Share

Kemarahan Daniel

Penulis: Litha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Darah yang mengalir dalam nadi Daniel seakan mendidih. Meja di ruangannya ditendang hingga seluruh benda di atasnya berhamburan. Kedua rahangnya mengeras, urat-urat lehernya pun menegang. Mata Daniel dipenuhi oleh kilat amarah.

Semua pengawal terdiam tanpa berani bergerak sedikit pun di hadapan Daniel, terutama Jackson dan Harry yang terpaku di tempat mereka berdiri. Sungguh tamat riwayat kedua pengawal itu. Daniel menatap mereka satu persatu dengan tatapan menusuk.

"SIAPA YANG MENYURUH KALIAN MENINGGALKAN BELLA, HAH?!" teriak Daniel tepat di depan wajah Jackson dan Harry.

Lelaki itu meninju wajah Jackson dan Harry secara bergantian. Mereka berdua terjatuh ke lantai dengan keras. Jackson dan Harry tak berani melawan. Mereka hanya diam sembari menahan rasa sakit.

Daniel menjambak rambutnya, frustrasi akan berita yang dibawa oleh kedua pengawal itu. Bella menghilang di tengah pesta akibat keteledoran kedua pengawal yang Daniel tugaskan untuk menjaga adiknya. Daniel meyakini pasti ada yang tidak beres di balik menghilangnya Bella. Tidak mungkin Bella lari begitu saja darinya jika tidak terjadi sesuatu.

“Berdiri!” bentak Daniel.

Jackson dan Harry terpaksa berdiri dengan takut. Daniel masih menatap mereka dengan penuh amarah. Orang lain yang berada di ruangan tersebut masih tidak berani untuk mengatakan apa pun.

“Mengapa kalian meninggalkan Bella?” tanya Daniel dengan nada tajam.

"Nona Bella yang menyuruh kami, Sir," Harry angkat suara.

Daniel terkekeh pelan. Sejurus kemudian, suara ledakan pistol memenuhi seluruh ruangan, membuat hampir semua orang terkesiap terkejut. Harry terjatuh ke lantai dengan kepala yang berlubang mengeluarkan darah. Semuanya semakin terpaku di tempat mereka. Tidak ada yang berani berkutik sama sekali.

“Selama ini aku menjaga Bella dengan sekuat tenaga,” ucap Daniel. “Dia bahkan tidak pernah kuizinkan bertemu dengan sembarang orang di sini. Aku memerintahkan Jackson dan Harry untuk menjaga Bella sebentar saja, karena hanya mereka yang pernah melihat adikku. Nyatanya, kedua orang itu gagal menjaga adikku.”

Daniel memainkan pistol di tangannya, membuat semua orang di ruangan semakin takut untuk melakukan apa pun. Mereka takut jika bergerak sedikit saja, peluru di pistol Daniel akan menembus kepala mereka. Malvin, sang Underboss yang sedari tadi diam memperhatikan kejadian di depannya akhirnya memberanikan diri untuk angkat suara.

“Boleh aku ikut bicara, Sir?” tanya Malvin.

Begitu mendapat anggukan persetujuan dari Daniel, Malvin kembali melanjutkan perkataannya. “Jackson, bisa kau jelaskan apa yang terjadi beberapa menit sebelum Bella menghilang?”

Jackson mengerjapkan matanya beberapa kali dengan raut wajah ketakutan. “Sebelum Nona Bella menghilang, dia berbincang bersama seorang lelaki bernama Austin. Dia terlihat seperti memperhatikan sesuatu dari kejauhan sedari awal bersama Nona Bella. Dia kemudian menarik Nona Bella ke tempat lain. Saya dan Harry langsung bergerak mengejar mereka, tetapi yang kami temukan hanyalah Austin yang terkapar di lantai, sementara Nona Bella telah menghilang,” ucap Jackson panjang lebar.

Daniel dan Malvin seketika berpandangan. Mereka berdua sepertinya memiliki pemikiran yang sama. Daniel melangkah mendekati Jackson yang masih bergetar ketakutan.

“Apakah ada yang mengintai mereka berdua dari kejauhan?” tanya Daniel.

“Saya rasa begitu, Sir,” jawab Jackson. “Saya melihat dua orang mencurigakan yang mengawasi Nona Bella dan Austin. Sepertinya mereka memang sengaja menargetkan Nona Bella.”

“Sengaja menargetkan Nona Bella,” ulang Malvin. Lelaki itu kemudian menatap Daniel dengan serius, seolah berusaha menyampaikan pemikirannya lewat tatapan mata.

“Kalian semua keluar, kecuali Malvin dan Jackson!” perintah Daniel.

Seluruh orang kecuali mereka bertiga segera keluar dari ruangan tanpa berbicara sama sekali. Daniel kembali memandangi Jackson yang nyawanya kini di ujung tanduk. Daniel dan mata elangnya selalu dapat membuat orang lain gemetar.

“Kau yakin ada yang sengaja menargetkan Bella?” tanya Daniel.

Jackson menganggukkan kepalanya dengan takut. “Saya cukup yakin, Sir.”

Daniel menatap Malvin yang memperhatikannya sedari tadi. “Orang yang mengetahui tentang kedatangan Bella ke pesta itu hanya aku dan kedua pengawalnya.”

“Kemungkinan ada mata-mata musuh di markas, Sir,” ucap Malvin menyuarakan pikirannya. “Mereka memantau aktivitas Anda dan Nona Bella selama ini, sehingga mereka dapat mengetahui kedatangan Nona Bella ke pesta itu. Kemungkinan lainnya, Jackson dan Harry adalah mata-mata tersebut.”

Daniel terkekeh pelan ketika isi pikirannya disuarakan oleh sang Underboss. Jackson semakin gemetar ketakutan saat mendengar namanya disebut. Dia berlutut di hadapan Daniel sambil menangkup kedua tangannya dengan gestur meminta pengampunan.

“Saya bersumpah bahwa saya bukan mata-mata, Sir!” ucap Jackson dengan suara yang bergetar. “Saya berani bersumpah dengan nyawa saya sendiri!”

Daniel melirik Jackson yang masih berlutut di bawahnya. Lelaki itu memundurkan langkahnya, seolah tidak sudi terlalu dekat dengan Jackson. Si pengawal masih setia di posisinya tanpa berani mendongakkan kepalanya untuk menatap Daniel.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang, Sir?” tanya Malvin kepada Daniel.

“Aku ingin kau melacak keberadaan Bella,” jawab Daniel. “Jika benar Malores yang menculiknya, aku yakin Mark bajingan itu tidak akan melukai Bella sebelum dia mendapatkan sesuatu dariku. Kita harus menemukan Bella sebelum itu.”

“Baik, Sir,” sahut Malvin. “Saya akan memerintahkan Tim Orion untuk melacak keberadaan Nona Bella.”

“Pastikan hanya sedikit orang yang terlibat dalam masalah ini,” pesan Daniel. “Semakin sedikit semakin baik. Bawa juga orang ini untuk ikut Tim Orion. Dia mungkin dapat memberi mereka petunjuk.”

Daniel menunjuk ke arah Jackson yang masih berlutut di lantai. Malvin berjalan mendekati Jackson. Lelaki itu berjengit pelan saat merasakan tangan Malvin menyentuh pundaknya.

“Bangunlah,” ucap Malvin. “Ikut denganku.”

Jackson bangkit dengan gerakan yang terlihat ragu bercampur takut. Dia tetap setia menundukkan kepalanya. Dia dapat merasakan tatapan menusuk Daniel yang ditujukan kepadanya.

“Saya pamit dulu, Sir,” ucap Malvin.

Malvin membungkukkan tubuhnya kepada Daniel. Jackson segera ikut membungkukkan tubuhnya kepada sang pemimpin. Baru saja Malvin ingin melangkah keluar dari ruangan Daniel, lelaki itu memanggilnya kembali.

“Malvin,” panggil Daniel.

Mengerti akan tatapan Daniel, Malvin menganggukkan kepalanya. Dia memerintahkan Jackson untuk menunggu di luar. Jackson melakukan perintah Malvin tanpa banyak bicara. Dia segera melangkah keluar dari ruangan Daniel.

“Ada apa, Sir?” tanya Malvin.

“Aku ingin kau mencari mata-mata Malores di markas kita,” jawab Daniel. “Jangan sampai ada yang mengetahui ini selain kau dan aku. Selidiki ini secara diam-diam.”

“Baik, Sir,” ucap Malvin. “Saya akan langsung melaporkan kepada Anda jika menemukan sesuatu yang mencurigakan.”

Daniel menganggukkan kepalanya. Sekali lagi, Malvin pamit keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Daniel yang berusaha menenangkan pikirannya. Lelaki itu mengepalkan kedua tangannya. Dia bersumpah jika terjadi sesuatu kepada Bella, dia sendiri yang akan membunuh Mark Malores.

Bab terkait

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Perintah Tidak Terbantah

    2 tahun yang laluEmbusan angin menggelitik bagian belakang leher Daniel. Dingin merayap ke sekujur tubuh lelaki bermata hazel itu. Gerimis turun mengguyur kota, membuat Daniel berdecak kesal lantaran kemeja hitam tipisnya basah. Seharusnya dia tidak meninggalkan jasnya di menara timur. Gerimis kini turun semakin deras hingga menjadi hujan seiring dengan langkah Daniel yang semakin mendekati bangunan utama The Eagle. Lelaki itu merutuki leluhur pendiri markas yang membangun menara bagian timur terlalu jauh dari bangunan utama markas. Otot perutnya kini tercetak dari luar kemeja tipisnya akibat hujan yang mengguyurnya.Samar-samar, Daniel mendengar bunyi detikan yang tidak dapat dia deteksi dari mana sumber suaranya. Langkah kaki Daniel terhenti sebentar, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Hujan yang deras membuat jarak pandangnya pendek, sehingga dia tidak dapat mengira-ngira berasal dari mana suara tersebut.Daniel menghela napas. Mungkin dia hanya berhalusinasi. Orang-ora

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Malam Terburuk

    Daniel tidak dapat memercayai apa yang baru saja dia dengar. Ditatapnya Jason dengan penuh tanda tanya. Jason terlihat tidak bercanda sama sekali. Wajahnya menyiratkan keseriusan mengenai perkataannya.“Brother!” seru Daniel yang penuh keterkejutan. “Bagaimana bisa aku menikahi putrimu?”“Kita bahkan tidak sedarah, Daniel,” sahut Jason. “Selain itu, aku tidak bisa membiarkan putriku bersama orang lain yang tidak kupercaya.”“Aku dan Leona tidak pernah bertemu,” kata Daniel, berusaha membuat Jason mengubah pikirannya. “Aku bahkan tidak pernah melihat rupanya seperti apa.”“Maka cepat susul dia ke Scorpion!”Kini, Daniel yang berpikir keras. Mengapa Jason tiba-tiba memintanya untuk menikahi putrinya? Apa yang membuat Jason mengambil keputusan seperti ini? Daniel yakin, ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang pemimpin. Keputusan Jason ini terkesan terburu-buru, tidak cocok dengan kepribadian Jason yang selalu berpikir matang sebelum melakukan sesuatu.“Kau tahu bahwa aku tidak suka jika

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Telah Hilang

    Daniel mengepalkan kedua tangannya. Hati yang berat terpaksa Daniel abaikan demi melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Daniel mengambil dua buah pistol dari truk, kemudian kembali ke garasi utama. Dia dihadang oleh sekelompok orang bersenjata tajam. Daniel yang sudah murka tak takut sama sekali.Orang pertama menyabetkan senjata tajamnya ke arah Daniel, namun dia mengelak dan menembak kepala orang itu. Kelima orang lainnya segera menyerang Daniel menggunakan senjata tajam juga. Daniel mengelak dengan gesit. Dia menendang dua orang sekaligus, lalu berguling untuk menghindari sabetan senjata tajam. Dia lalu menembak orang kedua.Sebuah pisau panjang hampir saja menancap di tubuh Daniel, kalau dia tak segera berguling. Namun akibatnya, pinggang Daniel terluka karena sayatan dari pisau itu. Daniel meringis menahan sakitnya, akan tetapi sayatan pisau tidak akan melemahkan lelaki itu. Dia langsung menembak orang yang melukainya.Daniel segera belari menuju mobil, sementara dua orang y

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Kelemahan Daniel

    Dua tahun belakangan ini, Daniel tidak dapat tidur dengan nyenyak. Setiap kali dia menutup mata, lelaki itu seakan ditarik kembali ke masa lalu. Suara tembakan pistol, meledaknya bom yang menghancurkan setengah bangunan The Eagle, sampai tatapan terakhir Jason yang memerintahkannya untuk menjaga sang putri.Sulit bagi Daniel untuk sekadar berhadapan dengan Jason. Dia tidak dapat mengelak dari kenyataan bahwa dia gagal menepati janjinya. Leona Salvatrucha menghilang. Daniel menduga Leona diculik oleh Malores secara diam-diam dari Scorpion. Itulah mengapa Daniel diikuti oleh dua orang misterius yang berusaha memperlambat lelaki itu.Daniel juga tidak dapat secara gegabah mencoba merebut Leona kembali. Semenjak mendapat bantuan dari negara nenek moyang mereka, kekuatan Malores bertambah. Kali ini, dia tidak boleh gagal lagi. Janji tetaplah janji. Daniel harus mempertaruhkan hal yang besar, termasuk nyawanya sendiri, untuk membawa Leona kembali pada Salvatrucha.Embusan napas yang terdeng

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Pesta

    Daniel berdiri di samping pintu kamar Bella yang terbuka. Dia menyandarkan dirinya ke dinding sembari memperhatikan Bella berdandan. Lelaki itu menghela napasnya. Niatnya ke sini sebenarnya ingin membatalkan izinnya untuk membiarkan Bella pergi ke pesta temannya.Melihat raut wajah antusias Bella membuat Daniel langsung menelan mentah-mentah niatnya. Gadis itu pasti senang sekali. Kapan lagi dia dapat pergi pada malam hari? Daniel tidak sampai hati untuk membuat senyum di bibir gadis itu luntur.Tidak akan ada yang dapat membayangkan seorang Daniel Alterio, sang pemimpin Salvatrucha, akan bersikap lembut dan penyayang. Siapa yang tidak mengenal Daniel? Mendengar nama lelaki itu saja sudah cukup membuat orang-orang diliputi rasa takut. Lelaki itu dikenal tidak memiliki rasa takut. Dia berwibawa, penuh perhitungan, dan tidak segan untuk menembakkan pistolnya ke kepala seseorang yang membuatnya murka.Daniel Alterio adalah simbol dari nama markas Salvatrucha, The Eagle. Dialah sang Elang

Bab terbaru

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Kemarahan Daniel

    Darah yang mengalir dalam nadi Daniel seakan mendidih. Meja di ruangannya ditendang hingga seluruh benda di atasnya berhamburan. Kedua rahangnya mengeras, urat-urat lehernya pun menegang. Mata Daniel dipenuhi oleh kilat amarah.Semua pengawal terdiam tanpa berani bergerak sedikit pun di hadapan Daniel, terutama Jackson dan Harry yang terpaku di tempat mereka berdiri. Sungguh tamat riwayat kedua pengawal itu. Daniel menatap mereka satu persatu dengan tatapan menusuk."SIAPA YANG MENYURUH KALIAN MENINGGALKAN BELLA, HAH?!" teriak Daniel tepat di depan wajah Jackson dan Harry.Lelaki itu meninju wajah Jackson dan Harry secara bergantian. Mereka berdua terjatuh ke lantai dengan keras. Jackson dan Harry tak berani melawan. Mereka hanya diam sembari menahan rasa sakit.Daniel menjambak rambutnya, frustrasi akan berita yang dibawa oleh kedua pengawal itu. Bella menghilang di tengah pesta akibat keteledoran kedua pengawal yang Daniel tugaskan untuk menjaga adiknya. Daniel meyakini pasti ada ya

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Pesta

    Daniel berdiri di samping pintu kamar Bella yang terbuka. Dia menyandarkan dirinya ke dinding sembari memperhatikan Bella berdandan. Lelaki itu menghela napasnya. Niatnya ke sini sebenarnya ingin membatalkan izinnya untuk membiarkan Bella pergi ke pesta temannya.Melihat raut wajah antusias Bella membuat Daniel langsung menelan mentah-mentah niatnya. Gadis itu pasti senang sekali. Kapan lagi dia dapat pergi pada malam hari? Daniel tidak sampai hati untuk membuat senyum di bibir gadis itu luntur.Tidak akan ada yang dapat membayangkan seorang Daniel Alterio, sang pemimpin Salvatrucha, akan bersikap lembut dan penyayang. Siapa yang tidak mengenal Daniel? Mendengar nama lelaki itu saja sudah cukup membuat orang-orang diliputi rasa takut. Lelaki itu dikenal tidak memiliki rasa takut. Dia berwibawa, penuh perhitungan, dan tidak segan untuk menembakkan pistolnya ke kepala seseorang yang membuatnya murka.Daniel Alterio adalah simbol dari nama markas Salvatrucha, The Eagle. Dialah sang Elang

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Kelemahan Daniel

    Dua tahun belakangan ini, Daniel tidak dapat tidur dengan nyenyak. Setiap kali dia menutup mata, lelaki itu seakan ditarik kembali ke masa lalu. Suara tembakan pistol, meledaknya bom yang menghancurkan setengah bangunan The Eagle, sampai tatapan terakhir Jason yang memerintahkannya untuk menjaga sang putri.Sulit bagi Daniel untuk sekadar berhadapan dengan Jason. Dia tidak dapat mengelak dari kenyataan bahwa dia gagal menepati janjinya. Leona Salvatrucha menghilang. Daniel menduga Leona diculik oleh Malores secara diam-diam dari Scorpion. Itulah mengapa Daniel diikuti oleh dua orang misterius yang berusaha memperlambat lelaki itu.Daniel juga tidak dapat secara gegabah mencoba merebut Leona kembali. Semenjak mendapat bantuan dari negara nenek moyang mereka, kekuatan Malores bertambah. Kali ini, dia tidak boleh gagal lagi. Janji tetaplah janji. Daniel harus mempertaruhkan hal yang besar, termasuk nyawanya sendiri, untuk membawa Leona kembali pada Salvatrucha.Embusan napas yang terdeng

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Telah Hilang

    Daniel mengepalkan kedua tangannya. Hati yang berat terpaksa Daniel abaikan demi melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Daniel mengambil dua buah pistol dari truk, kemudian kembali ke garasi utama. Dia dihadang oleh sekelompok orang bersenjata tajam. Daniel yang sudah murka tak takut sama sekali.Orang pertama menyabetkan senjata tajamnya ke arah Daniel, namun dia mengelak dan menembak kepala orang itu. Kelima orang lainnya segera menyerang Daniel menggunakan senjata tajam juga. Daniel mengelak dengan gesit. Dia menendang dua orang sekaligus, lalu berguling untuk menghindari sabetan senjata tajam. Dia lalu menembak orang kedua.Sebuah pisau panjang hampir saja menancap di tubuh Daniel, kalau dia tak segera berguling. Namun akibatnya, pinggang Daniel terluka karena sayatan dari pisau itu. Daniel meringis menahan sakitnya, akan tetapi sayatan pisau tidak akan melemahkan lelaki itu. Dia langsung menembak orang yang melukainya.Daniel segera belari menuju mobil, sementara dua orang y

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Malam Terburuk

    Daniel tidak dapat memercayai apa yang baru saja dia dengar. Ditatapnya Jason dengan penuh tanda tanya. Jason terlihat tidak bercanda sama sekali. Wajahnya menyiratkan keseriusan mengenai perkataannya.“Brother!” seru Daniel yang penuh keterkejutan. “Bagaimana bisa aku menikahi putrimu?”“Kita bahkan tidak sedarah, Daniel,” sahut Jason. “Selain itu, aku tidak bisa membiarkan putriku bersama orang lain yang tidak kupercaya.”“Aku dan Leona tidak pernah bertemu,” kata Daniel, berusaha membuat Jason mengubah pikirannya. “Aku bahkan tidak pernah melihat rupanya seperti apa.”“Maka cepat susul dia ke Scorpion!”Kini, Daniel yang berpikir keras. Mengapa Jason tiba-tiba memintanya untuk menikahi putrinya? Apa yang membuat Jason mengambil keputusan seperti ini? Daniel yakin, ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang pemimpin. Keputusan Jason ini terkesan terburu-buru, tidak cocok dengan kepribadian Jason yang selalu berpikir matang sebelum melakukan sesuatu.“Kau tahu bahwa aku tidak suka jika

  • Mafia: Terikat Putri Kakak Angkatku   Perintah Tidak Terbantah

    2 tahun yang laluEmbusan angin menggelitik bagian belakang leher Daniel. Dingin merayap ke sekujur tubuh lelaki bermata hazel itu. Gerimis turun mengguyur kota, membuat Daniel berdecak kesal lantaran kemeja hitam tipisnya basah. Seharusnya dia tidak meninggalkan jasnya di menara timur. Gerimis kini turun semakin deras hingga menjadi hujan seiring dengan langkah Daniel yang semakin mendekati bangunan utama The Eagle. Lelaki itu merutuki leluhur pendiri markas yang membangun menara bagian timur terlalu jauh dari bangunan utama markas. Otot perutnya kini tercetak dari luar kemeja tipisnya akibat hujan yang mengguyurnya.Samar-samar, Daniel mendengar bunyi detikan yang tidak dapat dia deteksi dari mana sumber suaranya. Langkah kaki Daniel terhenti sebentar, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Hujan yang deras membuat jarak pandangnya pendek, sehingga dia tidak dapat mengira-ngira berasal dari mana suara tersebut.Daniel menghela napas. Mungkin dia hanya berhalusinasi. Orang-ora

DMCA.com Protection Status