Share

Bab 29

Penulis: Dania Zahra
Livy mengernyit. "Kamu mau buat onar sampai kapan? Semua tergantung wawancaramu sendiri. Aku nggak bisa bantu apa-apa."

Livy tidak ingin buang-buang waktu dengan Zoey lagi. Dilihat dari ekspresi Preston tadi, pria ini juga tidak terlihat marah. Mungkin menurut Preston, Livy hanya sekadar mengobrol dengan adiknya.

Livy berbalik dan pergi. Zoey masih ingin mengganggunya, tetapi ada banyak orang yang melihatnya. Pada akhirnya, dia hanya bisa menggertakkan giginya dengan geram dan pergi. Dia akan menunggu wawancaranya dulu.

....

Ketika Livy kembali ke departemen sekretaris, Ivana segera menghampiri. "Livy, kenapa Pak Preston memanggilmu tadi?"

Livy termangu sesaat. Dia sudah menyiapkan jawaban untuk pertanyaan ini. "Oh, aku ditegur karena adikku. Adikku mau wawancara sore nanti, tapi datang mencariku dulu. Pak Preston kira aku mau membantunya, jadi memberiku peringatan."

Ivana menarik napas dalam-dalam. "Rupanya kamu ditegur ...."

Livy menyunggingkan bibirnya dan berucap, "Bukan masalah be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 30

    Bagi Livy, ini adalah kabar mengejutkan. Bagaimana mungkin Zoey bisa diterima dengan prestasi yang begitu buruk? Kecuali ....Setelah memikirkan ini, Livy berlari keluar dari ruang data. Dia tidak bisa mendengar suara Annie lagi.....Di ruang presdir, Livy mengetuk pintu. Sesudah mendapat respons, dia memberanikan diri untuk masuk.Preston sedang bekerja. Ketika melihat Livy, tatapannya terlihat datar, seolah-olah tahu Livy akan mencarinya. Dia berkata, "Aku telepon orang dulu."Livy duduk di sofa untuk menunggu. Ketika melihat waktu terus berlalu, Livy hanya bisa menghela napas dengan pasrah. Sepertinya dia tidak bisa mengunjungi neneknya malam ini. Sekarang sudah malam. Livy tidak ingin mengganggu neneknya istirahat.Setelah menunggu beberapa saat lagi, Preston akhirnya selesai bertelepon. Livy segera berdiri dan memanggil, "Pak ...."Sebelum Livy sempat berbicara, Preston telah melambaikan tangan untuk memanggilnya. Livy pun menghampiri. Saat berikutnya, Preston menariknya ke peluk

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 31

    Preston sudah tidak sabar untuk pulang. Jantung Livy berdetak kencang. Dia bisa membaca isi pikiran Preston dari tatapannya. Jika tidak segera pergi, Preston mungkin akan melahapnya di sini.Livy buru-buru mengangguk. "Oke, aku akan cepat." Usai berbicara, Livy langsung kembali ke ruang data untuk merapikan barang-barangnya.Seketika, Livy tersadar kembali. Dia jelas-jelas ingin menanyakan tujuan Preston memasukkan Zoey, tetapi malah tidak mendapat kesimpulan apa pun dan Preston yang mengambil keuntungan darinya.Namun, dari ucapan Preston, sepertinya Zoey bisa bergabung dengan Grup Sandiaga berkat dirinya? Hanya saja, Preston adalah orang yang profesional. Livy saja hampir dipecat. Bagaimana bisa Zoey diterima? Jangan-jangan Preston menyukai wanita seperti Zoey?Ah, sudahlah! Livy tidak ingin memikirkannya lagi. Lagi pula, departemen propaganda sangat jauh darinya. Asalkan Livy tidak mengusik Zoey, Zoey juga tidak punya kesempatan untuk mengusiknya.....Zoey sangat gembira setelah ta

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 32

    Sebelum tidur, Livy terpikir akan sesuatu. Di perusahaan, dia dipersulit Annie. Malam harinya, dia bekerja lembur untuk memuaskan Preston. Sepertinya, cepat atau lambat tubuhnya tidak akan tahan.Apalagi, Preston punya hasrat dan energi yang begitu besar. Jika situasi seperti ini terus berlanjut, bagaimana Livy harus bertahan?Livy sangat berharap dirinya cepat menstruasi supaya bisa beristirahat beberapa hari. Adapun Annie yang menyulitkannya, Livy tidak berniat memberi tahu Preston.Setelah kejadian sebelumnya, Annie pasti sudah membuat persiapan. Kalaupun Livy mengadu, Annie pasti akan memberi alasan yang terdengar baik.Selain itu, Livy tahu dirinya tidak berhak mengadu. Mereka berhubungan hanya karena kontrak dan bukan pasangan sesungguhnya.Sementara itu, Annie adalah atasan Livy. Menurut logika, sudah seharusnya Livy menuruti perintah Annie. Setelah memikirkan semua ini, Livy pun tidur.....Ruang data terletak di belakang departemen sekretaris. Meskipun tidak luas, tempat ini s

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 33

    Livy sedang bertaruh, apakah Stanley berani mengambil risiko sebesar ini untuk pernikahannya?"Kamu!" Stanley menggertakkan giginya dengan kuat. Dia memang tidak berani mengadu. Dia susah payah mengejar Chloe, apalagi Keluarga Dewanto kurang puas padanya.Jika Keluarga Sandiaga tahu Stanley pernah punya hubungan dengan Livy, hal ini mungkin akan memengaruhi pernikahannya dengan Chloe. Pada akhirnya, Stanley akan rugi."Livy, masalah ini belum selesai!" Setelah melontarkan ancaman, Stanley menutup telepon dengan kesal.Chloe sering memberi tahu Stanley tentang Preston. Preston bukan pria yang sudah merayu wanita, bahkan sering menolak wanita. Jika Livy dan Preston bisa menikah, itu artinya mereka sudah lama punya hubungan. Bahkan, mungkin mereka sudah mengenal sebelum Stanley bersama Chloe.Begitu memikirkan dirinya dipermainkan oleh Livy selama ini, bahkan harus memanggil Livy dengan panggilan "bibi" dan bersikap sopan padanya, Stanley merasa sangat gusar dan tidak bisa menerima kenyat

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 34

    Ketika Livy masih termangu, tiba-tiba terlihat sesosok yang cantik berlari ke depan Preston. Itu bukan orang lain, melainkan Zoey yang berdiri di sampingnya tadi."Pak Preston!" Zoey bersikap seolah-olah mereka sangat dekat. Setelah memanggil dengan centil, dia berkata, "Terima kasih sudah menerimaku. Aku pasti akan bekerja dengan giat dan nggak akan mengecewakanmu!"Pertumbuhan Zoey sangat baik. Dia membusungkan dadanya. Karena memakai rajutan ketat berkancing, bahkan kancing pertama serta kancing keduanya terbuka, sosok Zoey pun terlihat makin seksi. Hanya dengan melihat ini, pria mana pun akan berfantasi.Sejak SMA, Zoey memang punya banyak penggemar. Itu sebabnya, dia sangat percaya diri, terutama pada tubuhnya. Tubuh Zoey memang lebih seksi dari sebagian besar wanita. Dia tahu dirinya bisa bergabung dengan Grup Sandiaga berkat Preston.Preston pasti tertarik padanya. Jika tidak, Zoey tidak mungkin berdiri di sini sekarang. Zoey sengaja berterima kasih kepada Livy hanya untuk membe

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 35

    Livy tak kuasa mengingat berbagai adegan yang terjadi semalam. Preston mulai memainkan permainan yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Dia sungguh lelah. Dia tidak punya energi untuk menghadapi Preston lagi.Livy tidak berani melontarkan sepatah kata pun dan hanya menyantap makanannya. Ivana juga tidak berani. Tiba-tiba, Bendy bertanya, "Livy, kenapa wajahmu merah sekali? Kamu sakit ya?"Preston memberi isyarat mata kepada Bendy, makanya Bendy sengaja menanyakan kondisi Livy.Livy tersadar dari lamunannya. Dia buru-buru menggeleng. Ketika tidak sengaja menatap Preston, wajahnya menjadi makin merah.Ketika melamun tadi, yang muncul di pikiran Livy adalah adegan-adegan tak senonoh. Itu sebabnya, wajahnya memerah. Begitu ditanya oleh Bendy, dia pun merasa makin canggung."Nggak kok. Aku cuma agak panas karena kantin terlalu ramai," bantah Livy segera."Baguslah kalau begitu." Bendy menghela napas lega. Jika Livy sakit, Bendy pasti akan disuruh membeli obat. Masih banyak pekerjaannya ya

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 36

    "Memangnya dia belum mengambil tindakan apa pun?" Ivana terkejut dan meneruskan, "Benar juga. Pak Bendy sangat sibuk dan sering lembur. Dia mungkin nggak punya waktu mengajakmu kencan."Livy merasa lucu. Dia tidak menyangka Ivana mengira Bendy menyukainya. Siapa suruh Bendy menanyakan kesehatannya waktu makan tadi? Asal tahu saja, Bendy selalu bersikap kaku di perusahaan. Dia juga maniak kerja dan selalu menjaga jarak dengan para staf. Dia tidak mungkin memberi perhatian seperti tadi."Ivana, mungkin cuma salah paham. Pak Bendy mungkin cuma iseng tadi." Livy berusaha mengalihkan topik pembicaraan.Namun, Ivana menyela, "Mana mungkin salah paham! Dia pasti punya maksud lain padamu! Kapan kamu pernah melihat Pak Bendy memberi perhatian pada orang lain?""Livy, aku rasa kamu dan Pak Bendy cocok kok. Selain itu, Pak Bendy orang kepercayaan Pak Preston. Kalau kalian bersama, kelak kamu punya pijakan kuat di Grup Sandiaga. Bu Annie nggak bakal menindasmu lagi!"Livy merasa sangat canggung. D

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 37

    Jika Annie mencari masalah nanti, Livy punya alasan yang cukup untuk melawan. Hanya saja, Livy merasa heran. Dia sudah di sini selama dua jam, tetapi Preston tidak mengungkit tentang kontrak dan terus bekerja. Apa mungkin Preston baru akan membalas masalah pribadi setelah jam pulang kerja?Livy merasa gelisah. Ketika memilah data, dia terus terbayang akan berbagai kemungkinan yang terjadi. Hal ini membuat efisiensi kerjanya kurang baik.Sore hari, matahari terbenam. Ruang kantor yang luas mulai gelap. Preston menutup laptopnya dengan kuat. Suara keras itu sontak menarik perhatian Livy.Keempat mata bertatapan. Livy khawatir Preston mengira dirinya tidak fokus bekerja, jadi buru-buru mengalihkan tatapannya ke layar komputer. Tiba-tiba, terdengar Presto bertanya dengan pelan, "Sudah siap?""Kira-kira masih ada 15 menit. Maaf, Pak. Aku agak ngantuk tadi, makanya agak lambat," sahut Livy. Dia mengira dirinya menjadi penghambat untuk Preston sehingga merasa agak takut."Di sini cuma ada kit

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 254

    Ekspresi Preston tetap dingin tanpa emosi. Namun, setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti menghujam tepat ke titik lemah Bahran.Pernikahan bisnis yang dulu dijalani Bahran dengan istrinya tidak dilandasi cinta. Selama bertahun-tahun, hubungan mereka hanya menghasilkan seorang putri.Meski demikian, latar belakang istrinya cukup kuat, sehingga dia memiliki watak yang keras dan sulit dihadapi. Setiap ulah Bahran di luar rumah selalu sampai ke telinganya, dan setiap kali hal itu terjadi, pasti diikuti oleh pertengkaran besar."Preston, kamu ini terlalu ikut campur!" Bahran yang merasa harga dirinya diinjak, mulai kehilangan kendali.Dengan nada penuh amarah, dia berkata, "Kenapa berpura-pura di depanku? Kamu dan Livy sama sekali nggak punya cinta yang sebenarnya! Aku cuma ngasih tahu Livy cara terbaik untuk mengamankan posisinya, yaitu dengan punya anak. Sama seperti ibumu dulu. Setidaknya, dia mendapatkan sesuatu, bukan?"Kata-kata itu langsung menyulut kemarahan Preston. Aura din

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 253

    Chloe segera mengendalikan ekspresinya.Makan malam berlangsung cepat. Preston dan Tristan naik ke lantai dua untuk membahas sesuatu di ruang kerja. Livy tidak ingin terus berada bersama Keluarga Sandiaga, sehingga dia mencari alasan pergi ke taman belakang untuk menghirup udara segar."Livy, lagi menikmati bulan, ya?" Baru saja Livy menemukan tempat untuk duduk, suara Bahran tiba-tiba terdengar dari belakangnya.Livy menoleh dan mengangguk dengan canggung. "Iya, cuma sebentar saja. Kak, aku pamit dulu. Aku nggak mau mengganggu waktu Kakak.""Kenapa buru-buru?" Bahran menghalangi jalannya dengan langkah santai. Pandangannya yang tertuju pada Livy tampak penuh maksud tersembunyi, sementara senyum di wajahnya terlihat ramah. "Livy, yang tadi kubilang di depan Ayah itu semua benar, lho."Mata Livy segera memancarkan kewaspadaan. "Apa maksud Kakak?"Bahran melanjutkan, "Begini, jangan tertipu dengan kesan bahwa Preston nggak peduli sama wanita. Dia memang kelihatannya pria baik yang nggak

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 252

    Hati Livy langsung tersentak. Apakah Chloe sudah tahu semuanya?Telapak tangannya mulai berkeringat. Livy khawatir Chloe akan mengungkap hubungannya dengan Stanley. Meskipun Stanley yang berselingkuh dan bersalah, dengan semua ucapan yang dilontarkan Chloe tadi, sulit untuk tidak membuat Keluarga Sandiaga memiliki persepsi buruk terhadapnya."Benaran aku kenal?" Melanie semakin bersemangat dan buru-buru bertanya, "Chloe, coba bilang sama Bibi, siapa sebenarnya wanita yang nggak tahu malu itu?"Tubuh Livy menjadi tegang dan pandangannya tertuju erat pada Chloe.Tebersit ejekan di mata Chloe. Dia memutar sedikit kata-katanya sebelum akhirnya tersenyum tipis."Aib keluarga nggak perlu diumbar. Wanita itu mungkin cuma terpikat karena Stanley terlalu luar biasa. Meskipun dia mencoba mendekat, Stanley nggak akan menginginkannya. Nggak usah dibahas lagi, buang waktu saja!""Oh, Chloe memang berbesar hati." Melanie tersenyum kecil."Kenapa kamu kelihatannya tegang sekali?" Suara dingin Preston

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 251

    "Bahran!" bentak Tristan yang tidak tahan lagi mendengar ucapannya.Tristan mengayunkan tongkatnya ke arah Bahran dua kali, tetapi Bahran menghindar dengan cepat. Saking marahnya, Tristan mengentakkan tongkatnya dengan keras ke lantai sambil berkata, "Aku tahu seperti apa Preston itu! Kamu pikir semua orang seperti kamu yang bisa melakukan hal nggak tahu malu begini?"Bahran yang terus dimarahi oleh semua orang, wajahnya mulai memerah. Dengan nada gelisah, dia akhirnya membuka mulut."Ayah nggak boleh bilang gitu. Ayah sendiri juga sama saja, 'kan? Setelah nikah sama Ibu, Ayah tetap bersenang-senang di luar. Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Aku bisa jadi begini juga karena niru Ayah ....""Kurang ajar!"Tristan benar-benar marah. Dia bangkit dari sofa dan menghantamkan tongkatnya ke arah Bahran dua kali dengan keras. "Suruh kamu pulang untuk makan sama-sama, bukan untuk bicara begini! Kalau kamu begini lagi, lain kali kamu nggak usah pulang lagi daripada aku mati kesal!""Sudah,

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 250

    Sebelumnya Erick, sekarang Nicky. Jika hanya satu pria, Preston masih bisa memahaminya. Namun, sekarang ada begitu banyak pria yang bermunculan di sekitar Livy. Tidak mungkin jika mengatakan tidak ada masalah pada wanita ini.Namun, ucapan Preston bagaikan pisau tajam yang menikam hati Livy. Bibirnya sampai memucat. Lipstik sekalipun tidak bisa menutupi kepucatannya itu."Jadi, kamu rasa ini salahku? Kamu rasa aku yang nggak menjaga diri?""Aku cuma memperingatkanmu. Selama kontrak kita belum berakhir, sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang melanggar moral. Mengenai Nicky ... dia cuma pengacara biasa. Kalau kamu masih diam-diam bertemu dengannya, aku bisa membuatnya kehilangan pekerjaan."Nada bicara dan ekspresi Preston sama dinginnya. Ini adalah ancaman yang terang-terangan. Livy tahu Preston bisa melakukan hal seperti itu. Erick adalah contoh pertama.Jika Preston bisa membuat Erick dipenjara, dia tentu tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Nicky. Livy tidak ingin Nicky menja

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 249

    Terakhir kali mereka bertemu karena Chloe menikah. Kali ini, entah Livy akan bertemu mereka lagi atau tidak.Livy segera berganti pakaian dan mengikuti Preston masuk ke mobil. Di dalam mobil, Preston tidak bersantai. Telepon demi telepon masuk.Sebelumnya, Livy mendengar dari Sherly bahwa ada banyak hal yang harus diurus menjelang akhir tahun. Departemen sekretaris sepertinya juga akan sibuk dalam waktu dekat ini.Ponsel bergetar. Masuk pesan dari Ivana.[ Berita besar! Erick ditangkap! ]Livy yang terkejut segera membalas.[ Apa? ]Ditangkap bagaimana? Ivana mengirim dua emoji perayaan, lalu menjelaskan.[ Aku juga nggak tahu, ini gosip dari temanku. Sepertinya Erick membuat onar pada perayaan ulang tahun Grup Sandiaga. Pak Preston sepertinya tahu soal tindakannya. ][ Oh ya, aku juga dengar Bu Sylvia jatuh pada perayaan ulang tahun itu. Entah masalah itu berhubungan dengan Erick atau nggak. Yang jelas, Pak Preston pasti marah gara-gara itu. ][ Tsk, tsk, tsk. Kabarnya sebelum Erick d

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 248

    Ketika Livy terbangun, hari sudah siang. Kepalanya terasa sangat sakit, seluruh tubuhnya juga terasa lemas. Terutama bagian pergelangan tangannya yang bengkak dan merah. Kelihatannya sangat mengerikan."Nyonya sudah bangun?" Tina masuk dengan hati-hati, membawakan semangkuk bubur. Suaranya terdengar lembut. "Kenapa semalam minum alkohol sebanyak itu? Makan dulu bubur hangat agar perutmu terasa lebih baik.""Terima kasih, Bi." Livy menerima bubur itu, tetapi pergelangan tangannya tiba-tiba terasa sangat sakit. Dia hampir menjatuhkan mangkuk itu.Rasa sakit itu membuat pikirannya kembali fokus. Livy mulai mengingat kejadian semalam. Dalam ingatannya, semalam dia dan Preston bertengkar.Di dalam mobil yang sempit, Preston mengamati sekujur tubuhnya dengan tatapan dingin sekaligus penuh amarah."Livy, ini terakhir kalinya kamu bermasalah dengan Sylvia. Kalau sampai terjadi lagi, aku nggak akan membiarkanmu begitu saja."Livy berusaha keras menjelaskan kepada Preston, tetapi yang dia dapat

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 247

    "Livy!" Suara yang sangat dingin terdengar di telinga Livy. Namun, suara itu sangat familier. Sepertinya itu adalah suara Preston.Livy memandang dengan bingung, berusaha keras untuk melihat dengan jelas. Pada akhirnya, dia berhasil melihat wajah Preston. Namun anehnya, kepala Preston ada dua."Kemari!" Preston tidak dapat mengendalikan amarahnya. Hari ini dia sibuk sepanjang hari, lalu menunggu Sylvia selesai menjalani operasi dan menemaninya untuk menenangkannya. Malamnya, dia masih harus bertemu klien.Namun, saat dia pulang, Livy malah tidak ada di rumah. Wanita ini berkumpul dengan temannya sampai tengah malam?Preston berusaha bersabar. Meskipun ada perselisihan di antara mereka, dia tetap datang untuk mencari Livy. Namun, apa yang dia lihat? Melihat Livy terjatuh ke pelukan pria lain!Apa ini yang disebut berkumpul dengan teman? Jika dia terlambat sedikit, mereka mungkin telah berbaring di ranjang bersama!"Pak Preston, ini nggak seperti yang kamu kira. Livy mabuk, jadi aku ....

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 246

    Stanley berbicara dengan penuh semangat. Mulutnya yang bau alkohol itu hampir menempel di wajah Livy.Saat berikutnya, sebuah pukulan datang. "Stanley!" Nicky segera menarik Livy ke belakangnya.Nicky awalnya khawatir karena Livy tak kunjung kembali. Dia mengira Livy muntah-muntah di kamar mandi, jadi pergi membeli obat dan hendak mencarinya. Siapa sangka, dia malah melihat Stanley bersikap lancang kepada Livy!"Nicky?" Stanley terhuyung. Kemudian, nada bicaranya terdengar tidak sabar. "Ini urusanku dengan Livy. Apa hakmu ikut campur? Pergi sana!"Wajah Nicky menjadi sangat suram. Suaranya juga tegas. "Stanley, sudah kubilang Livy adalah temanku. Aku nggak akan tinggal diam. Selain itu, hubungan kalian sudah berakhir. Kamu harus menghormatinya. Lihat apa yang kamu lakukan!"Setelah mengucapkan peringatan seperti itu, Nicky pun tahu hubungan persahabatannya dengan Stanley sudah berakhir sepenuhnya. Namun, dia tidak menyesal.Dulu, Nicky tidak tahu Stanley adalah orang seperti ini. Sekar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status