Share

Zia Percaya

Sean memutarkan kedua bola matanya. Gadis kecilnya kembali menundukkan wajahnya. Tak lama, tangannya merasakan satu tetes cairan bening yang berasal dari netra gadis kecilnya.

“Paman pasti sudah tahu ‘kan pekerjaan ibuku? Aku bahagia sekali saat tuan Alan berkata menyukaiku dan ia tak peduli dari mana aku berasal, tapi bagaimana jika tuan Alan tahu kalau aku adalah anak dari seorang mucikari. Itu pasti akan menghancurkan nama baikmu dan juga nama baik keluargamu,” Zia berkata dengan terisak. 

“Maafkan aku, Paman. Aku egois dan tak tahu diri. Seharusnya aku berpikir panjang sebelum berkata menginginkanmu,” sesal Zia seraya menarik tangannya dari genggaman tangan Sean.

Sean tertegun. Zia terdiam dengan air matanya yang semakin deras. Lelaki itu lalu meraih kembali dagu gadis kecilnya, tetapi gadis itu mengeraskan wajahnya.

“Tuan Alan tidak akan tahu siapa ibumu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status