Share

Bab 42

"A-apa?"

"Bik, bawa Nining ke kamar. Saya mau ke luar lagi. Pastikan dia nggak ke mana-mana."

"Baik, tuan."

"Mas!"

"Ayo, Ning, kita ke kamar."

"Tapi Bik."

Bik Minah tak mengindahkan perkataanku, dia tetap menarik tubuh ini ke atas. Aku pun menurutinya, mungkin nanti aku bisa menanyakan hal ini pada Bik Minah di kamar.

Saat sampai kamar, segera kucekal tangan Bik Minah saat hendak meninggalkanku, meskipun berat, akhirnya ia mau duduk juga.

"Bik, Nining mau nanya," ucapku.

"Tanyalah Ning," ucap Bik Minah.

"Sebenarnya, apa maksud Mas Andra lagi? Keysha, bukan anak Mbak Rosa?"

Bik Minah menghela napas. Ia seperti melepas beban yang seakan berat di pundaknya.

"Bibik takut nanti dimarahi sama Pak Andra dan Nyonya, Ning."

"Nining janji, nggak akan kasih tahu Ibu, Bik. Janji!" ucapku sungguh-sungguh.

Meskipun ragu, akhirnya Bik Minah mulai membuka mulutnya. Menceritakan kembali saat kedatangan Keysha ke sini.

"Jadi, Keysha itu bukan anak Pak Andra maupun anak Bu Rosa. Dulu, Bu R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status