Share

I Won't Buy It!

“Aku dengar … kau bersikeras ingin bertemu denganku, Manis? Sampai kau tidak mau makan?”

Riana mengangkat matanya yang sudah terlihat sayu. Wajah cantiknya berpoles debu. Lingkaran hitam menghias bawah matanya dan bibirnya sedikit membengkak karena terlalu banyak ia gigit sendiri demi membuat dirinya tetap terjaga.

“Oh, lihatlah tubuhmu. Kenapa menyiksa diri sendiri, hmm? Kau harusnya berterima kasih pada kami, karena masih memberimu makan. Di luar sana untuk mendapat 1 roti ini saja, mereka rela membunuh,” sambung lelaki itu seraya menggerak-gerakkan roti kering di tangannya, yang ia ambil dari piring stainless di depan Riana.

“Kau … apa sebenarnya … maumu? Siapa kau?” tanya Riana dengan napas terengah. Tubuh wanita itu terlihat lemah. Bahkan untuk duduk pun, ia menggunakan jerami untuk bersandar.

Alis lelaki itu terangkat. Ia membuang roti di tangannya, lalu berdiri dan menyempilkan kedua tanganny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Kasihan Riana, kapan dia bahagia thor????? Jangan percaya padanya Ana, semua yg di katakannya"BULSHIT".
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status