Share

Bab 139 Matilah Kalian!

Luka-luka yang Dylan berikan tak pernah memudarkan kebencian Lydia padanya, malah semakin menguat.

Kevin melihat ke arah mereka berdua dengan pandangan bingung, merasakan ketegangan yang memenuhi udara.

Dylan berdiri diam, matanya gelap dan penuh kedalaman saat menatap Lydia.

Sikap arogan dan acuh tak acuh Lydia semakin menegaskan pada Dylan tentang kebencian yang telah lama dipendam.

Ada rasa tidak nyaman yang menggenggam hatinya, seolah-olah sedang diremas dengan kekuatan penuh.

Kevin terbatuk, mengurai keadaan, "Sepertinya Bu Lydia ada benarnya …."

Pada akhirnya, Dylan tak bisa tidak setuju dengan pendapat Lydia.

Ketika rapat selesai dan Dylan hampir meninggalkan ruangan, Tony bergegas masuk.

"Pak Dylan, saham Tansen Group jatuh ...."

Di ujung koridor, Lydia berdiri, dan kata-katanya terdengar nyaring di telinga Dylan.

"Syukurin!"

Dengan suara dingin, Dylan berkata, "To the point ..."

Tony, yang tidak bisa menahan diri, menyerahkan iPadnya dan menunjukkan halaman web dengan tulisan-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status