Share

49. Curiga

Kami duduk saling berhadapan di ruang tengah. Vidia melirik sinis sekilas padaku kemudian menyandarkan kepala di bahu Ferdila. Pandai sekali perempuan itu memporak-porandakan hatiku.

"Aku kembali demi suami dan jika Ardina tidak setuju ...." Pelakor itu seperti sengaja menggantung kalimatnya.

"Jika tidak setuju kenapa?" Ferdila mewakili pertanyaan. Sontak wajah Vidia dibuat seimut mungkin.

"Aku mengerti." Lelaki itu berdiri. Netra kami saling beradu. "Jika kamu tidak mau menerima kehadiran Vidia, siap-siap menanggung akibatnya!"

Bagai disambar petir, hati terluka begitu dalam. Tidak lagi kutemukan sosok lembut sejakntiga bulan terakhir bahkan baru pagi tadi kami belanja bersama dengan bahagia.

Selama perempuan itu berdiri di sisi suamiku, dia akan berlaku kasar. Tidak akan ada lagi ketenangan dalam rumah ini bahkan mungkin setiap detik hanya akan berlalu bersama luka.

"Satu lagi, jika kamu ada niat jahat untuk Vidia, maka tepis karena aku ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status