Share

Bab 73

Kudorong tangan Mas Andra meski berat, lalu segera menutup pintu. Di dalam taxi, aku menangis. Kenapa peristiwa seperti ini kembali lagi? Apa Mas Andra mengkhianatiku?

"Ke mana, Bu?" tanya supir taxi setelah cukup lama mobil berjalan.

Aku berpikir sejenak. Sepertinya, pulang menggunakan bis tak efisien mengingat aku membawa Shaniya. Aku takut ia menangis sepanjang jalan, mengingat jauhnya perjalanan.

"Kita cari hotel terdekat saja, Pak."

Mobil pun berjalan menyusuri jalanan ibu kota yang padat kendaraan ini. Setelah beberapa kali melihat, akhirnya aku memilih menempati hotel bintang empat di kawasan Jakarta Timur ini.

"Kembaliannya ambil saja, Pak," ucapku.

"Tapi ini kebanyakan, Bu."

"Nggak papa."

Aku pun turun, lalu mulai menanyakan kamar kosong. Tak kusangka, resepsionis di hotel bagus ini, malah merendahkanku.

"Maaf, Bu, yang tersisa hanya deluxe."

"Berapa harga permalamnya, Mbak?"

"Memangnya, Ibu bisa bayar? Mahal loh, Bu."

Aku yang memang tengah emosi, malah semakin t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status