Di pagi hari. sinar matahari masuk melalui tirai dan terpantul ke lantai.Lydia sarapan seadanya dan langsung berangkat ke kantor.Proyek Julist Group sudah berjalan sesuai rencana, sehingga tidak perlu memeriksa kemajuannya setiap hari.Dia sekarang akan mulai mempersiapkan proyek pengembangan real estate lainnya.Ketika tiba di kantor, dia pun menelusuri trending topic di internet.Internet terbagi menjadi dua kubu, yaitu tim “Lydia dan Liam” dan “Lydia dan Chuck”.Semua orang ternyata sangat senang untuk berpartisipasi dalam pembagian kubu itu, bahkan ada sekelompok kecil orang yang bahkan memaksa untuk menambah tim “Lydia dan Dylan”, tapi mereka dikritik.Oh, netizen memang sangat jeli. Dia dan Dylan benar-benar tidak cocok!Tidak mungkin bersama!Shinta melihat dari samping dan menyarankan dengan hati-hati, “Bu Lydia, apa Ibu mau menghapus trending topic ini?”Lydia tersenyum dan berkata, “Nggak. Ini hanya permainan yang nggak merugikan. Lagi pula, mau yang mana yang paling banyak
Lydia cukup sibuk.Perkembangan proyek real estate tidak berjalan mulus. Harga yang semula sudah disepakati dengan developer tiba-tiba berubah. Mereka berubah pikiran.Mereka ingin menaikkan harganya sebanyak 30% lebih mahal dari harga awal.Tentu saja Lydia tidak akan setuju.Proyek ini merupakan puncak dari proyek pengembangan real estate Agustine Group, sehingga perusahaan menganggapnya sangat penting.Orang-orang yang dikirim untuk bernegosiasi semuanya kembali tanpa hasil, dan sikap developer tiba-tiba menjadi keras.Ketegangan antara mereka terus berlanjut dan kerugian harian mencapai puluhan ratusan juta.Nixon pergi ke luar negeri untuk melakukan inspeksi, sehingga tugas ini dilimpahkan pada Lydia.Melihat catatan negosiasi mereka sebelumnya, Lydia sikap developer itu sedikit mengejutkan.Apa yang menyebabkan mereka tiba-tiba berubah?Shinta melihat rasa penasaran di wajah Lydia, jadi dia menjelaskan, “Aku sudah mencari tahu tentang hal ini sebelumnya. Sepertinya seseorang tela
Beberapa saat kemudian, Shinta mendengar suara Lydia yang tenang, “Aku mengerti. Tolong bantu melakukan sesuatu ….”Skala Hanggono Group memang tidak besar. Masa-masa kejayaan mereka telah berlalu, dan kini mereka hanya bisa dikatakan mempertahankan bisnis mereka.Namun, meskipun begitu, perusahaan itu tetap lebih besar dari banyak perusahaan di luar sana. Kalau mau dibandingkan dengan perusahaan yang besar, mereka dianggap kecil, tapi kalau dibandingkan dengan perusahaan kecil, mereka bisa dibilang cukup besar.Tak disangka, orang yang menghasut Darman dari belakang ternyata suruhan Hanggono Group?Lalu, Dylan ternyata juga terlibat di dalamnya ….Sore harinya, Bella mengundang Lydia ke pesta cocktail, dan Lydia hadir sesuai janjinya.Suasana hatinya memang sedang buruk hari ini, jadi dia duduk di depan bar dan minum sendirian dengan tenang.Pinggangnya yang ramping, kakinya yang jenjang, serta penampilannya yang menawan membuatnya sulit untuk tidak menarik perhatian orang.Setiap ger
Lydia melirik Zahra dengan sangat tidak sabar. Berisik sekali wanita ini!“Zahra, apa yang sedang kalian bicarakan?”Tidak jauh dari situ, seorang wanita berjalan mendekat. Wanita itu mengenakan pakaian formal, sikapnya tenang dan anggun. Dia memiliki senyuman palsu yang profesional dan terlihat agak familiar.Sepertinya wanita ini pernah berakting di beberapa serial TV?Lydia melirik wanita itu dan sedikit mengernyit.Zahra mendengus dingin, berjalan menghampiri wanita itu dan meraih lengannya.Dia mengangkat alisnya dan menatap Lydia, lalu berkata dengan nada bangga, “Lydia, apa dia masih perlu dikenalkan padamu? Putri dari pemilik Hanggono Group. Artis besar yang memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik, Santi!”Oh, Lydia ingat sekarang.Santi, artis besar yang sepenuhnya mengandalkan variety show dan personanya untuk masuk ke jajaran bintang wanita papan atas, tapi kemampuan aktingnya dikritik itu?Namun, pikiran Lydia terfokus pada bagian awal kalimat.Putri dari pemilik Hanggono Gr
Lucas mendecak karena Lydia tidak mempedulikan pandangan orang lain. Setelah cerai perempuan itu sungguh terbang bebas. Tanpa menunggu Lydia berkata apa pun, Zahra maju dan menatap Lian dengan sorot emosi sambil bertanya,“Liam, kamu kasih tahu kami semua apakah Lydia yang paksa kamu melakukan ini? Dia mengancammu? Atau kamu sudah jadi … simpanannya?”“Tenang saja, di sini nggak akan ada orang yang membocorkannya. Liam, asalkan kamu mengaku maka kami akan mencari cara menolongmu. Pokoknya akan membuatmu terbebas dari genggamannya Lydia!” kata Zahra lagi.Punggung Liam menegang kaku. Dia tertawa dingin dan bangkit berdiri sambil menatap Zahra. Dengan suara dingin dia berkata, “Kamu siapa? Kamu sakit jiwa? Pulang dan makan obat! Jangan cari masalah untuk diri sendiri!”Lydia mengangkat alisnya dan saling berpandangan dengan Bella saling berpandangan. Keduanya tersenyum tipis dan bersiap menunggu keseruan selanjutnya. Jarang sekali dia melihat Liam marah besar. Bisa-bisanya Liam merupakan
Zahya yang terkejut dengan kemarahan Liam tadi sampai saat ini masih belum tersadar. Dia mendongak dengan wajah melongo ketika mendengar ucapan Lydia. Semua orang menatap ke arahnya dengan situasi yang semakin menegangkan.Kenapa aneh sekali? Santi sendiri yang memberi tahu padanya bahwa dia dan Dylan dijodohkan. Bahkan dia melihat foto bersama ayahnya Santi dengan keluarga Tansen. Buktinya sudah jelas! Dia menatap ke arah Santi dengan penuh permohonan.“Kak Santi….”Santi menatap Dylan dan melihat lelaki itu tidak ada niat membantunya. Dia membiarkan Lydia bertanya di hadapan semua orang. Mereka sama seperti para wartawan yang tanpa perlu bertanya, melalui tatapan saja sudah mampu membuatnya tertekan.Dia menggigit bibirnya dan mencoba mencari alasan agar dia tidak malu.“Mungkin para orang tua ada salah paham dan hanya bercanda. Bu Lydia dan Pak Dylan jangan anggap serius.Liam mendengus dingin dan melemparkan sindiran pedas, “Ternyata bohong. Zaman sekarang orang bisa bohong tentang
Di dalam mobil Bella berkata, “Lydia, sikap Dylan sepertinya sedikit aneh. Jangan-jangan dia suka sama kamu?”Lydia tertawa sinis sambil mengingat percakapannya dengan Kevin dulu.“Bagaimana mungkin? Kamu pikir pemikiran perjodohan yang dibilang Santi itu datang begitu saja?”Kalau tidak ada orang yang mengungkit, bagaimana mungkin perempuan itu bisa menganggap dirinya calon istri Dylan?Bella mengerutkan keningnya dan berkata, “Benar juga, tapi keluarga Tansen nggak perlu cari jodoh di beda kota, kan?”“Terserah mereka,” sahut Liam sambil mendengus sinis.Liam mengantarkan Bella kembali dan langsung membawa Lydia ke rumah keluarga Agustine. Keesokan paginya, Lydia terdengar suara ribut di lantai bawah. Dia melangkah turun dengan mata terpejam dan mendengar suara Rizal yang tengah memarahi Liam.“Kamu kalah dari Tiger! Lihat apa yang sudah kamu perbuat sampai merepotkan adikmu!”“Kenapa?” tanya Lydia sambil mengucek matanya.Om Liman mengeluarkan berita tadi pagi yang cukup mengejutkan
Dylan mengerutkan keningnya ketika melihat berita tersebut. Ini sungguh di luar dugaan, bahkan Tony juga tidak menyangka dengan hal tersebut. Seharusnya Dylan kali ini akan bahagia karena saingannya berkurang, bukan?Akan tetapi kenapa Tony tidak bisa melihat raut bahagia Dylan di wajah lelaki itu?“Pak Dylan?”Lelaki itu memasang raut keruh. Seharusnya dari awal dia sudah tahu Liam tidak pernah ada gosip selama ini, kenapa dia begitu baik dengan Lydia dan tidak pernah menghindar? Ternyata lelaki itu juga putranya Rizal!Jika tidak cerai, seharusnya Liam adalah kakak iparnya. Sungguh sangat mengejutkan sekali! Meski dalam hatinya sudah tidak begitu emosi, tetapi memikirkan sikapnya kemarin pada Liam membuat dada Dylan terasa tidak tenang.“Masih ada masalah apa lagi?” tanya Dylan dengan dingin.“Pak Yosep, CEO Hanggono Group datang dan katanya mau mencari Pak Dylan.”“Suruh dia masuk saja.”“Baik!”Tony mempersilakan Yosep untuk masuk ke ruangan Dylan. Meski lelaki itu berusia lebih tu