Share

Bab 60

Auteur: Miana
"Kebanyakan orang di Kota Jenara mengenalmu. Meskipun kalian sekeluarga berada dalam kesulitan, mereka tidak akan mengira mantan wanita kaya benar-benar bisa melakukan pekerjaan seperti itu."

"Mereka tidak mau merekrutmu karena takut kamu tidak bisa bekerja di bawah tekanan dan kabur yang cuma akan menambah beban kerja mereka."

"Audrey kita sangat luar biasa."

Aku menatapnya dengan air mata berlinang.

Dorin benar-benar seperti matahari kecil yang selalu menghangatkanku.

Setelah menghiburku, Dorin menarikku ke lantai dansa.

Akan tetapi baru saja berdiri, kami berdua menabrak seorang wanita.

Aku hendak meminta maaf ketika wanita itu tiba-tiba berteriak dengan angkuh, "Siapa kalian!? Tidak punya mata, ya!?"

Dorin adalah wanita dengan tabiat buruk dan setelah mendengar ini, dia pun langsung naik pitam, "Kamu yang tidak punya mata, seluruh keluargamu tidak punya mata."

"Kamu ...." Wanita itu memelototi Dorin dengan marah dan langsung menarik pria yang sedang menelepon sambil bersikap manja,
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 61

    "Mau ngapain? Kita sudah sampai di depan pintu dan semua orang melihatmu. Agak memalukan kalau kamu pergi lagi."Henry tersenyum licik padaku.Aku juga tidak perlu berbalik untuk merasakan tatapan dingin yang tertuju padaku.Aku berbalik dengan kaku dan melihat Zayn duduk di kursi C sambil menatapku dengan tatapan dingin.Aku menggertakkan gigi dan berkata pada Henry, "Bukankah kamu bilang tidak datang dengan Zayn?"Henry berkata dengan geli, "Aku memang tidak datang dengannya, tapi dia datang ke sini lebih dulu."Setelah terdiam sebentar, Henry tertawa lagi, "Kenapa? Audrey, sejak kapan kamu begitu takut pada Zayn? Seingatku dulu kamu begitu mendominasi di hadapannya, bukan?""Siapa bilang kami takut padanya!?"Dorin berteriak pada Henry dengan marah.Kemudian dia meraih tanganku dan berkata, "Ayo masuk, kita tidak boleh membiarkan mereka meremehkan kita."Aku pun masuk ke dalam dengan kaku.Baru kemudian aku menyadari ada kue besar berlapis-lapis di atas meja.Cindy sedang duduk di s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 62

    Aku hendak membantah, kemudian Cindy tiba-tiba berkata, "Sudahlah, Nona Audrey bisa memenangkan hati Kak Henry itu karena dia mampu. Kalian jangan mengkritiknya lagi.""Aduh, kami cuma melakukannya demi Pak Zayn. Kami juga tahu bagaimana wanita ini menindas Pak Zayn sebelumnya.""Benar. Atas dasar apa dia masih bisa muncul di kalangan kita?"Dorin berkata dengan marah, "Apa maksudmu masih bisa muncul di kalangan kalian? Lucu sekali, seberapa mulia kalangan kalian?""Pergi, pergi ... kamu itu nona terbuang dari Keluarga Brighton. Kamu tidak punya hak untuk berbicara di sini. Minggir!"Dorin sangat marah.Aku menggenggam tangannya dan berkata kepada semua orang dengan suara lirih, "Karena tidak ada yang menyambut kami, kami tidak akan mengganggu kegembiraan kalian. Sampai jumpa."Setelah mengatakan itu, aku hendak menarik Dorin pergi.Sejak awal aku tidak ingin terus berada di sini.Henry masih ingin menghentikanku, tetapi saat ini Zayn yang dari tadi diam tiba-tiba berbicara."Seharusny

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 63

    Aku merasa depresi lalu mengerutkan kening sambil melihat Henry tersenyum jahat padaku.Cindy menutup mulutnya dan tertawa, "Aduh, Kak Henry, kenapa sengaja mengincar Nona Audrey?"Cindy tertawa dengan ambigu.Dalam sekejap, aku merasakan tatapan dingin Zayn kembali tertuju padaku.Zayn duduk di hadapanku, tatapan matanya terlihat sangat menindas.Aku menundukkan kepalaku, hatiku merasa sangat tertekan.Henry berkata padaku, "Audrey, kamu pilih katakan sejujurnya atau tantangan?"Aku menatap Dorin dengan tidak berdaya.Dorin merentangkan tangannya ke arahku yang berarti bahwa dirinya tidak bisa membantuku.Yang lain sudah mulai mendesak aku untuk dengan cepat memilih.Aku ragu-ragu dan berkata, "Aku akan pilih mengatakan yang sejujurnya.""Haha ...."Henry tertawa, "Kalau begitu aku akan mengajukan pertanyaan."Aku mengangguk.Henry berkata, "Apa kamu pernah menyukai Zayn?"Hatiku bergetar, tanpa sadar aku menatap Zayn, tapi aku bertemu dengan tatapan mata kejam dari Zayn.Jantungku be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 64

    Jadi ketika Henry bertanya padaku untuk katakan sejujurnya atau tantangan, aku langsung memilih tantangan.Begitu aku memilihnya, aku menyesalinya.Karena aku melihat Henry tersenyum lebih licik.Henry bersandar ke belakang dan tersenyum padaku. "Kamu pilih salah satu pria yang ada di sini lalu berciuman selama satu menit."Suasana menjadi heboh.Dorin sangat marah. "Henry, kamu sengaja menjebak Audrey, 'kan?"Henry merentangkan tangannya. "Botol yang aku putar mengarah ke depannya, aku tidak bisa mengendalikannya. Kalau botol itu mengarah padamu, aku juga akan mengusulkan hukuman seperti itu. Apa maksudmu aku sengaja menjebaknya?"Dorin berkata dengan marah, "Kamu ...."Namun, tidak ada yang mendengarkannya.Semua orang menatapku, menungguku memilih lawan jenis untuk berciuman.Tampaknya mereka semakin heboh dengan tantangan seperti ini.Aku memandang Zayn dengan tenang.Zayn merokok dengan ekspresi tenang di wajahnya, seolah-olah dirinya adalah orang luar.Mungkin, jika aku memilih u

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 65

    Begitu melihatku mendekat, ekspresi Henry berubah."Apa ... apa yang akan kamu lakukan?"Aku mencibir padanya, "Bukankah kamu bilang aku harus memilih pria untuk dicium?""Oh!"Semua orang di sekitarku langsung menjadi energik."Sepertinya karena Pak Zayn mengabaikannya, jadi dia mengalihkan sasarannya pada Tuan Henry.""Tapi lihat, Pak Henry tampak sangat gugup dan bingung.""Lucu sekali, wanita ini menakutkan sekali, bahkan playboy seperti Pak Henry takut padanya."Aku berjalan ke arah Henry dan menatapnya sambil mencibir.Sikap Henry yang gelisah membuatku yakin Henry tidak berani berciuman denganku.Henry ini selalu terlihat tidak takut pada masalah apa pun.Jika tebakanku benar, Henry hanya ingin memanfaatkanku untuk membuat Zayn kesal.Haha, suka sekali bermain-main?Sekarang aku akan menjebakmu sendiri!Aku tersenyum pada Henry. "Ayo, kita berciuman sebentar.""Tidak, tidak, tidak ... kenapa kamu memilihku?" Henry sangat ketakutan sehingga tidak dapat berbicara dengan jelas.Dor

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 66

    Zayn menatapku dan Henry dengan santai.Henry tidak tahan dan mengatakan bahwa Zayn sudah gila, lalu berkata, "Lihat saja, buka matamu dan perhatikan baik-baik!"Saat mengatakan itu, Henry meremas bahuku, lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke arahku.Bahkan lebih dekat dari sebelumnya, aku hampir bisa merasakan napasnya.Aku sudah merasa panik.Namun, Zayn sedang duduk sambil menonton, di sekelilingnya aura menakutkan langsung terasa.Ini membuatku semakin panik.Napas Henry semakin dekat.aku tidak tahan lagi dan hendak mendorongnya menjauh.Namun, aku tidak menyangka dia tiba-tiba mendorongku menjauh dan berkata dengan marah pada Zayn, "Brengsek! Kamu benar-benar gila! Bagaimana aku bisa mencium wanita kalau kamu melihatku seperti ini?"Zayn berkata tanpa ekspresi, "Cium dengan mulutmu.""Kamu gila! Kalau kamu memang tidak mau kita berciuman, katakan saja. Untuk apa kamu menatapku seperti ini?"Hatiku bergetar lalu memandang Zayn dengan heran.Saat duduk, Zayn sebenarnya tidak ingin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 67

    Aku berbalik lalu melihat Zayn dengan wajah muram melalui jendela mobil.Aneh sekali. Bukankah Zayn sudah pulang dengan cinta pertamanya.Setelah melihat wajah suram itu, mungkinkah dia dan cinta pertamanya bertengkar?Saat aku sedang memikirkannya, Henry tiba-tiba tersenyum padaku. "Audrey, Zayn memanggilmu. Bagaimana kalau kamu pulang bersamanya saja?"Aku melirik ke arah Dorin yang sedang mabuk dan tidak sadarkan diri, lalu berkata dengan tegas, "Tidak apa-apa, aku naik mobilmu saja.""Oh ...." Henry tersenyum penuh arti. "Kalau begitu cepat masuk saja."Aku berjalan menuju mobil lagi, klakson berbunyi lagi di belakangku, bahkan lebih terdengar mendesak dari sebelumnya.Aku mengerutkan kening dan bertanya pada Henry, "Apa maunya?"Henry cemberut. "Siapa yang tahu, mungkin sudah gila."Setelah jeda, Henry berkata lagi, "Ayo cepat naik. Kalau kamu ikut denganku, dia tidak akan gila lagi."Aku mengabaikan klakson Zayn dan langsung masuk ke mobil Henry.Begitu masuk, mobil Zayn lewat.Z

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 68

    Aku berhenti lalu menoleh ke arahnya. "Ada apa?"Zayn tidak mengatakan apa-apa, hanya merokok dengan cepat, amarahnya terlihat dengan jelas di antara tatapan matanya.Hatiku merasa tegang.Sepertinya kali ini Zayn bertengkar serius dengan cinta pertamanya.Namun, aku merasa sedikit sedih. Kenapa setiap kali bertengkar, Zayn selalu datang mencariku.Meski aku berhutang uang padanya, aku bukanlah pelampiasannya.Meski dalam hatiku berpikir begitu, aku tidak berani mengatakannya dengan lantang.Bagaimanapun, dia bukan lagi Zayn yang dulu.Aku berdiri dengan patuh, menunggu Zayn berbicara atau dengan kata lain, menunggu Zayn melampiaskan amarahnya.Setelah beberapa saat, rokok di tangannya akhirnya habis.Zayn mematikan puntung rokok di asbak, lalu perlahan menatapku.Hari ini, aura Zayn terlihat begitu kuat sehingga aku tidak berani melihatnya.Tidak lama kemudian, Zayn menghampiri aku.Zayn sudah jauh lebih tinggi dariku, tapi sekarang auranya meningkat, sehingga begitu Zayn berdiri di d

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 643

    Herman tersenyum, "Aku cuma mau memperkenalkanmu, dia adalah Audrey yang merupakan adik Irvin.""Ah! Kamu Audrey?"Perawat itu menatapku, lalu berkata dengan cemas dan penuh semangat, "Irvin sering mengungkitmu di depanku, aku juga sangat ingin bertemu denganmu dan Bibi.""Tapi akhir-akhir ini pekerjaanku sangat sibuk, sibuk bersaing untuk mendapatkan posisi, serta sibuk mencari sumber ginjal untuk Bibi. Jadi aku sama sekali nggak punya waktu untuk menemui kalian.""Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf karena sudah beberapa kali mengingkari janji. Aku juga selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu."Perawat di depanku berkata dengan tulus, yang tidak terdengar seperti sedang berpura-pura.Aku tidak bisa menahan diri untuk berpikir apakah pikiranku terlalu berlebihan?Sebenarnya Sella sama sekali tidak bermasalah, dia memang sangat sibuk sampai mengingkari janji denganku?"Audrey, kamu nggak marah padaku, 'kan?"Saat aku sedang berpikir, perawat di depanku tiba-tiba bertanya deng

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 642

    Setelah tiba di Rumah Sakit Harmoni, aku langsung mendatangi meja resepsionis di bagian rawat inap."Permisi, apakah ada perawat yang bernama Sella di sini?"Perawat itu menatapku, lalu mengangguk, "Benar, ada perawat bernama Sella di sini. Ada apa kamu mencarinya?""Ada masalah pribadi yang mau kukatakan padanya, bolehkah tolong panggil dia untuk bertemu denganku?""Maaf, Nona. Saat ini waktu Sella bekerja, dia sepertinya sedang sibuk.""Kalau begitu aku akan menunggu di sana, tolong kasih tahu aku kalau dia sudah nggak sibuk, terima kasih."Setelah berkata pada perawat, aku duduk di kursi untuk menunggu.Tidak lama kemudian, seseorang memanggil namaku, "Nona Audrey?"Aku tertegun sejenak, aku melihat Herman sedang menghampiriku begitu menoleh.Herman masih mengenakan jas putih, temperamennya terlihat elegan dan lembut. Sepasang kacamata berbingkai emas membuat Herman terlihat seperti orang yang mengetahui sopan santun."Nona Audrey, kenapa kamu datang ke rumah sakit? Apakah kamu data

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 641

    Aku mengabaikannya.Irvin memapahku sambil mengerutkan bibirnya, "Sudahlah, kamu pasti punya kesempatan untuk bertemu dengannya di masa depan. Apa yang kamu takuti?""Minggir!"Aku menepis tangannya dengan marah, lalu berjalan ke depan.Alasan kenapa aku sangat ingin menemui Sella adalah untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada sumber ginjal ibuku.Hanya saja, kakakku sama sekali tidak mengerti.Meskipun aku mengatakan ini padanya, Irvin akan menyalahkanku karena terlalu curigaan dan berprasangka buruk pada pacarnya.Singkatnya, aku sama sekali tidak ingin berbicara dengan Irvin.Otak seseorang yang sudah dibodohi dengan cinta benar-benar sangat menakutkan.Menyebalkan sekali.Irvin mengikutiku sampai ke lantai bawah, dia berlari untuk menarikku saat melihatku terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang, "Apa yang kamu lakukan? Ayo, aku akan mengantarmu pulang."Aku menghempaskan tangannya, "Nggak perlu, kamu pulang sendiri saja!""Huh, apa lagi yang mau kamu lakukan?!"Irvi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 640

    Aku kembali menatap rumah ini.Jika dilihat dari lingkungan rumah ini, Sella sepertinya adalah perempuan yang mencintai kebersihan dan menjalani kehidupan yang elegan.Kalau bukan karena Sella selalu mengingkari janji dan bertindak dengan misterius, aku juga tidak ingin mencurigainya.Hanya saja, sebentar lagi aku akan segera bertemu dengannya!Saat berpikir seperti ini, aku menatap ke arah kamar tidur utama.Hanya saja, aku melihat Irvin berjalan keluar dari kamar dengan ekspresi kecewa pada detik berikutnya.Aku mengerutkan keningku, kurang lebih sudah mengetahui apa yang telah terjadi.Aku menghampiri Irvin, lalu mengangkat sudut mulutku, "Dia nggak ada di dalam, 'kan?"Irvin tidak mengatakan apa pun.Aku mendengus, "Terlihat jelas kalau dia melakukan kesalahan dan nggak berani menemui kita.""Jangan bicara seperti itu."Irvin masih membela wanita itu, "Sella punya urusan mendadak, jadi dia nggak bisa menunggu kita di rumah, dia bahkan meninggalkan catatan untukku.""Dia juga kirim

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 639

    Irvin menyipitkan matanya, lalu menatapku dengan tatapan tidak puas, "Lihatlah, kamu mulai curigaan lagi. Kampung Sella memang di desa pegunungan, tapi itu nggak berarti keluarganya miskin, nggak berarti Sella juga nggak bekerja, 'kan?""Nenek kita juga tinggal di kota yang terpencil, tapi itu nggak berati Ibu miskin, 'kan?"Aku mengerutkan bibirku tanpa mengatakan apa pun.Ucapannya masuk akal juga.Lupakan saja, aku akan mengetahui situasinya setelah naik ke atas.Irvin membeli beberapa makanan ringan dan buah-buahan.Aku mengeluarkan hadiah dari dalam mobil, lalu memasuki apartemen bersamanya.Dekorasi apartemen ini lumayan bagus, seperti dekorasi hotel bintang lima.Kami menaiki lift hingga ke lantai 15.Irvin membawaku ke depan sebuah pintu di ujung koridor.Aku mengira Irvin ingin mengetuk pintu, tapi siapa sangka dia menoleh untuk berkata padaku, "Audrey, ingatlah untuk tersenyum. Jangan pasang ekspresi sedatar ini, kalau nggak Sella akan curiga kalau kamu nggak menyukainya."Ak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 638

    Aku menatap Irvin dengan tatapan curiga, "Akhirnya pacarmu mau bertemu dengan kita? Jangan-jangan kamu nggak bilang padanya kalau kamu membawaku?""Ck!"Raut wajah Irvin langsung memasam. "Lihatlah, kamu meragukan kebaikan orang lain dengan pikiran jahatmu. Aku sudah bilang padanya kalau aku akan bawa kamu untuk menemuinya.""Awalnya Sella bilang kondisinya masih buruk, rumahnya juga sangat berantakan, dia takut meninggalkan kesan yang buruk padamu.""Kemudian aku bilang pada Sella kalau kamu nggak keberatan, baru dia memperbolehkan kita pergi ke rumahnya.""Tapi kamu malah memikirkan hal-hal yang negatif tentangnya lagi."Aku melirik Irvin tanpa mengatakan apa pun.Berdasarkan sikap Irvin yang selalu melindungi pacarnya, semua ucapanku salah di matanya.Lupakan saja, aku hanya ingin menemui Sella untuk memastikan dia tidak bermasalah.Aku berharap Sella benar-benar tidak bermasalah dan tulus menyukai Irvin. Dengan ini, sumber ginjal yang ditemukan kemungkinan besar tidak bermasalah.A

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 637

    Arya berpikir sejenak, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku nggak kenal, kenapa?""Herman bilang Sella adalah adik seperguruannya, jadi aku berpikir kamu kemungkinan mengenal Sella karena kamu berteman dengan Herman.""Aku nggak kenal," ujar Arya. Kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Herman adalah pria yang tampan, jadi ada banyak adik seperguruan yang mengejarnya, aku nggak terlalu memerhatikan hal ini. Mungkin aku pernah bertemu dengan Sella yang kamu maksud, tapi aku nggak punya kesan apa pun pada namanya."Arya tertegun sejenak, lalu bertanya, "Ada masalah apa, Audrey?"Aku menceritakan semuanya pada Arya.Arya terdiam selama beberapa saat, lalu bertanya dengan suara yang berat, "Bagaimana situasi Bibi sekarang?""Kondisi ibuku sudah stabil sekarang, tapi sebelum ini dokter bilang kalau ibuku cuma punya waktu enam bulan lagi. Kalau kami masih nggak menemukan ginjal yang cocok untuk melakukan transplantasi ginjal, ibuku mungkin akan mengalami gagal ginjal.""Jadi aku mau tanya ten

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 636

    Saat aku pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan sebelum ini, aku tidak sengaja melihat Arya sedang berbicara dengan seorang dokter.Setelah dipikir-pikir, dokter yang berbicara dengan Arya sepertinya adalah Dokter Herman.Pantas saja aku merasa Herman sangat familier.Saat itu aku hanya menatap mereka dari kejauhan, jadi kesanku pada Herman tidak terlalu kuat. Tapi tampang dan temperamen Herman sangat menonjol, jadi kurang lebih aku memiliki sedikit kesan tentangnya.Ternyata Herman adalah teman Arya?Apakah Arya meminta bantuan Herman untuk membuat hasil pemeriksaanku yang menunjukkan bahwa aku tidak bisa mengandung?Saat sedang berpikir, Irvin tiba-tiba menarik lenganku, "Kenapa kamu malah bengong? Aku sedang bicara denganmu."Aku menarik diri dari pikiranku, lalu meliriknya, "Kenapa?""Sella jatuh sakit karena ibu kita, jadi aku mau menjenguknya. Apakah kamu mau pergi bersamaku?""Baiklah."Tentu saja aku akan pergi dengan Irvin, karena aku sangat ingin melihat wajah pacar

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 635

    "Ya, kami lulus dari sekolah kedokteran yang sama, saat ini Sella bekerja sebagai perawat magang di rumah sakit kami."Aku ingin bertanya lebih banyak, tapi kakakku menarik lenganku dan berbisik kepadaku, "Apa yang kamu lakukan? Bertanya hal-hal yang lain. Tidak sopan sama sekali.""Dokter Herman sudah membantu Ibu menemukan ginjal yang cocok.""Kamu hanya perlu mengucapkan terima kasih banyak pada Dokter Herman. Kenapa tanya yang lainnya?"Aku melirik kakakku.Apa kakakku pikir mudah untuk menemukan ginjal?Herman tampaknya melihat kecurigaanku.Herman mengeluarkan kartu identitas kerjanya sambil tersenyum padaku. "Nona Audrey, ini kartu identitas kerjaku."Aku melihatnya sekilas.Herman, Dokter Penyakit Dalam, Rumah Sakit Harmoni.Aku menuliskan nama rumah sakit itu dan memuji Herman, "Profesor Herman benar-benar hebat.""Nona Audrey, terima kasih atas pujianmu." Herman menyingkirkan lencana kerjanya dan berkata padaku, "Aku baru saja memeriksakan ibumu secara menyeluruh. Kondisi fis

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status