Share

BAB 36

Author: Mayasa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sehari setelah pernikahan, Anya dan David pergi ke Paris untuk satu minggu kedepan untuk bulan madu.

Sebenarnya bukanlah bulan madu yang dibayangkan orang-orang, namun hanya liburan tanpa pengantin baru lain rasakan.

Perjalanan dengan jet pribadi milik David adalah pengalaman baru bagi Anya. Dia duduk di kursi yang nyaman, melihat pemandangan awan dari jendela, sambil menikmati suasana yang ada. David, di sebelahnya, sibuk dengan laptopnya, menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda.

Setibanya di Paris, mereka disambut dengan angin sepoi-sepoi dan pemandangan menakjubkan kota yang terkenal dengan keindahannya. Mereka tinggal di sebuah suite mewah di salah satu hotel terbaik, dengan pemandangan langsung ke Menara Eiffel.

Hari pertama mereka di Paris, mereka berjalan-jalan di Champs-Élysées, menikmati pemandangan indah dan suasana romantis kota. Mereka mengunjungi beberapa butik terkenal dan menikmati makan malam mewah di restoran dengan bintang Michelin.

“Kamu suka Paris?” tanya Da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
sepertinya kerjaan Nersan and geng nih
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
ya lnjt lg kk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 37

    Setelah malam panjang yang panas, Anya terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa remuk terlebih bagian bawahnya yang nyeri seperti dia masih perawan.“Sial, miliknya lebih besar dari Dimas.” Gumam Anya yang berusaha bangkit dari tidurnya.Dia melihat sekeliling tidak ada David di dekatnya, dia tak tahu kemana perginya pria itu hingga dia memilih untuk masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah mandi dan mengenakan pakaian bersih yang sudah tersedia di kamar mandi entah sejak kapan, Anya merasa sedikit lebih segar meskipun rasa nyeri masih ada. Ketika keluar dari kamar mandi, dia melihat David sudah kembali dan sedang duduk di kursi dekat jendela dengan secangkir kopi di tangannya. Dia tampak tenang, namun sedikit cemas.Anya hanya diam dan berusaha untuk tidak membahas hal kemarin hingga David memperhatikannya.“Ayo sarapan, aku sudah membawanya dari bawah.” Ucap David pada Anya.Anya mengangguk meskipun rasanya agak canggung ketika mengingat tadi malam mereka melakukan hubu

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 38

    “Dimas!!!!” Suara menggelegar Regina di rumah putranya tampak mengejutkan pasangan itu.“Ibu, kenapa pagi-pagi teriak seperti ini? Malu di dengar tetangga. Tenangkan dirimu lebih dulu bu” Ucap Dimas yang langsung menemui ibunya itu.Nafas Regina naik turun bahkan matanya memerah karena emosi, “Bagaimana bisa aku tenang!!! Ayahmu ternyata menikah lagi dijakarta!” Seru Regina dengan emosi.Dimas yang mendengarnya terkejut, “Apa?! Ibu bagaimana kamu tahu? Mungkin saja ini hanyalah kabar bohong untuk menghancurkan keluarga kita.” Ucap Dimas.Regina langsung menunjukkan story david di nomor W*tshapnya.Dimas langsung mengambil ponsel milik ibunya dan melihat dengan jelas apa yang diposting ayahnya.Disana ayahnya memposting foto seorang wanita dengan dress, wajah wanita itu tampak tak terlihat hanya bagian rambut panjangnya dan bahu kecilnya yang terlihat. Sangat jelas ayahnya sedang bersama wanita muda dan caption yang bertuliskan “My Honey is Honeymoon” Tersebut membuat semua orang akan b

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 39

    “Ini malam terakhir ya?” Ucap Anya sambil menikmati teh disamping David menikmati pemandangan menara eiffel di jendela hotel mereka .Tidak terasa sudah lama mereka jalan-jalan di kota romantis ini, Anya sangat puas terlebh David yang selalu mengikuti keinginannya.“Ingin menambah hari?” Tawar David sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Anya. Selama satu minggu ini hubungan mereka semakin dekat bahkan Anya sudah terbiasa dengan sentuhan fisik dari pria itu tanpa terganggu.“Aku ingin tapi pekerjaanmu sudah menunggu, jangan kira aku tak tahu beberapa hari kamu selalu di telepon oleh sekretaris mu tentang pekerjaan mendadak yang harus kamu tangani.” Ucap Anya sambil menatap pria itu.David tersenyum, “Apakah pendengaranmu sangat baik? Aku sudah berusaha menjauh darimu.” Ucapnya lalu tertawa.Anya juga ikut tertawa, “Mungkin bakat setelah Dimas berselingkuh, jadi telingaku semakin menajam.” Canda Anya.David tersenyum, “Aku tidak akan berselingkuh darimu.” Ucap David dengan tenang na

  • Madu Untuk Mantan Mertua   Bab 40

    “Mba, aku dengar kamu punya madu ya? Jai souvenir yang suami mba kasih kemarin itu souvenir pernikahan?” Ucap salah seorang tetangga pada Regina saat mereka bertemu dengan Regina di jalan.Regina tak menjawab pertanyaan yang seolah mencemoohnya itu, sangat menyesal dia lewat sini terlebih mereka sedang berkumpul seperti tidak ada kerjaan dirumah mereka.“Sepertinya itu karmanya, katanya dulu dia menyuruh anaknya buat memadu istri pertamanya. Padahal baru enam bulan sudah dipaksa buat hamil. “ Bisik salah seorang ibu lain disana.Regina mencoba menahan emosinya, tidak ingin memberikan kepuasan kepada para tetangga yang tampaknya senang mencemoohnya. Dia berdiri tegak, menunjukkan ketenangan meskipun hatinya bergejolak."Terima kasih atas perhatian kalian," ucap Regina dengan tenang, namun tegas. "Tapi, urusan keluarga kami bukan untuk dibahas di jalanan."Tanpa menunggu tanggapan, Regina melanjutkan langkahnya, meninggalkan para ibu-ibu yang terkejut dengan sikap tegasnya. Sesampainya

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 41

    Dan waktu telah tiba, Anya menginjakkan kakinya di tanah yang membuat luka terdalam di hidupnya.“Dimas, Regina aku datang.” Ucapnya dengan senyum miring di wajahnya.Dengan menggunakan kacamata hitam, dia mulai turun dari pesawat jet pribadi diikuti dengan Angel dan Nersa yang mengikutinya sampai di tanah kalimantan ini.“Wow, cukup menarik. Kita akan tinggal dimana?” Tanya Angel pada Anya.Anya tersenyum, “Ke rumah mantan mertuaku, alias maduku.” Angel dan Nersa mengangguk mengerti, mereka sudah tahu masa lalu Anya kemarin. Dan mereka berniat membantu balas dendam wanita itu hingga membuat madunya minimal gila atau menjadi gelandangan yang menjijikkan.Para pengawal David mulai membawa koper mereka dan menjemput mereka menggunakan mobil limousine mewah.Mobil limousine itu melaju dengan anggun, melewati jalan-jalan yang berdebu menuju rumah Regina. Anya memandang keluar jendela, mengingat semua kenangan pahit yang terjadi di tempat ini. Tapi kali ini, dia merasa lebih kuat, lebih b

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 42

    Di kamar Anya, Nersa dan Angel mulai mengobati pipi Anya yang bengkak. Tamparan Dimas cukup keras bahkan wajah Anya cukup mengerikan sekarang.“Aku sungguh tidak sabar tuan David mengetahui kelakukan putranya, lihat Anya pipimu sampai seperti ini.” Ucap Nersa dengan kesal sambil terus mengompres dengan air dingin.“Tenang saja, aku tadi diam-diam merekamnya dan mengirimkannya pada suamimu, Anya.” Ucap Angel dengan senyum puas.Anya terkejut, “Kamu mengirimkan video itu? “ Tanya Anya, sebenarnya dia ingin mengatasi masalah ini sendiri karena tak ingin membuat pria itu khawatir.Tapi sebelum Angel menjawab lagi, sebuah panggilan video masuk yang menampilkan kontak David disana.Anya dengan cemas mengambil teleponnya dan menerima panggilan video dari David. Wajah David yang khawatir muncul di layar, matanya langsung menatap wajah Anya yang bengkak."Anya, apa yang terjadi? Aku baru saja melihat videonya," kata David dengan suara tegang.Anya mencoba tersenyum meskipun kesakitan. "David,

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 43

    “Katakan.” Suara dingin Anya tampak menunjukkan betapa dia tak menginginkan percakapan ini.Dimas berbalik dan menatap Anya dengan serius, “Berhenti, Anya. Aku tahu kamu melakukan ini karena kamu masih mencintaiku dan rela menikahi ayahku sendiri untuk mendekatiku kembali.” Ucap Dimas dengan serius.Anya yang mendengar itu tertawa, sungguh lucu pikiran Dimas tersebut.“Kamu pikir aku masih mencintaimu?” Ucap Anya dengan nada sinis.“Iya, jika kamu ingin rujuk ayo. Tapi tidak perlu pura-pura seperti ini. Aku masih bisa menerimamu.” Ucap Dimas sambil memegang kedua tangan Anya dengan erat.Anya langsung melepaskan genggaman tangan itu dan…PLAK!!“Otakmu sungguh kecil, Dimas. Kamu pikir setelah kamu melakukan semua ini aku masih mencintaimu? Aku bahkan sekarang jijik melihat wajahmu itu.” Anya menatap tajam pria itu.Dimas terdiam sejenak, menatap Anya dengan keterkejutan di matanya. Tamparan itu membuatnya tersadar, namun egonya masih berusaha menyangkal kenyataan."Anya, kamu tidak pe

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 44

    Di rumah Dimas saat ini, ketiga orang yang duduk di meja makan itu tampak merasa lelah.“Sia-sia, aku tak tahu bagaimana Anya bisa mendapatkan kepercayaan orang di kebun sawit. Mereka bahkan tak menganggapku ada tadi.” Ucap Dimas dengan kesal.Anggun yang baru tahu masalah keluarganya juga cukup khawatir, “Lalu bagaimana mas? Apakah keuangan kita akan aman nanti?” Tanya Anggun dengan khawatir.Dimas menyesap kopinya dengan serius, “Seharusnya aman, karena Anya kan mandul, dia tidak akan bisa hamil dan membuat posisiku sebagai anak ayah tersingkirkan.” Ucap Dimas dengan yakin.Namun tidak dengan Anggun, dia tampak gelisah di hatinya tentang bagaimana jika Anya hamil dengan ayah mertuanya.Regina yang sejak tadi diam langsung berdiri, “Bukankah ini tanggal 30? Kenapa David belum mentransfer uang bulanan?” Ucap Regina yang baru menyadarinya karena suaminya tak pernah telat mentransfernya uang untuk kebutuhan pribadinya setiap bulan.Dimas juga baru menyadarinya, biasanya ayahnya memberik

Latest chapter

  • Madu Untuk Mantan Mertua   -END-

    Aditya menunggu dengan tidak sabar pemeriksaan Agnia yang masih berada di dalam bersama dokter.“Sayang, duduklah dengan tenang aku yakin Agnia baik-baik saja.” Ucap Rima pada putranya tersebut.Kevin juga mengangguk menenangkan putranya, “Benar kata ibumu.”Aditya menghela napas dalam, berusaha mengendalikan kegelisahannya. Meski ia tahu orang tuanya berusaha menenangkan, perasaan cemas tetap menguasai dirinya. “Aku tahu, tapi tetap saja… ini sangat tiba-tiba,” jawabnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Tak lama kemudian, pintu ruang pemeriksaan terbuka, dan dokter keluar dengan raut wajah yang tenang. Aditya langsung berdiri dan menghampiri, "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"Dokter tersenyum kecil, “Tenang, Pak Aditya. Istri Anda hanya kelelahan dan mengalami gejala yang cukup umum di trimester awal kehamilan. Selamat, Pak, Ibu Agnia sedang mengandung.” Aditya terdiam, antara terkejut dan bahagia, sebelum senyum lebar terpancar di wajahnya. Rima dan Kevin yang men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 173

    Hari-hari berlalu, hingga pernikahan Agnia dan Aditya datang di pagi yang cerah ini.“Kau sangat tampan sayang.” Ucap Rima pada putranya yang tengah bersiap untuk prosesi pernikahannya.Aditya tersenyum pada ibunya, Rima, yang tampak berkaca-kaca melihat putranya dalam balutan pakaian pengantin. "Terima kasih, Ibu. Tanpa Ibu, aku mungkin tak akan sampai di hari ini," ucapnya sambil merapikan setelan jasnya.Rima mengangguk, menyentuh pipinya dengan lembut. "Ibu bangga padamu, Aditya. Kau telah memilih pasangan yang baik dan penuh kasih. Semoga kalian berdua selalu berbahagia."Aditya mengangguk penuh keyakinan. "Aku tahu, Bu. Agnia adalah seseorang yang benar-benar bisa kuandalkan, dan aku siap menjalani hidup bersamanya."Sementara itu, di ruangan lain, Agnia juga tengah bersiap dengan gaun pengantinnya yang anggun. Anya, Angel, dan Mila, membantu memastikan segalanya sempurna. Anya merapikan sedikit veil Agnia dan berkata dengan senyum hangat, "Kau benar-benar cantik, Agnia. Aditya

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 172

    “Kita akan main banana boat!!” Ucap Rose dengan semangat saat mereka bermain di tepi pantai dan akan menaiki permainan itu.Rose, Misella, dan Alex tampak sangat bersemangat saat mengenakan jaket pelampung mereka. Suasana pantai yang cerah dan angin laut yang segar semakin menambah antusiasme mereka. "Ini pasti seru banget!" seru Misella dengan tawa yang lepas, tak sabar untuk segera bermain.Banana boat yang berwarna cerah itu berayun di atas air laut yang jernih, siap membawa mereka meluncur cepat di atas ombak. Alex, yang awalnya terlihat sedikit canggung, akhirnya tersenyum kecil karena semangat yang menular dari kedua temannya.Ketika banana boat mulai bergerak, Rose berteriak penuh kegembiraan, diikuti oleh Misella yang tak henti tertawa. Ombak mengayunkan mereka dengan cukup kencang, membuat perasaan adrenalin dan kegembiraan memenuhi suasana. Alex, yang awalnya tampak tenang, akhirnya ikut berteriak seru, menikmati momen tersebut bersama mereka."Pegangan yang kuat!" seru Mise

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 171

    Johanna, istri Henry yang sedang bersantai di mansionnya tampak melihat sosial medianya. Sebagai nyonya Anderson, dia sama sekali tak melakukan apapun selain menikmati hidup dan uang suaminya.Hingga tak sengaja dia melihat akun Anya, istri dan nyonya dari keluarga Baskara tersebut. Rasa penasarannya mulai timbul terlebih melihat pengikut wanita itu mencapai jutaan followers.“Dia seorang artis?” Gumam Johanna dengan penasaran namun tatapannya merendahkan, karena menurutnya pekerjaan seperti itu tak menunjukkan martabat keluarga terpandang karena terlalu mengekspose kegiatan privasinya.Dengan tenang dia mulai melihat story Anya yang begitu banyak, mulai dari pemandangan di bali hingga perayaan ulang tahunnya disana.“Apa bagusnya merayakan di Bali?” Gumam Johanna dengan sinis, hingga dia melihat video Anya yang diperlakukan suaminya bak ratu, terlebih melihat pandangan David yang begitu terlihat mencintai istrinya bahkan menciumnya setelah mengucapkan selamat ulang tahun.Johanna men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 170

    “Happy birthday to you!!” Semua orang gembira merayakan ulang tahun Anya.Anya tertawa bahagia di tengah-tengah mereka, “Happy birthday, honey.” Ucap David sambil mengecup bibir Anya sekilas.Anya memeluk suaminya dengan lembut, “Terima kasih sayang.” Ucapnya dengan penuh cinta.Suasana pesta ulang tahun Anya di Bali terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Semua orang bersorak-sorai, dan tawa Anya memenuhi ruangan. Dia memeluk David dengan erat, merasa sangat bersyukur memiliki suami yang selalu ada di sisinya."Ini ulang tahun terbaik," ucap Anya dengan mata berbinar, masih memeluk David. "Aku tidak bisa meminta lebih dari ini."David tersenyum, menatapnya dengan penuh cinta. "Kau pantas mendapatkan semua kebahagiaan ini, sayang."Sahabat-sahabat Anya, seperti Angel, Mila, dan Nersa, ikut memberikan ucapan selamat sambil memberikan hadiah-hadiah kecil yang dipilih dengan penuh perhatian.“Apakah kami telat?” Tiba-tiba suara Aditya datang membuat mereka semua menoleh.“Kalian sudah datan

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 169

    “Diana sudah kau siapkan barang endors-nya? Kita akan terbang pukul sepuluh pagi nanti.” Ucap Anya saat mereka akan berangkat ke Bali.Diana mengangguk, “Sudah, ini semua aman. Huft padahal kita suda menaikkan rate card-nya tapi masih banyak yang mengendors, membuatku harus mengedit lebih banyak saja.” Gumam Diana dengan mengeluh.Anya yang mendengarnya tertawa, “Bukankan gajimu sudah dua digit, setidaknya sebanding bukan?” Ucap Anya dengan kekeha ringan.Memang selama lima tahun ini karir Anya sebagai influencer sangat stabil bahkan cenderung semakin naik, meskipun Anya sekarang sudah membatasi endorsan yang masuk, namun tetap saja Diana sebagai editor dan juga manajernya cukup kalang kabut.“Tentu saja, setiap gajian aku bisa membeli satu motor baru. Tapi tetap saja lelah.” Ucap Diana dengan santai.Anya tersenyum, “Ya sudah, masukkan itu dalam mobil dan minta supir untuk mengambil sisanya. Kita berangkat sekarang, aku akan memanggil anak-anak dan juga suamiku.” Ucap Anya dengan lem

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 168

    “Mama, apa aku boleh ajak Rose dan Alex ke bali nanti?” Tanya Misella saat mereka sedang makan malam.Anya yang mendengar nama Alex disebut juga langsung terkejut, “Alex?”Misella mengangguk, “Tadi dia bergabung denganku dan Rose, dia sudah cukup baik dari sebelumnya. Dan sepertinya teman-temannya dulu ikut menjauhinya dan sekarang dia jadi temanku. Saat aku cerita akan ke Bali dia terlihat murung, sepertinya dia tak pernah liburan bersama keluarga.” Ucap Misella.Anya dan David saling bertukar pandang, memikirkan permintaan putri mereka. Anya merasakan keraguan, terutama karena pengalaman sebelumnya dengan Alex, namun dia juga tak bisa mengabaikan sifat baik hati Misella.“Kamu sudah yakin dengan perubahan Alex, Misella? Aku tahu dia telah meminta maaf, tapi mengajaknya liburan bersama keluarga kita adalah hal yang besar,” kata Anya pelan, mencoba memahami situasinya.Misella mengangguk mantap. “Iya, Ma. Dia memang terlihat menyesal. Teman-teman lamanya juga menjauhinya, dan aku tak

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 167

    “Aihh… Calon mantuku datang. Bagaimana persiapannya? Apakah sudah memilih gaun?” Tanya Rima dengan lembut saat Agnia datang berkunjung ke mansion.Agnia tersenyum lalu menaruh kue yang dia bawa di meja.“Kau bawa apa, Agnia? Kue buatanmu lagi ya? Wahh, ayah Aditya sangat senang kemarin dan hari ini kau bawakan lagi, pasti dia sangat bahagia.” Ucap Rima dengan semangat.Agnia tertawa pelan, dia bahagia dia disambut dengan sangat hangat di mansion ini. Seolah mereka tak mempermasalahkan status Agnia bahkan hanya kue sederhana saja mereka sudah sangat bahagia sehingga dia merasa dihargai.“Hanya kue biasa, bu. Kalau ibu ingin kue yang lain nanti Agnia buatkan, kebetulan Agnia sangat suka buat kue.” Ucap Agnia dengan lembut.Rima tersenyum hangat, wajahnya penuh kebahagiaan. "Kau ini memang sangat perhatian. Kami beruntung sekali mendapatkan calon menantu sepertimu, Agnia." Dia mengambil kue dari meja, lalu mencicipinya dengan penuh antusias. "Hmm, enak sekali! Ayah Aditya pasti sangat me

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 166

    “Bagaimana dengan desain gaun ini, nona? Apakah anda suka?” Tanya desainer gaun pengantin yang ditunjuk oleh Aditya untuk Agnia.Agnia tampak bingung memilih, terlebih keluarga Aditya juga mendesak untuk acara pernikahan mereka digelar satu bulan lagi, tentu persiapan yang cukup singkat apalagi keluarga Baskara ingin acara pernikahan ini mewah.“Saya masih bingung, bisakah saya membawa gambar dari beberapa desain ini? Saya ingin menunjukkan dan meminta saran dari calon ibu mertua saya.” Ucap Agnia dengan lembut.Desainer gaun itu tersenyum sopan dan mengangguk. "Tentu saja, Nona Agnia. Saya akan menyiapkan beberapa gambar desain yang bisa Anda bawa. Kami ingin memastikan Anda merasa nyaman dan puas dengan pilihan Anda, apalagi ini hari yang sangat istimewa."Agnia tersenyum tipis, meskipun perasaan di dalam hatinya masih campur aduk. Proses persiapan yang begitu cepat dan tuntutan dari keluarga Baskara untuk membuat pernikahan mereka mewah cukup membuatnya tertekan. Dia tidak pernah m

DMCA.com Protection Status