Share

Bab 23

Malam ini sangat hening. Livy sampai merasa tidak terbiasa. Dia berguling-guling di ranjang sebelum akhirnya tertidur.

Rumah lama Keluarga Sandiaga jauh dari perusahaan. Hari Senin, Preston bangun pagi-pagi sekali. Livy tidak berani bermalas-malasan. Dia lekas bersiap-siap dan mengikuti Preston.

Setelah duduk di meja makan, Livy melihat Preston yang duduk di seberangnya. Preston memakai setelan dan rambutnya sangat rapi. Sosoknya gagah dan sempurna.

Kemudian, Livy menunduk untuk melihat penampilannya. Kemejanya tidak rapi, hanya setengah bagian yang dimasukkan ke rok. Livy menyentuh kuncir kudanya yang diikat sembarangan. Seketika, dia merasa agak malu.

Livy pun menghela napas dalam hati. Kesenjangannya dengan Preston sangat besar. Livy pun merasa ragu, apa dia harus kembali ke lantai atas untuk merapikan diri?

Saat ini, Tristan yang berjalan dengan tongkat menghampiri. Dia bertanya dengan wajah penuh kasih sayang, "Livy, kamu sudah baikan? Kalau belum, suruh Preston bawa kamu ke rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status