Share

Bab 26

Napas Livy terengah-engah karena ciuman panas itu. Ketika Preston melepaskannya, wajahnya memerah seperti tomat. Siapa pun yang melihatnya pasti ingin memakannya.

Preston menarik dasinya, lalu berkata dengan suara rendah, "Aku sempat minum-minum waktu pertemuan bisnis siang tadi."

Livy tampak kebingungan karena belum tersadar dari keterkejutannya. Saat berikutnya, terdengar suara pintu dikunci. Livy menoleh, mendapati Preston mengunci pintu dari dalam.

Keempat mata bertatapan. Suasana di ruangan menjadi ambigu. Preston menjulurkan tangan dan merangkul pinggang ramping Livy. Seketika, Livy digendong dan diturunkan di sofa kulit hitam.

Livy tanpa sadar ingin bangkit, tetapi tubuh pria yang besar sontak menindihnya. Kemudian, sebuah kemasan kecil diletakkan di tangan Livy. Itu adalah kondom.

Livy seketika memahami keinginan Preston. Dia berkata dengan terbata-bata, "Pak, kita ... lagi di ... perusahaan ...."

Apa benar bisa melakukannya di sini? Bagaimanapun, di luar banyak orang yang berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status