“Dimas!!!!” Suara menggelegar Regina di rumah putranya tampak mengejutkan pasangan itu.“Ibu, kenapa pagi-pagi teriak seperti ini? Malu di dengar tetangga. Tenangkan dirimu lebih dulu bu” Ucap Dimas yang langsung menemui ibunya itu.Nafas Regina naik turun bahkan matanya memerah karena emosi, “Bagaimana bisa aku tenang!!! Ayahmu ternyata menikah lagi dijakarta!” Seru Regina dengan emosi.Dimas yang mendengarnya terkejut, “Apa?! Ibu bagaimana kamu tahu? Mungkin saja ini hanyalah kabar bohong untuk menghancurkan keluarga kita.” Ucap Dimas.Regina langsung menunjukkan story david di nomor W*tshapnya.Dimas langsung mengambil ponsel milik ibunya dan melihat dengan jelas apa yang diposting ayahnya.Disana ayahnya memposting foto seorang wanita dengan dress, wajah wanita itu tampak tak terlihat hanya bagian rambut panjangnya dan bahu kecilnya yang terlihat. Sangat jelas ayahnya sedang bersama wanita muda dan caption yang bertuliskan “My Honey is Honeymoon” Tersebut membuat semua orang akan b
“Ini malam terakhir ya?” Ucap Anya sambil menikmati teh disamping David menikmati pemandangan menara eiffel di jendela hotel mereka .Tidak terasa sudah lama mereka jalan-jalan di kota romantis ini, Anya sangat puas terlebh David yang selalu mengikuti keinginannya.“Ingin menambah hari?” Tawar David sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Anya. Selama satu minggu ini hubungan mereka semakin dekat bahkan Anya sudah terbiasa dengan sentuhan fisik dari pria itu tanpa terganggu.“Aku ingin tapi pekerjaanmu sudah menunggu, jangan kira aku tak tahu beberapa hari kamu selalu di telepon oleh sekretaris mu tentang pekerjaan mendadak yang harus kamu tangani.” Ucap Anya sambil menatap pria itu.David tersenyum, “Apakah pendengaranmu sangat baik? Aku sudah berusaha menjauh darimu.” Ucapnya lalu tertawa.Anya juga ikut tertawa, “Mungkin bakat setelah Dimas berselingkuh, jadi telingaku semakin menajam.” Canda Anya.David tersenyum, “Aku tidak akan berselingkuh darimu.” Ucap David dengan tenang na
“Mba, aku dengar kamu punya madu ya? Jai souvenir yang suami mba kasih kemarin itu souvenir pernikahan?” Ucap salah seorang tetangga pada Regina saat mereka bertemu dengan Regina di jalan.Regina tak menjawab pertanyaan yang seolah mencemoohnya itu, sangat menyesal dia lewat sini terlebih mereka sedang berkumpul seperti tidak ada kerjaan dirumah mereka.“Sepertinya itu karmanya, katanya dulu dia menyuruh anaknya buat memadu istri pertamanya. Padahal baru enam bulan sudah dipaksa buat hamil. “ Bisik salah seorang ibu lain disana.Regina mencoba menahan emosinya, tidak ingin memberikan kepuasan kepada para tetangga yang tampaknya senang mencemoohnya. Dia berdiri tegak, menunjukkan ketenangan meskipun hatinya bergejolak."Terima kasih atas perhatian kalian," ucap Regina dengan tenang, namun tegas. "Tapi, urusan keluarga kami bukan untuk dibahas di jalanan."Tanpa menunggu tanggapan, Regina melanjutkan langkahnya, meninggalkan para ibu-ibu yang terkejut dengan sikap tegasnya. Sesampainya
Dan waktu telah tiba, Anya menginjakkan kakinya di tanah yang membuat luka terdalam di hidupnya.“Dimas, Regina aku datang.” Ucapnya dengan senyum miring di wajahnya.Dengan menggunakan kacamata hitam, dia mulai turun dari pesawat jet pribadi diikuti dengan Angel dan Nersa yang mengikutinya sampai di tanah kalimantan ini.“Wow, cukup menarik. Kita akan tinggal dimana?” Tanya Angel pada Anya.Anya tersenyum, “Ke rumah mantan mertuaku, alias maduku.” Angel dan Nersa mengangguk mengerti, mereka sudah tahu masa lalu Anya kemarin. Dan mereka berniat membantu balas dendam wanita itu hingga membuat madunya minimal gila atau menjadi gelandangan yang menjijikkan.Para pengawal David mulai membawa koper mereka dan menjemput mereka menggunakan mobil limousine mewah.Mobil limousine itu melaju dengan anggun, melewati jalan-jalan yang berdebu menuju rumah Regina. Anya memandang keluar jendela, mengingat semua kenangan pahit yang terjadi di tempat ini. Tapi kali ini, dia merasa lebih kuat, lebih b
Di kamar Anya, Nersa dan Angel mulai mengobati pipi Anya yang bengkak. Tamparan Dimas cukup keras bahkan wajah Anya cukup mengerikan sekarang.“Aku sungguh tidak sabar tuan David mengetahui kelakukan putranya, lihat Anya pipimu sampai seperti ini.” Ucap Nersa dengan kesal sambil terus mengompres dengan air dingin.“Tenang saja, aku tadi diam-diam merekamnya dan mengirimkannya pada suamimu, Anya.” Ucap Angel dengan senyum puas.Anya terkejut, “Kamu mengirimkan video itu? “ Tanya Anya, sebenarnya dia ingin mengatasi masalah ini sendiri karena tak ingin membuat pria itu khawatir.Tapi sebelum Angel menjawab lagi, sebuah panggilan video masuk yang menampilkan kontak David disana.Anya dengan cemas mengambil teleponnya dan menerima panggilan video dari David. Wajah David yang khawatir muncul di layar, matanya langsung menatap wajah Anya yang bengkak."Anya, apa yang terjadi? Aku baru saja melihat videonya," kata David dengan suara tegang.Anya mencoba tersenyum meskipun kesakitan. "David,
“Katakan.” Suara dingin Anya tampak menunjukkan betapa dia tak menginginkan percakapan ini.Dimas berbalik dan menatap Anya dengan serius, “Berhenti, Anya. Aku tahu kamu melakukan ini karena kamu masih mencintaiku dan rela menikahi ayahku sendiri untuk mendekatiku kembali.” Ucap Dimas dengan serius.Anya yang mendengar itu tertawa, sungguh lucu pikiran Dimas tersebut.“Kamu pikir aku masih mencintaimu?” Ucap Anya dengan nada sinis.“Iya, jika kamu ingin rujuk ayo. Tapi tidak perlu pura-pura seperti ini. Aku masih bisa menerimamu.” Ucap Dimas sambil memegang kedua tangan Anya dengan erat.Anya langsung melepaskan genggaman tangan itu dan…PLAK!!“Otakmu sungguh kecil, Dimas. Kamu pikir setelah kamu melakukan semua ini aku masih mencintaimu? Aku bahkan sekarang jijik melihat wajahmu itu.” Anya menatap tajam pria itu.Dimas terdiam sejenak, menatap Anya dengan keterkejutan di matanya. Tamparan itu membuatnya tersadar, namun egonya masih berusaha menyangkal kenyataan."Anya, kamu tidak pe
Di rumah Dimas saat ini, ketiga orang yang duduk di meja makan itu tampak merasa lelah.“Sia-sia, aku tak tahu bagaimana Anya bisa mendapatkan kepercayaan orang di kebun sawit. Mereka bahkan tak menganggapku ada tadi.” Ucap Dimas dengan kesal.Anggun yang baru tahu masalah keluarganya juga cukup khawatir, “Lalu bagaimana mas? Apakah keuangan kita akan aman nanti?” Tanya Anggun dengan khawatir.Dimas menyesap kopinya dengan serius, “Seharusnya aman, karena Anya kan mandul, dia tidak akan bisa hamil dan membuat posisiku sebagai anak ayah tersingkirkan.” Ucap Dimas dengan yakin.Namun tidak dengan Anggun, dia tampak gelisah di hatinya tentang bagaimana jika Anya hamil dengan ayah mertuanya.Regina yang sejak tadi diam langsung berdiri, “Bukankah ini tanggal 30? Kenapa David belum mentransfer uang bulanan?” Ucap Regina yang baru menyadarinya karena suaminya tak pernah telat mentransfernya uang untuk kebutuhan pribadinya setiap bulan.Dimas juga baru menyadarinya, biasanya ayahnya memberik
“Wajahmu sudah membaik?” Nada suara yang penuh kekhawatiran terdengar melalui panggilan video tersebut.Anya yang saat ini tengah menyandar di kepala ranjang tampak tersenyum. “Lihat wajahku sudah membaik, kau tak perlu khawatir.” Ucap Anya untuk menenangkan pria itu.Anya tahu David sangat khawatir dan itu membuat Anya senang karena perhatian pria itu.David meskipun tak percaya namun masih tetap mengangguk, “Setelah pekerjaanku selesai aku akan pergi kesana.” Anya yang mendengar itu tampak terdiam, meskipun dia bisa mengatasinya tapi dia mungkin membutuhkan David untuk melawan mereka.“Baiklah, aku akan menjemputmu nanti.” Ucap Anya dengan lembut.David tersenyum, “Aku juga sangat merindukanmu.” Ucapnya yang membuat Anya tersipu. David sekarang lebih sering mengungkapkan apa yang dia rasakan dibanding memendamnya.“Jika seperti ini kita seperti anak muda,” Ucap Anya yang mendapat respon tawa dari David.“Kamu memang masih muda Anya, nikmati semua fasilitas yang aku berikan untukmu.