Share

Keresahan Sean

“Sepertinya efek demam, jadi ucapanmu ngelantur,” ucap Sean seraya bangkit dari duduknya di tepi ranjang. “Sebaiknya kamu istirahat saja dan jangan banyak pikiran!”

Sean bahkan tak menatap wajah Zia yang tengah menatapnya lemas. Lelaki itu memilih merapikan selimut pada tubuh gadis kecilnya, menyembunyikan rasa marah dan kesalnya. Tangan Zia langsung meraih tangan pamannya sebelum lelaki itu memutar tubuhnya.

“Paman, marah padaku?” tanya Zia lirih.

Pamannya terdiam. Sean masih enggan menatap wajah gadis kecilnya. Ia bahkan mengalihkan pandangannya pada botol infus di dekat kepalanya seraya mengatur napasnya agar emosinya mereda.

“Sudahlah, istirahat saja!” pinta Sean memberanikan diri menatap Zia.

Zia menatap lesu pada lelaki di hadapannya. “Paman, jangan marah padaku! Aku hanya—“

“Hanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status