Share

Bab 240

Penulis: Miana
Aku mengangkat koperku dengan canggung dan menatapnya.

Akan tetapi saat melewatiku, Zayn bahkan tidak menatapku seolah kemarin bukan dia yang memaksaku datang ke perusahaannya dengan gila-gilaan.

Akan tetapi, aku tahu dia tidak akan membiarkanku pergi.

Hanya aku yang tahu betapa gilanya hati yang dia sembunyikan di balik penampilannya yang cuek dan tidak peduli itu.

Akhirnya Zayn masuk ke lift dengan dikelilingi oleh asisten dan pengawalnya.

Hingga pintu lift tertutup, keramaian di aula kembali seperti semula.

Ejekan dan penghinaan terhadapku terus berdatangan.

Resepsionis langsung bersikap agresif dan mengusirku.

Aku mengabaikan mereka dan langsung berjalan ke lift dengan koper.

Resepsionis mendatangiku lagi dan menarikku, "Hei, dasar wanita tidak tahu malu. Aku sudah menyuruhmu keluar, apa kamu tidak dengar?"

Aku menepisnya dan berkata dengan nada dingin, "Kamu cuma resepsionis. Apakah kamu benar-benar mengira perusahaan ini adalah milikmu? Kamu harus tahu batasan dan jangan sok berk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 241

    "Kemarilah!"Dia mengucapkan dua kata kepadaku tanpa mendongak.Aku hendak berjalan sambil menarik koperku.Tiba-tiba dia berkata, "Taruh saja koper itu di sana, tidak ada yang akan mengambilnya darimu."Nada suaranya juga terdengar jijik.Aku tertegun sejenak, lalu meletakkan koper itu di depan pintu dan langsung berjalan ke arahnya.Berdiri di depan meja, aku melihatnya menandatangani dokumen dengan lancar.Belum lagi pria ini tampan, tulisan tangannya juga sangat bagus.Aku berdiri di depan meja untuk waktu yang lama dan dia tidak bersuara lagi.Aku agak kesal dan tidak tahan lagi untuk memanggilnya, "Zayn ...."Aku benci keheningan menunggu seperti ini. Lebih baik dia langsung menjelaskan semuanya atau memberitahuku untuk melakukan sesuatu.Sungguh tidak nyaman bagiku untuk terus menunggu dengan cemas sampai dia mengatakan sesuatu.Zayn pun mendongak.Dia menutup dokumen itu, kemudian bersandar di kursinya dan tersenyum padaku, "Kamu terlambat lima menit. Bagaimana aku harus menghu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 242

    Aku merasa panik dan malu. Ini kantor, mau apa dia?Entah kapan tangan pria itu menyentuh pinggangku dan membelainya.Jari-jarinya begitu membara seolah menimbulkan rasa terbakar dan setiap sentuhannya membuatku menggigil.Aku memegang tangannya dan menatapnya dengan marah, "Zayn, kamu bilang mau aku bekerja!""Menyenangkanku juga disebut pekerjaan, aku juga tidak membayarmu sedikit!"Dia mengatakannya dengan santai dan jelas mengandung penghinaan.Aku tahu apa yang dia sebut 'pekerjaan' tidak akan sesederhana itu.Dia mencium leherku dan suaranya yang tertahan terdengar agak dingin, "Katakan, saat kamu bekerja untuk Yosef sebagai sekretarisnya, dia ada melakukan ini padamu tidak?""Zayn, tolong jangan menganggap semua orang begitu kotor, oke?"Dia mencibir, "Kotor? Kalau begitu, kamu belum pernah melihat yang lebih kotor."Saat berbicara, dia sampai menggigit leherku seolah ingin melampiaskan amarahnya.Aku mendorongnya karena sakit, "Dasar tukang gigit!"Dia menatapku dengan tatapan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 243

    Aku mengerutkan kening, mengapa Zayn selalu berpikir seperti ini?Kalau ada pria lain, aku akan langsung menyuruhnya untuk membawaku ke rumah sakit, meski aku tetap menggila bersamanya sepanjang malam.Aku masih terbaring di meja kerja dan dia merobek beberapa kancing di dadaku, memperlihatkan sebagian besar pakaian dalamku.Aku mencoba untuk bangun dengan malu, tetapi dia menekan bahuku dengan kuat dan menatapku dengan tajam."Katakanlah, kamu tidak akan membutuhkanku kalau ada pria lain, 'kan?""Zayn, bisa berhenti mengacau tidak?"Aku menatapnya dengan pasrah. Aku harus bagaimana baru dia bisa senang dan membiarkanku pergi?Aku semakin tidak bisa memahami emosinya.Dia menundukkan kepalanya untuk mendekat ke arahku dan berkata dengan suara rendah, "Sekarang kamu sudah sadar. Katakan sejujurnya. Kalau saat itu Yosef yang menyelamatkanmu.""Apakah malam itu kamu akan mengatakan kata-kata mengharukan itu padanya dan memintanya membantumu?"Lihat, dia diam-diam bersaing dengan Yosef lag

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 244

    Aku bergerak, hendak meronta dan mendorong pria di depanku menjauh.Akan tetapi, tidak disangka tiba-tiba saja dia mundur sendiri.Lalu mengayunkan tangannya yang kuat dan seluruh tubuhku langsung terguling dari meja.Untung saja aku cukup gesit dan meletakkan tangan di atas karpet untuk mencegahku jatuh tengkurap.Tadi Zayn terlihat marah, tetapi sekarang dia sedang merapikan manset dan dasinya dengan wajah cuek, terlihat seperti pria berpakaian rapi dan terhormat.Sementara diriku, ada beberapa kancing kemejaku terbuka dan kerah meluncur dari bahuku.Kancing celanaku tidak dikancingkan dan ritsletingnya juga dibuka.Benar-benar berantakan.Sebaliknya, Cindy berdiri di depan pintu dengan wajah polos seolah istri yang berbudi luhur dan lemah lembut telah tiba di tempat terjadinya pelecehan.Setelah Zayn mengatur pakaiannya, dia duduk kembali di kursi dengan tenang.Melihat Zayn begitu tenang dan tidak merasa bersalah terhadap cinta pertamanya, aku mengikutinya dan merapikan pakaianku d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 245

    Mataku membelalak.Bagian sekretaris? Bukankah itu tepat di sebelah ruang CEO-nya?Aku yakin dia benar-benar ingin terus mengawasiku bekerja.Cindy tersenyum kaku dan berkata kepadanya, "Kak Zayn, bukankah bagian sekretaris sudah penuh?""Kalau tahu Nona Audrey akan datang, seharusnya aku memberikan posisi ini kepadanya. Lagi pula, pendidikanku tidak setinggi Nona Audrey dan juga tidak punya kemampuan seperti dia."Hiss!Murahan sekali mulutnya.Aku melirik ke arah Cindy dengan jijik.Sungguh. Setelah melihat siapa dia, kamu hanya akan menyadari sifat tidak tahu malu dan rasa jijiknya tidak terbatas.Zayn tidak menatapku dan hanya berkata padanya dengan tenang, "Kamu tidak lebih buruk dari dia. Lakukan saja urusanmu sendiri dan jangan pedulikan dia.""Tapi bagian sekretaris sudah penuh, bagaimana ini?" Cindy bertanya lagi.Aku buru-buru menjawab, "Benar, Pak Zayn, silakan lihat apakah ada posisi lain yang kosong."Zayn segera mencibir ke arahku, "Kalau begitu beri tahu aku dulu, apa ya

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 246

    Aku mengatupkan bibir dan berkata, "Oke, sebaiknya aku akan mengajukan gajiku dulu supaya kamu bisa mempertimbangkannya."Zayn mengangkat alisnya, menatapku sambil tersenyum dan menungguku menyebutnya.Aku menjilat bibirku dan hendak mengatakan 100 juta untuk mencobanya. Akan tetapi saat akan menyebutnya, aku mengurungkan niat dan untuk mengubahnya menjadi, "60 juta. Kuharap gajiku 60 juta sebulan."Aku tidak memiliki pengalaman kerja.Aku telah mencari pekerjaan selama beberapa waktu dan gaji bulanannya adalah 16 sampai 20 juta.Jadi sekarang 'gaji bulanan 6- juta' ini kusebutkan tanpa malu.Saat ini Cindy tiba-tiba berteriak, "Ya ampun, Nona Audrey, bagaimana kamu bisa meminta gaji bulanan sebesar 60 juta?"Sampai Zayn sendiri terkejut.Apa maksudnya?Mungkinkah 60 juta benar-benar terlalu banyak untuk orang yang tidak berpengalaman sepertiku?Takut akan diejek oleh Zayn, aku langsung berubah pikiran, "40 juta juga tidak masalah."Sudut bibir Zayn berkedut. Dia menatapku dan berkata

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 247

    "Tidak," jawabku dengan ekspresi datar.Zayn tersenyum dingin dengan tatapan mengejek di matanya.Kemudian dia mendekati telingaku dan berkata dengan penuh arti, "Selain gaji bulanan 40 juta, kamu masih bisa dapat uang dengan cara lain. Kalau kamu menyenangiku, aku akan kasih lebih banyak uang padamu."Aku melihat senyuman mengejek di mulutnya, lalu langsung mengerti dengan 'mendapat uang dengan cara lain' yang dimaksud olehnya.Huh!Aku sudah mengetahui bahwa Zayn mengendalikanku karena ingin mempermalukanku.Aku mengepalkan tanganku, lalu berkata dengan ekspresi datar padanya, "Terima kasih atas niat baikmu, aku tidak perlu cara seperti itu untuk mendapatkan uang."Zayn tersenyum menghina padaku, "Percayalah padaku, kamu sangat menyukai uang. Kamu pasti akan butuh pekerjaan ini."Dia berkata dengan sangat percaya diri.Aku tidak lagi berdebat dengannya, hanya berkata dengan datar, "Aku sudah tahu jabatanku, gaji serta tunjangan yang kudapat. Kalau Pak Zayn sudah tidak ada urusan lain

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 248

    Gawat, pria ini akan menggila.Zayn mendekatiku sambil tersenyum, tatapan matanya saat menatapku seperti sebuah pisau."Kamu tidak menyukaiku pada tiga tahun yang lalu, kamu juga tidak akan menyukaiku pada tiga tahun kemudian. Apakah kamu tahu aku menganggapmu sebagai apa sekarang?"Aku melangkah mundur dua langkah, lalu menggelengkan kepalaku.Zayn mendekati telingaku, lalu berkata sambil menggertakkan giginya dengan penuh kebencian, "Sebuah mainan ... untuk menghangatkan tempat tidurku."Jantungku tiba-tiba menegang, lalu merasakan rasa sakit yang tidak bisa diabaikan olehku.Aku tersenyum dengan kaku padanya, "Benarkah?"Bola mata hitam Zayn terus menatap wajahku lekat-lekat.Setelah beberapa saat kemudian, Zayn melangkah mundur sambil mencibir. Kemudian dia membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar.Terdapat aura menakutkan di sosok tubuhnya yang tinggi yang membuat orang-orang tidak berani mendekatinya.Suasana di dalam kantor yang besar ini sangat sunyi sampai tidak ada yang beran

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 328

    "Jadi ... apa yang kamu katakan barusan, berarti kamu ... suka aku?"Aku mencengkeram selimut erat-erat, dan pada saat dia berbalik, aku tanpa sadar bertanya.Sebenarnya, begitu pertanyaan itu keluar, aku langsung menyesalinya.Pertanyaan ini, yang tadi terus dia desak, aku selalu menghindarinya. Sudah bertekad untuk tidak menanyakannya.Ironisnya, dalam situasi seperti ini, pertanyaan itu justru keluar dengan begitu mudahnya.Pada akhirnya, hatiku masih belum cukup teguh, bukan begitu?Tubuh Zayn tampak terdiam sejenak.Dia tidak berbalik, suaranya yang dingin disertai sedikit ejekan terdengar, "Suka kamu? Apa itu mungkin?"Setelah dia mengatakan itu, dia pergi, langkah kakinya tanpa sedikit pun keraguan.Pintu luar ditutup olehnya dengan keras, menghasilkan suara yang cukup keras.Aku menundukkan kepala, tersenyum pahit dengan rasa sedih.Jadi, pertanyaan itu memang seharusnya tidak dilontarkan, 'kan?Mengingat bagaimana dia pergi dengan penuh emosi, aku mentertawakan diri sendiri. N

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 327

    "Kenapa tidak bertanya?"Tangannya makin berlebihan, dengan cerdik memancing sarafku.Pelan-pelan, aku merasa wajahku mulai memanas. Tubuhnya yang tadinya dingin kini terasa seperti membara.Aku yang berada di pelukannya, meskipun saraf tegang, kakiku lemas, hampir tidak mampu berdiri.Aku mencengkeram kerah bajunya, seluruh tubuhku hanya ditopang oleh kekuatan di pinggangku.Dengan susah payah, aku membuka mulut, "Ti ... tidak ada alasan, aku ... aku memang mau tidur."Mata hitamnya yang dalam menatapku lekat-lekat, mendesakku terus-menerus, "Kita bicara dulu baru tidur. Ayo, katakan padaku, apa sebenarnya yang mau kamu tanyakan tadi?"Nada suara berat dan lembut itu, seolah membawa daya tarik tersendiri, menyeret hatiku ke jurang yang makin dalam.Aku melihat ke dalam matanya yang dalam, hatiku terus bergetar.Tubuhku melemah oleh sentuhannya yang lembut.Dengan hampir memohon, aku berkata kepadanya, "Bisakah kamu berhenti seperti ini? Topik tadi, aku benar-benar tidak mau bahas lagi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 326

    Dorin kembali berbicara denganku tentang beberapa hal sehari-hari, bahkan menanyakan tentang kondisi bayiku.Saat berbicara tentang bayi, aku perlahan melupakan kebingungan tadi.Aku memberitahukan Dorin bahwa sebelum perutku mulai terlihat besar, aku akan mencari kesempatan untuk meninggalkan Kota Jenara ini.Dia bilang saat itu nanti, filmnya juga sudah selesai, dan dia akan membantuku mencari jalan.Setelah mengobrol dengan Dorin, waktu sudah hampir pukul satu dini hari.Zayn belum juga kembali, atau mungkin, malam ini dia menemani Cindy di rumah sakit.Aku mematikan lampu dan masuk ke dalam selimut.Aku merasakan kasur suite presidensial yang besar dan lembut.Walau begitu, mungkin karena suasana hati yang tidak merasa aman, aku tidur dengan sangat gelisah.Aku terus-menerus terbangun beberapa kali, Dalam selang waktu belasan hingga dua puluh menit, aku selalu terbangun.Aku menghela napas dan mengambil ponsel sambil menggulir layarnya.Setelah sekitar setengah jam, mataku mulai te

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 325

    Aku terpaku menatap wajah itu, sampai-sampai lupa bernapas.Pria itu mengenakan kostum tradisional. Terlihat alisnya yang tebal melengkung, matanya bersinar tajam, dengan rambut yang diikat tinggi dan dihias mahkota giok.Di bahunya tersampir mantel berbulu rubah, melengkapi wajahnya yang tampan luar biasa. Penampilannya memang memancarkan keanggunan tak tertandingi.Aku tertegun cukup lama sebelum akhirnya mengenali dia sebagai Arya.Melihat aku terpesona, Dorin di sampingku tertawa. "Audrey, kamu ini mata keranjang. Lihat pria tampan saja sampai matamu tidak bisa berpaling."Aku langsung memerah, lalu menatapnya dengan kesal, "Jangan asal bicara. Aku cuma butuh waktu untuk mengenali dia adalah Pak Arya.""Haha, Pak Arya memang tampan baik dalam kostum tradisional maupun pakaian modern. Tidak kalah dengan Zayn-mu, 'kan?"Arya tiba-tiba muncul di panggilan video kami. Suara Dorin masih terdengar di samping, tetapi sosoknya menghilang dari layar.Sekarang, di layar video hanya ada Arya,

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 324

    "Maaf, Kak Zayn, aku ... aku selalu ganggu kalian. Maaf ...."Cindy berkata sambil air matanya terus mengalir.Tampangnya yang lemah dan menyedihkan itu jelas terlihat tidak dibuat-buat.Zayn terburu-buru menghiburnya, "Jangan berkata begitu. Kamu jatuh sakit, itu juga bukan keinginanmu.""Maaf, Kak Zayn ... ah, sakit sekali, Kak Zayn, dadaku sangat sakit. Apa yang harus kulakukan ...."Cindy menangis, tampak sangat kesakitan.Zayn segera menggendongnya dan berkata dengan suara rendah, "Aku akan bawa kamu ke rumah sakit sekarang."Dia dengan tergesa-gesa menuju pintu lift.Setelah berjalan beberapa langkah, dia berbalik dengan gelisah menatapku, "Tunggu aku kembali."Aku menggigit bibir tanpa berkata apa-apa, tetapi hatiku terasa seperti ditusuk, sangat menyakitkan.Zayn menatapku dalam-dalam, lalu membawa Cindy masuk ke dalam lift.Sampai bayangan mereka menghilang di pintu lift, aku baru bisa memaksakan senyum kaku, dan air mata yang kutahan akhirnya jatuh juga.Saat itu, Henry tiba-

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 323

    "Zayn, sebenarnya aku ....""Kak Zayn!"Aku baru saja membuka mulut ketika suara lembut nan manis tiba-tiba terdengar dari belakang pria itu.Tubuhku langsung membeku, dan getaran hati yang kurasakan tadi seketika menghilang tanpa jejak.Aku tersenyum pahit pada diriku sendiri.Bagaimana bisa aku lupa kalau ada Cindy?Barusan aku hampir saja kehilangan akal di bawah suara rendah dan lembut Zayn, hampir membuka hati padanya.Zayn tetap menatapku dengan dalam.Aku mendorong dadanya pelan, mengingatkannya dengan suara rendah, "Nona Cindy sudah datang.""Audrey!"Zayn mengerutkan alisnya dan dengan keras kepala berkata, "Jawab dulu pertanyaanku tadi!""Lalu, apa yang mau kamu dengar? Katakan saja."Aku menatapnya.Tatapan kami bertemu. Matanya gelap dan dalam, hingga akhirnya secara perlahan muncul secercah sikap dingin."Apa maksudmu?"Aku menundukkan kepala, berkata datar, "Tidak ada maksud apa-apa. Aku cuma mau bilang, apa pun jawaban yang mau Pak Zayn dengar, itulah yang akan kukatakan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 322

    Uh ....Henry berkata dengan kesal, "Baiklah, aku kalah bicara. Aku mau kembali ke kamar untuk tidur."Dia berbalik dan berjalan beberapa langkah, lalu sepertinya teringat sesuatu dan buru-buru menoleh, mengingatkan Zayn, "Jangan lupa belikan aku mantel kulit, ya.""Uangnya sudah aku transfer ke rekeningmu, beli sendiri."Mendengar itu, mata Henry membelalak, lalu segera memeriksa ponselnya.Beberapa saat kemudian, dia tertawa kecil, "Lumayan, lebih banyak dari yang kupikirkan. Nanti aku juga bawakan satu untukmu, ya.""Tidak perlu." Zayn menjawab dingin tanpa ekspresi.Henry melanjutkan, "Kalau begitu, aku bawakan untuk Audrey saja.""Tidak boleh!" Zayn memotong dengan dingin dua kata.Henry memonyongkan bibirnya, "Kalau tidak boleh, ya sudah. Uang lebihnya bisa kupakai beli yang lain."Setelah berkata demikian, dia langsung kabur ke kamarnya sendiri.Begitu Henry pergi, aku merasa suasana di sekitarku jadi agak menekan.Aku memegang tasku dan mundur dua langkah hingga punggungku meny

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 321

    Aku segera memanggilnya, "Tuan Henry, tunggu sebentar."Henry tertegun sejenak, lalu menoleh ke arahku, "Kenapa, Audrey?""Itu ... kamar aku di mana?"Henry tampak terkejut, "Bukankah ini kamar kamu?"Sambil berbicara, pandangannya jatuh pada tas yang kubawa, dan dia bertanya, "Kamu tidak mau tinggal di kamar ini? Ini adalah satu-satunya kamar suite presidensial yang aku pesan, kamar terbaik di hotel ini.""Tapi, ini kamar Zayn."Henry tertawa kecil, "Kamarnya dia 'kan sama saja dengan kamar kamu? Kalian dulu pasangan suami istri, hal-hal yang harus dilakukan juga sudah dilakukan, kenapa masih dipisah-pisah?"Melihatku mengerutkan kening, dia segera tertawa lagi, "Baiklah, aku tidak canda lagi.""Tapi, aku cuma pesan tiga kamar, kalau kamu tidak tinggal di kamar ini, mau tinggal di mana?""Kalau begitu, aku akan pesan kamar biasa saja."Henry buru-buru menghentikan aku, "Jangan repot-repot, ini hotel terbaik di daerah ini, sudah penuh sejak lama. Aku harus pesan jauh sebelumnya untuk d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 320

    Namun meskipun tidak disukai oleh Keluarga Hale sejak masih kecil, Zayn tetaplah Tuan Muda dari Keluarga Hale. Bagaimana bisa terlibat dengan seorang gadis desa?"Ya, dulu Cindy dari pedesaan. Zayn menjemputnya setelah bercerai denganmu."Setelah mendengar ini, aku merasakan kepedihan di hatiku.Terlepas Cindy adalah orang pedesaan atau bukan, Zayn menceraikan aku karena Cindy."Hei, Cindy sebenarnya cukup menyebalkan, sangat lemah bahkan tidak bisa teriak ataupun berbicara.""Pikiran dan perasaannya begitu aneh sehingga aku harus berhati-hati saat berbicara dengannya.""Aku benar-benar tidak tahu kenapa Zayn bersikeras bersikap baik padanya. Audrey, kamu jauh lebih baik darinya. "Henry berkata dengan ekspresi jijik.Aku menahan ketidaknyamanan di hatiku dan berkata sambil tersenyum tipis, "Setiap orang punya daya tarik masing-masing. Mungkin Zayn hanya menyukai yang itu.""Tidak ...." Henry mengerutkan kening dan berkata, "Menurutku Zayn belum tentu menyukai Cindy, tapi tidak bisa di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status