Share

Let's Eat

Sean membalas lumayan gadis kecilnya. Namun, baru saja lidah mereka bertaut keduanya langsung menghentikannya dan melepaskan ciuman mereka. Cacing di dalam perut Zia tak memberi restu. Keduanya tertawa kecil.

“Aku makan dulu, Paman,” ucap Zia malu-malu.

“Sepertinya begitu,” sahut Sean seraya memutar tubuh gadis kecilnya. “Kayaknya, mie instannya sudah mengembang. Mau saya buatkan yang baru?” tawarnya.

“Nggak usah, Paman. Cacing dalam perutku udah nggak bisa nunggu,” jawab Zia masih sedikit malu-malu.

Bagaimana bisa dirinya tidak malu. Cacing dalam perutnya mengganggu saat ia baru saja memulainya lagi. Entah mengapa ia menjadi lebih berani pada pamannya.

Sean menemani gadis kecilnya melahap mie instan buatannya. Lelaki itu bahkan memangku dagunya menatap wajah Zia. Gadis itu yang baru saja memasukkan suapan pertamanya langsung tersip

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status