Share

Bab 15

Ratih yang bingung harus melakukan apa, hanya bersandar pada sofa. Sedangkan Arjuna, nampak sibuk dengan pekerjaannya, namun sesekali ia sempatkan untuk melirik Ratih.

Sebelum pulang, Arjuna harus membangunkan Ratih terlebih dulu karna ketiduran disofa. Arjuna menepuk-nepuk pipi Ratih pelan, namun Ratih hanya menggeliat saja tak mau bangun.

Tak menyerah, Arjuna kembali menepuk-nepuk pipi Ratih lebih keras. Hal itu berhasil membuat Ratih membuka mata.

"Loh sudah pagi." gumamnya setelah membuka mata sembari mengumpulkan nyawa.

"Pagi apanya? malam saja belum! Ck, tidur seperti kebo." gumam Arjuna kesal.

***

Arjuna merebahkan tubuhnya disofa ruang tengah. Tubuhnya benar-benar lelah.

"Tuan, apa perlu saya siapkan air hangat?" tanya Ratih sopan.

"Boleh" ucap Arjuna sembari memejamkan mata.

Ratih meletakkan tas diruang kerja lalu beranjak menuju kamar Arjuna untuk menyiapkan air hangat. Setelah selesai, Ratih segera turun ke bawah untuk memanggil Arjuna.

Suara Ratih tert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status