegal luar biasa, lagi pula ini adalah salahnya yang ingin berbelanja di saat umur kandungannya sudah memasuki usia sembilan bulan.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Giandra yang sepertinya paham dengan keadaan istrinya tersebut.“Tidak apa-apa, Giandra,” jawabnya dengan tersenyum manis.Laki-laki tampan tersebut menghela nafas berat, ia berjalan cepat hingga membuat Amora terkejut karena wanita itu tidak dapat mengikutinya, tapi tidak lama Giandra kembali dengan membawa kursi plastik.“Duduk dulu,” kata Giandra dan Amora menurut. Laki-laki tersebut berjongkok di de

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kebenaran Randika

    Akhirnya proses perceraian Olivia dengan Rehan berjalan lancar. Tampaknya tidak ada yang merasa sedih atau berat hati jika keduanya berpisah. Sofia malah tampak senang. Jelas saja, karena wanita itu memang sudah lama ingin agar Rehan bercerai dengan Olivia. Sisanya tidak ada yang berkomentar sama sekali.Sementara Oliver yang masih tidak paham kalau kedua orang tuanya sudah bercerai juga santai-santai saja ketika melihat Olivia pergi meninggalkan mansion sambil menyeret dua buah koper. Sepertinya faktor terbiasa ditinggal pergi oleh Olivia membuat anak itu berpikir kalau ibunya pergi dalam rangka melakukan liburan, bukan karena telah berpisah dengan ayah sambungnya.Setelah menanda tangani surat perceraian itu, Rehan tidak pulang semalaman dan baru pulang esok harinya setelah menghabiskan waktu dengan mabuk-mabukan di bar. Ia mabuk bukan karena sedih akan bercerai dengan Olivia, tentu ia juga akan dengan senang hati menceraikan wanita itu jika saja tak ada Oliver yang membuat pria itu

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kecurigaan Olivia

    Olivia masih yakin kalau suaminya itu sedang bersama dengan Anna. Tentu pemikiran ini muncul karena dia merasa Rehan sedang membalas dendam karena dirinya yang tidak pulang beberapa hari guna menghabiskan waktu bersama Randika, dan tentu saja pria itu tidak akan sudi jika hanya berdiam diri di rumah saja dan menunggu kepulangannya. Jadi, memang lebih masuk akal jika Rehan menghabiskan waktunya di luar bersama dengan wanita lain, dan tentu wanita itu adalah Anna. Memang siapa lagi wanita yang saat ini sedang dekat dengan Rehan?Lagi pula, sejak kepulangannya, tidak hanya Rehan yang tak tampak, Anna juga tidak datang ke mansion ini. Sesuatu yang patut dicurigai oleh Olivia.Ketika sarapan tadi pagi pun yang hadir di meja makan hanya Olivia dan kedua mertuanya. Amora dan Giandra absen hadir di meja makan karena alasan kesehatan Amora yang sedang tidak bagus. Wanita itu kembali mengalami mual yang hebat dan membuat Giandra jadi mengambil cuti guna merawat istrinya yang tengah hamil muda i

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Konflik Anna dan Olivia

    Setelah menunggu semalaman sampai pagi tiba, Olivia tidak juga mendapati Rehan berada di mansion ini. Ia curiga kalau pria itu sengaja tidak pulang untuk menghindarinya. Atau bisa saja pria itu memang pergi untuk bersenang-senang dengan wanita lain.“Apa dia menghabiskan waktu dengan dokter itu dan saking senangnya dia sampai tidak berniat pulang lagi? Atau jangan-jangan mereka sudah merencanakan pernikahan?” tanya Olivia kepada diri sendiri.Wajar jika Olivia berpikir begitu, karena malam ketika Anna berpamitan kepada keluarga Dwipangga ini Olivia tidak berada di rumah, wanita itu begitu sibuk menghabiskan waktunya di tempat tinggal Randika. Berada di rumah dengan kehadiran Anna sesekali ke rumah itu, terlebih saat Giandra masih sakit dan cuti bekerja membuat Olivia jadi gerah.Dia beralasan ingin menjenguk Giandra, tapi tujuannya tentu saja untuk mencuri-curi waktu bersama Rehan dan mengambil hati wanita tua itu yang ingin sekali menjadikannya menantu, batin Olivia jika teringat bag

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Mual

    Setelah beberapa hari ini Amora tidak diserang rasa mual yang hebat seperti sebelum-sebelumnya, sekarang rasa mual itu mulai datang lagi. Sejak pagi Amora sudah berkali-kali ke kamar mandi, berusaha memuntahkan isi perutnya. Namun tidak ada yang ke luar selain cairan bening yang terasa pahit di tenggorokannya. Giandra yang tidak tega melihat Amora yang berbaring lemas di ranjang menjadi dilema untuk pergi kerja atau izin libur agar bisa merawat Amora.Giandra akhirnya membatalkan niatnya untuk pergi kerja dan memelepon ke rumah sakit. Sebenarnya sebelum Amora diserang rasa mual yang hebat itu Giandra sudah berpakaian rapi seperti biasanya. Namun, saat ini jasnya sudah tergeletak di sofa di kamarnya, lengan baju yang sudah dikancingnya pun sudah digulung sampai siku, dan dasinya sudah dilepas, bahkan kancing kerah bajunya juga sudah dicopot. Giandra kini bertransformasi menjadi suami yang siaga. Dia memijat tengkuk Amora ketika lagi-lagi perempuan itu merasakan perutnya bergejolak.“Ma

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Peran Ibu

    Randika membolakan matanya saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Olivia. Sebenarnya bukan baru kali ini saja dia mendengar Olivia mengucapkan kata kalau ia ingin cerai dengan Rehan, Randika sudah mendengarnya berulang kali. Tapi, saat ini yanh membuat Randika cukup terkejut adalah karena dari raut wajahnya tampak kalau Olivia tidak main-main dengan apa yang diucapkannya. Wanita itu kelihatan sangat serius dan sudah yakin kalau akan meminta cerai dari Rehan."Kau yakin dengan apa yang kau ucapkan itu, Honey?" tanya Randika dengan kening mengernyit.Olivia mengangguk yakin. Wajahnya terlihat begitu tegas dan tidak sedikit pun tampak kebimbangan atau kecengengan di sana, sangat jauh berbeda dengan Olivia yang ketika pertama kali mengatakan ingin bercerai itu menyampaikan kepada Randika sambil menangis. "Ya, aku sangat yakin," tegas Olivia.Randika bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap ke arah Olivia. Kemudian dia meyakinkan wanita itu untuk memikirkan ulang keputusannya dan

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Cerai

    Sebenarnya Giandra tak punya rencana untuk mengajak Amora pergi ke rumah ibu Anna. Mana mungkin di saat perasaan bersalah yang dideritanya karena merasa telah mengkhianati Amora sebab Anna yang menyatakan cinta kepadanya membuat pria itu mengambil keputusan untuk mengajak sang istri bertemu dengan orang tua wanita itu? Giandra tak segila itu.Namun, entah bagaimana ceritanya, pagi-pagi sebelum Amora mengatakan kepadanya kalau wanita hamil itu ingin makan seblak, sebuah pesan mendarat di handphone nya. Pesan dari Anna.Dokter AnnaPagi Dokter GiandraMaaf jika membuat Dokter tidak nyamanSaya hanya ingin menyampaikan maaf dan terima kasih sekali lagiTerutama untuk AmoraOh iya, tadi saya sudah menyampaikan kepada ibu kalau Amora ingin makan seblakDan Ibu meminta agar Dokter Giandra dan Amora datang ke rumahIbu bilang akan membuatkan seblak sebagai rasa terima kasihSemoga Dokter berkenan menerima kebaikan kamiGiandra menghela napas. Saat pesan itu datang kepadanya, jelas dia tidak

DMCA.com Protection Status