Beranda / Romansa / Mantan Istri CEO / See You in Bali

Share

See You in Bali

Penulis: DKris
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-21 00:26:22

Keributan yang terjadi di café MoonBuck, antara Ellena dan Riana begitu cepat tersebar. Begitu juga dengan foto-foto Riana yang sedang mabuk dan dipaksa Ayu untuk masuk ke mobil.

Tak dijelaskan dengan pasti alasan keduanya bertengkar ataupun mengapa Riana sampai terlihat sangat mabuk.

Namun, yang menjadi perhatian laki-laki pemilik manik hijau itu, tertuju pada lelaki yang menjadi penengah di antara kedua wanita itu.

Matanya kian lama kian tajam, ketika ia menggulir layar komputernya ke bawah. Di mana, ia melihat bagaimana lelaki di dalam foto merangkul Riana.

Ceklek

Wajah yang masih terlihat tegang dan dingin itu, berpaling ke arah pintu ruangannya yang terbuka. Desahan napas kasar dan rahang yang bergerak malas, menyambut wanita yang baru saja berjalan masuk.

“What are you doing here (Apa yang kau lakukan di sini)?” tanya lelaki itu dingin, seraya menatap malas wani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantan Istri CEO   A Great Show

    Tok tok….“Bu!”Riana yang baru saja selesai berdandan, segera berdiri dan menuju pintu kamar hotelnya. Ia tersenyum saat mendapati asistennya berdiri di depan pintu.Lain halnya dengan Nisa. Wanita itu membuka lebar mulut dan matanya kala melihat penampilan Riana.Atasannya tampak begitu memesona dalam balutan gaun cocktail berwarna solid hitam berbahan polyster fiber kombinasi brokat transparan pada lengan panjangnya, serta konsep longguete skirt (rok pensil dalam bahasa Italia) di bagian bawahnya.Gaun yang sengaja Riana beli di salah satu mall itu, seakan dibuat khusus untuk Riana. Potongannya sangat pas membentuk lekuk sexy tubuh Riana. Detail V-neck yang diberi sedikit aksen bulu burung unta, memperlihatkan belahan dada Riana yang menggoda. Lalu ada highwaist yang semakin mempertegas body gitar spanyol Riana juga perut ratanya.“Ya, ampuuun! Cantik bangeett!!!” seru Nisa sambil berjingkrak l

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-22
  • Mantan Istri CEO   He's a Liar

    Riana menggeret kopernya menuju resepsionis dan mengurus proses check-outnya. Tak lama, Nisa terlihat menyusul Riana sambil menguap dan berjalan malas. Ibunda Evan itu menghela napas dan menggeleng, saat melihat sang asisten yang seperti kurang tidur. “Nis. Tidur jam berapa semalam?” tanya Riana seraya menarik lagi kopernya menuju pintu keluar. “Jam 2, Bu.”“Haihh … aku ‘kan sudah bilang. Kita check-out jam 6.”“Maaf, Bu. Saya belum pernah ke Bali jadi….”“Ya, sudah. Ayo! Taksinya udah datang,” ajak Riana.Keduanya berjalan menuju pintu keluar dan memberikan koper mereka pada sopir taksi yang sudah menunggu. “Pagi-pagi udah seger aja nih. Yang semalam, tenaganya masih kurang besar sepertinya.”Mendengar suara familiar, Riana hanya berpaling sekilas dan kembali melihat sopir yang sedang menata koper di bagasi. “Ud

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-23
  • Mantan Istri CEO   Riana, Fighting!

    “Mas Dimas?” panggil Riana. Ia menatap heran mantan tunangannya itu dan melihat ke sekeliling pintu kedatangan.Ia tak pernah memberitahu Dimas soal keberangkatan ataupun kapan ia akan kembali. Tapi. lelaki itu kini berdiri di depannya. Di pintu keluar bandara. Menunggunya.“Sini. Aku aja yang bawa kopernya. Capek, ya?” Dimas maju beberapa langkah dan mengambil koper Riana.“Ehm … ya, lumayan,” ucap Riana kaku dan canggung. Ia menelan ludahnya dengan berat dan diam-diam mencuri pandang pada lelaki itu.“Nis, apa kamu mau bareng kita?” tanya Dimas pada asisten Riana, setelah selesai ia memasukkan koper ibunda Evan itu ke dalam mobilnya.Nisa segera melambaikan tangannya dan menggeleng. “Tidak usah! Terima kasih, Pak. Saya … naik taksi aja. Terima kasih, terima kasih,” tolak Nisa cepat. Wanita berparas manis itu lantas mengalihkan perhatiannya pada Riana.“Bu

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Mantan Istri CEO   Please, Hear Me Out

    “SUKA TIDAK SUKA, AYAHMU AKAN MENIKAHINYA!!”Evan berjingkat kaget. Bocah itu segera bangun dan merapatkan tubuhnya pada Diane. Dalam pelukan pengasuhnya itu, Evan mengintip sang nenek yang berjalan mendekatinya dengan angkuh.“Kamu ingin seorang ibu, ‘kan? Xian Lie akan menjadi ibumu. Perempuan yang kamu temui di Jakarta, dia bukan ibumu.Dia hanya perempuan yang kebetulan melahirkanmu. Tapi ... dia BUKAN ibumu! Mengerti?! Kalau kau masih ingin jadi anak ayahmu, dengarkan baik-baik perkataanku. Sekarang, jangan banyak tingkah. Cepat habiskan makanmu!”Bibir Evan bergetar. Ia membenamkan wajahnya pada dada Diane. Sedu sedan perlahan terdengar dan berubah menjadi sebuah raungan ketika putra Eric itu melihat, bahwa sang nenek sudah berjalan ke luar dari kamarnya.“Diane … aku mau mommy … aaa … uaaa….”Diane memeluk erat miniatur Eric itu dan menatap kesal ke arah pintu. Di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Mantan Istri CEO   Only Yours?

    RS. Sans Medica“Apa yang terjadi?”Asisten rumah tangga dan sopir pribadi Wendy itu saling berpandangan. Keduanya ragu untuk berucap dan tak berani menatap suami majikannya.“Apa kalian tidak punya mulut, hah?!” amuk Irawan.“Kau ingin tahu?”Irawan mendongak dan melihat ke pintu. Di mana putrinya berjalan gontai mendekatinya sambil menatapnya datar.“Ellena!”“Jangan berteriak padaku!” bentak Ellena balik dengan mata melotot melihat ayahnya.Irawan menatap tajam sang putri. Ia kemudian memberi kode dengan gerakan kepala pada kedua bawahannya, untuk keluar dari kamar rawat istrinya.“Baik, Tuan. Kami permisi,” pamit mbak Na dan segera keluar.“Jangan membuat Papa marah, Ellena!” kecam Irawan tanpa mengurangi ketajaman sorot matanya pada putrinya.Ellena mendengkus. Ia menyeringai reme

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Mantan Istri CEO   In Trouble?

    “Aku kembali ke London. Besok ada rapat penting. Kalau kau memaksa menikah dengan lelaki itu … bersiaplah untuk melihat bagaimana dia akan kehilangan semua yang ia miliki.” Klek Pintu kamar kembali tertutup. Riana memejamkan matanya, lalu mengusap wajahnya yang basah dengan selimut dan menarik napas dalam-dalam. “Eric … apa yang harus aku lakukan agar kau tidak lagi mengusik kehidupanku lagi? Aku sudah lelah dengan semua ini." Di dalam gelap, Riana terus meringkuk di atas petidurannya. Memikirkan semua yang telah terjadi di dalam hidupnya. "Evan ... I'm sorry. Mommy tidak bisa memenuhi janji." Malam bertambah larut, tapi Riana tampak baru saja keluar dari kamar mandinya, walau sudah hampir sejam yang lalu ia masuk ke sana untuk memanjakan tubuh lelahnya di dalam bath tub. Ia duduk di meja rias dan menangkap jejak merah yang ada di lehernya. Matanya terpejam erat, saat mengingat apa yang terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Mantan Istri CEO   Manager Glamorous

    “Mas, punya korek?” tanya pak Yono setelah ia mencegat seorang lelaki ber-hoodie hitam yang sedang berjalan dari arah kediaman Irawan.Lelaki itu menggeleng dan hendak kembali berjalan. Namun, tangan pak Yono dengan cepat mencekalnya.“Ayolah, Mas. Pinjamkan saya. Itu Mas-nya punya rokok. Jadi, pasti punya korek, ‘kan?”Lelaki dengan jaket hoodie hitam dan celana jeans berwarna senada itu, terlihat kesal. Ia menatap datar Yono dan mengambil bungkus rokok yang ia selipkan di kantong celananya.“Aku baru beli ini di toko sana untuk temanku. Kalau kamu butuh korek … itu, di sana ada toko,” tunjuk lelaki itu dengan nada tak suka.Yono melihat arah yang ditunjuk dan menyeringai. “Ini ‘kan perumahan orang-orang kaya, Mas. Masa ada toko kelontong?”“Yang bilang toko kelontong itu siapa? Sono … Mas jalan lurus terus belok kiri. 100-meter ada Alpmart. Mas bisa beli di san

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Mantan Istri CEO   It's Over

    Riana tampak sibuk dengan komputernya. Entah apa yang ia lakukan, hingga tak menyadari ada seorang lelaki sudah berdiri sambil berkacak pinggang di depan mejanya. Toktok…. Lelaki itu mengetuk meja kerja Riana untuk menarik perhatian wanita itu. Benar saja, Riana terkesiap. Ia menoleh dan melihat lelaki yang tengah berdiri itu dan menatapnya. “Mas Dimas? Kok di sini?” “Kenapa? Apa aku gak boleh ke sini?” Riana mengerutkan alis. Ia merasa ada sindiran di balik kalimat yang Dimas ucapkan. “Ya, biasanya Mas Dimas kalau ke sini ‘kan telpon dulu,” sahut Riana, lalu kembali bekerja dengan komputernya. “Trish, apa harus seperti ini? Apa harus, kamu membuat Ellena dipecat dan dipenjara supaya bisa duduk di kursinya ini, hmm?” Tangan Riana yang sedang mengetik sesuatu di komputernya, serta merta terhenti. Perlahan, ia mengalihkan perhatiannya pada Dimas seraya bersandar di kursi kebesarannya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01

Bab terbaru

  • Mantan Istri CEO   Spoiler - Mantan Istri Musuhku

    Diana Arabelle Konrad, yang baru saja kembali setelah menjalani perawatan intensif karena trauma kehilangan suami dan calon bayinya, memutuskan untuk berangkat ke Praiano, sebuah kota kecil yang berada di Amalfi Coast, Italia, setelah mendengar bahwa resort yang didirikan almarhum suaminya terancam bangkrut. DD, begitu ia biasa disapa, bertekad untuk mempertahankan resort yang menyimpan kenangannya bersama almarhum sang suami. Hingga pada suatu hari, tanpa sengaja ia membantu seorang pria tak dikenal yang pingsan dengan wajah yang babak belur. Pria itu kemudian mengaku kehilangan ingatannya. Tak ingin sesuatu terjadi pada lelaki itu, DD memutuskan untuk menerimanya tinggal di resort. “Kau ingin aku membantumu?” “Kau bisa?” “Tentu saja. Tapi, aku mau imbalan.” “Imbalan?” Lelaki yang diselamatkannya itu mengangguk. Senyumnya begitu menawan namun menyimpan sejuta misteri. DD berdehem dan membetulkan duduknya.

  • Mantan Istri CEO   Extra Part End - It's A Girl

    Taman di belakang mansion Jenkins tampak meriah. Balon berwarna putih berada tepat di sisi flower arc dan meja yang ada di sisi kiri taman. Mengambil tema Rustic , gaya yang menghadirkan kesan alami dan didominasi oleh kayu-kayu, batu, tanaman menjuntai, serta lampu-lampu bolam klasik, membawa suasana terkesan akrab. Suami dari para sahabat Riana, tampak berbincang akrab dengan Eric, Sir Edmund, Boby dan ayah Riana, Iwan, Alex, Andrew, DD (adik Dylan) serta kedua asisten Eric. Tak ketinggalan, kedua orangtua Dylan juga hadir. Canda tawa acap kali terdengar disertai ledekan. Begitu riuh dan menyenangkan. Riana yang berada di jendela kamarnya, tersenyum bahagia melihat keakraban yang terjalin. Tak berhubungan darah, namun mereka lebih karib daripada saudara. Yang lebih menyejukkan hatinya, sikap Eric terhadap orang yang baru pertama kali ia temui, tak sekaku dan sedingin dulu. Senyum sudah mampu suaminya urai walau hanya setipis kain. Putranya j

  • Mantan Istri CEO   Extra Part - Not For You

    “Whoahhh … ini rumah apa istana? Gede amat?”Mata dan mulut Ayu terbuka. Kakinya berjalan melambat, seiring memandang ke sekelilingnya. Rumah mewah bergaya klasik Victorian dengan warna emas yang mendominasi, benar-benar membuatnya tak bisa menahan kekaguman.“Hei, sudah ayo jalan. Kita sudah ditunggu Riana,” desak Alex. Sambil menggendong seorang balita, ia menarik tangan wanita yang saat ini terlihat lebih berisi itu untuk semakin masuk ke dalam mansion.“Ih, Mas Alex! Jangan tarik-tarik!”“Kita sudah ditunggu. Lagian jangan kayak orang udik! Ini rumah Eric Jenkins, bangsawan terhormat di negara ini. Tentu saja rumahnya tidak seperti rumah kontrakan kita. Sudah! Ayo, cepat jalan!”Ayu meringis kesal. Ia mengangkat tangan kirinya, ingin memukul lelaki yang menarik tangan kanannya itu.“Emang dasarnya aku udik, Mas! Karena udik makanya Mas Alex seenaknya saja masuk kamarku sampai k

  • Mantan Istri CEO   Extra Part - Steamy Night

    1 tahun kemudian "Hei! Eric! Kami masih mau mengobrol dengan Ana!" seru protes Sita dan Ayu. Wajah mereka mengerut kesal. Sejak tadi, Eric selalu saja mengekori Riana dan tak membiarkan wanita itu bersama mereka walau hanya sejenak. "Sudahlah, Sayang. Kau tahu, Eric sudah terlalu lama berpuasa. Biarkan saja dia menikmati hari bebasnya sekarang," ujar Dylan seraya merangkul istrinya. "Palang merahmu juga ... sudah selesai, 'kan?" Eric menggendong pengantinnya dan menuju mansion. Ia sudah tak sabar lagi menunggu. "Eric, kembalikan aku venue," bisik Riana sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Eric karena malu dengan banyaknya mata yang melihat mereka. Well ... sebuah gerakan yang salah. Karena Eric semakin tak bisa menahan diri. Perlahan, Eric menempatkan istrinya itu di atas ranjang bertabur bunga itu. Matanya yang mendamba menatap wajah cantik Riana. Ia menurunkan wajahnya. Ia melahap bibir itu. Begitu rakus dan menuntut.

  • Mantan Istri CEO   You Are Still Riana

    Suara ayahnya, mengejutkan Riana. Wanita itu menoleh. Dengan mata yang masih berhias air mata, Riana melihat lelaki paruh baya yang berjalan ke arahnya namun dengan mata memandang ke arah Eric pergi. “Pa,” lirihnya. Iwan menunduk. Ia mendesah dan berjongkok. Dihapusnya jejak bening dari pipi putrinya. “Apa itu … yang diinginkan hatimu juga? Eric bersama wanita lain?’ Riana menunduk. Ia membasahi bibirnya. Lidahnya kelu untuk menjawab. Iwan mengambil tangan putrinya yang memainkan kuku di atas pangkuan. “Sayang, maafkan Papa. Selama ini, Papa yang salah paham pada Eric. Dia … pria dan ayah yang baik. Berkat Eric, Sans Media dan aset mamamu, kembali pada kita. Irawan dan keluarganya juga—” “Pa … apa karena dia membawa keuntungan pada kita karena itu aku harus membalas budinya dengan tubuhku?” ketus Riana. Wanita itu menghapus titik air mata yang masih saja belum berhenti di pipinya, lalu memutar kursi rodanya. “Na

  • Mantan Istri CEO   Our Love Is A Mistake

    “Ada apa ini, Pa?” Iwan menoleh. Ia melihat putrinya yang didorong mendekat oleh seorang perawat. Lelaki itu kemudian berdiri lalu berjalan menghampiri Riana setelah menghindari Sir Edmund yang bersimpuh di hadapannya. “Kamu sudah selesai, Nak?” Riana yang masih tak memahami apa yang terjadi, mengangguk, “Hmm. Sudah. Tapi … ada apa ini, Pa?” Iwan menggeleng. Ia menarik senyum, lalu berjalan ke belakang kursi roda Riana, mengambil alih putrinya dari perawat. “Tidak ada apa-apa, Nak. Kami—” “Ana!” Riana mengalihkan matanya. Ia memandang wajah Sir Edmund yang terlihat jauh berbeda dari sebelum ia masuk ke ruang ICU. Lelaki yang berwajah sangat mirip Eric itu terlihat sembab dengan hidung memerah. “Ana, lelaki tua ini memohon padamu. Tolong … jangan tinggalkan putraku. Kau mungkin tidak mengingatnya tapi, tapi dia sangat mencintaimu, Nak. Kalau kau ingin membalas segala perbuatannya di masa lalu … lakukan padaku. Lampiaskan

  • Mantan Istri CEO   It's Me

    Tak mengerti dengan wajah bingung Riana, bocah itu menaikkan kakinya ke paha wanita itu dan berusaha untuk duduk di pangkuannya.Reflek, Riana segera memegangi Evan. Ia membantu bocah itu duduk di pangkuannya.“Mommy, Mommy sekarang sedikit gemuk. Hehehe….”Senyum Riana terukir. Tanpa sadar, cairan bening tiba-tiba menetas keluar dari kedua sudut matanya saat memandang wajah imut bocah itu.Ia terhenyak kala menyadarinya. Ia pun menyentuh dan mengusap cairan yang mengalir di pipinya tanpa permisi dengan telunjuk dan melihatnya bingung.“Mommy? What's the matter? Why are you crying (Ma? Ada apa? Kenapa Mama nangis)?”Riana mengangkat wajahnya dan melihat Evan. Sebuah senyuman manis kembali ia ulas di wajah cantiknya.“Ah, ini ….” Riana melihat ayahnya. Ia bingung mau berkata apa.“Itu artinya, mommy terlalu senang bertemu Evan,” sambar Alicia. Ia lantas melihat

  • Mantan Istri CEO   You're Finally Here

    “Ana?” panggil lirih Dave. Melangkah berat, sahabat Eric itu mendekati kursi roda Riana yang juga sudah menuju ke arahnya. “Ana?” Iwan berhenti di depan Dave. Riana mengangkat wajahnya dan mengulurkan tangan sembari mengurai senyum. “Hallo, selamat siang. Apa Anda yang ingin bertemu denganku?” Mata Dave melebar. Ia melihat Iwan sejenak, lalu menyambut uluran tangan Riana. “H-hallo. Apa kabarmu, An?” Riana menarik lurus bibirnya. Ia melihat kakinya yang ditutup dengan syal tebal lalu berkata, “Seperti yang Anda lihat. Saya … tidak bisa berjalan.” Dave menelan ludah. Ia melihat kaki Riana dan membasahi bibirnya. Ia lantas berbalik dan memanggil Aaron. “Eh, k-kenalkan. Ini adik ipar Eric. Suaminya Alicia,” ucap Dave. “Eric? Alicia?” Dave melihat Riana dan mengangguk pelan sebelum akhirnya memandang ayah kandung Riana yang memegangi kursi roda wanita itu. “Kita masuk dulu,” kata Iwan. Lelaki

  • Mantan Istri CEO   Ana Will Come

    Suara heel sepatu fantofel yang bersinggungan dengan keramik, menggema di lorong rumah sakit area ICU VIP itu.“Alicia, Aaron! Dave!”Alicia dan suaminya serta Dave segera berpaling. Mereka menyambut ayah kandung Eric itu dengan wajah sembab dan untaian air mata.“Dad,” panggil Alicia sembari melepas pelukan suaminya dan melebarkan kedua tangannya ke arah sang ayah.“Kenapa? Apa yang terjadi, hah?” tanya Sir Edmund. Ia berjongkok menatap wajah putrinya dan memeluknya sembari mengedarkan tatapannya pada semua yang ada di sana.“Eric … kata dokter dia … hiks … hiks….”Sir Edmund membasahi bibirnya. Ia mengusap wajah putrinya yang penuh air mata tapi juga melihat bingung ke arah Dave dan menantunya, Aaron.“Aaron! Dave! Katakan apa yang terjadi?!”Sir Edmund tak bisa lagi menahan gundah hatinya. Ia berdiri dan bertanya pada menantu dan sahabat

DMCA.com Protection Status