Suasana di dalam ruang acara kembali sunyi setelah mereka semua mendengar perkataan Rizal. Mereka merasa seperti baru saja disambar petir dan gempa yang sangat dahsyat.Di sisi lain, tepatnya di layar besar yang berada di berbagai gedung di penjuru kota terlihat menayangkan wajah Lydia yang menjadi berita besar di seluruh kota hari ini. Semua orang yang ada di seluruh kota pastinya akan mengetahui tentang berita menggemparkan ini jika mereka melihat ke layar elektronik besar yang ada di seluruh penjuru kota. Keluarga Agustine ingin memberitahu kepada semua orang betapa berartinya seorang Lydia yang tidak akan bisa ditukar dengan harta sebesar apa pun. Semua orang benar-benar dibuat tercengang dengan kenyataan ini, terlebih lagi Sugiono yang duduk di bagian terdepan dari panggung. Wajahnya berubah gelap dan kaget dengan apa yang baru saja dia dengar. Begitu pun dengan Dylan yang terlihat sangat kaget dan penuh kebingungan. Erika dan Monika juga tidak terlihat gembira seperti sebelumn
Lydia hanya mengerutkan mulutnya tanpa mengatakan apa pun lagi dari mulutnya. Semua orang pasti sudah tahu apa yang akan dia katakan tanpa perlu dia lontarkan lagi. Semua rumor fitnah itu adalah ulah keluarga Tansen yang berusaha untuk menindas orang yang mereka tidak suka. Orang biasa pastinya dan tidak memiliki kekuatan yang sepadan dengan keluarga Tansen pastinya tidak akan bisa membela mereka dalam keadaan seperti ini. Keluarga Tansen bisa mematikan orang lain secara sosial dengan kekuatan yang mereka miliki. Namun, Lydia bukanlah orang jahat yang ingin menyembunyikan semua kebusukan keluarga Tansen dari publik. Oleh karena itu, dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada publik betapa buruknya keluarga Tansen. Sugiono masih berdiri di tempatnya dengan raut wajah panik sekaligus terkejut di saat yang bersamaan. Tatapan penuh penyesalan juga tidak bisa terlepas dari tatapan matanya saat ini. Lydia ternyata adalah pewaris dari Agustine Group!Pantas saja, keluarga Ta
Di saat yang bersamaan, foto-foto tentang kejadian di acara hari jadi Agustine Group sudah tersebar di internet. Foto Lydia yang sedang mengumumkan identitasnya secara langsung terpajang di layar elektronik besar yang berada di gedung Mutiara. “Sebuah kisah yang sungguh luar biasa! Seorang anak konglomerat menikah dengan menyembunyikan identitas aslinya. Dia langsung bertransformasi kembali menjadi seorang perempuan kaya raya setelah bercerai.” “Keluarga Tansen sungguh busuk. Mereka pikir bisa dengan mudahnya menindas mantan menantu mereka. Mereka nggak malu apa ya sudah memperlakukan mantan menantunya dengan buruk begitu?""Serangan balik Lydia benar-benar keren!”“Lydia benar-benar keren. Aku suka banget sama dia!”“Semua gedung yang ada di jalan yang aku lalui pasti memajang foto Lydia. Para selebriti yang biasanya terpampang di papan iklan saja nggak ada apa-apanya kalau dibandingin sama Lydia. Aku benar-benar sudah melihat sebuah sejarah yang pastinya nggak akan bisa terjadi la
Sugiono memicingkan matanya dengan raut wajah kesal. Kemudian menggertakkan giginya sambil terus menatap Rizal dan Lydia dengan penuh amarah.“Ada apa lagi? Saya sudah melihat semua drama yang kalian tampilkan. Benar-benar luar biasa!” seru Sugiono penuh amarah. Tentu saja drama yang dimaksud adalah drama yang ditunjukkan oleh keluarga Agustine untuk menjatuhkan keluarga Tansen. Pantas saja Lydia sama sekali tidak ketakutan ketika keluarga Tansen mengajukan gugatan kepada Lydia. Ternyata memang begini caranya untuk mempermainkan orang tua seperti Sugiono!Rizal terlihat melirik ke arah Dylan yang tetap terlihat tenang dan dingin dalam menghadapi situasi seperti ini. Dia cukup terkesan dengan sikap Dylan yang tenang di usianya yang terhitung masih sangat muda. Bahkan Rizal sampai berpikir kalau Dylan adalah bakat langka yang sangat sulit ditemui. Rizal sebenarnya ingin memiliki menantu seperti Dylan kalau saja Dylan tidak menyakiti putrinya berkali-kali sampai membuat dendam di dalam
Olivia terperanjat setelah mendengar perkataan Lydia. Dia tidak menyangka kalau Lydia akan berbicara secara blak-blakan seperti itu kepadanya. Olivia langsung menoleh ke arah Dylan berharap Dylan akan membantunya. Namun, Dylan sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Karena tatapan mata Dylan terus tertuju ke arah Lydia. Keheningan ini sungguh tidak masuk akal baginya. Olivia langsung menundukkan kepalanya sambil mengepalkan jemarinya dengan kesal. Di sisi lain, Sugiono juga tidak berusaha membantunya sama sekali. Karena Sugiono memang tidak pernah menganggap Olivia sebelumnya. “Pak Rizal, kita hentikan semuanya di sini. Tidak perlu lagi membesar-besarkan sebuah masalah kecil,” ujar Sugiono dengan raut wajah tidak karuan. Rizal berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarahnya. Dia tidak mengerti bagaimana putrinya bisa menahan diri selama 3 tahun belakangan? Padahal Rizal saja sudah benar-benar naik pitam karena orang-orang ini. Kemudian Rizal memanggil dua orang pelayan lalu berkata s
Lydia berhenti menggoyangkan gelas anggurnya. Kemudian dia melirik ke arah Dylan sambil tersenyum kecil. “Kenapa Pak Dylan mau tahu akan hal itu?”Bukankah sudah tidak ada artinya lagi jika dia mendapatkan jawabannya saat ini?“Jawab aku,” ujar Dylan dengan raut wajah serius. Lydia menatap ke bawah lalu mencibir seraya berkata, “Karena aku suka sama kamu, tapi keluargaku tidak.”Karena alasan inilah Lydia rela melepaskan semuanya dan menipu orang banyak hanya untuk berlari ke arah Dylan. Namun, Dylan tidak berusaha untuk menangkapnya yang menyebabkan Lydia jatuh kesakitan. "Untungnya sekarang aku sudah nggak buta lagi. Pak Dylan, lebih baik sekarang kamu kembali saja ke rumah keluargamu dan diskusikan tentang persiapan permintaan maaf kalian,” tambah Lydia. Kemudian dia menyesap anggurnya lalu pergi meninggalkan Dylan tanpa berpamitan. Di sisi lain, Rizal tersenyum ketika melihat Nixon bisa menangani para tamu dengan santai dan tenang.Namun, tiba-tiba saja dia teringat akan sesua
“Entahlah,” jawab Dylan berusaha menghindari tangan Lucas. Pertanyaan ini adalah salah satu simpul masalah yang ada di dalam hati Dylan. Dia hanya ingat kalau Olivia mengalami kecelakaan di Kota Alusia sampai kehilangan banyak darah. Saat itu, stok darah resus negatif tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa Olivia.Kemudian Lydia datang menghampirinya dan mengatakan akan mendonorkan darah untuk Olivia dengan satu syarat, yaitu Dylan harus menikah dengannya. Keadaan saat itu sangat mendesak. Oleh karena itu, Dylan langsung saja menyetujuinya tanpa banyak berpikir lagi. Setelah itu, semuanya terjadi begitu saja. Dylan tidak menyukai dan tidak memiliki perasaan apa pun kepada Lydia. Namun, Dylan masih menghormati pernikahannya dan semua hak Lydia sebagai istrinya.Di luar ruang VIP tiba-tiba saja terdengar suara yang sangat riuh. Lucas buru-buru keluar untuk melihat apa yang terjadi. “Ya ampun, Lydia ada di sini!” seru Lucas setelah kembali ke ruang VIP. Musik di luar ruangan VIP terd
Lydia pastinya sudah habis diinjak-injak kalau saja dia bukan anak dari Rizal Agustine. Wajah Lucas langsung memerah tanpa berani melawan. Dia memang seorang pengecut. Namun, mau bagaimana lagi. Kenapa juga dia harus berada di pihak yang salah?“Jadi sekarang apa maumu?” tanya Lucas sopan.Padahal sebelumnya, dia sangat santai jika ingin mengganggu Lydia. Lydia menatap ke arah jendela dengan perasaan kesal. Kemudian dia mendekat ke arah Lucas lalu berkata, “Kamu pasti cuma peduli sama foto telanjangmu saja, kan? Sekarang aku hitung sampai tiga kalau kamu nggak juga pergi dari hadapanku, maka dihitungan keempat aku akan membuatmu malu habis-habisan!”Lucas tersentak setelah mendengar ancaman Lydia. Dia langsung buru-buru berbalik seraya berkata, “Jangan .... Jangan lakukan itu!”Hanya dalam waktu 3 detik saja Lydia berhasil mengusir Lucas dan membuatnya menghilang tanpa menghilangkan jejak. Lydia langsung mencibir lalu melangkahkan sepatu hak tingginya pergi meninggalkan bar. Namun,