Dengan bantuan kepala pengawalnya, Kenneth Lau, segala persiapan pernikahan sakral di sebuah khatedral besar di kota Roma berhasil diselesaikan. Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, dentingan piano bergema memainkan sebuah lagu Ave Maria di ruangan bergaya Rococo beratap kubah tinggi berhias kaca patri warna-warni di jendela ventilasinya.Oliver Jason Cheng melangkah dengan postur tegap menggandeng calon mempelainya menuju ke altar. Tak ada orang tuanya maupun orang tua Eva Marilyn Xin yang hadir di momen bahagia tersebut. Dia mengambil keputusan berani dengan menikahi wanita yang seharusnya menjadi kakak iparnya. Pastor Jonathan Bruckenheimer yang melayankan sakramen kudus itu untuk Jason dan Eva disaksikan para pelayan ibadat bersama para pengawal Jason. "Aku Oliver Jason Cheng di hadapan Tuhan dan jemaatnya mengambilmu Eva Marilyn Xin sebagai istri pilihanku. Aku akan menjadi pendampingmu yang setia dalam sehat maupun sakit, kesenangan maupun kesedihan, miskin maupun kaya hingga m
Seusai berbulan madu di Positano, Italia, pasangan Jason dan Eva kembali ke Pulau K. Kedatangan mereka disambut dengan sangat meriah oleh para pelayan rumah yang tak terhitung jumlahnya. "Selamat datang, Tuan dan Nyonya Cheng. Apa ada yang perlu kami siapkan untuk Anda?" sambut Joel Yi, tangan kanan kepercayaan Jason di ruang tengah hunian mewah nan luas milik majikannya."Terima kasih, Joel. Kurasa kami hanya ingin disiapkan makan siang saja sebelum beristirahat. Perjalanan dari Italia ke mari terlalu melelahkan, aku baru akan mulai bekerja besok pagi," jawab Jason sambil merangkul bahu istrinya. Tatapan mata para karyawatinya nampak mengagumi penampilan baru Eva Xin. Memang tak banyak yang mewarnai rambut di Pulau K seperti itu. Dan Jason merasa bangga bahwa wanita kesayangannya menjadi primadona di rumah ini."Baik, Tuan Muda. Chef Edwin Lin akan segera memasak menu istimewa kesukaan Anda!" Joel Yi segera memberi kode ke bawahannya untuk memberi tahu chef yang melayani Jason agar
"Feli, kau sudah siuman! Syukurlah. Bagaimana keadaanmu, apa masih terasa sakit kelaminmu?" ujar Joshua yang menemani Felicia Rosa di ruang perawatan VIP Rumah Sakit Bichat Claude Bernard.Wanita Italia itu terbatuk-batuk karena tenggorokannya kering. Maka Joshua membantunya mengambilkan segelas air putih. Setelah Felicia Rosa tenang, dia lalu berkata, "Aku sudah mendingan. Terima kasih sudah menolongku keluar dari tempat pesta seks itu, Josh. Kupikir aku akan mati di kapal pesiar kemarin!""Pria-pria itu keterlaluan! Kuharap kau bisa segera sembuh, Feli. Mungkin aku harus berpamitan kepadamu. Keluarga Giovani akan segera tiba di sini juga. Aku sudah memberi kabar bahwa kamu masuk ke rumah sakit ini kemarin pagi," ujar Joshua tak ingin untuk banyak membuang waktu di Perancis. Dia ingin segera kembali ke New York dan mencari Eva lagi."Hmm ... kau ingin meninggalkanku selamanya, Josh?" sahut Felicia Rosa mengetahui keengganan pria oriental itu untuk menemaninya.Joshua tak ingin member
"Halo, Mister Jason Cheng. Kakak Anda sudah menghubungi saya barusan. Besok pagi kami akan membicarakan pembatalan pernikahan," ujar Benjamin Kirby melalui telepon.Jason sedang berada di ruang kerjanya bersama Joel Yi sebelum jam kerjanya berakhir. Dia pun menjawab, "Saya ingatkan Mister Kirby, jangan katakan keberadaan Eva Xin bersama denganku saat ini. Pria itu hanya perlu menanda tangani surat pembatalan pernikahannya saja. Mungkin Anda bisa membicarakan tentang Eva telah memiliki janin di rahimnya dengan pasangan baru pilihannya.""Ohh ... itu alasan yang sangat kuat untuk membatalkan sebuah pernikahan, Sir. Akan saya sampaikan hasil pertemuan kami besok pagi," pungkas Mister Benjamin Kirby.Setelah telepon itu berakhir, Jason bertanya kepada Joel Yi, "Bagaimana perkembangan rencana pembukaan restoran istriku?""Semua sudah selesai dikerjakan, Tuan Muda. Bawahan saya sedang membantu persiapan grand opening untuk besok malam. Apa Anda juga akan hadir?" jawab Joel Yi.Jason bangkit
"Eva, perkenalkan ini Tuan Chou Jin Chen. Beliau ini gubernur di Pulau K, sahabat dekatku!" Jason mendampingi istrinya keliling ruangan berkenalan dengan kolega-koleganya yang berstatus tinggi di Pulau K."Salam kenal, Nyonya Cheng. Anda sungguh beruntung mendapatkan Master Jason. Beliau ini pria muda bujangan incaran seluruh wanita lajang di Pulau K. Tampan, baik, dan kaya raya, tak memiliki cela sedikit pun!" ujar tuan gubernur memuji-muji suami Eva Xin setinggi langit.Senyuman bangga terukir di wajah Eva, dia pun memang merasa sangat beruntung. Kehadiran Jason di hidupnya yang datar dulu seperti berkat dari langit yang tak terduga. "Terima kasih atas pujian Anda, Tuan Chou. Benar kata Anda, suamiku memang menpesona. Silakan menikmati hidangan restoran kami bersama keluarga Anda!" jawab Eva dengan santun lalu mengikuti langkah suaminya ke meja makan lainnya. Makanan yang disajikan pada acara grand opening restoran milik Eva cuma-cuma, tak dipungut bayaran sama sekali. Tamu diperke
"Tuan Muda, ada meeting dengan suplier hypermart lima belas menit lagi. Anda diharapkan hadir di ruang meeting satu," ujar Julia Ang ketika Joshua sampai di ruangan presdir sepulang menemui pengacara.Pria muda itu duduk di kursi kebesarannya dengan lesu dan pandangan menerawang jauh seperti sedang tenggelam dalam lamunannya sendiri. Satu hal yang pasti, dia memendam amarah yang berkobar-kobar terhadap Eva Xin di dalam dadanya.Karena perkataannya dianggap angin lalu oleh atasannya, maka Julia Ang pun berdehem kencang sehingga Joshua pun memusatkan perhatiannya ke sekretarisnya. Dia lalu berdecak kesal seraya bertanya, "Ada apa, Julia?""Anda ditunggu sekarang di ruang meeting satu, Tuan Muda Joshua!" ulang Julia Ang dengan kata-kata yang berbeda. "Okay, aku pergi sekarang ke sana. Kamu ikutlah denganku!" jawab Joshua lalu bangkit dari kursinya. Dia meninggalkan ruangan presdir diikuti oleh sekretarisnya yang cantik dan elegan menuju ke tempat meeting.Dengan terpaksa, Joshua melakuk
"Eva, selamat ... Joshua telah menanda tangani surat pembatalan pernikahan kalian! Aku tak menyangka akan semudah itu dia melepaskanmu, tadinya aku sudah berdebar-debar membayangkan seandainya dia menolak keras!" tutur Jason ketika dia telah pulang ke rumah dan bertemu Eva Xin di kamar tidur utama.Hati Eva serasa teremas mendengar berita dari Jason barusan. Lututnya melemas dan tubuhnya terhuyung ke depan. Untung saja Jason sigap menangkap istrinya. "Ada apa denganmu, Eva? Apa kamu sakit?" tanya Jason panik dan segera meraup wanita itu ke gendongannya karena Eva mendadak tak sadarkan diri. Jason membawa istrinya ke ranjang dan merebahkannya perlahan karena perut Eva sudah mulai membuncit. "Eva ... Eva ... apa kau mendengar suaraku?" panggilnya seraya menepuk-nepuk pipi wanita itu agar tersadar.Namun, karena Eva tak kunjung siuman, Jason pun segera menyuruh pelayan memanggil sopir untuk menyiapkan mobil. Dia menggendong Eva turun tangga hingga ke teras depan rumahnya. "Pak Lee, ant
"Nona Ang, silakan masuk ke dalam. Ini adalah rumah tinggal pribadi pemberian Tuan Muda Joshua Cheng!" ujar Lucas Wang sembari membukakan pintu teras depan sebuah mansion tiga lantai di daerah Queens, New York. Joshua sengaja memilihkan rumah di pinggiran kota untuk Julia Ang karena jauh dari Chinatown di mana bisnis utama keluarga Cheng berpusat. Dia tak ingin ada skandal busuk yang terendus oleh keluarga besarnya. Biarlah perkara Eva Xin mencoreng nama baiknya karena pembatalan pernikahan itu. Namun, mengenai istri simpanannya yang berbeda status tidak boleh sampai diketahui pihak luar selain mereka berdua, pikir pria itu."Ini kunci untuk semua ruangan lengkap dengan tulisan kodenya agar tidak kebingungan untuk membukanya, Nona Julia Ang!" kata asisten pribadi Joshua lagi seraya menyerahkan sepaket kunci mansion besar itu.Tatapan mata Julia Ang memindai seisi rumah, dia terkesima dengan segala kemewahan yang dapat dihadirkan bos sekaligus suami gelapnya, Joshua Cheng. Wanita muda