Bertepatan dengan festival perahu naga, orang tua Jason bersama keluarga kecil kakak kembarnya mengunjungi pasangan Jason dan Eva Xin di Pulau K. Mereka naik private jet yang lebih praktis dibanding melalui jalur laut dengan kapal pesiar.Festival Perahu Naga atau Peh Cun yang jatuh di hari kelima bulan kelima kalender lunar itu biasa dirayakan dengan makan raya Bak Cang; sejenis hidangan khas yang terbuat dari beras ketan yang diisi daging cincang. Maknanya pun dalam yaitu mempererat tali kekeluargaan dilambangkan lengket seperti beras ketan yang terbungkus daun bambu di bagian luar saat dikukus.Jason menjemput keluarga besar Cheng di Bandara Internasional Pulau K bersama para pengawalnya. Kebetulan Eva Xin sangat sibuk, ada ribuan Bak Cang yang dipesan para pelanggan Restoran Hidangan Pulau Surgawi yang harus dibuat bersama para karyawannya selama Festival Perahu Naga."Hai, Jason. Apa kabar?" sapa Joshua berjabat tangan serta berpelukan akrab dengan adik kembarnya. Jason sampai te
"Jason, di mana istrimu?" tanya Nyonya Helena Cheng ketika melihat putranya makan malam sendiri tanpa kehadiran Eva Xin di meja panjang berisi dua puluh orang itu.Dengan santai Jason menjawab, "Eva kelelahan bekerja hari ini sejak subuh, Ma. Biarkan dia beristirahat. Sebagian besar warga Pulau K memesan Bak Cang ke restorannya, jumlahnya ribuan. Mungkin besok barulah Eva bisa menemui Mama, Papa, serta saudara-saudari lainnya ya!"Mama Jason pun mengerti kondisi menantu kesayangannya yang memang berbakat memasak itu, keluarga Xin turun temurun memang berbisnis kuliner semenjak hijrah ke Amerika Serikat. "Santai saja, kita semua sekeluarga di sini!" sahut Tuan Winston Cheng. Dia tidak ingin merepotkan keluarga tuan rumah yang tak lain adalah Jason dan Eva Xin.Joshua pun mulai dekat dengan keponakan yang dahulu keberadaannya menjadi awal keretakan hubungannya bersama Eva Xin. Putra sulung adik kembarnya itu begitu genius dan asik diajak mengobrol. "Uncle Josh, apa pernah mendayung pe
Suara instrumen musik oriental dimainkan memenuhi udara di sepanjang Sungai Yu Lei yang membelah area selatan hingga timur Pulau K dan bermuara ke Samudera Pasifik."Semua kenakan kaos tim Cheng Yi yang berwarna hijau tua dan kuning seperti sisik naga ini!" ujar Joel Yi seraya membagikan kostum perlombaan dayung perahu naga ke anggota timnya. Jason dan Joshua berada di tim yang sama bersama Charlie Huang, Albert Chan, Joel Yi, dan Dicky Cheung, selain beberapa karyawan pelabuhan dan pengawal Jason yang bertubuh kekar. Mereka semua berjumlah 20 orang per kapal dengan seorang menjadi penabuh genderang di ujung depan perahu untuk memberi semangat rekan-rekannya mendayung perahu dengan kompak."Ayo semua semangat untuk membawa pulang piala Festival Perahu Naga tahun ini!" Jason bertepuk tangan memberi tambahan semangat untuk semua anak buahnya. Dia telah mengenakan ikat kepala warna putih dan coretan cat putih dua garis di pipi kanan kiri sama seperti semua kru perahu naganya.Joel Yi pu
"Jason, aku ingin membicarakan tentang proposal resort di Pulau K yang dikirim Tuan Chou!" ujar Joshua kepada adik kembarnya yang baru saja sampai di rumah sepulang bekerja.Eva Xin mengerutkan kening kurang setuju karena dia tahu suaminya pasti lelah seharian sibuk bekerja di kantor. "Josh, nanti dulu ya. Biarkan Jason mandi dan beristirahat sejenak. Pikirannya pasti juga penat sepulang kantor!" tegur adik ipar Joshua dengan nada sopan."Baiklah, nanti saja setelah makan malam ya, Jason?" tanya Joshua meminta persetujuan adiknya."Boleh, nanti kita mengobrol di ruangan kerjaku saja agar lebih nyaman dan fokus. Aku pun telah mempelajari proposal tersebut, Josh!" jawab Jason setuju lalu menaiki tangga bersama istrinya. Sesampainya mereka di kamar tidur, Jason menangkap tubuh ramping istrinya. "Darling, aku merindukanmu seharian!" ucapnya mesra di tepi telinga kiri Eva."Jangan ... kamu pasti lelah, wajahmu itu tak dapat berbohong, Hubby!" ujar Eva Xin terkikik geli menerima kecupan-ke
"Sampai jumpa lagi di liburan berikutnya, Uncle Josh!" ucap Ares sembari memeluk erat paman kembaran papanya di Bandara Internasional Pulau K.Keluarga besar Cheng telah usai kunjungan liburan di Pulau K. Banyak pengalaman menyenangkan selama Festival Perahu Naga yang telah usai kemarin. Waktunya mereka kembali bekerja dan melanjutkan hidup di New York. Joshua menggendong Ares sambil berkata, "Kamu ajaklah papa mama ke New York untuk berkunjung juga, Boy! Nanti kita bisa berkunjung ke Disneyland, itu hanya di California, dekat saja!" "Mungkin ketika sepupu-sepupuku sudah agak besar akan lebih menyenangkan, Uncle Josh. Baiklah, pesawat jetnya sudah akan berangkat. Hati-hati di jalan, Uncle!" jawab Ares dengan cerdas. Dia pun diturunkan lagi ke lantai oleh Joshua.Mereka saling melambaikan tangan sebelum Joshua naik ke kabin pesawat jet pribadi yang akan segera berangkat menuju New York. Ares bersama papa dan mamanya menatap pesawat itu meningalkan landasan pacu Bandara Internasional
Bisik-bisik disertai lirikan tidak suka yang terarah kepada Joshua dan Julia Ang sedikit membuat mereka gerah untuk berlama-lama di pesta anniversary pernikahan pasangan suami istri Fang. "Jule, apa kamu sudah kenyang menikmati hidangan pestanya? Aku ingin mengajakmu pulang saja setelah ini!" tanya Joshua dengan halus, dia tidak menyebut alasan kenapa ingin segera meninggalkan pesta yang masih ramai itu.Para tamu pesta yang ingin berdansa pun begitu banyak di tengah ballroom. Dia melihat Brenda Yin bersama Welson Liu juga sedang asik berdansa berpasangan di sana. Joshua tidak cemburu dan acuh saja dengan kemesraan mereka. Dia terus berada di sisi Julia Ang sepanjang acara meriah itu berlangsung."Aku sudah kenyang kok, Hubby. Ayo pulang saja kalau memang kamu lelah!" jawab Julia Ang yang mencemaskan kondisi suaminya pasca penerbangan kembali dari Pulau K.Namun, belum sampai mereka beranjak dari deretan stand makanan, beberapa orang wanita berpenampilan trendy seusia mama Joshua men
"Huhh ... lagi-lagi barang belanjaan yang kucari kosong stok!" gerutu seorang ibu rumah tangga ketika melihat rak display bumbu dapur dan makanan kemasan kaleng tak ada isinya. Dengan segera ibu tadi mengembalikan dua barang yang tadi telah dimasukan ke keranjang belanjanya lalu keluar tanpa membeli apa pun. Suaminya yang tadi menunggu di bangku selasar mall keheranan melihat dia kembali tanpa tas berisi barang belanja apa pun. "Yin Hua, kenapa kau kembali tanpa berbelanja? Apa barang yang kau cari tak ada?" tanya Benny Fu seraya menatap istrinya berjalan mendekat."Antarkan aku ke mall seberang jalan saja, Suamiku. Jangan belanja ke mari lagi, semakin lama membuatku kesal saja. Rak-rak barang kosong, mereka ini niat berjualan apa tidak sih?!" gerutu ibu tadi menunjuk-nunjuk ke hypermart yang nampak sepi pengunjung siang itu.Dengan bijak Benny Fu menghentikan istrinya yang mengomel, dia merangkul bahu Yin Hua sembari melangkah menuju lift untuk turun ke parkiran di lantai GF. "Sstt
"Josh, kenapa wajahmu kerap kali murung belakangan ini sepulang kantor?" tegur Julia Ang ketika menyambut suaminya di rumah keluarga Cheng.Pria itu tersenyum tipis, pikirannya memang sedang semrawut dan letih dengan persoalan mall yang dipimpin olehnya. Kemudian pasangan suami istri itu masuk ke kamar tidur untuk duduk santai di sofa. Julia Ang membantu mencopot sepatu fantofel Joshua untuk disimpan di rak sepatu dan kaos kakinya ditaruh di keranjang laundry.Setelah itu Joshua duduk sembari merangkul bahu Julia. Angin sore yang berhembus dari jendela kamar yang terbuka mengarah ke sofa kamar mereka. "Ceritakanlah, ada masalah apa? Mungkin aku bisa meringankan beban pikiranmu, Hubby!" bujuk Julia Ang lembut. "Jadi, laporan keuangan perusahaan bidang departemen store alias mall Grup Cheng Yi mengalami defisit pendapatan yang besar. Penyebabnya adalah suplier berhenti mengirimkan barang mereka selama kurun waktu dua bulan. Ini menyebabkan persediaan barang yang dijual di hypermart ko