Share

89. Pelukan Erat

“Harusnya aku sudah menduganya,” ujar seseorang itu lagi. Manik hijau zamrud milik Helena yang melihat seseorang yang datang di belakangnya berkedip ketakutan bak melihat hantu.

‘Apakah ia mendengar semua ucapanku? Apakah ia akan menyalahkanku karena berada di sini?’

“Sh- Shane,” panggil Helena dengan gugup.

Lelaki berkaki jenjang dengan setelan kemeja mahal itu melangkah mendekat, ia memiringkan kepalanya dan melihat apa yang Helena letakan di atas pusara ibunya. Sebuah buket bunga hyacinth putih sederhana.

“Ternyata itu kau ya, Helena,” ulang Shane sambil tangannya meraih buket bunga itu. “Aku selalu bertanya-tanya siapa yang mengirimkan buket bunga ini pada makam ibuku, dan juga kakek Graham, beberapa tahun terakhir ini.”

Shane memutar-mutar buket bunga sederhana itu dengan jari-jemarinya yang jenjang. Helena menelan salivanya, ia begitu nelangsa hingga tidak sadar kalau pria tampan di depannya itu tersenyum sedari tadi.

“Ma-maaf. Aku tak bermaksud menyinggungmu, Shane. Aku t
missingty

Vote dan Komentarnya tetap ditunggu. Maaf lelet update dan makasi sudah membaca sejauh ini...

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status